BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN Dunia kerja merupakan salah satu tujuan akhir bagi mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai macam
ilmu dan teori yang didapat oleh mahasiswa sangat berhubungan erat dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan dipraktekkan tentang ilmu yang telah didapat oleh mahasiswa selama berada dibangku kuliah agar bisa merasakan bagaimana situasi dan kondisi serta menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya. Atas dasar itulah yang menjadi latar belakang bagi penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Di samping itu, penulis melaksanakan PKL ini adalah dalam rangka menjalankan salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Strata-1 Ilmu Komputer di Universitas Atma Jaya Makasar. Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, siap pakai, dan terampil maka pihak pemerintah maupun swasta berupaya mendidik SDM sebelum terjun kedalam dunia kerja yang dijalani. Salah satu caranya adalah melalui lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan kejurusan dan perguruan tinggi yang membentuk SDM yang bermutu tinggi dalam segala hal dari kompetensi yang diajarkan, karena hal itulah USBM memasukkan program PKL dalam proses belajar mengajarnya agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lain dalam menghasilkan lulusan-lulusan SDM yang berkualitas serta bermutu tinggi. Dengan teknologi komputer pemberian layanan dalam berbagai bidang menjadi lebih baik, cepat, tepat, akurat dan efisien dalam hal ini teknologi komputer jadi sarana wajib yang digunakan dalam kegiatan seharihari. PT. TELKOM INDONESIA (Persero) bergerak dalam bidang jasa pelayanan telekomunikasi dalam hal ini perusahan tersebut menggunakan teknologi ilmu komputer dengan teknik informatika dan sistem informasi sebagai teknik komputer yang diterapkan dalam kegiatan produksi pelayanan jasanya. Seiringnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, dalam berbagai kegiatan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari kini komputer digunakan diperusahaan, instansi dan sekolah. Dalam hal ini PT.TELKOM INDONESIA (Persero) melakukan penerapan ilmu komputer yang memfokuskan dalam bidang telekomunikasi sebagai pelayanan jasanya menggunakan teknik komputer dan teknik informatika dalam kegiatan produksinya. Adapun teknik komputer yang diterapkan dalam bidang telekomunikasi berhubungan dengan kegiatan komunikasi hubungan dua arah atau lebih menggunakan kabel yang saling berhubungan (nirkabel), tanpa kabel (wireless), dan bergerak (mobile) dalam hal ini berupa komunikasi telepon berkabel, telepon tanpa kabel, jaringan telepon bergerak dan data service atau biasa dengan layanan internet. Teknik infomatika yang digunakan berhubungan dengan perangkat keras (hardware) yang sesuai dengan kebutuhan yang tentunya menggunakan perangkat lunak atau program aplikasi (software), dan peralatan (tools) yang digunakan untuk mengubah informasi menjadi data-data. Perangkat keras yang dipakai berupa komputer pada umumnya yang sesuai dengan kebutuhan dalam hal ini menggunakan sistem operasi (OS) Windows XP SP3, Printer, Modem Internet, Router, HUB, Port penghubung kabel tembaga yang digunakan sebagai menyambung telepon dan modem, Jact penghubung kabel ke Port, Tang Potong dan Tang Runcing. Perangkat lunak yang digunakan adalah WebBrowser bawaan komputer, aplikasi Avant Browser, OpenOffice.Org Calc (aplikasi seperti MS. Office Excel), dan program Java dan aplikasi penggola basis data seperti Oracle.
1
Teknik Informatika merupakan ilmu komputer yang berhubungan juga dengan teknik komputer sebagai proses pembuatan, pemasukan (input), dan manajemen data yang biasa disebut Data Base Management System (DBMS) yaitu pengelolaan basis data menggunakan program Java dan pemasukan (input) data menggunakan program Oracle lalu menghasilkan (output) data informasi di kelola secara baik dan benar serta tepat, akurat juga efisien dalam segala hal. Semua hal tersebut diatas cukup susah dan rumit untuk dijelaskan dan dipahami pada awal pelaksanaannya, tetapi setelah terbiasa dan dengan sedikit waktu dilalui untuk pemahaman akan terasa mudah dalam kegiatan kesehariannya. Atas dasar itulah penulis mencoba menjelaskan sedikit lebih dalam tentang apa yang dilaksanakan kegiatan selama PKL berlangsung.
B.
TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Dalam setiap kegiatan memiliki tujuan tertentu dalam pelaksanaannya agar tercipta sebuah hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tujuan mahasiswa melakukan PKL adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa secara individu dan bekerja sama dalam kelompok untuk menjadi pekerja yang profesional dibidangnya setelah tamat kuliah. b. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah ke dalam dunia kerja. c. Menyesuaikan diri dengan etika kerja dan mengenal lebih jauh lingkungan kerja sebenarnya. d. Menambah
pengalaman,
wawasan
kemandirian,
dan
meningkatkan
kedisiplinan
serta
membandingkan teori ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah dengan pekerjaan e. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki serta mengembangkan kesesuaian pendidikan kejurusan. f. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja yang sesungguhnya, sehingga nantinya mahasiswa dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun kedunia kerja. g. Membentuk pola
pikir
dan kecerdasan emosional
mahasiswa
dalam berinteraksi dan
beradaptasi.untuk pendewasaan serta kematangan diri sebagai pelengkap kemampuan setelah menjadi Sarjana Komputer. h. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebagai perbandingan antara teori dan praktek, untuk lebih memahami konsep-konsep akademis maupun non-akademis. i. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan mengembangkan wawasan dibidang pekerjaan yang digeluti selama mengikuti proses PKL. j. Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat bekerja di perusahaan atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan proses PKL. k. Menganalisa penerapan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang sering digunakan dalam kegiatan produksi perusahaan.
2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan Selain itu juga program PKL diharapkan dapat memberikan manfaat besar baik kepada mahasiswa sebagai pelaksana PKL, kepada Fakultas Ilmu Komputer USBM sebagai Lembaga Pengelola dan Perusahaan sebagai Pemberi Izin PKL. Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah : a. Manfaat bagi Mahasiswa.
2
Memberikan kesempatan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja dan berinteraksi dengan perusahaan atau instansi calon pengguna lulusan. mengamati, mengenalkan dan menganalisis permasalahan yang dijumpai pada perusahaan atau instansi tempat PKL. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah didapat serta lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis dunia kerja nyata. Memperoleh peluang untuk dapat kerja diperusahaan atau instansi tempat PKL, setelah memperoleh ijazah S-1 dari Fakultas Ilmu Komputer USBM. Menambah dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki selama dibangku kuliah serta memperluas wawasan berpikir kreatif dan mandiri agar mahasiswa memiliki bekal nantinya dalam menghadapi dunia kerja b. Manfaat bagi Fakultas Ilmu Komputer USBM Mempererat hubungan harmonis antara USBM umumnya dan Fakultas Ilmu Komputer USBM khususnya dengan pihak perusahaan atau instansi tempat pelaksanaan PKL. Fakultas Ilmu Komputer USBM dapat memperoleh informasi tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan kebutuhan kerja serta dapat menyesuaikan kepada kurikulum proses belajar mengajar. Dapat meningkatkan kualitas dan menyesuaikan kegiatan pendidikan proses belajar mengajar dari segala aspek, sarana, dan prasarana yang menjadi kebutuhan sesuai dengan tuntutan nyata dari pembangunan Telah terjalin kerjasama antara Fakultas Ilmu Komputer USBM dengan perusahaan atau instansi tempat mahasiswa melaksanakan PKL. c. Manfaat bagi PT.TELKOM INDONESIA (Persero) Perusahan dapat menentukan SDM yang akan dijadikan sebagai tolak ukur dalam penerimaan pegawai di PT. TELKOM INDONESIA (Persero). Dapat memperkenalkan situasi perkuliahan kedalam dunia kerja. Memberikan masukkan yang diperlukan oleh PT. TELKOM INDONESIA (Persero) sehingga dapat membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Mengatasi semua permasalahan yang selama ini dihadapi oleh PT. TELKOM INDONESIA (Persero) dengan memberikan solusi pemecahan masalah.
C.
RUANG LINGKUP PRAKTEK KERJA LAPANGAN Dalam pelaksanaan PKL pada suatu perusahaan sudah pasti ada batasan yang mereka berikan kepada
mahasiswa yang melakukan kegiatan PKL sebatas apa yang dikerjakan dan diperintahkan. Ruang lingkup kerja dan pekerjaan yang dilakukan hanya yang bersifat transparan dimana pihak perusahaan bisa memperbaiki kembali bila ada kesalahan. Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa banyak dibimbing oleh pembimbing lapangan dalam hal ini Supervisor sebagai kepala kantor di area tempat bekerja dan karyawan yang mendidik serta mengarahkan bagaimana cara mengerjakannya sehingga apa yang diperintahkan dapat dimengerti agar mahasiswa banyak mendapatkan masukan juga informasi yang lebih kompetitif. Dalam kesehariannya tetap pada iklim kerja nyata dilapangan dan berusaha untuk dapat memahami deskripsi pekerjaan.
3
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. TELKOM INDONESIA (Persero) Kandatel Medan. Selama melaksanakan PKL ditempatkan di Sentral Telecomunication Otomate (STO) Telkom Padang Bulan dibagian Pasang Baru (PSB) Telepon dan Speedy dibawah Divisi Main Distrihution Frame (MDF). Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama mengikuti PKL adalah semua kegiatan meliputi pasang baru dan memperbaiki gangguan telepon dan speedy serta dalam menjalankan tugas mereka,.
D.
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Adapun kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 1 bulan sesuai dengan kalender
akademik Universitas Setia Budi Mandiri Medan dengan perincian sebagai berikut : : Rabu, 1 Oktober 2014 – Sabtu, 1 November 2014.
1.
Hari dan Tanggal
2.
Tempat Pelaksanaan : STO Telkom Padang Bulan Jl. Setia Budi – Medan.
3.
Waktu dan Hari Kerja : Senin - Jum’at, Pukul 08.00 – 18.00 WIB.
Demikian waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mahasiswa di perusahaan PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kantor Wilayah / Daerah Telekomunikasi (Kawitel / Datel) Kota Medan. Dengan waktu pembuatan laporan selama 2 bulan setelah pelaksanaan PKL seiraing dan sesuai dengan kalender akademik perkuliahan berlangsung.
B A B II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.
PROFIL PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) 1.
Sejarah Perusahaan PT. TELEKOMUNIKASI, Tbk atau dikenal dengan PT. TELKOM merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pelayanan sarana dan jasa telekomunikasi dan informasi untuk umum atau masyarakat luas sampai daerah pelosok dunia. Sejarah PT. Telkom pertama kalinya berdiri pada tanggal 23 Oktober 1856 yaitu pada masa pemerintahan kolonial Belanda melakukan pengoperasian Telegrap Elektromagnetik pertama di Indonesia, lalu sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan Pos dan Telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882 yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor) sampai 1884. Setelah ada dan beroperasi sampai 1905 kemudian kolonial Belanda mendirikan perusahaan sebanyak 38 perusahaan dengan nama Post On Telegrafdienst. Pada tahun 1906 diambil alih oleh
4
pemerintah Hindia Belanda dan berdasarkan stablad No. 395 tahun 1906. Sejak itu diubah namanya menjadi Post On Telegrafdients en Tepontdiens (PTT-Dienst) sampai tahun 1961. Kemudian Hindia Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi berdasarkan peraturan No. 29 tahun 1961 diubah menjadi Perusahaan Negara POS dan TELEKOMUNIKASI (PN POSTEL). Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1965 pemerintah memandang perlu untuk memisahkan perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua Perusahaan Negara yang berdiri sendiri yakni berdasarkan peraturan pemerintahan No. 29 tahun 1965 maka berdirilah 2 Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN POSGIRO) sekarang PT. POS dan Perusahaan Negara TELEKOMUNIKASI (PN TELEKOMUNIKASI). Dibagi lagi menjadi 2 divisi pada tahun 1974 yang diatur oleh peraturan pemerintahan No. 36 tahun 1974 menjadi 2 perusahaan yaitu PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) yang memproduksi perangkat dan Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) untuk melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional. Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Negara Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal penyelenggara Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan dalam negeri maupun luar negri sampai pada akhir tahun 1980.
Atas monopoli pemerintah Indonesia dengan perusahaan bisnis Telekomunikasi Amerika mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang diselenggarakan oleh PT.INDONESIAN SATELIT COORPORATION (INDOSAT) yang masih berstatus perusahaan yang didirikan terpisah dari PERUMTEL berdasarkan peraturan perundangan Negara Bagian Dalaware, Amerika Serikat. Saluran saham PT. INDOSAT dengan modal asing ini sampai pada akhir tahun 1989 dibeli oleh Negara Republik Indonesia dari America Cable and Radio Corporation dalam rangka peningkatan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dan pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 53 tahun 1989, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk Internasional. Selain hal tersebut, penyelenggara Telekomunikasi memerlukan manajemen yang lebih professional dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum (PERUM) dialihkan menjadi perusahaan perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam UU No.1991. Sejak itu berdirilah perusahaan Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM INDONESIA) dengan sebuah nama yaitu TELKOM. Setelah melalui berbagai perubahan sampai pada 1 Juli 1995 dari Perusahaan Djawatan (PD), Perusahaan Negara (PN) dan Perusahaan Umum (PERUM) sampai dengan Perseroan Terbatas (PT). Pada tahun 1995, Telkom melakukan perubahan besar-besaran yang meliputi : a. Restrukturasi. b. Kerjasama Operasi. c. Intial Public Offering (Penawaran Saham Perdana Publik). Perubahaan ini dimaksudkan untuk menyediakan pengelolaan perusahaan menjadi efisien dan efektif karena terjalin antara bidang usaha. Berdasarkan keputusan Direksi Telkom, mulai tanggal 31 Desember 1996, Sebagai hasil perubahan sejak 1 Juli 1995 Organisasi Telkom berkembang dengan operasi bisnis sebanyak 11 Divisi terdiri dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network juga menambahkan 2
5
Divisi, yaitu Divisi Nework Mutimedia dan Network Provider dimaksudkan sebagai pengelola bisnis utama, sedangkan Divisi Pembangunan diganti menjadi Divisi Penunjang.
2.
Tentang Telkom Group Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia, dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE, LSE dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler and e-Commerce serta layanan portal lainnya. Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya. Berikut nilai portofolio bisnis PT. Telkom : a. Corporate Culture
: The New Telkom Way
b. Philosophy to be the best
: Always The Best
c. Principle to be the star
: Solid, Speed, Smart
d. Practice to be the winner: Imagine, Focus, Action
3.
Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia (Persero) a. Visi “To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”. Maksudnya adalah menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional.
b. Misi Misi PT. Telkom Indonesia (Persero) adalah 1) Menyediakan layanan “more for less” TIMES. 2) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
4.
Logo Perusahaan
6
Gambar 2.1 Logo PT. Telkom Indonesia
Berikut penjelasan tentang filosofi warna Logo PT. Telkom Indonesia, Tbk : a.
Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet. Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
b.
Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
c.
Hitam – Warna Dasar Melambangkan kemauan keras.
d.
Abu – Warna Transisi Melambangkan teknologi. Logo baru TELKOM mencerminkan Brand Positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan
dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “Service Culture” baru yaitu: Expertise, Empowering, Assured, Progressive and Heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel. Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran merah keabu-abuan yang ada di depan tangan berwarna merah. Logo ini merupakan cerminan dari “Brand Value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “Committed 2U” yakni “The World Is In Your Hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru PT. Telkom yaitu TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Service).
Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat
7
Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate Value, yaitu “Always The Best”
sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
5.
Stuktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero) Dalam pengelolaan organisasinya, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sendiri memiliki sebuah Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggota serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) orang Presiden Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang anggota Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur Sumber Daya dan Bisnis Pendukung, Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa Telekomunikasi, dan Direktur Keuangan.
PT. Telkom juga memiliki entitas atau anak
perusahaan dengan strukturnya masing-masing di perusahaan yang dikelola dan juga struktur organisasi dibawah PT. Telkom setingkat Divisi, Center, Yayasan, Koperasi.
Selain anak perusahaan, dalam menjalankan operasi perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah mengelompokan unit-unit yang ada dalam organisasi ke dalam bentuk Divisi, Centre dan Yayasan. PT. Telkom mengembangkan struktur organisasinya sampai tingkat paling bawah yang berada di area daerah seperti ditempat PKL dilaksanakan yaitu STO PT. Telkom Padang Bulan dibawah area kerja PT. Telkom Kandatel Medan. Gambar Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk, Kelompok Usaha PT. Telkom, dan PT. Telkom Indonesia Kandatel (Witel) Medan terdapat pada lampiran. B. BIDANG – BIDANG KERJA BERDASARKAN URAIAN TUGAS Didalam Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel (Witel) terdapat pembagian bidang-bidang kerja yang dirasa sangat perlu pada pengelolaan perusahaan berdasarkan peraturan dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. dan diikuti oleh PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera yang melanjutkan struktur organisasi kerja hingga ke area atau ditingkat paling bawah sampai pada Sentral Telekomunikasi Otomat (STO). Adapun penjelasan uraian tugas bidang-bidang kerja yang terdapat pada struktur organisasi PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel (Witel) Medan yang terlampir pada gambar adalah :
1. GM WITEL SUMUT BARAT a. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis, dan Kontrak Kinerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan WITEL, dengan menyusun program kerja beserta indikator-indikator kinerjanya, mengalokasikan sumber daya, mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota tim /staf secara proposional, memonitor dan mereview pencapaiannya secara periodik.
8
b. Mencapai kinerja fungsi secara impresif, dengan mengidentifikasi hal-hal disyaratkan dalam peningkatan kinerja, membangun sistem kerja yang sistematis, merekomendasi solusi-solusi, dan mengembangkan kapabilitas solusi. c. Memastikan eksekusi program-program bisnis fungsi pelayanan pelanggan (Sales & Relationship) semua segmen secara terintegrasi untuk memenangkan kompetisi pasar wilayah dengan, menyelenggarakan aktivitas layanan pelangan secara proposional, mengkoordinasikan dan membina operasional seluruh unit operasi layanan pelanggan pada lingkup wilayah, mengevaluasi parameter kinerja penyelenggaraan layanan pelanggan, dan merumuskan sekaligus menjalankan programprogram peningkatan layanan pelanggan. d. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten, dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasaan melekat secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada proses kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan menyetujui pelaporan risk secara periodik. e. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis, dan Kontrak Kinerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan TELKOM, dengan menyusun program kerja beserta indikatorindikator kinerjanya, meangalokasikan sumber daya, mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota tim / staf secara proposional, memonitor dan mereview pencapaiannya secara periodik. f. Menjamin seluruh infrastruktur Network (alat produksi) di wilayah operasi menghasilkan perfomansi yang tinggi, dengan mengoperasikan dan memelihara seluruh infrastruktur / alat produksi layanan pelanggan secara optimal, mengkoordinasikan dan membina operasional seluruh unit operasi Network pada lingkup wilayah, dan mengevaluasi seluruh parameter kinerja pengoperasian Network, dan merumuskan sekaligus menjalankan program-program peningkatan kapabilitas Network. g. Menyelenggarakan mekanisme War Room untuk menyajikan informasi bisnis wilayah yang valid dalam rangka mengendalikan kompetisi, monitoring program, dan mengendalikan krisis, dengan mengelola sistem penyajian informasi secara efektif, mengendalikan aspek-aspek keamanan terhadap informasi, menyajikan hasil analisis informasi yang menggunakan alat-alat statistika, Data Mining, dan kecerdasan buatan. h. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten, dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasaan melekat secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada proses kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan menyetujui pelaporan risk secara periodik.
2. MANAGER ACCESS MAINTENANCE & DATA MANAGEMENT a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan ACCESS MAINTENANCE & DATA MANAGEMENT, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator kinerja unit. b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf / tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja-program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota staf / tim secara periodik.
9
c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical) diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk merumuskan prioritas program-program pemeliharaan jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya. d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses area. e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan sebagainya). f. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel diperiksa dan disurvey untuk mendapatkan data / informasi kemungkinan layanan teknisnya. g. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk dari BAST hasil pembangunan) dipelihara dan diupdate secara konsisten untuk menyajikan data potensi jaringan akses selalu akurat dan valid. h. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif. i. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain kontingensinya secara efektif. j. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat pelaporan risk secara periodik.
3. ASISTEN MANAGER ACCESS MAINTENANCE a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan ACCESS MAINTENANCE, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator kinerja unit. b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja-program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim / staf secara periodik. c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical) diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk merumuskan prioritas program-program pemeliharaan jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya. d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses area. e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan sebagainya). f. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif. g. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain kontingensinya secara efektif. h. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat pelaporan risk secara periodik.
10
4. ASISTEN MANAGER ACCESS DATA MANAGEMENT a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan ACCESS DATA MANAGEMENT, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator kinerja unit. b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf / tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja-program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota tim / staf secara periodik. c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical) diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk merumuskan prioritas program-program pemeliharaan jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya. d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses area. e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan sebagainya) f. Memastikan pelaksanaan kontrak pembangunan infrastruktur akses di area operasinya dimonitor dan dikoordikasikan dengan pelaksana di Divisi Akses untuk mendukung pengawasan pembangunan diselesaikan sesuai batas waktu dan spesifikasi teknis yang ditetapkan. g. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel diperiksa dan disurvey untuk mendapatkan data / informasi kemungkinan layanan teknisnya. h. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk dari BAST hasil pembangunan) dipelihara dan diupdate secara konsisten untuk menyajikan data potensi jaringan akses selalu akurat dan valid. i. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif. j. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain kontingensinya secara efektif. k. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat pelaporan risk secara periodik.
5. ASISTEN MANAGER PERFORMANCE & PARTNERSHIP a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan PERFORMANCE & PARTNERSHIP, dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-indikator kinerja unit. b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI) staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat, mengimplementasikan program kerja-program kerja yang telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja anggota staf / tim secara periodik. c. Memastikan hasil evaluasi mitra Outsourcing dijadikan rujukan untuk memberikan penghargaan (Reward) dan merekomendasi kerja sama selanjutnya dengan mitra Outsourcing. d. Memastikan kesepakatan / kontrak kerja dengan mitra Outsourcing dipedomani untuk mensupervisi implementasi Outsourcing.
11
e. Memastikan kinerja mitra Outsourcing dievaluasi untuk merancang program-program pembinaannya. f. Memastikan mitra-mitra kerja Outsourcing diidentifikasi spesialisasinya untuk mengalokasikan mitra dengan selektif dalam mengoperasikan infrastruktur akses. g. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat pelaporan risk secara periodik. C. DIVISI – DIVISI DAN NETWORK PENUNJANG LAINNYA Divisi dan Network Penunjang menjadi beberapa perubahan dan peningkatan besar dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. dari tahun ke tahun. Seiring peningkatannya banyak perusahaan yang menjadi afiliasi PT. Telkom dan banyak juga perusahaan entitas anak yang dibangun demi memudahkan proses produksi pelayanan jasa dari PT. Telkom. Untuk lebih jelas tentang unit bisnis apa saja yang dibangun oleh PT. Telkom Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Entitas (Anak) Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELKOM yaitu : 1.
Divisi Long Distance (Hubungan jarak jauh dengan perusahaan international yang dibuka PT. Telkom).
2.
Divisi Carrier dan Interconnection Service (penghubung pelayanan interkoneksi).
3.
Divisi Multimedia (DMM) : -
DMM Service Assurance Enterprise (Jaminan Pelayanan Multimedia Perusahaan)
-
DMM Service Assurance Customer (Jaminan Pelayanan Multimedia Pelanggan)
4.
Divisi Fixed Wireless Network.
5.
Divisi Enterprise Service.
6.
Divisi Regional :
7.
8.
a.
Divisi Regional I – Sumatera.
b.
Divisi Regional II – Jakarta.
c.
Divisi Regional III – Jawa Barat.
d.
Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta.
e.
Divisi Regional V- Jawa Timur.
f.
Divisi Regional VI – Kalimantan.
g.
Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia.
Divisi Telkom Barat (DTB) & Divisi Telkom Timur (DTT) :
Access Corporate Area.
Access Maintenance Area.
Access Network Site Operation.
Mitra POJ.
Divisi Infratel (Infrastruktur Telekomunikasi) :
Infratel Assurance Data Information Center.
Infratel Assurance Service Operation Center.
Infratel Assurance center Surveilence & Help Desk.
Infratel Assurance Center POTS.
Infratel Regional Assurance Center.
Infratel Assurance Center Speedy Technical Support.
12
9.
Centre – Centre : -
Carrier Development Support Centre.
-
Management Consulting Centre.
-
Construction Centre.
-
Community Development Centre (CDC).
Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu : 1. Dana Pensiun Telkom (Dapentel). 2. Yayasan Pendidikan PT. TELKOM Indonesia, Tbk. 3. Yayasan Kesehatan. 4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT). 5. Koperasi Karyawan Walet Telkom.
Adapun entitas (anak) perusahaan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu: 1.
PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi Seluler (GSM) (baru).
2.
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan).
3.
PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru).
4.
PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten).
5.
PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatera).
6.
PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, Pay Special TV.
7.
PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point.
8.
PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru).
9.
PT. Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru).
10. PT Telekomunikasi Indonesia International (TII/Telin),: Telkom yang berada di luar Indonesia. 11. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT. 12. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan Telekomunikasi lainnya. 13. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi. 14. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT – Seluler dan CDMA. 15. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan. 16. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomunikasi.
Demikianlah Divisi dan Network Penunjang yang dibangun PT. Telkom Indonesia, Tbk yang menjadi Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk yang terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Entitas (Anak) Perusahaan.
13
B A B III URAIAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) STO PADANG BULAN
A.
JENIS DAN BENTUK KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Didalam pelaksanaan kegiatan PKL, peraturan yang berlaku pada perusahaan wajib dipatuhi serta
bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas yang diberikan oleh atasan maupun pegawai yang bersangkutan. Supervisor yang memimpin wajib mengkoordinasikan dan membimbing serta memberikan arahan bagi pelaksanaan tugas yang diberikan. Setiap tugas ataupun perintah yang diberikan pimpinan perusahaan ataupun pegawai harus dilaksanakan dan dipatuhi sebagai bentuk loyalitas kepada perusahaan serta dapat menambah wawasan kepada mahasiswa selaku pelaksanaan PKL sebagai tambahan ilmu yang belum pernah didapatkan sebelumnya selama mengikuti kegiatan perkuliahan. Pada kesempataan ini mahasiswa ditempatkan di area lapangan oleh PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel Medan yaitu di Sentral Telekomunikasi Otomat (STO Telkom) Padang Bulan. Oleh Supervisor yang bertindak sebagai pimpinan di STO Telkom Padang Bulan ditugaskan pada Bagian atau Divisi Main Distribution Frame (MDF) yang memiliki tugas operasi pemasangan baru, permintaan pencabutan, pemindahaan layanan, permintaan gangguan, dan perbaikan gangguan pada sambungan kabel. Adapun jenis dan bentuk kegiatan PKL yang dilakukan mahasiswa adalah : 1. Perkenalan awal mahasiswa PKL dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan. 2. Penjelasan dan pemahaman : a. Mengenai tugas pekerjaan rutin mahasiswa. b. Mengenai permintaan dan perbaikkan gangguan. c. Mengenai permintaan dan pemberian data teknis (datek). 3. Kegiatan rutin setiap hari : a. Briefing (Pengarahan Singkat) setiap pagi dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan. b. Mengisi absensi harian mahasiswa. c. Mengecek dan menerima data permintaan kerja Pasang Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon ataupun komputer. d. Mengecek dan menerima data permintaan kerja Pencabutan Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon ataupun komputer.
14
e. Mencetak data permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon ataupun komputer menggunakan printer. f. Mencetak data permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon ataupun komputer menggunakan printer. g. Menarik kabel permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan. h. Menarik kabel permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan. i. Memasukkan data laporan permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan speedy ke pusat menggunakan komputer. j. Memasukkan data laporan permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy ke pusat menggunakan komputer. k. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan dan memperbaiki gangguan dengan memindahkan sambungan kabel. l. Menerima permintaan dan memberikan data teknis kepada teknisi dilapangan. m. Membuat laporan harian permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) dan Pencabutan Sambungan (PS) telepon dan speedy di form tabel buku harian PSB dan PS MDF. 4. Membuat laporan bulanan di form tabel buku bulanan PSB dan PS MDF: a. Permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan speedy. b. permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy. 5. Memasukan dan melipat surat tagihan bulanan telepon dan speedy bersama brosur sistem pembayaran yang akan dikirim kepelanggan. 6. Membuat laporan validasi dan rekap data yang diminta oleh pusat setiap bulannya yang berupa : a. Pasang Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy. b. Pencabutaan Sambungan (PS) telepon dan speedy. 7.
Menerima, mencetak, menarik kabel dan membuat laporan permintaan kerja PSB Line Conection (LC) dari pusat melalui supervisor.
8.
Melipat dan menyusun broser sistem pembayaran tagihan.
9.
Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama dengan karyawan atau teknisi lapangan.
10. Memperbaiki gangguan petir pada port kabel diruangan kerja MDF dengan memindahkan kabel ke port yang kosong. 11. Perpisahan dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan. B.
PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau
dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama (proses yang berulang). Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan. Dalam pelaksanaan PKL ini prosedur yang diterapkan dalam setiap kegiatannya adalah:
15
1. Instruksi atau serangkaian perintah yang menunjukkan bagaimana menyiapkan atau membuat sesuatu. 2. Subrutin atau metode (ilmu komputer), sebuah sub program yang merupakan bagian dari program yang besar. 3. Algoritma, dalam ilmu komputer, serangkaian operasi atau perhitungan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Instruksi yang menjadi prosedur dalam kegiatan PKL merupakan serangkaian perintah dalam melaksanakan PKL berupa : 1.
Penjelasan dan pemahaman tugas pekerjaan
2.
Briefing (Pengarahan Singkat) sebelum melakukan pekerjaan.
3.
Mengisi Absensi kehadiran.
4.
Mengecek data melalui program komputer.
5.
Mencetak data menggunakan printer melalui komputer.
6.
Menarik kabel telepon dan speedy.
7.
Memasukkan data laporan menggunakan komputer.
8.
Membuat laporan harian dan bulanan.
9.
Membuat laporan validasi dan rekap data.
10. Menerima permintaan gangguan dan data teknis. 11. Memperbaiki gangguan. 12. Memberikan informasi data teknis 13. Memindahkan sambungan kabel 14. Memasukan, menyusun dan melipat surat tagihan beserta brosur pembayaran
Sementara itu subrutin atau metode pada ilmu komputer yang menjadi prosedur dalam pelaksanaan kegiatan PKL digunakan metode Algoritma Flowchart atau biasa disebut dengan Diagram Alir Data. Pengertian Algoritma adalah susunan yang logis dan sistematis untuk memecahkan suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia komputer, Algoritma sangat berperan penting dalam pembangunan suatu software. Dalam dunia sehari-hari, mungkin tanpa kita sadari Algoritma telah masuk dalam kehidupan kita. Jadi intinya, Algoritma adalah suatu langkah / urutan yang logis dan sistematis untuk pemecahan suatu masalah atau untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk penyelesaian masalah algoritma digunakan simbolsimbol notasi, ada 3 jenis Notasi dalam penyelesaian Algoritma yaitu Deskriptif, Bagan Alir (Flowchart), dan Pseudo-Code. Kali ini dalam pelaksanaan PKL Notasi yang digunakan didalam menerapkan algoritma adalah Notasi Flowchart. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam suatu program atau prosedur sistem secara logika (Algoritma). Sebagai contoh pada halaman selanjutnya merupakan tabel simbol yang digunakan dalam menggambarkan Flowchart. Simbol - Simbol Flowchart SIMBOL
NAMA
FUNGSI
TERMINATOR
Permulaan/akhir program
16
GARIS ALIR (FLOW LINE)
Arah aliran program
PREPARATION
Proses inisialisasi/pemberian harga awal
PROSES
Proses perhitungan/proses pengolahan data
INPUT/OUTPUT DATA
Proses input/output data, parameter, informasi
PREDEFINED PROCESS (SUB PROGRAM)
Permulaan sub program/proses menjalankan sub program
DECISION
Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya
ON PAGE CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman
OFF PAGE CONNECTOR
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda
Gambar 3.5 : Simbol Flowchart Bagan alir (Flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi sebuah pembuatan atau perancangan program. Flowchart pada proses Permintaan Kerja atau Work Order (WO) Pasang Baru Telepon, Speedy dan UseeTV sama dengan proses pencabutan (Remove WO) dan WO Gangguan serta Permintaan Data Teknis. Adapun Flowchart dari pelaksanaan kegiatan PKL ini terlampir pada gambar 3.5. Flowchart Proses Work Order STO Padang Bulan
17
Gambar 3.6 Flowchart Proses Work Order di STO Sebagai penjelasan proses WO dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Calon Pelanggan awalnya mengajukan Permintaan Pasang Sambungan Baru Telepon, Speedy, dan UseTV ke loket Telkom terdekat.
2.
Permintaan Pasang Sambungan Baru (PSB) Telepon oleh orang telkom biasa disebut TEL25.
3.
Proses Administrasi memiliki syarat-syarat berupa ;
4.
a.
Identitas diri (KTP/KK)
b.
Denah Lokasi (Survey Awal Tempat Instalasi)
c.
Data Rekap Rekening Pembayaran Setiap Bulan
Setelah diproses oleh loket, permintaan PSB mendapatkan Nomor telepon atau Internet Protocol yang kemudian dikeluarkan Permintaan Kerja atau Work Order (WO) yang disampaikan kepada teknisi untuk dapat melakukan penarikan kabel ke rumah pelanggan dalam artian menyambungkan ke DP.
5.
Didalam WO terdapat Berita Acara Instalasi, dalam hal ini teknisi harus membawa Berita Acara Instalasi pada saat melakukan pemasangan / proses instalasi di rumah pelanggan.
6.
Kemudian oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi bahwa dari DP dapat dilihat berapa nomor sambungan port yang berada di RK kemudian bisa ditarik / dijumper di MDF dan di Jumper di RK.
7.
Seteleh ditarik kabel di MDF maka Operator MDF harus mengembalikan WO dan melaporkan Proses Instalasi WO ke COC dan oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi MDF pada sistem komputer bahwa jaringan sudah terhubung.
18
Demikian Prosedur dan penjelasan isi dari rangkaian proses pengerjaan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) seperti yang telah dijelaskan di atas dan merupakan hal yang menjadi kebiasaan dalam proses kerja setiap harinya. Perlu diketahui bahwa Sentral Telekomunikasi Otomat merupakan bagian dari Divisi Access yang berhubungan dengan Network dan Operational. Berikut akan dijelaskan tentang Divisi Access sehingga dapat lebih dalam memahami tentang perincian pekerjaan yang berupa pengenalan Divisi Acces, Mekanisme Pengerjaan, Teknis yang dilakukan.
C.
ACCESS, NETWORK DAN OPERATIONAL Sebelum tahun 2009 aspek operasional PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk DIVRE II Kandatel Medan
awalnya terbagi menjadi Access Regional dan Access Area. Pada kedua Access ini terdapat sub bagian, yaitu ANM (Access Network Maintenance) dan ANO (Access Network Operation) guna sebagai kontrol pengoperasian untuk menangani beberapa site operation atau cluster area. 1.
2.
ANM (Access Network Maintenance) terdiri atas 5 bagian, yaitu : a.
Access Program dan Performance, sebagai monitor/ evaluasi.
b.
Cooper Access Maintenance, sebagai pemeliharaan akses.
c.
Fiber and Radio Access Maintenance, sebagai pemeliharaan akses.
d.
Access Data Management, sebagai pengelola data akses.
e.
Operation and Main Access Support, sebagai pendukung operasi (warehouse dan interface ke GS).
ANO (Access Network Operation) terdiri atas 4 bagian, yaitu : a.
Corporate Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault handling layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.
b.
Personal Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault handling layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.
c.
CPE dan TELUM, sebagai planning dan operasionalisasi CPE dan Public Access Facility.
d.
Technical Access Support, sebagai dukungan teknis operasi terhadap layanan POTS dan non-POTS termasuk MDF dan TDC.
Namun, pada Oktober 2009 PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk mengalami transformasi, sehingga ANM dan ANO digabung menjadi satu dengan nama baru, yaitu DIVA (Divisi Access). Peran DIVA (Divisi Access) adalah sebagai penyedia infrastruktur bagi Direct Costumer untuk mendukung pemenuhan layanan pelanggan. Saat ini DIVA (Divisi Access) sedang dalam mempersiapkan dan mencoba model operasi yang baru melalui implementasi Pilot Lean Operation di 7 Access Area (1 Area per Regional) dengan fokus pada 2 kegiatan/value stream, yaitu penanganan gangguan POTS (POTS Restoration). Implementasi Lean Operation ini memungkinkan adanya dampak terhadap model operasi dan bisnis proses yang lama dan kemudian dimodernisasi (reenginering). Divisi Access (DIVA) selanjutnya berkoordinasi langsung kepada level dibawahnya yang berada di STO yaitu Main Distribution Frame (MDF). Seperti yang dijelaskan pelaksanaan PKL mahasiswa ditempatkan pada area STO Telkom Padang Bulan pada bagian MDF. Selanjutnya akan dijelaskan tentang Sentral Telekomunikasi Otomat (STO) PT. Telkom dan Main Distribution Frame (MDF)
19
1.
Sentral Telkomunikasi Otomat (STO) Sentral Telekomunikasi Otomat atau disingkat STO adalah sebuah unit area PT. Telkom dibawah
naungan PT. Telkom Kandatel Medan. STO sendiri memiliki ruang lingkup operasional disekitar area beberapa Kecamatan bahkan hanya bisa sebatas Kelurahan apabila berada diwilayah besar seperti jakarta dan beberapa kota besar lainnya. STO memiliki beberapa bagian unit kerja yaitu Service Pasang Sambungan Baru (PSB), Isolir atau Pencabutan Sambungan (PS), Penanggulangan Gangguan Telepon Speedy, dan Usee TV. Didalam satu unit operasional STO dapat melayani dan memenuhi kebutuhan 3000 nomor Telepon dan 1500 unit nomor Internet Protocol (IP) Speedy yang mencakupi kurang lebih 3 Kecamatan. Pada unit MDF bertugas untuk mendistribusikan hubungan jaringan Telepon dan Speedy, Unit Service PSB Telepon dan Speedy adalah group karyawan yang melayani urusan pemasangan baru Telepon dan Speedy serta IPTV, Unit Gangguan untuk penanganan gangguan hubungan yang memperbaiki masalah kerusakan dan gangguan diluar produk.
2.
Main Distribution Frame (MDF) MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi atau menghubungkan kabel
dari sentral (EQN) dan kabel Primer dari tempat tambat awal kabel primer yang berada diluar atau area tepatnya terhubung pada Rumah Kabel (RK) yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom STO (Sentral Telekomunikasi Otomat) mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu : 1.
Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral.
2.
Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.
3.
Tempat melakukan mutasi dan mengisolir pelanggan karena administrasi.
4.
Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke sentral dan saluran ke arah pelanggan.
5.
Melaksanakan omset Primer apabila kabel Primer mengalami rusak atau gangguan.
Sebagai pengenalan PT. Telkom memiliki Bagian Main Distribution Frame (MDF) sebagai salah satu bagian yang bertugas memasang dan mendistribusikan hubungan jaringan kabel Telepon dan Speedy ke pelanggan ditempat masing-masing. MDF terdapat atau ditempatkan pada STO – STO Telkom yang berlokasi disetiap Kecamatan. Dalam pelaksanaan PKL ini berada di wilayah area kerja PT. Telkom Indonesia Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) Medan dibawah naungan Divisi Regional (DIVRE) I Sumatra Utara. Melalui STO ini kabel-kabel tembaga berlapis hitam berjenis Drop Wire (DW) yang menghubungkan ke sentral di terminal yang tersambung melalui pipa bawah tanah dan ke Drop Point (DP) lalu terhubung ke Pesawat Telepon dan kabel penghubung jaringan internet di rumah-rumah pelanggan. Kabel-kabel tersebut ditanam dibawah tanah menggunakan pipa yang terhubung ke terminal di MDF STO. Kabel tembaga lapisan hitam tersebut lalu disambungkan dengan cara menghubungkan kabel ke Sentral STO kemudian dihubungkan ke port-port yang kosong di ruangan MDF Proses ini bisa disebut juga dengan sebutan jumper kabel yang telah terhubung dari MDF ke Sentral STO yang diatur oleh Pusat Sentral. Diluar area STO pipa-pipa berisi kabel yang tertanam dibawah tanah yang menghubungkan hingga jarak hubung maksimal 5 Km ke rumah pelanggan. Apabila kabel dari STO ataupun sentral terdekat melebihi dari 5 Km dibutuhkan sebuah Rumah Kabel (RK). Proses ini disebut
20
dengan sistem Multi Servis Access Network (MSAN) yaitu sebuah proses penghubung dari STO ke rumah pelanggan yang memiliki jarak lebih dari 5 Km. Sebagai contoh, jarak dari STO ke rumah pelanggan kurang lebih 8 Km haruslah ditarik atau dihubungkan kabel dari STO ataupun sentral terdekat ke Rumah Kabel (RK) yang berupa kotak berisi portport yang biasa ditemui dilapangan dan ditempatkan dipinggir jalan yang berjarak 5 Km dan dari RK tersebut barulah kabel dapat ditarik atau dihubungkan ke rumah pelanggan yang sisanya berjarak 3 Km. Seperti yang dijelaskan pada awal kabel-kabel tersebut harus dihubungkan dengan cara di Jumper ke port-port yang kosong dan belum memiliki nomor baik itu Telepon, Speedy dan Usee TV. Kabel yang digunakan berjenis Jumper Wire G96 kabel tembaga berukuran 1mm yang dibungkus lapisan berwarna merah putih (speedy) dan biru putih (telepon). Kabel tersebut dipasang ke port dengan jack khusus dari PT. Telkom sesuai dengan nomor port yang diminta oleh pihak loket melalui Berita Acara Instalasi yang selanjutnya disebut dengan proses eksekusi baik itu di area yang sebelumnya dilakukan oleh Teknisi OMAN (Operator Management Access Network) dan setelahnya oleh Operator di ruang MDF. Untuk port yang berada di MDF terdapat beberapa jenis port yang terhubung dan menghubungkan dari Sentral, Rumah Kabel, Drop Point, dan Under Wire yaitu : 1.
Port DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) jarak hubung 3-5km.
2.
Port EQN (Nama Produk) tidak memiliki jarak hubung (digunakan untuk speedy).
3.
Port Primer terhubung ke kabel tembaga hitam pada pipa bawah tanah dari MDF ke RK.
4.
Port Skunder (yang menghubungkan Drop Point (DP) ke rumah pelanggan).
Setelah di eksekusi maka proses instalasi WO di MDF haruslah dikembalikan dan dilaporkan proses pengerjaannya kepada COC yaitu bagian yang melakukan pekerjaan Controling Process bahwa pengerjaan yang dilakukan sudah terhubung (Conect) setelah itu proses pengerjaan dinyatakan selesai.
Untuk jenis sistem yang diterapkan pada pelayanan PT.Telkom Indonesiam Tbk. terdapat beberapa sistem pelayanan pemasangan Telepon dan Speedy yang menjadi tanggungjawab tugas pekerjaan pada STO. Jenis sistem pelayanan tersebut adalah : 1.
Pasang Sambungan Baru Telepon (PSB Telepon).
2.
Pasang Sambungan Baru Speedy (PSB Speedy).
3.
PSB Speedy Bundling (pemasangan baru speedy yang sebelumnya hanya memiliki telepon rumah).
4.
PSB Telepon MSAN.
5.
PSB Speedy MSAN.
6.
PSB GPON (Gigabyte Passive Optical Network) pemasanagan baru speedy yang sebelumnya hanya memiliki telepon pada area bisnis.
7.
PSB LC (Line Conector) pemasangan baru telepon dan speedy yang digunakan untuk ke kantor atau gedung mencakup kebutuhan besar dan cepat.
8.
Penanggulangan Gangguan Telepon (POTS) dan Speedy yang ditangani oleh Teknisi OMAN (Operator Management Access Network) dilapangan.
3.
Teknis dan Mekanisme Proses Work Order (WO)
21
Untuk mekanisme menginput data PSB baik itu Telepon dan Speedy biasa disebut dengan permintaan kerja atau Work Order (WO). Untuk teknisnya adalah menarik atau menghubungkan kabel Jumper Wire dengan cara dijack (Jumper) dari port ke port sesuai dengan nomor port yang diminta oleh Pusat Sentral pelayanaan PSB. Cara ini bisa juga dilakukan untuk menarik atau mencabut (Remove) kabel yang sama untuk pemutusan atau Pencabutan Sambungan (PS) Telepon, Speedy dan UseeTV dikarenakan masalah Administrasi. Sebelum jauh membahas soal teknis ada baiknya dijelaskan bagaimana mekanisme penginputan atau memasukkan datanya. Hal-hal atau cara hinggga akhir proses penginputan data WO berupa : 1.
Melakukan online sistem WO dengan memasukkan (login) akun terkait.
2.
Melakukan penggecekkan data PSB atau PS Telepon dan Speedy.
3.
Mencetak dan menginput data WO.
4.
Proses data WO secara teknis (menarik atau mencabut kabel).
5.
Penggembalian Data WO ke Pusat Sentral Data.
6.
Menggulangi proses nomor 2 dan melakukan rekap Data WO MDF yang berisi data laporan hasil kerja proses nomor 3 sampai nomor 5.
Untuk rincian penjelasan tata cara menggunakan program atau software komputer sistem penginputan dan proses data WO MDF STO Telkom Padang Bulan adalah sebagai berikut : 1.
Hidupkan komputer lalu masukkan password login kemudian di Desktop pilih Internet Explore setelah itu masuk ke situs Portal kepegawaian atau karyawan PT. Telkom MDF STO terkait.
2.
Kembali ke Desktop lalu buka software Avant Browser setelah itu masuk ke situs I-SISKA kemudian login dengan password dengan akun terkait pilih network management lalu klik GAIA Billing & Costumer Care (BCC) setelah itu muncul Billing & Costumer Care (BCC) I-SISKA (Software Java Database Oracle).
3.
Pada avant browser masuk ke situs Telkom Noss (Tenoss) lalu login password akun terkait pilih Provisioning klik input pilih Work Order Or Task kemudian DIVA SO PA PDB.
4.
Di task bar pilih Billing & Costumer Care (BCC) kemudian expand manajemen penjualan, permintaan, dan print out lalu Expand WO MDF, saluran WO, dan instalasi WO pada permintaan kemudian Expand saluran Print Switch MDF Instal.
5.
Kembali ke Desktop klik Google Chrome lalu masuk situs Telkom COC kemudian masukkan login password akun terkait setelah itu pilih Monitoring WO.
Dari penjelasan mekanisme sebelumnya digunakan untuk proses pengecekkan, mencetak, dan penggembalian data WO untuk data sumber pengerjaan yang di-input oleh operator Loket yang kemudian dikeluarkan Berita Acara Instalasi yang kemudian disampaikan kepada Operator MDF sebagai Operator teknis pemasangan dan pencabutan Telepon, Speedy dan UseeTV Telkom. Pada penjelasan mekanisme terdapat beberapa Software pendukung Work Order (WO), yaitu : 1.
Home Page Portal PT. Telkom Indonesia yang meng-online-kan semua situs lain dan program Software yang dibutuhkan didalam pengerjaan WO seperti Telkom Noss, Telkom COC, I-SISKA, dan BCC.
2.
Telkom Noss adalah situs yang digunakan untuk melihat data PSB atau PS Telepon dan Speedy di seluruh wilayah area kerja STO MDF di manapun.
22
3.
Telkom COC yaitu situs yang digunakan untuk mengontrol arus data pekerjaan PSB, PS, dan gangguan.
4.
I-SISKA adalah situs yang digunakan untuk mengerjakan dan informasi dari pusat data kemudian akan dikembalikan setelah dikerjakan melalui situs ini.
5.
Billing & Costumer Care (BCC) program atau Software berbasis data Oracle tempat menginput data hasil kerja WO.
Untuk teknisnya sendiri proses Work Order (WO) ada beberapa proses pengerjaan yang harus dilakukan, yaitu seperti yang dijelaskan dibawah ini : 1.
Cek daftar Jumper pada Telkom Noss (Tenoss) lalu catat nomor permintaan WO.
2.
Masukan nomor permintaan di Billing & Costumer Care (BCC) pada bagian print out WO MDF lalu print datanya kemudian tandai jenis pengerjaannya pada hasil cetak apakah itu PSB atau PS serta Telepon atau Speedy.
3.
Hasil Print Out kemudian catat nomor port DSLAM, MSAN, Primernya, dan DSLAM Sekunder serta nomor port EQN apabila jenis PSB Speedy atau Bundling.
4.
Lalu tarik kabel jumper tembaga sesuai dengan jenis pemasangan baru atau tarik kabel remove untuk pencabutan sambungan dan warna kabel sesuai dengan karakter yaitu putih biru untuk Telepon dan merah putih untuk Speedy.
5.
Penarikkan kabel sesuai dengan nomor yang dicatat yaitu pada nomor 3 diatas lalu cari port-nya kemudian pasangkan kabel dengan menggunakan jack khusus.
6.
Menarik kabel sesuai dengan cara yang diarahkan yaitu : a. Kabel Jumper dari Port DSLAM Ke Port EQN lalu Port Primer ke Port Sekunder untuk pemasangan Speedy. b. Kabel Jumper dari Port DSLAM ke Port Primer untuk pemasangan Telepon.
7.
Untuk remove cara hampir sama dengan jumper hanya yang membedakannya pada nomor 5 dilakukan proses menarik kabel lalu menghubungkannya sementara untuk remove caranya mencabut lalu menarik kabel sesuai dengan nomor port-portnya yang sudah dicatat pada nomor 3.
8.
Kembalikan data pengerjaan menggunakan program atau software BCC pada bagian WO MDF, saluran WO MDF, dan instalasi WO MDF dengan menggunakan nomor permintaan yang sudah dicatat pada nomor 1 (khusus PSB Telepon hanya WO MDF saja yang dikembalikan).
9.
Buat laporan data pengerjaan harian, bulanan, dan rekap validasi WO MDF.
Permintaan kerja atau Work Order (WO) tidak hanya dapat dilakukan melalui penggecekkan dengan sistem komputer tetapi dapat juga dengan menerima panggilan Telepon dari Operator Pusat Sentral Data. Pengerjaan teknis dapat diubah-ubah nomor port yang dipasangkan sebelumnya oleh permintaan Teknisi Gangguan Lapangan sesuai dengan nomor port yang diminta untuk keperluan perbaikan atau meningkatkan kualitas sambungan jaringan. Teknisi Gangguan Lapangan dapat berhubungan dengan MDF melalui panggilan Telepon untuk kebutuhan permintaan Gangguan dan Data Teknis (Datek).
D.
KENDALA YANG DIHADAPI DAN SOLUSI DALAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1. Kendala yang dihadapi.
23
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa di STO Telkom Padang Bulan bagian MDF pastilah memiliki kendala atau hambatan baik itu dari segi proses penyesuaian diri dan proses pekerjaan tugas-tugas dalam aktifitas kesehariannya yang dirasakan oleh mahasiswa selama PKL. Kendala yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan PKL adalah a. Mahasiswa sulit memahami proses pengerjaan. b. Kurang memahami cara pembacaan Port dan cara menggunakan Jack yang benar c. Merasa kurang percaya diri untuk menyesuaikan diri kepada karyawan dikantor. d. Mahasiswa sulit melatih kedisiplinan dalam bekerja, e. Sering terlambat masuk kerja dan lama dalam proses bekerja. f. Kondisi fasilitas kerja dikantor yang kurang memadai. g. Kurangnya bimbingan dari karyawan pada bagian yang dinaungi. h. Kurangnya bimbingan dari Dosen tentang pokok-pokok dalam proses Praktek Kerja Lapangan
Demikian kendala yang dirasakan oleh mahasiswa pada saat pelaksanaan kegiatan PKL di Bagian MDF Kantor STO Telkom Padang Bulan. Tentunya dari sekian masalah atau kendala yang menjadi hambatan dari pelaksanaan PKL, tentunya terdapat solusi atau upaya pemecahaan masalah yang harus dicari mahasiswa guna melancarkan kegiatan PKL ditempat mahasiswa bekerja praktek.
2. Solusi Masalah. Setelah diketahui masalah atau kendala yang dihadapi oleh mahasiswa selama melaksanakan kegiatan PKL, maka mahasiswa harus dapat memecahkan solusi atau mencari upaya pemecahan masalah yang tentunya terdapat dari hasil analisa solusi yang dilakukan dalam kegiatan PKL. Solusi upaya pemecahan masalah yang didapati mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PKL adalah : a. Mahasiswa berusaha mempelajari dan memahami secara perlahan-lahan prose pengerjaan yang dilakukan secara bertahap. b. Mahasiswa berusaha menghapal dan mempelajari tips dari karyawan tentang cara membaca dan mencari nomor Port yang diminta serta cara menggunakan Jack yang benar. c. Berusahaa mengenal karyawan perlahan-lahan dan satu persatu agar dapat menyesuaikan diri dan mendapatkan informasi tentang prose pekerjaan dalam pelaksanaan PKL. d. Berusaha untuk melatih kedisiplinan pada saat bekerja dan mengupayakan menaati seluruh peraturan di lokasi PKL. e. Berusaha untuk tidak terlambat serta cepat dan tepat dalam bekerja dengan melatih untuk fokus pada pengerjaan. f. Mahasiswa mencoba untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya serta memperhatikan sisi kualitas proses pengerjaan. g. Berusaha untuk menggali pengetahuan dari luar dan mempelajari proses kerja serta pokok-pokok pelaksanaan PKL.
Demikian solusi yang didapati untuk menanggulangi Problem atau masalah yang dihadapi baik dari luar dan dalam proses pelaksanaan PKL bahkan dari dalam diri Mahasiswa sendiri sehingga keseluruhan Kegiatan PKL dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
24
E.
URAIAN LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Adapun uraian laporan selama pelaksanaan PKL tersusun sesuai tanggal dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tabel dibawah ini serta laporan Absensi Kehadiran Mahasiswa terlampir. 3.1. Uraian Laporan Pelaksanaan PKL No.
Tanggal 1. 2.
1
01Oktober 2014
1. 2. 2
02 Oktober 2014
3
03 Oktober 2014
4
06 Oktober 2014
5 6
07 Oktober 2014 08 Oktober 2014
Jenis Kegiatan Perkenalan awal mahasiswa PKL dengan seluruh karyawan STO. Penjelasan dan pemahaman : a. Mengenai tugas pekerjaan rutin mahasiswa. b. Mengenai permintaan dan perbaikkan gangguan. c. Mengenai permintaan dan pemberian data teknis (datek).
Penjelasan dan Pembelajaran tentang tata cara menggunakan komputer pada permintaan kerja / Work Order (WO) MDF . Kegiatan rutin sehari-hari : a. Menerima Data MDF WO pasang sambungan baru (PSB) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon ataupun komputer. b. Menarik kabel Jumper WO PSB telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan.
Kegiatan rutin sehari-hari Pasang Sambungan Baru (PSB) / Jumper WO MDF : a. Menerima Data WO MDF PSB telepon dan speedy dari pusat melalui telepon. b. Menarik kabel Jumper WO PSB telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan. c. Memasukkan data laporan MDF WO PSB telepon dan speedy ke pusat menggunakan komputer. d. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan dan memperbaiki gangguan dengan memindahkan sambungan kabel. Kegiatan rutin Pencabutan Sambungan (PS) / Remove WO MDF : a. Mengecek dan Menerima Data WO PS telepon dan speedy dari pusat melalui telepon dan komputer. b. Menarik kabel Remove WO Pencabuntan Sambungan (PS) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan. c. Memasukkan data laporan WO PS telepon dan speedy ke pusat menggunakan komputer. Kegiatan Rutin Pencabutan Sambungan (PS) / Remove WO MDF Kegiatan Rutin Pasang Sambungan Baru (PSB) / Jumper WO MDF
25
7
09 Oktober 2014
8
10 Oktober 2014
9
13 Oktober 2014
10
14 Oktober 2014
11
15 Oktober 2014
12
16 Oktober 2014
13
17 Oktober 2014
14
20 Oktober 2014
15
21 Oktober 2014
16 17
22 Oktober 2014 23 Oktober 2014
18
24 Oktober 2014
19
27 Oktober 2014
20
28 Oktober 2014
23 24
29 Oktober 2014 30 Oktober 2014
25
31 Oktober 2014
26
10 November 2014 s/d 17 Desember 2014
27
21 Desember 2014
1. 2.
Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF. Membuat laporan bulanan di form tabel buku bulanan PSB / Jumper WO Telepon dan Speedy MDF. 1. Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF. 2. Membuat laporan bulanan di form tabel buku bulanan PS / Remove WO Telepon dan Speedy MDF. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Menerima, mencetak, menarik kabel dan membuat laporan permintaan kerja PSB Limited Conection (LC) dari pusat melalui supervisor. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Memasukan dan melipat surat tagihan bulanan telepon dan speedy bersama brosur sistem pembayaran yang akan dikirim kepelanggan. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan dan memperbaiki gangguan dengan memindahkan sambungan kabel. 3. Menerima permintaan dan memberikan data teknis kepada teknisi dilapangan. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Menerima permintaan dan memberikan data teknis kepada teknisi dilapangan. 3. Melipat dan menyusun broser sistem pembayaran tagihan. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan dan memperbaiki gangguan dengan memindahkan sambungan kabel. 3. Menerima permintaan dan memberikan data teknis kepada teknisi dilapangan. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Menerima permintaan dan memberikan data teknis kepada 3. Membuat laporan validasi dan rekap data Pasang Sambungan Baru (PSB) Telepon dan Speedy yang diminta oleh pusat setiap bulannya. Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF. Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama dengan karyawan atau teknisi lapangan. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. Memperbaiki gangguan petir pada port kabel diruangan kerja MDF dengan memindahkan kabel ke port yang kosong. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama dengan karyawan atau teknisi lapangan. Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF. Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF. 1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WO MDF. 2. Perpisahan dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan. 1. Prose Pengambilan data di STO dan PT. Telkom Indonesia Kandatel Medan. 2. Interview dan Pemahaman Data (Tanya Jawab) dengan Pembimbing PKL dan Supervisor dari PT. Telkom Indonesia. 3. Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) – Awal 1. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Selesai B A B IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari sedikit tulisan uraian penjelasan dan laporan kegiatan mahasiswa selama PKL di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
26
1.
PT. Telkom Indonesia Tbk. merupakan perusahaan jasa telekomunikasi yang berdiri pada tanggal 23 Oktober
1856
yang
bertujuan
menjadi
perusahaan
yang
unggul
dalam
penyelenggaraan
Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional. 2.
PT. Telkom Indonesia, Tbk. terus melakukan perubahan dan restrukturisasi yang merupakan upaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik sejak Juli 1991.
3.
PT. Telkom Indonesia, Tbk. berusaha menjadi perusahaan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis Legacy dan meningkatkan bisnis New Wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri.
4.
PT. Telkom Indonesia, Tbk. telah memiliki manajemen perkantoran yang baik. Hal ini di tandai dengan terus merestrukturisasi organisasi sesuai dengan Job Description yang jelas, sehingga tidak terdapat tumpang tindih fungsi, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan.
5.
Kegiatan praktek PKL yang dilakukan di Sentral Telekomunikasi Otomat (STO) yaitu kegiatan seperti memproses service pelayanan Pasang Sambungan Baru (PSB), Isolir atau Pencabutan Sambungan (PS) dan Penanggulangan Gangguan Telepon dan Speedy.
6.
STO Telkom Padang Bulan banyak melakukan Service Pelayanan dan Penanggulangan Gangguan untuk memenuhi target 100% wilayah sambungan Telkom dan 100% Telkom Minim Gangguan di Padang Bulan.
7.
Seluruh Karyawan STO Telkom Padang Bulan memiliki sifat kekeluargaan yang sangat erat ditandai dengan melayani pelanggan dengan baik, cepat, tepat dan akurat serta memperlakukan mahasiswa PKL dengan baik.
8.
Pada STO terdapat Bagian atau Unit Main Distribution Frame (MDF) sebagai Pelaku Operasi atau Operator dari proses terminasi PSB dan Isolir (PS) Telepon, Speedy dan UseeTV. Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran yang disampaikan oleh mahasiswa sebagai
pelaksana kegiatan PKL dan diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak, yakni : 1. Pihak Universitas 2. Pihak Mahasiswa 3. Pihak Perusahaan
B. SARAN UNTUK UNIVERSITAS SETIA BUDI MANDIRI (USBM) Dari kesimpulan yang diambil oleh mahasiswa, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) memiliki sedikit saran yang diajukan kepada pihak USBM yaitu sebagai berikut : 1.
Hendaknya Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) menjelaskan dan memberikan pengarahan kepada mahasiswa tentang PKL yang akan dilakukan.
2.
Diharapkan pihak USBM dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pihak perusahaan atau instansi tempat mengadakan PKL sebagai silaturahmi yang berkelanjutan.
3.
Diharapkan pihak USBM dapat menyediakan perusahaan atau instansi untuk dapat langsung menugaskan mahasiswa yang belum memiliki perusahaan tempat melaksanakan PKL.
4.
Akan lebih baik jika dosen pembimbing memantau langsung mahasiswa yang sedang melakukan PKL di perusahaan tempat pelaksanaan PKL.
5.
Untuk masa yang akan datang semoga pihak USBM menjalankan program PKL dengan baik.
C. SARAN UNTUK MAHASISWA USBM
27
Sebagai mahasiswa yang telah melaksanakan PKL, untuk kedepannya saran yang diberikan mahasiswa yang nanti akan melaksanakan kegiatan PKL adalah : 1.
Diharapkan mahasiswa yang melaksanakan PKL banyak mengadakan riset kembali sebelum melaksanakan pembuatan skripsi dan menerima gelar kesarjanaan.
2.
Hendaknya mahasiswa yang telah ditempatkan sesuai dengan jurusannya masing-masing dapat mempelajari proses PKL dengan teliti.
3.
Mahasiswa diharapkan meminta bimbingan baik kepada pihak kampus ataupun pada pihak instansi tempat PKL.
4.
Manfaatkan waktu PKL untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan yang didapat selama bangku kuliah.
5.
Hendaknya mahasiswa PKL dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
6.
Hendaknya para mahasiswa dapat menjalin kerja sama yang baik dengan para karyawan yang ada di lingkungan kerja diperusahaan tempat pelaksanaan PKL.
D. SARAN UNTUK PT. TELKOM INDONESIA, TBK Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak perusahaan khususnya PT. Telkom Indonesia, Tbk. sebagai pemberi tempat pelaksanaan kegiatan PKL, yakni antara lain: 1.
Selama mahasiswa malakukan kegiatan magang, hendaknya diberikan tugas yang sedikit lebih kompetitif sesuai dengan jurusannya dalam rangka membentuk sumber daya manusia siap kerja.
2.
Diharapkan agar PT. Telkom Indonesia, Tbk dapat selalu mewujudkan apa yang menjadi tujuan perusahaan yang mulia untuk melayani jasa telekomunikasi dengan memberikan pelayanan yang baik dan tepak waktu kepada masyarakat sehingga citra PT. Telkom tetap baik dimata masyarakat.
3.
Perlu adanya perbaikan dan perawatan aset perusahaan
seperti komputer, port dan printer untuk
memudahkan kegiatan pegawai dalam menjalankan tugasnya. 4.
Perlunya perbaikan kualitas dan kuantitas terhadap penyedian produk service seperti modem dan kabel jumper yang memadai. Karena akibat keterlambatan dan ketersediaan produk dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.
5.
Perlunya menjaga kualitas karyawan dengan menguji kompetensi karyawan pada saat penerimaan karyawan secara berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja karyawan.
6.
Agar kiranya menjauhi praktek kolusi dan nepotisme pada saat penerimaan karyawan, karena sebagian perusahaan besar dikenal berhubungan dekat dengan kegiatan ini.
7.
Perlu adanya evaluasi peningkatan kerja karyawan sesuai dengan kemampuan dan usia produtifitas kerja.
Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan. Semoga saran dan kesimpulan yang penulis sampaikan dapat diterima dengan baik demi kemajuan dan masa yang akan datang. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, apabila didalam penulisan laporan ini terdapat kesalahankesalahan baik dalam pemilihan kata-kata ataupun struktur bahasanya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
28