Makala Hp Yr Rophy Ta

  • Uploaded by: Rika Riel
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makala Hp Yr Rophy Ta as PDF for free.

More details

  • Words: 815
  • Pages: 9
SITOSKELETON MAKALAH yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel yang dibina oleh Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si.

oleh : Kelompok 3 / Offering C Asha Nabila P

(180341617537)

Caroline Denselina K

(180341600134)

Damaris Hasanta F

(1803416175)

Maulina Asykuri

(180341617556)

Zelvia Aprima P

(180341617534)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI FEBRUARI 2019

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan juga waktu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Sitoskeleton” dengan lancar dan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si.selaku dosen pembina mata kuliah Biologi Sel. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dan juga sumber belajar mengajar di dalam perkuliahan. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah kami. Oleh karena itu, kami berharap pembaca memberikan kritikan yang konstruktif dan logis untuk membangun kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Malang, 16 Februari 2019

Tim Penyusun

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ……………………………………………………….

I

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

II

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...…1 1.2 Rumusan Masalah……………..……………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian sitoskeleton........................................................3 2.2 Letak sitoskeleton..........................................................4 2.3 Komponen penyusun sitoskeleton..............................................4 2.4 Fungsi komponen sitoskeleton....................................................7 2.5 Sturktur dari komponen penyusun sitoskeleton......................................9 BAB III

PENUTUP Kesimpulan............................. …………………………………………….…16

DAFTAR RUJUKAN............................. …………………………………………….…17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2

Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari sitoskeleton? 2. Komponen apakah yang menyusun sitoskeleton? 3. Apa fungsi dari komponen penyusun sitoskeleton? 4. Bagaimana struktur dari komponen penyusun sitoskeleton?

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Sitoskeleton atau kerangka sel merupakan jaring berkas-berkas protein yang

mengatur sitoplasma dalam sel. Dengan adanya sitoskeleton, sel bisa memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu menata posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan (Alberts B, et.al. 2002) Salah satu bagian dari sitoplasma adalah sitosol yang mengisi ruang antar organel,memiliki volume setengah dari volume sel. Protein, enzim untuk glikolisis, enzim pengangkut asam aminoyang akan disintesis untuk menjadi protein, serta RNA penggandeng, dan ribosom yang penting untuk sintesis protein terdapat dalam sitosol. Aktifitas sel yang berhubungan dengan tranformasi solution gel, contohnya perubahan viskositas, sisklosis, dan gerak amoeboid berlangsung di dalam sitosol . 2.2

Letak sitoskeleton Sitoskeleton terletak.di dalam sitosol bersama organel dari sel yang lain.

2.3

Komponen penyusun sitoskeleton a. Mikrotubula

:

(Mikrotubula di dalam sel) Merupakan susunan dari molekul protein tubulin, yang memiliki bentuk spiral yang membentuk tabung berlubang. Terdiri dari 2 macam mikrotubula yaitu:



mikrotubula labil (mudah terbentuk juga mudah terurai, hanya dapat diawetkan dalam larutan aldehid pada suhu 4 o , contohnya gelendong pembelahan)



mikrotubula stabil (lebih tahan terhadap macam-macam perlakuan, artinya tidak mudah terurai menjadi diner-diner, dapat diawetkan dalam larutan fiksatif. Seperti OsO4, MnO4, atau aldehida pada suhu berapapun.COntohnya penyusun silia dan flagel )

b. Mikrofilamen

:

(Mikrofilamen sel mencit) Pada daerah korteks di bawah permukaan membrane sel biasanya tersebar mikrofilamen. Penyusun utama mikrofilamen adalah protein aktin. Selain protein aktin juga mengandung protein meiosin. Pada sel Selain sel otot, meiosin tidak membentuk filament tebal. 

Aktin : Protein ini banyak ditemukan pada sel hewan, berbentuk serabut yang merupakan polimer dari protein glubuler (G-aktin).



Meiosin : Konsentrasi protein ini lebih sedikit dalam sel, tetapi komposisi dan ukurannya lebih heterogen. Seperti halnya pada sel otot. Meiosin pada sel lain juga menganung ATP ase.

Protein aktin dan meiosin memiliki peran untuk pergerakan contohnya aliran sitoplasma pada sel tumbuhan dn gerak amoeboid pada protozoa. MTOC (Mictotubule Organizing Centre) merupakan bagian sel yang membentuk mikrotubula.

c. Filamen Intermedia

:

(Filamen keratin sel karsinoma) Disusun oleh masing-masing sub unit yang merupakan protein fibrosa, yang disusun oleh polipeptida dengan ukuran yang beragam. filamen intermedia memiliki peran untuk mempertahankan bentuk sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel.

2.4

Struktur dari komponen penyusun sitoskeleton a. Mikrotubula

:

(struktur mikrotubula) 

Tabung berongga yang kaku dan tidak dapat diregangkan



Memiliki diameter 24 nm b. Mikrofilamen

:

(struktur filament intermediet) 

Filamen liat yang fleksibel dan dapat diregangkan



Memiliki diameter 7-9 nm

c. Filamen Intermedia

:

(struktur mikrofilamen) 

Filamen fleksibel yang tidak dapat diregangkan



Memiliki diameter 10 nm

BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Sitoskeleton adalah kerangka sel yang merupakan jaring berkas protein untuk mengatur sitoplasma dalam sel. 2. Sitoskeleton terdiri dari beberapa komponen penyusun yaitu, mikrotubula, filament intermedia, dan mikrofilamen. 3. Fungsi dari mikrotubula adalah mempertahankan bentuk sel dan tempat pembentukan flagella, silia, dan sentriol. 4. Fungsi dari mikrofilamen mempertahankan bentuk sel dan berperan dalam kontraksi otot (filament aktin bergantian dengan serat yang lebih tebal dari meiosin). 5. Fungsi dari filament intermedia adalah mempertahankan bentuk sel sehingga tahan terhadap terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. 6. Fungsi umum dari sitoskeleton adalah mengatur sitoplasma dalam sel, mempertahankan bentuk sel, transport intrasel, tempat dimana organel sel melekat.

DAFTAR RUJUKAN

Istanti, A. DKK 1999. Individual Text book Biologi Sel. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitar Negeri Malang. Alberts B, et.al.. 2002. Molecular Biology of the Cell. Ney York:Garland Science ISBN 08153-3218-1

Related Documents

Makala Hp Yr Rophy Ta
October 2019 7
Yr
November 2019 32
Makala Chf
August 2019 28
Ta Ta
August 2019 56
Makala Geografi.docx
December 2019 26
Makala Kewarganegaraan
June 2020 19

More Documents from "arief"