LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMAJA DAN PERGAULAN BEBAS SMP NEGERI 9 LANGSA
Untuk Memenuhi Tugas Kesehatan Reproduksi Semester III
Disusun oleh: Kelompok 4
1. Dinna Sari 2. Delima Syafarah Harahap 3. Mainimar 4. Nurjannah Izalaila 5. Thasya Aya Sofia 6. Tika Agustina 7. Zia Ulvany
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES ACEH LANGSA 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah–Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan Pertanggungjawaban Penyuluhan Remaja dan Pergaulan Bebas Poltekkes Kemenkes Aceh Jurusan D III Kebidanan tahun 2018/2019, di SMP Negeri 9 Langsa. Laporan ini disusun berdasarkan penyuluhan yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 November 2018. Kegiatan Penyuluhan Remaja dan Pergaulan Bebas
yang telah
dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dari segenap pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Segenap tim Penyuluhan Poltekkes kemenkes Aceh Jurusan D III Kebidanan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila dalam melaksanankan kegiatan penyuluhan banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan. Serta Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan program kerja ini. Akhir kata penyusun berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Langsa, 26 November 2018
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi remaja serta pergaulan remaja saat ini di dunia mengalami pemerosotan pengetahuan dan moral. Hal ini terjadi karena hak mereka yang seharusnya mereka dapatkan untuk menerima informasi serta pengetahuan tentang reproduksinya sama sekali tidak mereka dapatkan. Dalam hal ini, sebagai salah satu lembaga pendidikan kesehatan yang sudah mendapatkan informasi yang lebih mampu melakukan kegiatan pencegahan agar menjadi penerus bangsa yang berkualitas tidak hanya segi kesehatan, tetapi juga moral serta pengetahuan mereka. Selain itu mengingat tantangan globalisasi yang semakin meningkat dewasa ini serta membawa dampak positif serta negatif bagi seorang pelajar yang belum mampu membedakan atau memilah informasi yang akan diakses dengan mudah, maka dengan demikian tim penyusun turut aktif dalam mewujudkan pencegahan berupa ikut serta aktif dalam kegiatan positif serta pemberian informasi dan pengetahuan akan kesehatan reproduksinya. Program penyuluhan ini bertujuan untuk pencegahan serta pemberian pendidikan dan informasi yang positif kepada para pelajar, dalam hal ini peran mahasiswa diharapkan mampu memotivasi dan memberikan pelajaran yang nyata agar pelajar mengerti dan memahami dampak serta kesehatan akan dirinya sendiri dalam menyongsong masa depan yang lebih baik sehingga terwujud peenerus bangsa yang berkualitas dan responsif.
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASAN
1.
Pokok Bahasan
: Masa pubertas
2.
Sasaran
: Remaja SMP 9 Langsa
3.
Hari/tanggal
: Sabtu, 24 November 2018
4.
Waktu
: 60 Menit
5.
Sasaran
: Siswa siswi kelas 1 SMP N 3 Langsa
6.
Pelaksana
: Mahasiswa Tingkat 2 DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh
7.
Tempat
: SMP Negeri 9 Langsa
A. Tujuan 1.
Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 60 menit, di harapkan Peserta didik dapat mengetahui dan memahami gambaran tentang masa pubertas serta menjalani kehidupan remaja yang positif.
2.
Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 60 menit diharapkan peserta didik mampu: a.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang pengertian masa pubertas.
b.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang pengertian remaja.
c.
Menyebutkan
kembali
dan
memahami
tentang
perubahan-
perubahan pada masa remaja. d.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang faktor-faktor yang mendorong terjadinya seks bebas.
e.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang tahapan seseorang berani melakukan hubungan seks diluar nikah.
f.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang dampak seks bebas baik dari sosial maupun kesehatan.
g.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang cara mencegah seks bebas pada remaja.
h.
Menyebutkan kembali dan memahami tentang cara menjaga organ reproduksi.
B. Pokok Materi 1. Pengertian remaja. 2. Perubahan-perubahan pada masa remaja. 3. Pengertian seks bebas. 4. Faktor yang mendorong terjadinya seks bebas. 5. Tahapan seseorang berani melakukan hubungan seks diluar nikah. 6. Dampak seks bebas baik bagi sosial maupun kesehatan. 7. Cara mencegah terjadinya seks bebas. 8. Cara menjaga organ reproduksi.
C. Kegiatan Belajar Mengajar 1.
Metode
2.
Strategi Pelaksanaan :
Jam
: Ceramah dan tanya jawab
/ Tahap
Respon Remaja
Penanggung
waktu
Jawab
15
Orientasi
1. Menjawab salam
menit
1. Memberi Salam
2. Peserta
2. Mengingatkan Kontrak 3. Menjelaskan maksud dan tujuan 4. Menanyakan kesediaan 5. Apersepsi
didik
Thasya Aya ingat Sofia
dengan kontrak waktu
dan
Zia Ulvany
3. Kooperatif, 4. Peserta didik siap 5. Peserta
didik
mengetahui dampak
belum tentang perilaku
menyimpang remaja. 25
Kerja
menit
1.
2.
Menjelaskan
Peserta didik
Izalaila dan
Pengertian seks bebas
memperhatikan dan
Mainimar
Menjelaskan
menyimak.
pengertian remaja 3.
Menjelaskan perubahan-perubahan pada masa remaja
4.
Nurjannah
menjelaskan factor-
faktor yang mendorong terjadinya seks bebas 5.
menjelaskan tahapantahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan hubungan seks diluar nikah
6.
menyebutkan dampak seks bebas baik dari sosial maupun kesehatan
7.
menyebutkan cara mencegah terjadinya seks bebas
8.
Menyebutkan kembali cara menjaga organ reproduksi
20
Terminasi
menit
1. Memberikan
Tika 1. Peserta bertanya
kesempatan kepada audiens untuk bertanya.
Agustina, Dinna Sari,
2. Peserta didik mampu
dan Delima
2. Melakukan Evaluasi materi Pembelajaran 3. Memberikan Reward 4. Memberikan Kontrak
menjawab pertanyaan
Syafarah
yang diajukan oleh
Harahap
penyuluh 3. Menjawab salam
Perilaku. 5. Memberikan salam penutup
D. Media dan Sumber Media : Brosur dan Penjelasan tentang materi yang berkaitan tentang remaja. E. Hasil Evaluasi 1.
Evaluasi Persiapan a.
Materi sudah siap dan dipelajari.
b.
Media sudah siap dan konektifitas alat telah terhubung baik.
c.
SAP sudah diajukan dan disetujui oleh pihak institusi dan pihak penyuluhan.
2.
Evaluasi proses a.
Peserta didik datang tepat waktu sesuai dengan pembagian jadwal.
b.
Peserta didik dapat memperhatikan dan memberi timbal balik yang baik pada penyuluh.
3.
c.
Peserta didik aktif bertanya dan mengemukakan pendapat.
d.
Penggunaan media sangat efektif.
e.
Penyaji sudah mampu menguasai materi.
f.
Penyaji aktif bertanya pada peserta.
Evaluasi Hasil Menggunakan post test : a.
Audiens mampu menjawab pertanyaan dengan jawaban yang baik dan benar.
b.
Audiens mampu menguraikan pendapatnya sendiri berdasarkan pengetahuan dan pengutaraan yang mereka tuliskan di lembar dengan baik.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Penyuluhan Remaja dan Pergaulan Bebas di SMP Negeri 9 Langsa dilaksanakan Sabtu, 24 November 2018 antara lain : 1. Secara umum program fisik maupun non fisik kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. 2. Kegiatan penyuluhan di SMP Negeri 9 Langsa mendapat sambutan yang baik dari guru dan siswa setempat yang diwujudkan dengan memberikan dukungan moril maupun pengetahuan demi wujud nyata kegiatan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penyusun mencoba memberikan saran demi kesehatan remaja, yaitu sebagai berikut: 1. Perlu adanya pemberian pengetahuan lanjut dari pihak sekolah tentang reproduksi dan pergaulannya. 2. Perlunya pembinaan remaja dan wadah kreasi yang tepat untuk menyalurkan potensi dan bakat positif pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. cetakan ke-IV. Jakarta: FKUI
Poltekkes Depkes Jakarta 1. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika
Widyastuti, Yani, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya
Lampiran
Lampiran 1 Dampak Seks Bebas Pada Remaja A. Pengertian seks bebas Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi yang dipengaruhi oleh hawa nafsu dan pengaruh budaya luar.
B. Pengertian Remaja Istilah “Remaja” berasal dari bahasa latin “Adolescere” yang berarti remaja Jhon Pieget, (dalam Lapu,2010) mengungkapkan secara psikologi masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkat yang sama. Lapu (2010) juga menuliskan bahwa masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis & psikososial.
C. Perubahan-Perubahan pada masa remaja 1. Tanda-tanda seks primer Yang dimaksud dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks. Pada laki-laki yaitu gonad (testis). Organ itu terletak didalam skrotum.
Pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ reproduksi pria matang, lazimnya terjadi mimpi basah, artinya ia bermimpi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seksual,sehingga mengeluarkan sperma. Sedangan pada Wanita Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang masa menopause. Menopause bisa terjadi pada usia sekitar 50an. 2. Tanda-tanda seks sekunder Pada laki-laki dan Perempuan a.
Rambut Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan, terjadi sekitar 1 tahun setelah testis dan penis mulai membesar. Ketika rambut kemaluan hampir selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di wajah, seperti halnya kumis dan jambang. Sedangkan perempuan tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warrnanya,
kemudian menjadi lebih subur, lebihkasar, lebih gelap, dan agak keriting. b.
Kulit Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar sedangkan pada perempuan kulit tetap lebih lembut
c.
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat Kelenjar lemak dibawah kulit menjadi lebih aktif. Seringkali menyebabkan jerawat karena produksi minyak yang meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga bertambah, terutama bagian ketiak.
d.
Otot Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat. Lebihlebih bila dilakukan latihan otot, maka akan tampak membesar bentuk pada lengan, bahu, dan tungkai kaki. Perempuan Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat akibanya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
e.
Suara Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga meningkat. Sedangkan pada perempuan lebih halus.
f.
Benjolan di dada Pada usia remaja sekitar 12 samapai 14 tahun muncul benjolan kecilkecil di sekitar kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun. Pada perempuan payudara juga membesar dan
putting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan menjadi lebih bulat. g.
Pinggul. Pada wanita Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
D. Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Seks Bebas Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh para remaja. Faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar nikah, adalah : 1.
Karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks adalah bentuk penyaluran kasih sayang.
2.
Karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
3.
Kematangan
biologis
yang
tidak
disertai
dengan
kemampuan
mengendalikan diri cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.
Factor lain yang menyebabkan orang melakukan seks bebas: 1. Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam. 2. Kurangnya perhatian orangtua. 3. Merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks dianggap ”Gaul”. 4. Cueknya masyarakat akan situasi lingkungan. 5. Taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar. 6. Terlupakannya intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat pengaruh globalisasi.
E. Adapun tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan hubungan seks diluar nikah: 1.
Pegangan tangan.
2.
Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening.
3.
Ciuman bibir.
4.
Pelukan.
5.
Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas).
6.
Meraba bagian yang sensitive (mulai berani buka-bukaan).
7.
Melakukan hubungan seks.
F. Dampak Seks Bebas Seks bebas banyak sekali dampak negative yang di timbulkan terutama bagi individu
yang melakukannya
dan lingkungannya. Dampak tersebut
dianataranya: 1.
Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya.
2.
Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
3.
Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4.
Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
G. Penyakit Akibat Seks Bebas Berikut ini 10 penyakit beberapa yang paling umum akibat seks bebas : 1.
Herpes Genital.
2.
Sifilis (Penyakit Raja Singa).
3.
Gonore (Kencing Nanah).
4.
Klamidia.
5.
Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart).
6.
Hepatitis B.
7.
Kanker prostat.
8.
Kanker Serviks (leher rahim).
9.
HIV/AIDS.
10. Trichomoniasis.
H. Cara untuk mencegah prilaku seks bebas pada remaja: 1.
Adanya kasih sayang, perhatian dari orang tua dalam hal apapun serta pengawasan yang tidak bersifat mengekang.
2.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi.
3.
Menambah kegiatan yang positif di luar sekolah, misalnya kegiatan olahraga.
4.
Perlu dikembangkan model pembinaan remaja yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
5.
Perlu adanya sikap tegas dari pemerintah dalam mengambil tindakan terhadap pelaku seks bebas.
I.
Menjaga Organ Reproduksi 1.
Laki-laki a.
Gunakan celana dalam bersih higienis
b.
Cuci bersih secara rutin alat kelamin
2.
3.
c.
Cukur rambut kemaluan secara berkala
d.
Hindari ancaman bahaya
e.
Jaga kelembapan
Perempuan a.
Gunakan celana dalam bahan katun yang menyerap keringat
b.
Hindari mengenakan celana jeans yang ketat
c.
Bilas vagina pada saat haid dan keputihan cukup 2 kali sehari
d.
Hindari pemakaian bedak karena rawan jamur dan bakteri
Lain-Lain a.
Bersihkan organ intim hanya dengan air bersih dari arah depan kebelakang.
b.
Membersihkan vagina tidak boleh dengan shower toilet, karena tekanan air pada shower toilet bisa menyebabkan kuman yang ada pada vagina semakin masuk kedalam.
c.
Pakai tissue tidak boleh berparfum dan harus warna putih karena tidak mengandung zat kimia.
Lampiran 2
Lampiran 3