Liberalisasi Ekonomi Sebagai Cara Mengembangkan Perekonomian Indonesaia.docx

  • Uploaded by: Jeff
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Liberalisasi Ekonomi Sebagai Cara Mengembangkan Perekonomian Indonesaia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,483
  • Pages: 15
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah kami mengenai “Liberalisasi Ekonomi Sebagai Cara Mengembangkan Perekonomian Negara Kesatuan Republik Indonesia” dapat memberikan manfaat maupun solusi pada permasalahan ekonomi di Indonesia. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami mengetahui masih banyak kekurangan pada makalah ini, maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari dosen kami Bapak Fransiskus Xaverius Gian Tue Mali.

Jakarta, 7 Januari 2019

Jefferson Winata Bachtiar

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1 BAB 1 : PENDAHULUAN ................................................................................. 3 A. Latar Belakang ................................................................................................ 3 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4 C. Pertanyaan Kritis ............................................................................................ 4 BAB 2 : Tinjauan Pustaka .................................................................................... 5 A. Pertumbuhan Ekonomi ................................................................................... 5 BAB 3 : Analisis .................................................................................................. 11 A. Liberalisasi Ekononomi Dalam Mengembangkan Perekonomian Indonesia . 11 B. Mekanisme Liberalisme Ekonomi dalam Mengembangkan Perekonomian Indonesi.12 BAB 4 : Penutup .................................................................................................. 14 A. B. C. D.

Kesimpulan ..................................................................................................... 14 Penutup ........................................................................................................... 14 Saran ............................................................................................................... 14 Daftar Pustaka ................................................................................................. 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ekonomi ada dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Namun, ekonomi juga dapat dimaknai sebagai seni untuk mengelola sumber daya, pemerintahan, dan manusia. Sistem ekonomi adalah susunan unsur atau komponen yang ada di dalam sebuah sistem dan saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya interaksi satu komponen dengan komponen yang lain sehingga membuat mereka saling mempengaruhi. Bagaimana suatu negara mengelola sumber daya yang ada dipengaruhi oleh banyak faktor seperti latar belakang sejarah, ideologi yang dianut, sumber daya alam yang dimiliki, keberagaman suku suatu bangsa, letak geografis, dan sebagainya. Negara sebagai suatu entitas politik yang besar disatukan oleh suatu nilai kolektivitas salah satunya adalah tujuan dalam bernegara. Keamanan, ketertiban, keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan adalah beberapa hal yang seharusnya dapat dijamin oleh negara terlepas dari ideologi yang dianut oleh negara tersebut. Kesejahteraan yang menjadi salah satu tujuan negara dapat dicapai dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh sebuah negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam hal mengembangkan potensi ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh sumber daya alam yang dimiliki oleh negara tersebut, juga tidak hanya dipengaruhi oleh letak geografis negara tetapi juga dipengaruhi oleh bagimana suatu negara mengelola serta mengembangkan segala sumber daya yang mereka miliki. Berbagai polemik dalam kehidupan bernegara juga turut mengambil bagian dalam menghambat usaha negara mencapai kesejahteraan. Usaha – usaha untuk menciptakan kesejahteraan yang merata ke dalam seluruh lapisan masyarakat mungkin akan menjadi perjalanan yang sangat panjang atau bahkan akan menjadi masalah yang akan selalu kita hadapi. Indonesia juga tidak dapat menghindar dalam masalah ini.

Perekonomian di Indonesia pada saat ini belum mencapai potensi yang dimilikinya. Kekayaan alam yang tersebar di berbagai daerah, keberagaman suku, banyaknya jumlah penduduk, tempat – tempat wisata yang menarik, luas negara yang cukup besar didukung dengan luas laut yang besar pula tidak menjadikan Indonesia menjadi negara yang kebal terhadap masalah – masalah yang timbul dalam mengembangkan perekonomian yang ada. Dengan memiliki potensi yang besar jika kita tidak mengembangkan apa yang kita miliki akan sangat merugikan seluruh bagian negara. Hendaknya kita semakin berusaha untuk mengembangkan potensi ekonomi yang kita miliki agar kesejahteraan yang diimpikan tidak menjadi sekedar utopia saja. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan perekonomian Indonesia adalah dengan adanya liberalisasi ekonomi. B. Rumusan Masalah Dalam hal mengembangkan perekonomian suatu negara memerlukan waktu dan usaha yang besar. Indonesia dengan potensi yang dimilikinya perlu untuk mengembangkan perekonomiannya agar kesejahteraan yang diinginkan dapat dicapai. Banyak hambatan dan merupakan sebuah perjalanan yang panjang untuk mencapai tingkat perekonomian yang dapat menjamin kebutuhan seluruh lapisan golongan masyarakat secara merata. Dalam hal ini, liberalisasi ekonomi dapat menjadi salah satu usaha yang dilakukan untuk membantu mencapai kesejahteraan yang dicita – citakan. C. Pertanyaan Kritis 1. Mengapa liberalisasi dapat membantu mengembangkan perekonomian Indonesia ? 2. Bagaimana Indonesia ?

liberalisasi

dapat

membantu

mengembangkan

perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Liberalisasi Ekonomi Berdasarkan KBBI, kata ‘liberalisasi’ dapat diartikan dengan proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi); peliberalan. Kemudian menurut KBBI, kata ‘ekonomi’ dimaknai dengan ilmu tentang asasasas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan) atau tata kehidupan perekonomian (suatu negara) atau pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga. Sehingga dapat dimaknai bahwa liberalisasi ekonomi berarti penerapan paham liberal dalam tata kehidupan perekonomian. Dengan asumsi kaum liberal bahwa proses modernisasi didorong oleh revolusi intelektual kaum liberal yang memiliki keyakinan besar terhadap akal pikiran dan rasionalitas manusia. Di sini merupakan dasar bagi keyakinan kaum liberal terhadap kemajuan: negara liberal modern menimbulkan sistem ekonomi dan politik yang akan membawa, dalam frasa terkenal Jeremy Bentham,’kebahagiaan terbesar bagi jumlah terbesar’ (Jackson & Sørensen, 2014) . Kemudian, dengan adanya liberalisasi menurut Karl Deutsch yang merupakan figur terkemuka dalam studi transnasional sepanjang, 1950-an berpendapat bahwa derajat hubungan trasnasional yang tinggi antara berbagai masyarakat mengakibatkan hubungan damai yang memuncak lebih dari sekedar ketiadaan perang(Jackson & Sørensen, 2014) . Ia (komunitas keamanan1) menata sejumlah kondisi yang kondusif bagi munculnya komunitas keamanan: komunikasi sosial yang meningkat; mobilitas manusia lebih besar; hubungan ekonomi lebih kuat; dan jangkauan transaksi timbal balik manusia lebih luas. Liberalisasi ekonomi merujuk kepada sebuah negara yang ‘membuka’ dirinya kepada seluruh dunia terhadap regulasi, perdagangan, perpajakan, dan beberapa urusan lain yang mempengaruhi bisnis di dalam negara tersebut (Nguyen, 2018). Kita dapat menentukan 1

Komunitas keamanan adalah ‘sekelompok masyarakat yang telah menjadi ‘terintegrasi”. Dalam konteks ini integrasi dipahami sebagai ‘rasa komunitas’ telah dicapai (Deutsch et al yang dikutip oleh Jackson & Sørensen, 2014 : 180).

sebesar apa sebuah negara meliberalisasi dirinya secara ekonomi dengan melihat semudah apa untuk berinvestasi atau memulai bisnis di dalam negara tersebut (Nguyen, 2018). Beberapa dampak yang diakibatkan oleh liberalisasi terhadap sebuah negara antara lain: menghapuskan dinding pembatas terhadap investasi internasional, kapital yang mengalir secara bebas, diversifikasi yang dilakukan oleh para investor (Nguyen, 2018). A.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang. Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan perekonomian dunia yang berlaku dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yang sangat menggalakan, yaitu : (1) kemakmuran atau taraf hidup masyarakat semakin meningkat, dan (2) ia dapat menciptakan kesempatan kerja baru kepada penduduk yang semakin bertambah jumlahnya. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi bukanlah sesuatu peristiwa yang secara otomatis akan berlaku (Sukrino, 1994). Lalu mengapakah sesuatu perekonomian berkembang dengan cepat tetapi perekonomian lainnya tidak berkembang ? Pertanyaan ini akan sangat sulit untuk dijawab. Faktor – faktor lain seperti kestabilan politik, kebijakan ekonomi pemerintah, kekayaan alam yang dimiliki, jumlah dan kemampuan tenaga kerja, tersedianya usahawan yang gigih dan kemampuan mengembangkan dan menggunakan teknologi modern adalah beberapa faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Sukrino, 1994). Beberapa faktor dibawah adalah faktor – faktor yang telah lama dipandang oleh ahli – ahli ekonomi sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi : 1. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat diperoleh, dan jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk membangun perekonomian sesuatu negara, terutama pada masa – masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap negara di mana pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor primer (pertanian dan pertambangan) yaitu sektor di mana kekayaan alam ada. Kekurangan modal, kekurangan tenaga ahli dan kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi modern di satu pihak; dan terbatasnya pasar bagi berbagai jenis kegiatan ekonomi sebagai akibat dari pendapatan masyarakat yang sangat

rendah) di lain pihak, membatasi kemungkinan untuk mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi (Sukrino, 1994). Apabila negara tersebut mempunyai kekayaan alam yang dapat diusahakan dengan menguntungkan, hambatan yang baru saja dijelaskan akan dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi dipercepat. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan tersebut akan menarik pengusaha – pengusaha dari negara yang lebih maju untuk mengusahakan kekayaan alam tersebut. Walaupun uraian di atas menekankan tentang pentingnya peranan kekayaan alam dalam perkembangan ekonomi sesuatu negara, terutama dalam masa permulaan dari proses tersebut, hal itu tidaklah berarti bahwa perkembangan ekonomi sangat tergantung kepada banyaknya kekayaan alam suatu negara. Perkembangan ekonomi di negeri Belanda, Jepang dan Korea Selatan membuktikan bahwa walaupun tidak mempunyai kekayaan alam yang berarti, perkembangan ekonomi yang pesat juga berlaku (Sukrino, 1994). 2. Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan pertambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah produksi. Di samping itu, sebagai akibat dari pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja, kemahiran penduduk akan selalu bertambah tinggi. Maka produktivitas akan bertambah, dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat daripada pertambahan tenaga kerja. Selanjutnya patut diingat pula bahwa pengusaha adalah sebagian dari penduduk. Para pengusaha memegang peranan yang sangat penting di dalam menentukan luasnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara. Maka apabila tersedianya pengusaha dalam sejumlah penduduk tertentu adalah lebih banyak, lebih banyak kegiatan ekonomi akan dijalankan (Sukrino, 1994). Dorongan lain yang timbul dari perkembagan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi bersumber dari akibat pertambahan ekonomi bersumber dari akibat pertambahan itu kepada luas pasar. Besarnya luas pasar dari barang – barang yang dihasilkan dalam suatu ekonomi tergantung kepada pendapatan penduduk dan jumlah penduduk. Maka apabila penduduk bertambah dengan sendirinya luas pasar akan bertambah pula. Karena peranannya ini maka perkembangan. Akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi terutama dihadapi oleh masyarakat yang kemajuan ekonominya belum tinggi tetaapi telah menghadapi masalah kel ebihan penduduk. Suatu negara dipandang menghadapi

masalah kelebihan penduduk apabila jumlah penduduk adalah tidak seimbang dengan faktor – faktor produksi lain yang tersedia, yaitu jumlah penduduk adalah jauh berlebihan.Sebagai akibat dari ketidakseimbangan ini produktivitas marginal penduduk adalah rendah sekali atau negatif (Sukrino, 1994). 3. Ketersediaan Barang – Barang Modal dan Tingkat Teknologi Barang – barang modal2 penting artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi. Di dalam masyarakat yang sangat kurang maju sekalipun barang – barang sekalipun barang – barang modal sangat besar peranannya dalam kegiatan ekonomi. Tanpa adanya alat – alat untuk menangkap ikan dan berburu, alat – alat untuk bercocok tanam dan mengambil hasil hutan, masyarakat yang kurang maju akan menghadapi kesusahan yang lebih banyak lagi di dalam mencari makanannya sehari – hari. Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah mencapai tingkat yang tinggi, yaitu jauh lebih modern daripada kemajuan yang dicapai oleh suatu masyarakat yang masih belum berkembang (Sukrino, 1994). Apabila barang – barang modal saja yang bertambah, sedangkan tingkat teknologi tidak mengalami perkembangan, kemajuan yang akan dicapai adalah jauh lebih rendah daripada yang dicapai pada masa kini. Tanpa adanya perkembangan teknologi, produktivitas barang – barang modal tidak akan mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat rendah. Oleh karena itu pendapatan per kapita hanya mengalami perkembangan yang kecil sekali (Sukrino, 1994). Kemajuan ekonomi yang berlaku di berbagai negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa akibat – akibat yang positif dalam pertumbuhan ekonomi, dan oleh karenanya pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat jalannya. Kemajuan teknologi memberi beberapa keuntungan seperti mempertinggi efisiensi produksi sesuatu barang dan menurunkan ongkos produksi dan meninggikan jumlah produksi. Kemajuan teknologi juga menimbulkan penemuan barang – barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya. Kemudian, kemajuan teknologi meninggikan mutu barang – barang yang diproduksikan (Sukrino, 1994)

2

Barang modal adalah barang yang umumnya digunakan untuk memproduksi barang lain sebagai produk perusahaan (Kenton, 2018)

4. Luas Pasar sebagai Sumber Pertumbuhan Adam Smith telah menunjukkan bahwa spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar, dan spesialisasi yang terbatas membatasi pertumbuhan ekonomi. Pandangan Smith ini menunjukkan bahwa sejak lama orang telah menyadari tentang pentingnya peranan luas pasar dalam pertumbuhan ekonomi. Apabila luas pasar terbatas tidak terdapat dorongan kepada para pengusaha untuk menggunakan teknologi modern yang tingkat produktivitasnya sangat tinggi. Apabila produktivitas rendah maka pendapatan para pekerja tetap rendah, dan ini selanjutnya membatasi luas pasar. Dari hubungan sebab-akibat yang baru dinyatakan ini wujud suatu pendapat yang menyatakan bahwa luas pasar menimbulkan hambatan kepada negara – negara miskin untuk membangun (Sukrino, 1994). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lama dibahas oleh ahli – ahli ekonomi. Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang fenomena pertumbuhan ekonomi, yakni : 1. Teori Pertumbuhan Menurut Ahli – Ahli Ekonomi Klasik Menurut pandangan ahli – ahli ekonomi klasi ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok barang – barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli – ahli ekonomi klasik terutama menumpahkan perhatiannya pada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan mereka dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh pertambahan penduduk kepada tingkat produksi dan pendapatan (Sukrino, 1994). Menurut pandangan ahli – ahli ekonomi klasik, hasil lebih yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ini berarti pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung. Pada permulaannya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan, tingkat pengembalian modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka para pengusaha akan memperoleh keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru, dan pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus menerus berlangsung. Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena produktivitas marginal telah menjadi negatif. Maka

kemakmuran masyarakat menurun kembali. Perekonomian akan mencapai tingkat perkembangan yang sangat rendah (Sukrino, 1994). 2. Teori Schumpeter Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru,meningkatkan efisiensi dalam mempromosikan sesuatu barang, memperluas sesuatu barang ke pasaran – pasaran baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan – perubahan dalam organisasi yang akan meningkatkan efisiensinya. Di dalam mengemukakan teori pertumbuhannya Schumpeter memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan tidak berkembang. Tetapi keadaan ini tidak akan berlangsung lama. Pada waktu keadaan tersebut berlaku segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal. Investasi yang baru ini akan meninggikan tingkat kegiatan ekonomi negara. Maka pendapatan masyarakat akan bertambah dan tingkat konsumsi menjadi bertambah tinggi. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan – perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman modal baru.

BAB III ANALISIS

A. Liberalisasi Ekonomi dalam Mengembangkan Perekonomian Indonesia Liberalisasi ekonomi yang dilakukan dapat mengembangkan perekonomian di Indonesia karena beberapa hal seperti : 1. Dengan adanya liberalisasi ekonomi, hal ini secara tidak langsung akan memperbaiki kinerja perusahaan – perusahaan yang dimiliki negara karena negara tidak hanya bersaing dengan pengusaha lokal tetapi juga internasional. Lalu, akibat diadakannya liberalisasi ekonomi maka investasi menjadi semakin mudah dilakukan terhadap perusahaan lokal maupun perusahaan miliki negara yang pada akhirnya mereka akan berusaha untuk menjadi lebih efisien, efektif, dan lebih terstandarkan. 2. Kemudian, karena adanya kemudahan kapital untuk mengalir dan investasi yang dimudahkan maka perusahaan – perusahaan akan memiliki kapital lebih untuk mengembangkan usahanya yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan sehingga orang – orang akan mendapatkan pendapatan lebih banyak (surplus) yang nantinya akan terwujud dalam pertumbuhan ekonomi. 3. Kemudian, kita tidak dapat dan tidak seharusnya mencegah liberalisasi karena liberalisasi ekonomi tidak untuk dicegah tetapi menjadi katalis dan pendorong untuk peningkatan sumber daya manusia. 4. Kemudian dengan melihat India yang telah berhasil melakukan liberalisasi ekonomi sekitar dua puluh tahun yang lalu yang akhirnya menempatkan India hampir dapat menyaingi China ( Mourdokoutas, 2018). Hal ini terlihat dari pertumbuhan

ekonomi

India

yang

sangat

meningkat

pesat.

Menurut

Tradingeconomics.com berpendapat bahwa “GDP annual growth rate in India averaged 6.13% from 1951 until 2017, reaching an all-time high of 11.40% in the first quarter of 2010 and a record low of -5.20% in the fourth quarter of 19793”.

3

Lihat https://tradingeconomics.com/india/indicators

B. Mekanisme Liberalisme Ekonomi dalam Mengembangkan Perekonomian Indonesia Dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi terwujudnya pertumbuhan ekonomi seperti kekayaan alam, jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, ketersediaan barang – barang modal dan tingkat teknologi. Beberapa hal ini dimiliki secara masif oleh Indonesia, dua diantaranya adalah kekayaan alam dan jumlah penduduk. Contohnya adalah di Riau yang merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Di mana di daerah tersebut dapat menghasilkan 365.827 barrel per hari dengan rincian minyak mentah sebanyak 359.777 barrel dan kondesat sebesar 6.050 barrel (Merdeka.com, 2018). Kemudian, di Papua yang diperkirakan menyimpan total cadangan emas yang dimiliki sebesar 1.187 ton dengan nilai mencapai USD 469,7 miliar (Merdeka.com,2018). Di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dapat menghasilkan batu bara sebanyak 1500 – 1700 ton setiap jamnya (Merdeka.com,2018). Lalu, di Kalimantan Timur yang dikenal sebagai daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia. Salah satu titik yang menyimpan kekayaan gas alam adalah di blok Mahakam. Cadangan gas alam yang diketahui terkandung dalam perut bumi Kalimantan Timur sangat melimpah. Di mana produksi gas alam Kalimantan Timur sendiri mencapai 607,15 juta TCF (Merdeka.com, 2018). Kemudian, menurut BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237 juta jiwa4. Berdasarkan data yang diterima, pada bulan februari pada tahun 2018, dengan adanya 133 juta angkatan kerja dari 193 juta jumlah penduduk yang berumur diatas 15 tahun5 menyatakan bahwa banyak sekali jumlah angkatan kerja yang didapat dari bonus demografi di Indonesia pada tahun ini. Berdasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi yang digagas oleh ahli – ahli ekonomi klasik dan teori Schumpeter lalu ditambah dengan adanya liberalisasi ekonomi hal ini akan membuat perusahaan – perusahaan yang berada di Indonesia berkembang secara pesat akibat dari kapital yang mengalir secara bebas dan investasi asing yang diperbolehkan masuk. Akibat dari berkembangnya perusahaan – perusahaan ini akhirnya akan membutuhkan lebih banyak pekerja sehingga pengangguran akan berkurang.

4

Lihat https://www.bps.go.id/statictable/2009/02/20/1267/penduduk-indonesia-menurut-provinsi-19711980-1990-1995-2000-dan-2010.html 5 Lihat https://www.bps.go.id/statictable/2016/04/05/1909/penduduk-berumur-15-tahun-ke-atas-menurutpendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan-dan-jenis-kegiatan-selama-seminggu-yang-lalu-2008-2018.html

Lalu jika ditinjau dari perspektif yang lain, sangat mungkin untuk munculnya pengusaha – pengusaha baru yang akan menciptakan inovasi – inovasi yang baru karena liberalisasi ekonomi mendorong persaingan yang sehat, juga mendorong tumbuhnya sumber daya manusia akibat dari dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Pengusaha – pengusaha baru yang muncul sangat mungkin untuk mengelola sumber daya yang ada di Indonesia mengingat banyak sekali sumber daya alam yang terbuang sia – sia. Kemudian, ditambah dengan iklim tropis Indonesia yang membuat tanah – tanah di Indonesia disinari matahari sepanjang tahun sehingga dalam satu tahun penuh, petani – petani di Indonesia dapat bercocok tanam. Lalu akibat dari liberalisasi ekonomi, banyaknya barang – barang modal akan meningkat akibat dari bertumbuhnya perekonomian di perusahaan – perusahaan yang akhirnya akan menuntun kepada tercapainya tingkat teknologi yang baru. Dalam jangka waktu yang lama dimana tingkat teknologi sudah mencapai tahap yang cukup. Segala bentuk produksi dan sistem yang ada di dalam perusahaan juga turut ikut menjadi lebih efisien, lebih produktif, dan lebih inovatif. Dari asumsi bahwa dengan tercapainya suatu tingkat produksi atau teknologi yang cukup akhirnya akan meningkatkan luas pasar dengan adanya produk – produk atau inovasi – inovasi baru yang akhirnya akan ikut berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi merupakan perjalanan yang sangat panjang bahkan mungkin menjadi perjuangan yang tidak akan pernah berhenti. Pertumbuhan ekonomi menjadi masalah yang penting jika potensi – potensi yang dimiliki oleh sebuah negara terbuang sia – sia. Keadaan tetap dimana perekonomian berhenti untuk bertumbuh sedangkan penduduk akan selalu bertambah adalah hal yang harus dihindari. Liberalisasi ekonomi dapat menjadi cara untuk mengembangkan perekonomian suatu negara. Liberalisasi ekonomi dianggap menguntungkan karena mendorong pertumbuhan sumber daya manusia dan menciptakan lingkungan persaingan yang sehat sehingga perusahaan – perusahaan akan berlomba – lomba untuk memberikan inovasi – inovasi yang akan memperluas pasar dan ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. B. Penutup Demikianlah isi makalah kami,atas kekurangan dan kesalahan kami dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar - besarnya. Kami terbuka atas kritik dan saran pembaca. C. Saran Liberalisasi ekonomi sebenarnya dapat dipertimbangkan oleh pemerintah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengingat potensi – potensi yang kita miliki untuk memajukan kesejahteraan yang ada di Indonesia

D. DAFTAR PUSTAKA DeLong, J. Bradford. 2002. Macroeconomics, updated version . New York : The McGrawHill Companies, Inc. Gloria. 2017. “Sembilan Puluh Persen Kekayaan Alam Indonesia Belum Dieksplorasi”. UGM.ac.id. Diakses pada 20 Januari 2019. https://www.ugm.ac.id/id/berita/14277sembilan.puluh.persen.kekayaan.alam.indonesia.belum.dieksplorasi Jackson, Robert & Georg Sørensen. 2014. Pengantar Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Kenton, Will. 2018. “Capital Goods”. Investopedia.com. Diakses pada 20 Januari 2019. https://www.investopedia.com/terms/c/capitalgoods.asp. Mourdokoutas, Panos. 2018. “India's Economy On Track To Beat China”. Forbes.com. Diakses pada 20 Januari 2019. https://www.forbes.com/sites/panosmourdoukoutas/2018/04/21/indias-economy-ontrack-to-beat-china/#7c3a3c565136 Ningrum, Desi Aditia, 2018 “5 Wilayah di Indonesia Ini Punya Kekayaan Alam Melimpah, Ada Emas dan Minyak”. Merdeka.com. Diakses pada 21 Januari 2019. https://www.merdeka.com/peristiwa/5-wilayah-di-indonesia-ini-punya-kekayaan-alammelimpah-ada-emas-dan-minyak/riau.html Nguyen, Joseph. 2018. “5 Economic Effects of Country Liberalization”. Investopedia.com. Diakses pada 15 Januari 2019. https://www.investopedia.com/articles/economics/11/economic-benefits-countryliberalization.asp Rao, Aprameya & Kishor Adam. 2016. “25 years of liberalisation: A glimpse of India’s growth in 14 charts”. Firstpost.com. Diakses pada 19 Januari 2019. https://www.firstpost.com/business/25-years-of-liberalisation-a-glimpse-of-indiasgrowth-in-14-charts-2877654.html Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta Utara : PT. RajaGrafindo Persada

Related Documents


More Documents from ""

Brain
November 2019 45
June 2020 20
L5.pdf
June 2020 23
Exam3rdword.docx
December 2019 37
Covers
November 2019 67