Lembar Kerja Audit Klinis.docx

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lembar Kerja Audit Klinis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,185
  • Pages: 8
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS 1. Topik Kriteria pemilihan topik No.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UsulanTopik

High Volume

Hipertensi Influenza Myalgia Gastritis Batuk Dermatitis Nasofaringitis Demam Headache Faringitis

Nilai 6 10 7 8 7 5 10 5 3 4

2. Latarbelakang, Tujuan Dan Sasaran

1|Page

Bobot 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

High Cost Nilai 8 5 3 5 4 3 5 5 3 4

Bobot 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

High Risk Nilai 10 3 2 7 4 4 4 7 8 3

Bobot 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Problem Prone Nilai 9 6 5 7 6 5 6 6 6 4

Bobot 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Total

Peringkat

76 70 49 68 56 43 71 54 41 39

1 3 7 4 5 8 2 6 9 10

LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS Latarbelakang: Di Negara industri hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di Indonesia Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperbaikan oleh dokter yang bekerja pada kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang di timbulkannya. Berdasrkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu : Hipertensi primer, yang tidak di ketahui penyebabnya atau diopatik, Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. (Suyono, 2001, h 453) Di Indonesia banyak penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang, tetapi hanya 4%, yang merupaka hipertensi terkontrol. Privalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Hasil peneltian dari MONICA (multinational monitoring kardiovascular diseases), angka kejadian di Indonesia berkisar 2-18% diberbagai daerah, jadi di Indonesia saat ini kira-kira terdapat 20 juta orang penderita hipertensi. (Weblog, ririns) Tujuan:  Meningkatkan mutu pelayanan Hipertensi Sasaran: 1. Untuk meyakinkan bahwa pasien Hipertensi dilayani sesuai dengan standar 2. Untuk meyakinkan bahwa penatalaksanaan Hipertensi tepat dan cepat

3. Menetapkan Kriteria No. 1

2|Page

Kriteria Petugas menanyakan Keluhan Utama

Perkecualian Pasien dengan demensia atau gangguan pendengaran tanpa didampingi keluarga, pasien dengan tingkat kesadaran somnolen

LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS 2

Petugas menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang

3

Petugas menanyakan Riwayat Penggunaan Obat Petugas melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital Petugas melakukan pemeriksaan fisik Petugas mengisi pemeriksaan Penunjang Penulisan ICD X

4 5 6 7 8

Petugas melakukan Terapi

9

Petugas melakukan pemberian Informasi Efek Samping Obat

10

Petugas melakukan Edukasi

Pasien dengan demensia atau gangguan pendengaran tanpa didampingi keluarga, pasien dengan tingkat kesadaran somnolen Pasien kunjungan baru, pasien dengan kasus baru Pasien dengan usia <15 tahun Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan fisik Pasien kunjungan baru, pasien yang belum melakukan tes laboratorium sederhana Kasus Hipertensi merupakan diagnosa sekunder Pasien dengan indikasi dirujuk, pasien dengan differensia diagnose Pasien dengan demensia atau gangguan pendengaran tanpa didampingi keluarga, pasien dengan tingkat kesadaran somnolen Pasien dengan demensia atau gangguan pendengaran tanpa didampingi keluarga, pasien dengan tingkat kesadaran somnolen

4. Pengumpulan data No

KRITERIA

1

Keluhan Utama Riwaya Penyakit Sekarang

2

3|Page

1 3

2 1

3 3

4 1

5 1

6 3

7 2

8 1

9 2

10 2

11 1

12 1

13 3

REKAM MEDIS 14 15 16 17 1 2 3 3

2

3

1

1

1

3

1

1

1

1

1

1

3

1

1

3

3

%

18 1

19 1

20 1

21 1

22 1

23 1

24 3

25 1

26 2

27 1

28 1

29 1

30 2

55,6

1

3

1

1

1

1

3

1

2

1

1

1

1

51,1

LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS 3 4 5 6 7 8 9 10

Riwayat Penggunaan Obat Tanda-tanda vital Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Penunjang ICD X Terapi Informasi Efek Samping Obat Edukasi

3

3

3

3

1

1

1

1

3

1

3

1

1

1

3

3

3

3

3

3

3

3

1

1

1

1

1

1

2

1

65,6

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

33,3

3

1

2

3

3

1

1

1

3

3

3

1

1

1

3

3

3

2

1

1

3

3

1

3

2

3

3

3

3

3

74,4

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

95,6

3 3

1 1

1 1

1 1

3 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 3

3 3

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

1 1

40,0 40,0

3

3

3

3

1

1

1

1

1

3

1

1

1

1

3

3

1

1

3

1

3

1

1

3

3

1

1

1

1

1

57,8

3

2

1

3

1

1

1

1

3

1

3

1

1

1

3

3

3

2

3

1

1

1

1

3

2

1

1

1

1

1

56,7

5. Analisa data

Status ekonomi masyarakat masih rendah

Dana

Harga obat hipertensi tidak terjangkau oleh masyarakat miskin

Sarana

Koordinasi antar unit masih kurang

Hipertensi 4|Page

Kurangnya kegiatan penyuluhan dalam gedung

Kurangnya koordinasi lintas program

Metode

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi masih kurang

LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS

Kunjungan pasien ke puskesmas masih rendah

Manusia

Masalah

AnalisaAkarMasalah tulang ikan& 5 Why)

Mengapa 95,6% pasien tidak dilakukan pemeriksaan lab?

Status ekonomi masyarakat masih rendah Tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi masih kurang Tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi masih kurang Kurangnya kegiatan penyuluhan dalam gedung Tingkat pengetahuan masyarakat tentang hipertensi masih kurang

74,4% Petugas tidak melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap

65,6 % penulisan Riwayat Penggunaan Obat belum tercapai

(diagram

6. Menyusun dan menetapkan perubahan Tindak Lanjut

Tujuan

Indikator Keberhasilan

Penanggun g Jawab

Jangka Waktu

Mereview SOP Layanan Klinis kasus Hipertensi grade II, dengan memasukkan item : Merujuk pasien ke FKTL setiap 3 bulan. Bagi pasien dalam pantauan puskesmas wajib dipantau Cholesterol setiap bulan.

Untuk meningkatkan jumlah pasien dengan kadar kolesterol darah terkontrol Tim Rawat jalan Puskesmas

Meningkatnya jumlah pasien dengan kadar kolesterol darah terkontrol

PJ UKP

2 hari

-

Tersosialisasikannya SOP baru

Dokter Puskermas

1 hari

-

Mensosialisasikan SOP Layanan Klinis Hipertensi yang baru 5|Page

Biaya

LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT/PUSKESMAS

Melaksanakan SOP baru : Dokter Merujuk pasien Hipertensi grade II ke poli Penyakit Dalam untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Dokter memantau kadar Cholesterol bagi pasien dalam pantauan Puskesmas setiap bulannya. Monitoring Kepatuhan SOP Layanan Klinis Hipertensi di Puskesmas

6|Page

memahami SOP baru Untuk membantu dalam pemantauan pasien Hipertensi

Jumlah pasien Hipertensi yang terpantau dengan baik meningkat

Dokter Puskermas

3 bulan

-

Untuk memastikan SOP sudah dilaksanakan dengan baik

Proses pengendalian Cholesterol pasien Hipertensi sesuai dengan standar

PJ UKP

3 bulan

-

7|Page

8|Page

Related Documents