1.5.
ANALISA DATA ANALISIS DATA
NO 1.
SURVEY a)
INDIKATOR
MASALAH
KESIMPULAN
KEPERAWATAN Defisiensi Kesehatan
a)
Komunitas 2.
Survey Berdasarkan hasil survey Berdasarkan hasil survey KS, warga RW 2 yang menderita hipertensi adalah sebanyak 33 (14%) dari total 229 warga, yang rutin mencari pengobatan sebanyak 12 (14%) sedangkan 21 (64%) warga lainnya tidak melakukan pengobatan. Hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penderita hipertensi di RT 2 lebih banyak yang tidak melakukan pengobatan secara rutin Wawancara
a) Hipertensi tidak terkontrol adalah suatu kondisi
hipertensi
yang
tidak diobati dengan benar atau tidak terkendali pada tekanan darah >140/90 mmHg (Indriyani, 2009).
Hipertensi
terkontrol berbagai
akan
yang
tidak
menimbulkan
komplikasi,
bila
mengenai jantung kemungkinan dapat
terjadi
infark
miokard,
jantung koroner, gagal jantung kongestif, bila mengenai otak terjadi
stroke,
ensevalopati
hipertensif, dan bila mengenai ginjal terjadi gagal ginjal kronis,
Ketika dilakukan wawancara sebagian besar sudah pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan yaitu sebesar
sedangkan bila mengenai mata akan terjadi retinopati hipertensif.
a) Warga
RT
2
yang
Ketidakefektifan
menderita hipertensi belum
Manajemen
waspada
Kesehatan
terhadap
komplikasi
yang
disebabkan oleh hipertensi karena
tidak
memiliki
pengetahuan yang cukup.
40 KK (69%) sedangkan sisanya yaitu
Dari berbagai komplikasi yang
sebanyak 20 KK (31%) belum pernah
mungkin
mendapatkan penyuluhan kesehatan.
penyakit yang sangat serius dan
Jadi masih banyak warga yang tidak
berdampak terhadap psikologis
mendapatkan penyuluhan kesehatan.
penderita
timbul
karena
merupakan
kualitas
hidupnya rendah terutama pada
Pengetahuan
kasus stroke, gagal ginjal, dan
Ketika dilakukan wawancara sebanyak
gagal jantung (Anggraini dkk,
17 warga RW 1
(52%) mengatakan
2009).
bahwa
mereka
tidak
tentang
penyakit
mengetahui
hipertensi,
tanda
gejala, dan cara pengobatannya Sikap Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada kelompok masyarakat hipertensi
di
RT
2
Tulusrejo
didapatkan hasil bahwa 19 (58%) penderita
hipertensi
mengatakan
mereka hanya minum obat saat pusing saja,
dan
14
(42%)
penderita
hipertensi minum obatnya secara rutin. Selain rutin minum obat, mereka juga
mengatakan bahwa mereka selalu melakukan kontrol ke puskesmas jika obat mereka telah habis Perilaku Sebagian alasan warga RW 1 yang tidak
rutin
dalam
kontrol
dan
melaksanakan pengobatan hipertensi adalah karena tidak merasa memiliki keluhan
yang
mengganggu
ketika
beraktivitas seperti: pusing, lemas, sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar, dll. Jadi warga menganggap bahwa
penyakit
hipertensi
yang
dimilikinya sudah membaik
Survey Berdasarkah hasil survey, 42 (18%) dari
229
warga
yang
disurvey,
mengatakan bahwa didalam keluarga mereka
sebagai
perokok
aktif.
Sedangkan 187 (82%) lainnya bukan
b) Penelitian
oleh
menunjukkan
Mannan bahwa
(2013) perilaku
merokok berisiko 2,32 kali menderita hipertensi
dibandingkan
yang tidak merokok.
dengan
b) Warga
belum
memiliki
pengetahuan yang cukup tentang bahaya merokok dan hubungan antara rokok dengan hipertensi.
perokok atau tidak merokok.
Wawancara Ketika
dilakukan
wawancara
pada
beberapa warga tentang kebiasaannya merokok, mereka mengatakan belum mampu sudah
mengurangi bergantung.
rokok
karena
Ketika
ditanya
apakah mereka mengetahui bahwa hipertensi
berhubungan
dengan
kebiasaan merokok, sebagian besar belum mengetahuinya.
Pengetahuan Selain itu, sebanyak 20 responden (61%)
mengatakan
bahwa
mereka
tidak mendapatkan informasi mengenai hipertensi dari pelayanan kesehatan. Namun ada 13 masyarakat (39%) yang mengatakan
bahwa
mereka
telah
mendapatkan
informasi
tentang
hipertensi dari petugas kesehatan.
Sikap Ada
berbagai
macam
karakteristik
sikap di masyarakat. Berdasarkan hasil survey kepada masyarakat di RT 2 Tulusrejo didapatkan hasil bahwa 23 responden (25%) penderita hipertensi mempunyai kebiasaan minum kopi, 20 responden (21%) penderita hipertensi mempunyai kebiasaan merokok, 30 responden (32%) penderita hipertensi memasak menggunakan garam sekitar 1-2 sdt/hari, dan 20 responden (22%) penderita hipertensi mengkonsusmsi makanan
mengandung
lemak
atau
bersantan. Selain itu juga dilakukan survey mengenai kebiasaan olahraga dan
didapatkan
hasil
8
penderita
hipertensi (24%) melakukan aktivitas olahraga dengan cara jalan-jalan, 5
penderita (15%) mengikuti senam, dan 20 responden (61%) tidak melakukan olahraga.
Masyarakat
melakukan
yang
olahraga
tidak
mengatakan
bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk berolahraga.
Perilaku Selain itu, survey yang telah dilakukan di masyarakat RT 2 menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dengan hipertensi
banyak
yang
tidak
melakukan pola hidup yang sehat. Sebanyak
15
(45%)
responden
mengatakan bahwa mereka menjaga pola istirahat-tidur dan pola makan mereka dengan baik, sedangkan 18 (55%)
responden
memperhatikan
pola
tidak
terlalu
istirahat-tidur
ataupun pola makan pasien hipertensi. Mereka beranggapan bahwa selama
tidak ada maka mereka merasa sehat 3.
a) Survey
a) Saat ini angka penderita hipertensi di
Perilaku Kesehatan
Berdasarkan hasil survey rata-rata
Jawa Timur yang berdasarkan data
Cenderung Berisiko
warga memiliki kebiasaan minum
Infodantin tahun 2013 sebesar 25%.
kopi minimal 1x setiap hari,
Sedangkan standart penderita
merokok, dan suka makan-makanan
hipertensi maksimal yang ditetapkan
asin (makan ikan asin sebagai
oleh pemerintah Indonesia sebesar
pengganti daging)
9,5%.
Observasi b) Warga banyak yang tidak tahu bahwa kopi, rokok, dan makanan asin dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi. Beberapa warga yang menderita hipertensi tahu akan bahaya tersebut namun tetap mengkonsumsi dengan alasan bahwa kebiasaan tersebut sudah menjadi kebiasaan
WEB OF CAUTION
RENCANA INTERVENSI
NO 1
Diagnosa
NOC
Ketidakefektifan Manajemen
PREVENSI PRIMER
Kesehatan
NIC
Perilaku Promosi Kesehatan : Indikator
1 2 3 4 5
Pendidikan Kesehatan 1. Targetkan sasaran pada kelompok beresiko tinggi
Melakukan perilaku
dan rentang usia yang akan mendapatkan
kesehatan secara rutin
manfaat besar dari pendidikan kesehatan
Menggunakan dukungan
2. Identifikasi faktor internal atau ekseternal yang
social untuk meningkatkan
dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi
kesehatan
untuk berperilaku sehat
Mengikuti diet sehat
3. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
Memperoleh pemeriksaan
perilaku saat ini pada individu, keluarga, atau
rutin
kelompok sasaran
Menghindari penggunaan tembakau
4. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang tidak sehat
Menghindari penyalahgunaan alkohol 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang-kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan
Proses Pengajaran Penyakit 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait proses penyakit 2. Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan anatomi fisiologis
5. Secara konsisten menunjukkan
3. Jelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit 4. Jelaskan mengenai proses penyakit
Pengetahuan : Manajemen Hipertensi Indikator
1 2 3 4 5
Kisaran normal untuk tekanan darah sistolik Kisaran normal untuk tekanan darah diastolik Target tekanan darah Komplikasi potensial hipertensi Manfaat modifikasi gaya hidup Strategi mengelola stres 6. Tidak ada pengetahuan 7. Pengetahuan terbatas 8. Pengetahuan sedang 9. Pengetahuan banyak 10. Pengetahuan sangat banyak
5. Identifikasi kemungkinan penyebab 6. Beri informasi kepada keluarga, pasien mengenai perkembangan pasien 7. Jelaskan alasan menejemen/terapi/penanganan yang direkomendasikan
PREVENSI SEKUNDER Perilaku Skrining Kesehatan Pribadi Indikator
1 2 3 4 5
Mengenali adanya resiko penyakit
Identifikasi resiko 1. Identifikasi
resiko
biologis,
lingkungan,
dan
perilaku serta hubungan timbal balik 2. Pertimbangkan kriteria yang berguna dalam
Mendapatkan
memprioritaskan area-area untuk mengurangi
skrining dini
faktor resiko (misalnya kesadaran dan motivasi,
berdasarkan
efektifitas, biaya, kelayakan)
riwayat keluarga
3. Diskusikan
dan
seperti yang
pengurangan
direkomendasikan
individu dan kelompok
oleh professional kesehatan Identifikasi sumberdaya komunitas untuk skrining 1 = tidak pernah menunjukkan 2= jarang menunjukkan 3= kadang-kadang menunjukkan 4= sering menunjukkan 5= secara konsisten menunjukkan
resiko
rencanakan berkolaborasi
aktivitas dengan
4. Rencanakan monitor resiko kesehatan dalam jangka panjang 5. Rencanakan tindak lanjut strategi dan aktivitas pengurangan resiko jangka panjang
Kontrol resiko hipertensi Indikator
1 2 3 4 5
Mencari informasi terkait hipertensi Mengidentifikasi faktor resiko hipertensi Mengenal faktor resiko individu terkait hipertensi Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk skrining hipertensi Memanfaatkan fasilitas
di
masyarakat untuk mengurangi resiko hipertensi 1 = tidak pernah menunjukkan 2= jarang menunjukkan 3= kadang-kadang menunjukkan 4= sering menunjukkan
5= secara konsisten menunjukkan PREVENSI TERSIER Perilaku Patuh : Pengobatan Yang
Pengajaran: Peresepan Obat-Obatan
Disarankan
1. instruksikan pasien mengenai tujuan dan kerja
Indikator
1 2 3 4 5
Membuat daftar
setiap obat 2. instruksikan pasien mengenai dosisi, rute dan durasi setiap obat
semua obatobatan dengan
3. tinjau pengetahuan pasien mengenai obat-obatan
dosisi dan
4. kenali pengetahuan pasien mengenai obat-obatan
frekuensi
5. informasikan pasien konsekuensi tidak memakai
pemberian
obat atau menghentikan pemakaian obat secara
Memeproleh obat
tiba-tiba
yang dibutuhkan Meminum obat
samoing setiap obat 7. instruksikan pasien mengenai cara menyimpan
sesuai dosisi Memantau efek terapeutik obat Menyimpan
6. intruksikan pasien mengenai kemungkinan efek
obat
dengan tepat Memantau tanggal kadaluarsa obat 1 = tidak pernah menunjukkan
obat-obatan dengan tepat 8. berikan pasien informasi tertulis mengenai kerja, tujuan, efek samping, dan lain-lain dari obatobatan
2= jarang menunjukkan 3= kadang-kadang menunjukkan 4= sering menunjukkan 5= secara konsisten menunjukkan Perilaku Patuh : Diet Yang Disarankan Indikator
1 2 3 4 5
Berpartisipasi
Pengajaran: Peresepan Diet
dalam
1. kaji tingkat pengetahn pasien mengenai diet yang
menetapkan tujuan diet yang
disarankan 2. kaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya,
bisa dicapai
termasuk makanan yang disukai dan pola makan
dengan
saat ini
professional
3. jelaskan pada pasien mengenai tujuan kepatuhan
kesehatan
terhdapat diet yang disarankan terkait dengan
Memilih makanan
kesehatan secara umum
dan cairan yang
4. instruksikan pasien untuk menghindari makanan
sesuai dengan
yang dipantang dan mengkonsumsi makanan yang
diet yang
diperbolehkan
ditentukan Memakan makanan yang sesuai dengan
5. instruksikan kepada pasien untuk merencanakan diet yang sesuai
diet yang ditentukan Meminum minuman yang sesuai dengan diet yang ditentukan Menghindari makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan dalam diet Rencana makan sesuai dengan diet yang ditentukan 1 = tidak pernah menunjukkan 2= jarang menunjukkan 3= kadang-kadang menunjukkan 4= sering menunjukkan 5= secara konsisten menunjukkan
Perilaku patuh : aktivitas yang disarankan Indikator Membahas aktivitas rekomendasi dengan professional kesehatan
1 2 3 4 5
Pengajaran: peresepan latihan 1. informasikan pasien mengenai tujuan, manfaat dari latihan yang diresepkan 2. instruksikan pasien bagaimana melakukan latihan yang diresepkan 3. instruksikan pasien bagaimana mempertahankan latihan rutin setiap hari, sesuai kebutuhan 4. instruksikan
pasien
mengenai
bagaimana
Mengidentifikasi
melakukan peregangan sebelum dan sesudah
manfaat yang
latihan
diharapkan dari aktivitas fisik Mengidentifikasi hambatan untuk melaksanakan aktivitas fisik yang ditentukan Menggunakan strategi untuk mengalokasikan waktu untuk aktivitas fisik Berpartisipasi
dalam fisik
aktivitas sehari-hari
yang ditentukan 1 = tidak pernah menunjukkan 2= jarang menunjukkan 3= kadang-kadang menunjukkan 4= sering menunjukkan 5= secara konsisten menunjukkan 2
Defisiensi Komunitas
Kesehatan
PREVENSI PRIMER Status Kesehatan Komunitas Indikator Status kesehatan dewasa dan lansia Meratanya program promosi kesehatan Angka partisipasi warga dalam program kesehatan komunitas Angka penyakit
1 2 3 4 5
Pengembangan Kesehatan Komunitas 1. Mengidentifikasi kekuatan dan prioritas masalah kesehatan dengan warga di komunitas 2. Menyediakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam semua segmen komunitas 3. Sediakan member komunitas untuk peningkatan kepercayaan dari masalah kesehatan 4. Fasilitasi implementasi dan perbaikan dari rencana komunitas 5. Hubungan yang erat antara individu dan grub untuk mendiskusikan masalah kesehatan 6. Assure warga di komunitas pembuatan keputusan untuk masalah kesehatan
kronik Monitoring standar kesehatan komunitas untuk ukuran kesehatan dan evaluasi 1=buruk
4=sangat bagus
2=cukup
5=bagus sekali
3=bagus PREVENSI SEKUNDER Kontrol
Resiko
Komunitas
:
Kronis Indikator penetapan program pendidikan warga untuk penyakit kronik Angka partisipasi warga dalam program pengurangan
Penyakit Skrining test 1. Tentukan
1 2 3 4 5
populasi
target
untuk
dilakukan
pemeriksaan kesehatan 2. Iklankan
layanan
skrining
kesehatan
untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat 3. Sediakan akses yang mudah bagi layanan skrining (waktu dan tempat) 4. Gunakan
instrumen
skrining
yang
valid
dan
terpercaya 5. Instruksikan pasien akan rasional dan tujuan pemeriksaan kesehatan 6. Beri kenyamanan selama prosedur skrining
7. Ukur TD, BB, TB, presentasi lemak tubuh,
resiko hipertensi
kolesterol, gula darah dan urin
Tersedianya
8. Berikan informasi pemeriksaan diri yang tepat
program
selama skrining
pendidikan managemen diri penyakit Tersedianya pelayanan kesehatan untuk mengobati penyakit kronis Monitor insiden penyakit kronis 1=buruk
4=sangat bagus
2=cukup
5=bagus sekali
3=bagus Keefektifan skrining kesehatan komunitas Indikator Identifikasi kondisi yang bisa mendapatkan manfaat dari
1 2 3 4 5
deteksi dini dan pengobatan Identifikasi kebutuhan skrining untuk orang dewasa Pendidikan kepada anggota komunitas akan pentingnya skrining Mengiklankan peluang untuk skrining Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk skrining Penyediaan skrining untuk lansia 1. Buruk 2. Cukup baik
3. Baik 4. Sangat baik 5. Sempurna PREVENSI TERSIER Community program effectiveness Indikator
1 2 3 4 5
Program development 1. Bantu
kelompok
atau
Tujuan program
mengidentifikasi
konsisten dengan
kesehatan yang signifikan
pengkajian komunitas Tujuan program yang dapat dicapai Tingkat partisipasi
2. Edukasi
masyarakat
kebutuhan
anggota
kelompok
atau
dalam masalah
perencanaan
mengenai proses perencanaan, yang sesuai 3. Kembangkan tujuan dan sasaran untuk mengatasi kebutuhan atau masalah 4. Jelaskan metode, kegiatan, dan kerangka waktu untuk dilakukannya implementasi
program
5. Rencanakan evaluasi program
Peningkatkan
6. Dapatkan penerimaan terhdapat program dari
status kesehatan
kelompok sasaran, penyedia, dan kelompok terkait
peserta
lainnya
Pengukuran tujuan program Kepuasan peserta dan komunitas terhadap program
7. Fasilitasi penerapan program oleh kelompok atau komunitas
1=buruk
4=sangat bagus
2=cukup
5=bagus sekali
3=bagus 3
PREVENSI PRIMER
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Perilaku promosi kesehatan Indikator
1 2 3 4 5
Edukasi kesehatan 1. Targetkan sasaran pada kelompok beresiko tinggi
Menggunakan
dan rentang usia yang akan mendapat manfaat
perilaku
besar dari pendidikan kesehatan.
menghindari
2. Identifikasi faktor internal atau eksternal yang dapat
resiko
meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk
Monitor
berprilaku sehat.
lingkungan
3. Pertimbangkan riwayat individu dalam konteks
terkait dengan
personal dan riwayat sosial budaya individu,
resiko
keluarga dan masyarakat.
Monitor
4. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
perilaku
perilaku saat ini pada individu,keluarga atau
personal
kelompok sasaran
terkait dengan resiko Menghindari
5. Identifikasi karakteristik populasi target yang mempengaruhi pemilihan strategi belajar. 6. Tekankan manfaat kesehatan positif yang lansung
penggunaan
atau (manfaat) jangka pendek yang bisa diterima
tembakau
oleh perilaku gaya hidup positif daripada
Menghindari
menekankan pada manfaat jangka panjang atau efek negatif dari ketidakpatuhan.
7. Kembangkan materi pendidikan tertulis yang
paparan asap
tersedia dan sesuai dengan audiens yang menjadi
rokok
sasaran Kontrol resiko : penggunaan tembakau Indikator
1 2 3 4 5
8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang tidak sehat.
Mengidentifikasi
9. Jaga presentasi tetap focus dan jelas.
faktor resiko
10. Berikan penjelasan dengan padat dan jelas.
penggunaan
11. Gunakan media untuk mempermudah penjelasan.
rokok/tembakau
12. Libatkan klien dalam melakukan implementasi.
Mengenali
13. Manfaatkan dukungan sosial dan keluarga untuk
faktor resiko penggunaan rokok/tembakau Mengenali pengaruh lingkungan dalam penggunaan rokok Menggunakan dukungan personal untuk mencegah
meningkatkan perilaku kesehatan yang lebih baik. 14. Rencanakan tindak lanjut jangka panjang untuk memperkuat perilaku kesehatan.
penggunaan rokok Mencegah situasi yang mendukung oenggunaan rokok PREVENSI SEKUNDER Perilaku pencarian kesehatan Indikator
1 2 3 4 5
Identifikasi resiko 1. Kaji ulang riwayat kesehatan masa lalu dan
Melakukan
dokumentasikan bukti yang menunjukan adanya
skrening dini.
penyakit medis , diagnose keperawatan serta
Mendapat
keperawatanya
bantuan dari
2. Pertimbangkan ketersediaan dan kualitas sumber
kesehatan
sumber yang ada (misalnya psikologis, finansial,
profesional
tingkat pendidikan, keluarga dan komunitas)
Melakukan perilaku kesehatan yang disarankan Menggunakan informasi
3. Rencanakan monitor kesehatan dalam jangka panjang 4. Identifikasi faktor biologis, lingkungan, dan perilaku berisiko 5. Rencanakan monitoring jangka panjang terhadap resiko kesehatan
kesehatan yang terpercaya Mencari bantuan bila diperlukan. PREVENSI TERSIER Perilaku Penghentian merokok Indikator Mengekspresikan keinginan untuk berhenti merokok Membangun
1 2 3 4 5
Bantuan penghentian merokok 1. Tentukan kesiapan pasien untuk belajar berhenti merokok 2. Berikan saran yang konsisten dan jelas untuk berhenti merokok 3. informasikan pasien mengenai gejala fisik
strategi yang
pemutusan nikotin (sakit
efektif untuk
kepala,pusing,mual,iritabilitas dan insomnia
berhenti merokok
4. bantu pasien untuk mengembangkan rencana
Menyesuaikan
berhenti yang membahas aspek psikososial
strategi berhenti
yang mempengaruhi perilaku merokok
merokok sesuai
5. bantu pasien untuk mengenali isyarat yang
dengan
membuatnya merokok ( misalnya, berada
kebutuhan
disekitar orang lain yang merokok, sering mengunjungi tempat-tempat dimana merokok
Komitmen
diperbolehkan,
terhadap srategi
6. bantu pasien untuk mengembangkan metode
berhenti merokok
praktis untuk menolong keinginan mereka (misalnya, menghabiskan waktu dengan
Mengikuti strategi
teman-teman yang tidak merokok, sering
berhenti merokok
berada ditempat dimana merokok
yang telah dipilih
diperbolehkan, latihan relaksasi )
Menggunakan strategi modifikasi
7. bantu memilih metode terbaik untu berhenti merokok, ketika pasien siap untuk berhenti 8. berikan dorongan untuk mempertahankan gaya
perilaku
hidup bebas asap rokok (misalnya, merayakan
Menggunaka
hari berhenti merokok; mendorong pemberian
strategi koping
imbalan pada diri sendiri pada interval waktu
yang efektif
tertentu setelah berhenti merokok, seperti pada
Menggunakan
satu minggu, 1 bulan, 6 bulan; mendorong
terapi alternative
menabung; yang digunakan sebelumnya untuk
Menggunakan
membeli rokok; untuk memberi hadiah khusus)
obat obatan sesuai resep Berpartisipasi dalam konseling
9. rujuk pada program kelompok atau terapis individu yang sesuai 10. bantu pasien untuk dengan metode bantuan diri sendiri