LAPORAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK PONOROGO 2018
Disusun oleh : Mahasiswa KKN Tematik Ponorogo 2018
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2018
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN KULIAH KERJA NYATA SEMESTER GASAL PISANGN 2017/2018 Disusun Oleh Kelompok Desa Kecamatan Kabupaten
:
: KKN Tematik Ponorogo 2018 : Pomahan : Pulung : Ponorogo
Disetujui pada tanggal :
.......................................... Kepala Desa...........................
Dosen Pembimbing Lapangan,
............................................... NIP:.......................................
Aliffia Ananta, M.Psi.Psikolog
NIP: 20510150651,M Menyetujui, Ketua LPPM
Dr. Ir. Muslimin Abdulrahim, MSIE. NIP: 20410870089
A. Judul Kegiatan Penanganan Psikologis Pada Anak, Remaja, Serta Masyarakat Di Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. B. Lokasi Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. C. Latar Belakang D. Orang tua adalah sosok yang penting bagi perkembangan psikologis individu. Ketidakhadiran salah satu sosok orang tua dapat menyebabkan munculnya hambatan dalam perkembangan psikologis individu. Penyebab kehadiran orang tua menjadi tidak lengkap salah satunya dikarenakan orang tua yang bekerja di luar kota mupun luar negeri. Hal ini juga terjadi di salah satu kota yang ada di Jawa Timur yaitu kabupaten Ponorogo. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada tahun 2017 kabupaten Ponorogo menempatkan 6.597 TKI yang terdiri dari 4.209 perempuan dan 2.388 laki-laki. Mereka yang bekerja di sektor formal berjumlah 2.672 dan informal berjumlah 3.925. Sejumlah 4.154 bekerja di Taiwan, 1.137 di Hongkong, 464 di Malaysia, 257 di Singapura, 352 di Korea Selatan, 162 di Brunei Darussalam, 47 di Saudi Arabia, serta beberapa negara lain dalam jumlah sedikit (dalam http://www.bnp2tki.go.id/read/12066/Komisi-DDPRD-Ponorogo-Berharap-Peningkatan-Sosialisasi-dan-Kompetensi
diakses
pada
tanggal 20 September 2017). Bekerja di luar negeri dapat membawa dampak positif diantaranya peningkatan kesejahteraan bagi yang bersangkutan dan keluarga, serta meningkatnya perekonomian daerah sedangkan dampak negatif yang muncul diantaranya adalah adanya perceraian. Di kabupaten Ponorogo perceraian mencapai 600 kasus per tahun. Pada tahun 2016 hingga bulan September kasus perceraian di Ponorogo mencapai 1.670 dengan cerai gugat 1.137 kasus dan cerai talak 553 talak. Sebagian besar kasus perceraian yang diajukan didominasi oleh TKW yang mengajukan
gugatan
cerai
kepada
suaminya
(dalam
http://m.madiunpos.com/2016/10/31/perceraian-ponorogo-banyak-tkw-gugat-ceraisuami-ini-sebabnya-765071 diakses pada tanggal 20 September 2017). Orang tua yang bekerja di luar negeri dan perceraian membuat anak menjadi hidup dengan ketidaklengkapan orang tua. Anak hidup dengan salah satu orang tua atau bahkan dengan kakek dan nenek sebagai wali. E. Anak yang hidup dengan orang tua yang tidak lengkap dapat mengalami hambatan dalam perkembangan psikologisnya. Hambatan ini akan menimbulkan perilaku-
perilaku yang kurang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dampak yang muncul pada anak diantaranya dapat berupa munculnya perilaku antisosial seperti perilaku membangkang, perilaku bullying, penurunan prestasi belajar, serta berkurangnya motivasi untuk mencapai hal yang positif. Dampak pada remaja terwujud dalam perilaku antisosial yang intensitasnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak, bahkan bisa sampai pada perilaku yang mengarah pada perilaku kriminal. Dampak pada pasangan yang ditinggalkan adalah ketidakberfungsian peran secara optimal seperti menjadi figur yang lemah, emosional tidak stabil, merasa kehilangan partner dalam mendidik anak, serta kehilangan semangat untuk menjalankan perannya. Pada masyarakat timbul kebingungan dalam menyikapi perilaku-perilaku yang ditimbulkan oleh individu yang bermasalah. Jika hal ini tidak ditangani dengan optimal maka akan terjadi kesalah pahaman dan timbulnya stigma negatif pada individu yang bermasalah.