Letkol Ir A Mulyadi

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Letkol Ir A Mulyadi as PDF for free.

More details

  • Words: 578
  • Pages: 2
Tugas Kabadiklat Dephan: Keamanan Selat Malaka Oleh Ir. A.Mulyadi M.Sc Letkol Cpl Nrp.32103 1.

Latar Belakang a. Selat Malaka pada kondisi saat ini merupakan laut territorial milik Negara-negara pantai yakni Thailand,Singapura, Malaysia dan Indonesia, yang digunakan untuk pelayaran internasional. b. Padatnya lalu lintas komersial melewati selat ini menyebabkan banyaknya Negara merasa turut berkepentingan mengamankan selat ini demi kepentingan politik dan ekonomi nya. c. Selat Malaka menjadi selat yang amat strategis disamping terusan Suez dan Panama, sebagai urat nadi perekonomian yang menghubungkan samudera Hindia dan samudera Pasifik, tercatat tidak kurang dari 50.000 kapal bisnis termasuk tanker dengan muatan lebih dari 11 juta barel minyak perhari melintasi selat ini, sehingga sekaligus merupakan idola bagi kegiatan perompakan dilaut. d. Komitmen Negara-negara pantai dalam mengamankan selat ini masih dirasa belum optimal mengingat keterbatasan kekuatan dan armada pengawal sepanjang 1500 mil laut selat Malaka.Sehingga Negara Negara besar seperti Amerika, China dan India terus berusaha terlibat dalam pengamanan Selat Malaka ini. e. Sebagai Negara berdaulat yang tidak mau dicampuri urusan teritorinya oleh kehadiran militer asing maka Negara-negara pantai sepakat tidak akan menghadirkan militer asing namun hanya mau menerima bantuan dalam bentuk “Capacity building” berupa alat peralatan, training dan sarana penunjang lainnya.

2.

Analisis Situasi perkembangan lingkungan strategis internasional diwarnai oleh munculnya sejumlah permasalahan baru yang membawa dampak signifikan bagi perkembangan manusia di masa mendatang. Ditengah-tengah masih hadirnya masalah atau konflik lama, kerjasama internasional menjadi satu-satunya pilihan yang memberi harapan bagi terwujudnya perdamaian dan stabilitas internasional, terutama dalam pengamanan Selat Malaka a.

Meningkatnya kekuatan ekonomi, politik dan pertahanan-keamanan sejumlah negara di berbagai kawasan, seperti China, Jepang dan India menyebabkan kepadatan lalu-lintas laut di sepanjang selat Malaka menjadi bertambah, dengan demikian perlu ditingkatkan pengamanan maupun penambahan frekuensi patroli guna meminimalisir kegiatan kriminal dilaut. b.

Dinamika politik dan keamanan global dan regional pada masa mendatang akan semakin intens, dengan kebangkitan sejumlah negara yang memiliki kekuatan ekonomi dan militer. Adanya kecenderungan peningkatan perlombaan senjata, dan semakin tingginya kepentingan strategis negara-negara di dunia, menambah derajat persaingan dalam interaksi internasional. c.

Upaya membentuk hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan kesepakatan bersama “Trilateral State” Malaysia , Indonesia dan Singapura melalui kegiatan Malsindo dan “Eye in the Sky” perlu dikedepankan, dan diformulasikan “Standard Operation Procedure” guna kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan patrol di Laut maupun udara sehingga memudahkan bagi pelaksana teknis dilapangan apabila dijumpai suatu permasalahan. d.

3.

Kesimpulan Pemerintah Indonesia harus konsisten dalam menjalankan politik luar negerinya sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945 untuk ikut aktif menjaga perdamaian dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian apapun alasannya kita tetap berusaha menolak kehadiran pasukan asing dalam pengamanan Selat Malaka, walaupun Singapore berkeinginan menghadirkan sekutunya AS dengan pola PSI (Proliferation Security Initiative) dalam upaya peningkatan pengamanan di Selat. Kehadiran Amerika akan membahayakan integritas bangsa dan sekali Amerika hadir maka akan sulit untuk mengusirnya. a.

Negara-negara yang berkepentingan dengan Selat Malaka seperti Jepang, China, AS, India maupun Australia dapat membantu upaya peningkatan kemampuan pengamanan selat dengan memberikan “Capacity building” berupa saran dan prasarana maupun pelatihan bagi satuan pengamanan Negara-negara pantai tersebut tanpa harus menghadirkan pasukannya di sepanjang selat. b.

Pelaksanaan pengamanan dengan Patroli terkoordinasi dan tidak dalam format patroli bersama sehingga akan sangat efektif dan tidak memerlukan satu komando pelaksanaan. c.

Masih adanya tindak kejahatan dilaut seperti perompakan dan pembajakan walaupun intesitasnya menurun dari tahun ketahun namun menunjukan bahwa masih ada celah bagi penjahat untuk melaksanakan aksinya dan masih ada kelemahan dalam postur Kerjasama Malsindo, sehingga hal ini harus terus dikaji dan disempurnakan guna menjamin keselamatan kapal yang melintasi selat Malaka. d.

Related Documents

Letkol Ir A Mulyadi
October 2019 8
Ir
November 2019 42
Ir
May 2020 26
Ir
November 2019 32
Ir
May 2020 23