Liset_berpikir_kritis_uas.docx

  • Uploaded by: Liset Taga
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Liset_berpikir_kritis_uas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 572
  • Pages: 2
Nama: Lyshet Frilia Taga NIM: 102318090 Kelas: CE-2 Nama Dosen: Paramita Jaya Ratri

TEMA : PRO / KONTRA KANTONG PLASTIK BERBAYAR JUDUL : BUKAN MASALAH BERBAYAR, TAPI MORAL. (KONTRA)

Kantong plastik adalah salah satu musuh dari lingkungan. Sebagaimana kita ketahui perlu beratus ratus tahun untuk kantong plastik agar dapat terurai dengan tanah. Di Indonesia kantong plastik sendiri telah menjadi kebutuhan yang sangat penting. Setelah membeli sesuatu, kantong plastik dijadikan pilihan untuk membawa barang barang yang kita beli. Sebanding dengan angka kebutuhannya, produksi kantong plastik di Indonesia ternyata cukuplah banyak. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah telah mencanangkan program kantong plastik berbayar bagi konsumen dengan tujuan mengurangi penggunaan kantong plastik di masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya, program tersebut kurang efisien untuk mengurangi dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu saya tidak setuju dengan program kantong plastik berbayar untuk di lakukan di Indonesia, tetapi saya lebih menyarankan program yang lain yaitu penyuluhan mengenai bahaya kantong plastik bagi lingkungan dan pemberian pajak yang tinggi bagi industry plastic di Indonesia. Tujuan dari pemberlakuan program kantong plastik berbayar adalah untuk menekan angka penggunaan kantong plastik di masyarakat. Namun, apakah program tersebut sudah efisien atau tidak? Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jumlah sampah plastik tersebut merupakan 14 persen dari total produksi sampah total di Indonesia1. Namun, produksi sampah plastik di Indonesia masih terbilang tinggi karena pemberlakuan kantong plastik berbayar tidak ditanggapi secara baik oleh konsumen. Harga yang di patok untuk kantong plastic sendiri tidak lebih dari 5,000 rupiah. Untuk sebagian kalangan harga tersebut bukanlah sesuatu penghalang untuk dapat menggunakan kantong plastic. Di sisi lain program kantong plastik berbayar dapat digunakan sebagai alat politik bagi produsen yang berada di bidangnya. Contohnya, supermarket yang setiap harinya menjadikan kantong plastic sebagai alat pilihan untuk konsumen membawa barang barang belanjaannya. Dilihat dari efisiensi pengunaannya, program kantong plastik berbayar ini tidaklah membantu dalam penekanan angka produksi sampah plastik di Indonesia. Yang seharusnya kita fokuskan adalah memupuk rasa cinta lingkungan bagi masyarakat Indonesia karena apalah arti sebuah harga jika dibandingkan dengan 1

Ella Syafputri. “Produksi Sampah Plastik Indonesia 5,4juta ton per Tahun”. Diakses dari https://www.antaranews.com/berita/417287/produksi-sampah-plastik-indonesia-54-juta-ton-per-tahun pada tanggal 11 Desember pukul 15:00 WIB.

kerusakan lingkungan. Bibit yang baik akan menghasilkan buah yang baik juga, jika dari awalnya kita sudah membiasakan untuk mencintai lingkungan dengan bertindak dengan moral demi kebaikan lingkungan kita, pasti kita sudah tidak akan menggunakan kantong plastik sebagai alat bantu untuk membawa barang barang belanjaan dan program kantong plastic berbayar tidak perlu lagi untuk dilaksanakan. Relevansi dari peningkatan moral untuk mencintai lingkungan dengan pengurangan produksi kantong sampah sangatlah erat jika dibandingkan dengan penekanan penggunan kantong plastik dan pemberlakuan program kantong plastik berbayar. Secara logis, kantong plastik berbayar bukanlah program yang memiliki prospek yang cerah melainkan dapat menguntungkan kalangan lain. Oleh karena itu, pemberlakuan program, kantong plastik berbayar tidaklah efisien untuk dilaksanakan di Indonesia melihat bahwa produksi dan penggunaannya yang masih tinggi. Namun, kita dapat menguranginya dengan menanamkan moral cinta lingkungan kepada masyarakat dan generasi muda penerus bangsa dengan cara sosialisasi mulai dari organisasi terkecil yaitu keluarga sampai kepada institusi. Dampak buruk dari pelaksanaan program kantong plastic berbayar adalah munculnya politik bagi kalangan yang lain namun, sebaliknya jika moral masyarakat Indonesia tidak diperbaiki untuk mencintai lingkungannya maka penggunaan kantong plastik tidak akan pernah ada habisnya. Solusi lain yang dapat ditawarkan adalah pemberian pajak yang tinggi bagi produsen yang memproduksi plastik di Indonesia. Jika pajaknya tinggi maka produksinya pun akan semakin menurun. Jika produksi plastik semakin menurun maka penggunaan kantong plastik akan berkurang juga.

More Documents from "Liset Taga"

Ttki Liset.docx
October 2019 12
Argumentation Papper
October 2019 31
Ajuste Por Inflacion.docx
November 2019 20
Heridas Buenisimo.pdf
November 2019 31