LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
Disusun Oleh: YETI ROSMIATI 017.02.0737
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM 2018
LAPORAN PENDAHULUAN A. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI 1. Pengertian Nutrisi Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses – proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahanbahan
dari
tersebut
lingkungan
untuk
mengeluarkan
hidupnya
aktivitas
sisanya.
dan
menggunakan
penting
Nutrisi
dapat
dalam
bahan-bahan
tubuhnya
dikatakan
serta
sebagai
ilmu
tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. (Wartonah, 2010). Nutrisi juga dapat di katakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat lain yang terkandung, aksi,
dan
keseimbangan
yang
berhubungan
dengan
kesehatan
penyakit. Nutrisi makanan
adalah
oleh
proses
tubuh
yang
pemasukan
bertujuan
dan
pengolahan
menghasilkan
zat
energi
dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan
tenaga.
Nutrisi
juga
berhubungan
dengan
kesehatan
dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan
atau
bahan-bahan
penting
dari
lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. 2. Fisiologi Nutrisi Dan Metabolisme Tubuh untuk
memerlukan
fungsi
organ
bahan
dan
bakar
pergerakan
untuk
menyediakan
badan,
untuk
energi
menyediakan
material mentah, untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali reaksi
dan
perbaikan
biokimia
dalm
sel. tubuh.
Metabolisme Proses
mengacu
metabolic
pada
dapat
semua
menjadi
anabolic (membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya. 1) Pemasukan energy Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan.
Makanan
merupakan
manusia.
Besarnya
energy
yang
sumber
dihasilkan
utama
energi
dengan
satuan
kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori. 2) Pengeluaran energy Pengeluaran tubuh
untuk
tubuh.
energi
adalah
mensupport
Cadangan
energi
jaringan
energy
tubuh
yang
dan
digunakan
fungsi-fungsi
berbentuk
senyawa
oleh organ
phospat
seperti ATP. Kebutuhan energy seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas fisik. 3) Basal metabolisme rate (BMR) Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada
saat
seperti
istirahat
pergerakan
kegiatan
yaitu
untuk
jantung,
kelenjar-kelenjar
kegiatan
perbafasan, tubuh.
fungsi
tubuh
peristaltic
usus,
Makanan
di
dalam
tubuh
mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi. a. Pencernaan Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara
mekanik
dengan
mengunyah.
Protein
dan
lemak
dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah secara kimia
karena
enzim
dalam
mulut
tidak
bereaksi
dengan
nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan memasuki esopagus dan
bergerak
sepanjangnya
dan
dengan
kontraksi
otot
seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada
kardiak
spinkter,
berlokasi
pada
pembukaan
atas
lambung, menyebabkan spinkter relaksasi dan memungkinkan makanan
masuk
sekresikan
dan
lambung.
Didalam
diaktifkan
oleh
lambung, asam
pepsinogen
hidrokolik
di
menjadi
pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira
3
jam, dengan
rentang dari
1-7
jam.
Makanan
meninggalkan lambung pada spinkter pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan
bercampur
cepat
dengan
empedu,
getah
intestinal,
sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus. b. Absorbsi Usus
kecil
merupakan
tempat
penyerapan
utama
nutrien.
Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan absorbsi. Nutrient
diabsorbsi
oleh
difusi
pasif
dan
osmosis,
transport aktif, dan pinositosis. c. Metabolisme Nutrien
diabsopsi
ditransportasikan
dalam
intestinal,
melalui
system
termasuk
sirkulasi
air,
ke
yang
jaringan
tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih
kompleks
dengan
sintesis
nutrient.
Katabolisme
merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana. d. Penyimpanan Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energy yang
disimpan
digunakan.
Sebaliknya
energi
yang
tidak
digunakan harus disimpan terutama lemak. 3. Struktur Dan Fungsi Nutrisi Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. 1) Karbohidrat Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama dan
merupakan
bahan
bakar
untuk
otak,otot
rangka
latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula renal.
selama
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain. 2) Protein Berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan selsel tubuh, juga bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator
enzim
(dari
proses
absorpsi,
metabolisme
dan
katabolisme) dan anti bodi. Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacangkacangan. 3) Lemak Fungsi
lemak
menjaga lemak
adalah
temperatur
dan
juga
untuk
tubuh
menjaga
menyediakan
dan
organ
fungsi
kebutuhan
tubuh
normal
kalori,
dengan
dari
lapisan
kulit.
Sumber
lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan kacang-kacangan. 4) Vitamin a. Vitamin A Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan
mata.
Vitamin
meningkatkan
daya
vitamin
hati,
A
:
tahan
A
tubuh
daging,
juga terhadap
mentega,
berfungsi
untuk
infeksi.
Sumber
keju,
susu,
kuning
telur, buah dan sayuran berwarna. b. Vitamin D Membantu
tubuh
untuk
menyerap
kalsium
dan
fosfor,
membentuk dan menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati ikan tuna, salem. c. Vitamin E Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan
otot.
Sebagai
antioksidan
dalam
menjaga
sel
dan
jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber Vitamin E : kuning telur,
kacang
kedelai,
sayuran
hijau,
margarin,
roti,
kentang dan gandum. d. Vitamin K Penting
untuk
sayuran hijau. e. Vitamin C
penggumpalan
darah.
Sumber
vitamin
K
:
Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
Mempercepat penyembuhan luka
Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
Vitamin B Compleks
Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
Meningkakan selera makan
Menjaga
fungsi
normal
dari
pencernaan,
jantung
dan
sistem saraf
Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacangkacangan, telur dan kedelai.
4. Klasifikasi Gangguan Nutrisi 1) Kwarshiorkor adalah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein atau defisiensi yg disertai nutrient lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak pra sekolah (balita). 2) Marasmus
adalah
salah
satu
adalah
salah
satu
benuk
kekurangan gizi yang paling buruk sering ditemui pada baliya penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kuraang ,infeksi pembawa lahir prematunitas penyakit pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan. 3) Obesitas
adalah
kelebihan
lemak
tubuh
yang
terakumulasi
sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan dan meningkatkan masalah kesehatan 4) Under weight adalah masalah yang berhubungan dengan 5) kekurangan zat gizi pada tingkat seluler /dapat dikatakan sebagai
masalah
asupan
zat
gizi
yg
tidak
kebutuhan tubuh Ø RUMUS IMT Dengan satuan BB dalam Kg dan TB dalam Meter Keterangan: <18,5=BB kurang 18,5 – 22,9=BB normal ≥23,0 =BB lebih 23,0-24,9=resiko obes
sesuai
dengan
25,0-29,9=obes I 5. Tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain : 1) Subjektif a. Kram abdomen b. Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit. c. Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan. d. Melaporkan perubahan sensasi rasa. e. Melaporkan kurangnya makanan. f. Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan. 2) Objektif a. Tidak tertarik untuk makan. b. Diare. c. Adanya bukti kekurangan makanan. d. Kehilangan rambut yang berlebiahan. e. Busing usus hiperaktif. f. Kurangnya minat pada makanan. 6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi 1) Pengetahuan Pengetahuan
yang
kurang
tentang
manfaat
makanan
bergizi
dapat mempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi. 2) Usia Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan. 3) Jenis kelamin Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam. 4) Tinggi dan berat badan Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin
luas
permukaan
tubuh
maka
semakin
besar
pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5) Ekonomi Status
ekonomi
dapat
mempengaruhi
perubahan
status
gizi
karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan
masyarakat
dengan
kondisi
perekonomian rendah. 6) Status kesehatan Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat. 7) Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan Motivasi
individu
untuk
makan
makanan
yang
seimbang
dan
persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan). 8) Alkohol dan Obat Penggunaan
alcohol
kontribusi
pada
dibelajakan
dan
obat
defisiensi
untuk
alcohol
yang
nutrisi daripada
berlebihan karena
makanan.
memberi
uang
mungkin
Alcohol
yang
berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obatobatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan intestine.
dan
mengurangi
absorpsi
zat
gizi
di
dalam
A. Pohon Masalah
Gastrointestinal
Disfagia
Gastritis
Esofagus masuknya basa kuat/ asam kuat Nekrosis kolkuatifa
Respon mucosa lambung terhadap iritasi pd lambung
Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
Ggn. Usus halus
Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Ggn. Menelan
Malnutrisi
obesitas
Malabsorpsi Terganggunya absorpsisatu /banyak zat gizi dlm mukosa usus
Ketidakmamp uan untuk mengabsorpsi nutrient
Makanan yang tidak adekuat Intake berlebihan & output kurang menyebabakan Non balance intake dan output
Risikokelebihan nutrisi
Akumulasi lemak pd seluruh jaringan dan adiposa
Kelebihan nutrisi
Intake dan output yang tidak seimbang menyebabkan non balance intake dan output
Kekurangan nutrisi dalam tubuh
Kesiapan meningkatkan nutrisi
B. PENGKAJIAN Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi yang berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor –faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok : 1. Pengukuran Fisik Dan Antropometri Pengukuran
fisik
meliputi,
tinggi
badan
dan
berat
berat badan. Pengukuran antropometri sistem pengukuran ukran
dan
ssunan
Pengukuran
tubuh
dan
antropometri
bagian
yang
khusus
tubuh.
membantu
dalam
mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk lingkar pergelangan tangan, lingkar lengan bagian tengah atas. 2. Tes Laboratorium Dan Biokimia Tes
–
tes
dipengaruhi
oleh
banyak
faktor
seperti
keseimbangan cairan, fungsi hati, fungsi ginjal, dan adanya
penyakit.
mempelajari plasma
Tes
status
seperti
biasanya
nutrisi
albumin,
diguakan
termasuk transferin,
ukuran
untuk protein
retinol
yang
mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi, dan hemoglobin. Tes – tes lain digunakan untuk menentukan status
nutrisi
termasuk
ukuran
imunitas,
seperti
penundaan sensitivitas kutaneus, dan ukuran metabolism protein. 3. Riwayat Diet Dan Kesehatan Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, sebaik informasi tentang pilihan, alergi,
masalah
seperti
kemampuan
Selama
mengkaji
menggabungkan klien
untuk
dan
area
klien riwayat
informasi menentukan
yang
berhubungan
lainnya,
untuk
memperoleh
makanan.
keperawatan tentang
tingkat
kebutuhan
membandingkannya dengan asupan makanan. Faktor yang mempengaruhi pola diet : 1) Status Kesehatan 2) Kultur Dan Agama
perawat
juga
aktivitas
energy
dan
3) Status Sosioekonomi 4) Pilihan Pribadi 5) Faktor Psikologis 6) Alcohol Dan Obat 7) Kesalahan Informasi Dan Keyakinan Terhadap Makanan 8) Observasi Klinis Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda – tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi yang tidak tepat mempengaruhi semua
system
tubuh,
petunjuk
malnutrisi
dapat
diobservasi selama pengkajian fisik. C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh 1) Definisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. 2) Gangguan Menelan 3) Kesiapan Meningkatkan Nutrisi 4) Ketidakseimbangan
nutrisi:
Lebih
dari
Kebutuhan
Tubuh 5) Risiko
ketidakseimbangan
Kebutuhan Tubuh
nutrisi:
Lebih
dari
D. INTERVENSI KEPERAWATAN No. 1
Diagnosa Keperawatan Ketidakseim bangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tujuan dan Kriteria Intervensi Hasil Setelah dilakukan NIC asuhan keperawatan Nutrition Management … x 24 jam a. Kaji adanya alergi diharapkan masalah makanan keperawatan b. Kolaborasi dengan ahli ketidakseimbangan gizi untuk menentukan nutrisi kurang dari jumlah kalori dan kebutuhan tubuh nutrisi yang dapat teratasi dibutuhkan pasien dengan : c. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe Kriteria Hasil d. Anjurkan pasien untuk a. Adanya meningkatkan protein peningkatan dan vitamin C berat badan e. Berikan substansi gula sesuai dengan f. Yakinkan diet yang tujuan dimakan mengandung b. Berat badan tinggi serat untuk ideal sesuai mencegah konstipasi dengan tinggi badan g. Berikan makanan yang c. Mampu terpilih (sudah mengidentifikasi dikonsultasikan dengan kebutuhan ahli gizi) nutrisi h. Ajarkan pasien d. Tidak ada tandabagaimana membuat tanda malnutrisi catatan makanan harian e. Menunjukkan i. Monitor jumlah nutrisi peningkatan dan kandungan kalori fungsi j. Berikan informasi pengecapan dari tentang kebutuhan menelan nutrisi f. Tidak terjadi k. Kaji kemampuan pasien penurunan berat untuk mendapatkan badan yang nutrisi yang berarti dibutuhkan Nutrition Monitoring a. BB pasien dalam batas normal b. Monitor adanya penurunan berat badan c. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan d. Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan e. Monitor lingkungan selama makan f. Jadwalkan pengobatan
2
Gangguan Menelan
NOC Setelah dilakukan asuhan keperawatan … x 24 jam diharapkan masalah keperawatan gangguan menelan pada pasien dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : a. Dapat mempertahankan makanan dalam mulut b. Kemampuan menelan adekuat c. Pengiriman bolus ke hipofaring selaras dengan reflex menelan d. Kemampuan untuk mengosongkan rongga mulut e. Mampu mengontrol mual dan muntah
dan tindakan tidak selama jam makan g. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi h. Monitor turgor kulit i. Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah j. Monitor mual dan muntah k. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht l. Monitor pertumbuhan dan perkembangan m. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva n. Monitor kalori dan intake kalori o. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral p. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet NIC Apriration Precautios a. Memantau tingkat kesadaran, reflex batuk, reflex muntah, dan kemampuan menelan b. Memonitor status paru menjaga/mempertahankan jalan nafas c. Posisi tegak 90 derajat atau sejauh mungkin d. Jauhkan manset trakea meningkat e. Jauhkan pengaturan hisap yang tersedia f. Menyuapkan makanan dalam jumlah kecil g. Periksa penempatan tabung NG atau gastrostomy sebelum menyusui h. Periksa penempatan tabung NG atau
f. Imobilitas konsekuensi : fisiologis g. Pengetahuan tentang prosedur pengobatan h. Tidak ada kerusakan otot tenggorong atau otot wajah, menelan, menggerakkan lidah atau reflex muntah i. Pemulihan pasca prosedur pengobatan j. Kondisi pernapasan, ventilasi adekuat k. Mampu melakukan perawatan terhadap non pengobatan parenteral l. Mengidentifikasi faktor emosi atau psikologis yang menghambat menelan m. Dapat mentoleransi ingesti makanan tanpa tersedak n. Menyusui adekuat o. Kondisi menelan bayi p. Memelihara kondisi gizi : makanan dan asupan cairan ibu dan bayi q. Hidrasi tidak ditemukan r. Pengetahuan mengenai cara menyusui s. Kondisi pernafasan adekuat t. Tidak terjadi gangguan neurologis
i.
j. k.
l. m. n. o.
p. q.
gastrostomy sisa sebelum makan Hindari makan, jika residu tinggi tempat "pewarna" dalam tabung pengisi NG Hindari cairan atau menggunakan zat pengental Penawaran makanan atau cairan yang dapat dibentuk menjadi bolus sebelum menelan Potong makanan menjadi potongan-potongan kecil Permintaan obat dalam bentuk obat mujarab Istirahat atau menghancurkan pil sebelum pemberian Jauhkan kepala tempat tidur ditinggikan 30 sampai 45 menit setelah makan Sarankan pidato/berbicara patologi berkonsultasi Sarankan barium menelan kue atau video fluoroskopi
3
Kesiapan untuk meningkatka n nutrisi
NOC NIC Setelah dilakukan a. Managemen nutrisi: asuhan keperawatan membantu atau … x 24 jam menyediakan asupan diharapkan kesiapan makanan dan cairan untuk meningkatkan dengan diet seimbang nutrisi dapat b. Konseling nutrisi : tercapai dengan : member bantuan dengan proses interaktif yang Kriteria Hasil berfokus pada a. Mampu kebutuhan terhadap mempertahankan modifikasi diet berat badan yang c. Penyuluhan individu : ideal membuat perencanaan., b. Mengonsumsi diet implementasi, dan yang seimbang evaluasi program c. Melaporkan penyuluhan yang peningkatan dirancang untuk nilai gizi memenuhi kebutuhan makanan yang khusus pasien dikonsumsi (mis; d. Penyuluhan : Program lebih banyak Diet : mempersiapkan mengonsumsi pasien untuk benarmakanan non benar mematuhi pola olahan, dengan diet yang diprogramkan sedikit kandungan lemak jenuh)
4
Ketidakseim bangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
NOC NIC Setelah dilakukan Managemen Nutrisi asuhan keperawatan a. Berikan informasi yang … x 24 jam sesuai tentang diharapkan masalah kebutuhan nutrisi dan keperawatan cara memenuhi ketidakseimbangan kebutuhan tersebut nutrisi lebih dari b. Lakukan kolaborasi kebutuhan tubuh dengan ahli diet untuk dapat teratasi menentukan jumlah dengan : kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan Kriteria Hasil untuk memenuhi a. Pasien menyadari kebutuhan nutrisi masalah berat Bantuan menurunkan berat badan badan b. Pasien a. Bantu pasien untuk mengungkapkan mengidentifikasi secara verbal motivasi untuk makan keinginan untuk dan isyarat internal menurunkan berat dan eksternal yang badan dikaitkan dengan makan c. Berpartisipasi b. Tentukan bersama dalam program pasien tentang jumlah penurunan berat penurunan berat badan
badan d. Berpartisipasi dalam program latihan yang teratur e. Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu f. Mengalami asupan kalori, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat besi dan kalsium yang adekuat, tetapi tidak berlebihan
5
Resiko Ketidakseim bangan Nutrisi : Lebih dari Kebutuhan Tubuh
NOC Setelah dilakukan asuhan keperawatan … x 24 jam diharapkan masalah keperawatan resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan : Kriteria Hasil a. Mengetahui adanya faktor resiko b. Turut serta dalam program latihan fisik yang teratur c. Mampu mempertahankan berat badan ideal d. Mampu mengonsumsi diet yang ideal
yang diinginkan c. Bantu pasien menyesuaikan diet dengan gaya hidup dan tingkat aktivitas d. Susun rencana yang realistis dengan pasien untuk mengurangi asupan makanan dan meningkatkan penggunaan energy e. Anjurkan untuk mengganti kebiasaan yang tidak diinginkan dengan aktivitas yang disukai f. Rencanakan program latihan fisik, pertimbangkan keterbatasan pasien g. Anjurkan pasien untuk hadir dalam kelompok pendukung penurunan berat badan NIC Managemen Nutrisi a. Membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan dengan diet seimbang b. Timbang berat badan pasien dalam interval yang sesuai Managemen Berat Badan a. Memfasilitasi pemeliharaan berat badan yang optimal dan lemak tubuh yang ada b. Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara asupan makanan, latihan fisik, kenaikan berat badan, dan penurunan berat badan c. Menetukan berat badan dan presentase lemak tubuh ideal pasien d. Diskusikan bersama individu mengenai kebiasaan, adat istiadat, budaya, dan faktor keturunan yang dapat mempengaruhi
berat badan pasien dalam mengembangkan rencana makan yang konsisten sesuai dengan tingkat penggunaan energi
e. Bantu
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A. Aziz. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Barbara,
Kozier.
2011.
Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan
Konsep, Proses NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.Jakarta: EGC Mubarak, Wahit Iqbal.2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : teori dan aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC Tarwoto, Wartonah.2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.