Laporan_kimia_identifikasi_gugus_fungsi.docx

  • Uploaded by: Hadi Apriandi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan_kimia_identifikasi_gugus_fungsi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 728
  • Pages: 7
Identifikasi Gugus Fungsi Karboksilat

Oleh : Kelompok VIII 1. Hanoch Daniel H.

(1311205042)

2. Sasha Patrisia

(1311205043)

3. Nur Zaenab M.W.

(1311205044)

4. Ni Wayan Sukmayanti

(1311205045)

5. Angga Dian Pratama

(1311205046)

6. Komang Budha Astawa

(1311205047)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2013/2014

Landasan Teori Turunan hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung yang mempunyai ikatan rangkap ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam karboksilat, yang diturunkan dari hidrokarbon alkana dan mempunyai rumus molekul umum RCO2H yang menyatakan bahwa terdapat gugus karboksil. Asam karboksilat disebut juga golongan asam alkanoat, sedangkan ester disebut juga golongan alkil alkanoat, dan ester berisomer fungsi karena keduanya mempunyai rumus umum yang sama, yaitu CnH2nO2, tetapi berbeda gugus fungsinya. Gugus lain dalam suatu aldehid dapat berupa alkil, aril atau H. Gugus karbonil merupakan gugus fungsional dalam asam – asam karboksilat misalnya asam asetat (CH3COOH), asam sitrat, asam benzoate, asam oksalat dan lain – lain. Dalam air asam karboksilat terdisosiasi menjadi ion karboksilat dan ion hidroksonium. RCOOH + H2O  RCOO- + H3O+

Beberapa reaksi yang menunjukkan adanya gugus karboksil adalah : a. Dapat memerahkan kertas lakmus biru b. Dengan logam dapat menghasilkan hidrogen c. Dengan alkohol dapat menghasilkan ester yang berbau harum. d. Dapat melepaskan iodium dari campuran KI dan KIO3 dan iodium yang terbentuk dapat membirukan amilum. e. Dapat melepaskan belerang dari larutan tiosulfat

Metode - Bahan :

-



Asam asetat



Na – tiosulfat



Larutan KI



KIO3



Amilum

Alat 

Kertas lakmus biru



Tabung reaksi



Gelas ukur



Pipet tetes

- Prosedur 

Ambillah sepotong kertas lakmus biru, kemudian tetesi dengan asam cuka. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada kertas.



Sediakan 2 buah tabung reaksi, masing – masing diisi 1 ml asam asetat. a.

Tabung pertama ditambah 1 ml larutan Na-tiosulfat

b.

Tabung kedua ditambah 1 ml larutan KI, 1 ml KIO3 dan 1 tetes amilum.



Amati perubahan yang tampak dan tulis persamaan reaksinya.

HASIL PENELITIAN

-

Pada saat kertas lakmus biru ditetesi asam cuka, terjadi perubahan warna pada kertas lakmus yaitu menjadi berwarna orange.

-

a. 1 ml asam asetat yang ditambahkan 1 ml larutan Na-tiosulfat tidak mengalami perubahan warna dan bentuk tetap berupa cairan, namun menjadi berbau. Persamaan reaksi : 2 CH3COOH + Na2S2O3  2CH3COONa + S2 + O3 + H2

b. 1 ml asam asetat pada saat ditambahkan 1 ml larutan KI tidak mengalami perubahan. Pada saat ditambahkan lagi 1 ml KIO3 warna larutan menjadi berubah yaitu orange tua. Saat ditambahkan lagi 1 tetes amilum, terdapat gumpalan hitam dan saat diaduk atau dikocok, gumpalan dan larutan tersebut bergabung menjadi satu dan semua menjadi berwarna hitam atau biru pekat. Persamaan reaksi : CH3COOH + KI  CH3COOK + HI CH3COOH + KIO3  CH3COOK + HIO3 KI + KIO3  K2O3 + I2

PEMBAHASAN

Pada percobaan pertama, kami meneteskan asam cuka pada kertas lakmus biru. Dan kami melihat perubahan yang terjadi, yaitu kertas yang ditetesi menjadi berwarna orange. Hal itu menunjukkan bahwa asam cuka memiliki gugus fungsi karboksilat sehingga dapat memerahkan kertas lakmus biru. Lalu pada percobaan selanjutnya, campuran 1 ml asam asetat dan 1 ml larutan Na-tiosulfat, kami tidak melihat perubahan warna maupun bentuk cairan. Tetapi kami mencium bau yang berbeda dari larutan sebelum keduanya kami campur. Bau itu timbul karena terlepasnya belerang dari tiosulfat akibat campuran larutan tersebut memiliki gugus fungsi karboksilat. Sedangkan pada percobaan 1 ml asam asetat yang ditambahkan 1 ml KI, KIO3, dan 1 tetes amilum, kami melihat perubahan secara bertahap pada warna larutan. Yaitu dari tidak ada perubahan warna, menjadi orange, dan bercampur semua menjadi biru pekat atau hitam.

KESIMPULAN

-

Asam cuka memiliki gugus fungsi karboksilat dan bersifat asam sehingga dapat memerahkan kertas lakmus biru.

-

Campuran dari asam asetat dengan Na-tiosulfat memiliki gugus fungsi karboksilat dan melepaskan belerang dari larutan tiosulfat sehingga menimbulkan bau. Persamaan reaksi yang terbentuk : 2 CH3COOH + Na2S2O3  2CH3COONa + S2 + O3 + H2

-

Asam asetat memiliki gugus fungsi karboksilat. Ketika dicampurkan dengan KI dan KIO3 terbentuk iodium berwarna orang tua. Lalu ketika ditambahkan amilum, berubah warna menjadi biru pekat. Hal ini terjadi karena gugus fungsi karboksilat dapat membirukan amilum. Persamaan reaksi yang terbentuk : CH3COOH + KI  CH3COOK + HI CH3COOH + KIO3  CH3COOK + HIO3 KI + KIO3  K2O3 + I2

DAFTAR PUSTAKA 

http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam_karboksilat/



Penuntun Praktikum Kimia Dasar oleh Team Teaching Kimia Dasar FTP

More Documents from "Hadi Apriandi"