BAB I PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dengan pengelolaan sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi manajemen sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal kepada klien, untuk itu manajemen keperawatan pelu mendapat prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Asuhan keperawatan profesional adalah asuhan keperawatan yang diberikan secara komprehensif kepada klien yang nantinya akan mencerminkan mutu dan kualitas dari perawat. Salah satu asuhan keperawatan yang dapat diberikan kepada pasien adalah menciptakan lingkungan pasien bersih dan rapi, sehingga pasien akan merasa nyaman dan dapat mempercepat proses kesembuhan. Pelayanan keperawatan sebagai salah satu unsur pelayanan kesehatan di rumah sakit harus memiliki standar pelayanan minimal untuk menjamin mutu pelayanan keperawatan. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu rumah sa 98kit cukup besar tetapi belum terpenuhinya efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan terjangkau oleh masyarakat, maka salah satu strategi pemerintah yang digunakan untuk mendorong peningkatan pelayanan publik adalah dengan mereformasi sistem anggaran tradisional menjadi anggaran berbasis kinerja, arah penggunaan dana pemerintah tidak lagi berorientasi pada input, tetapi pada output yang diatur dalam sistem pengelolaan keuangan BLU yang diatur dalam UU no 1/2004. Sistem BLU memberikan kesempatan pada rumah sakit untuk mengelola anggarannya sendiri secara efisien, efektif dan produktif untuk meningkatkan mutu pelayananan kesehatan pada masyarakat. Pelayanan keperawatan, sebagai pemberi pelayanan terbesar di rumah sakit harus bermutu harus efisien, efektif, produktif dan profesional. Penyelenggaraan pelayanan rumah sakit pemerintah yang bermutu, berdasarkan pada standar pelayanan minimal, efisien, efektif dan produktif mengacu pada pelayanan prima yang diatur oleh surat Kepmenpan no 81/1993 dan no 63/2003. Pelayanan prima adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik untuk memberikan kepuasan, senantiasa dekat, dan memberikan kesan menyenangkan bagi penerima pelayanan (Tim Diklat Badan Keuangan Negara, 2008). Semua tenaga kesehatan di rumah sakit
1
berusaha melaksanakan pelayanan prima untuk mencapai kepuasan pelanggan dengan tetap berfokus pada perilaku efisien, efektif, produktif, dan bekerja sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Maka dari itu dibutuhkan rencana kerja yang baik didalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di Ruang Pavilliun Bogenville Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah.
II. MOTO Moto dari Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah adalah “ MELAYANI SEPENUH HATI”
III.
VISI & MISI 1.
VISI Menjadi Rumah Sakit unggulan dan terpercaya di wilayah lampung.
2.
MISI a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara holistic, aman, bermutu, terjangkau dan ramah kepada pasien dan keluarga. b. Meningkatkan Sumbr Daya Manusia, sarana dan prasarana sesuai dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
berkesinambungan. c. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan harmonis. d. Turut serta mendukung Rumah Sakit Mitra Mulia Husada.
IV.
PENGORGANISASIAN: 1. Struktur Organisasi Kepala Ruang
: Arif Nurhidayat. Amd.Kep
Penanggung Jawab Obat
: Eka Triwulandari Amd.Kep
Penanggung Jawab Alat
: Enis Gian Prihatini Amd.Kep
Penanggung Jawab Askep
: Yutika Sari Amd.Kep
Anggota
: Agos.T Amd.Kep Yudi muchtar Amd.Kep Dugi Prayitno Amd.Kep
Cleaning Service
: Sdr.Andi
2
yang
2. Jadwal Dinas Terlampir 3. Pasien Jumlah pasien sesuai dengan jumlah kamar yaitu maksimal 3 orang
V.
RENCANA KEGIATAN RUANG VIP 1. Peningkatan kebersihan dan kerapihan ruangan Paviliun Bogenville. 2. Peminimalisiran resiko infeksi nasokomial 3. Peningkatan kenyamanan pasien dan keluarga serta perawat. 4. Peningkatan komunikasi terapeutik 5. Pelaksanaan CPPT 6. Penulisan dan pelaksanaan advis dari dokter 7. Peningkatan koordinasi Antar unit 8. Permintaan agar pasien dan keluarga mengisi lembar kepuasan pasien 9. Penilaian kinerja karyawan 10. Pengajuan alat medis atau non medis dan menjaganya
VI.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANGAN
1.
Perencanaan a. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya b. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan c. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien. d. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan: - Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan - Membimbing penerapan proses keperawatan - Menilai asuhan keperawatan - Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah -Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk e. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri f. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan g. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan Rumah Sakit
2. Pengorganisasian a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan b. Merumuskan tujuan metode penugasan c. Membuat rincian tugas perawat
3
d. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari. e. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan f. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek g. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat jaga h. Mengembangkan kemampuan anggota i. Menyelenggarakan rapat 3.
Pengarahan a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan keperawatan klien e. Membimbing rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya f. Meningkatkan kolaborasi
4. Pengawasan a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien b. Melalui supervisi: - Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan- kelemahan yang ada saat ini - Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), 5. Evaluasi - Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana kerja yang telah disusun bersama
VII.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
4
a. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan dilakukan sebelum, selama dan sesudah kegiatan b. Evaluasi Kegiatan Kualitas pelayanan dinilai dari kemampuan pemahaman yang terukur dari kemampuan staf dalam pelayanan prima. Bandar jaya, 1 Juni 2015 Kepala. Bidang Keperawatan
Kepala ruangan Paviliun
(Andi Maulana, Amd.Kep)
(Arif Nurhidayat, Amd.Kep) Direktur
Rumah Sakit Mitra Mulia Husada
(Dr. Fery Aryo Panggarso)
5
BAB II PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN KERJA SERTA EVALUASI KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN DI RUANG PAVILIUN BOGENVILLE PERIODE JUNI - NOVEMBER 2015 No Jenis Kegiatan 1.
Peningkatan kebersihan dan kerapihan ruangan Paviliun Bogenville
Pelaksanaan kegiatan kegiatan yang sudah berjalan Petugas cleaning service bekerja dibawah kendali kepala ruangan dengan pertimbangan dari kepala kesling.Lingkup kerjanya diseluruh bagian ruangan yang ada diatas mulai dari ruangan direktur, aula kecil, pavilliun dan HCU. Dalam pelaksanaanya setiap pasien yang baru keluar dari ruangan, ruangan langsung dibersihkan dan dilap semua prasarana yang ada dan siap untuk dipakai lagi jikalau ada pasien yang akan masuk ruangan tersebut. Kalau tidak ada pasien, ruangan yang ada lantai 2 tetap dibersihkan kemusian cleaning service membantu kebersihan dibagian ruangan lain yang membutuhkan bantuan. Petugas cleaning service bertugas dari jam 07.00 – 16.00 Wib kemudian kalau petugas cleaning service sudah pulang yang menggantikan adalah petugas diruangan yang lain yang sedang shift malam, dan jika cleaning service tetap sedang jadwal libur yang mengkondisikan adalah petugas otomatis cleaning service. Bukti pelaksanaan kebersihan yang telah dilakukan petugas cleaning service adalah dengan meminta tanda tangan kepada keluarga pasien dan kepala ruangan.
6
Evaluasi Petugas kebersihan tetap diruang paviliun bogenville adalah andi. Di dalam pelaksanaannya andi rajin dalam bekerja. Tetapi yang jadi masalah adalah ketika andi izin. Petugas yang menggantikan adalah petugas cleaning service yang sedang berdinas diruangan lain juga. Akibatnya ketika dibutuhkan petugas cleaning service itu sering masih sibuk dengan tugasnya. Dengan demikian pelaksanaan kebersihan jadi kurang tepat waktu dan optimal.
No Jenis Kegiatan 2.
Peminimalisiran resiko infeksi nasokomial
No Jenis Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan yang sudah berjalan Ketika pelaksanaan injeksi dan tindakan kepada pasien perawat selalu menggunakan handscoon dan masker serta membersihkan tutup aboket dengan alcohol. Bekas injeksi antara suntikan dan wadah spuitnya dipisah dan dibuang ketempat yang juga sudah dibedakan (safety box). Sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawat selalu mencuci tangan pada air yang mengalir. Alat medis yang sudah digunakan langsung dibersihkan dan disterilkan (ready to ready). Penempatan linen juga sudah dibedakan antara linen infeksius dan non infeksius. Kamar yang sudah dipakai oleh pasien yang mempunyai diagnose TB paru dan Hepatitis dilakukan UV (alat pinjam dari ruang OK). Setiap pasien juga dibantu untuk higienenya seperti dibantu un tuk dimandikan, tentunya atas persetujuan dari keluarga. Pengaturan ruangan, pencahayaan dan sanitasi juga sudah berjalan dengan baik. Untuk pengukuran tekanan darah selama ini kalau terdapat pasien dengan HbSag(+) hanya dilapisi kain pada mansetnya.
Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan yang
Evaluasi
7
7
Pelaksanaan cuci tangan kurang efektif karena tidak ada wastafel khusus yang disediakan disamping ruang perawat. Selama ini perawat harus mehuju ke ICU untuk cuci tangan. Pemisahan sampah medis dan nomedis sudah baik tetapi karena system pengangkutannya tetap digabungkan, jadi sistemnya tidak berjalan maksimal.Kemudian dengan linen juga demikian.
3.
Peningkatan kenyamanan dan keamanan pasien, keluarga serta perawat.
4.. Peningkatan
sudah berjalan Kaitannya dengan kennyamanan adalah berhubungan dengan tata tertib yang ada. Pelaksanaan jam besuk yaitu : Pagi : jam 10.00-13.00 Wib Sore : jam 17.00-21.00 Wib Dari jadwal yang ada pengunjung sering kali mengabaikannya. Dari yang sudah berjalan keluarga pasien ataupun pasien tidak merokok, membuat gaduh, tidak merusak fasilitas, dan tidak membawa pulang fasilitas yang ada diruangan. Anak anak dibawah usia 12 tahun masih sering dibawa masuk oleh keluarga pasien atau pasien itu sendiri.peralatan tidur seperti kasur bantal keluarga juga masih sering membawanya. Penggunaan id-card belum maksimal berjalan karena programnya yang belum maksimal serta pihak yang terkait seperti satpam.
Dalam pelaksanaan komunikasi,
8
9
Pelaksanaan tata tertib sebagai penunjang kenyamanan belum berjalan maksimal. Dalam kondisi tertentu pasien dan keluarga menginginkan agar anaknya juga boleh berada di rumah sakit, serta jumlah pengunjung diluar jam besuk juga selalu diindahkan. Kami sebagai perawat ruangan juga bingung untuk melarangnya, karena mereka memilih vip karena menginginkan apa yang mereka akan lakukan. Tetapi disaat yang seperti itu perawat juga sudah membacakan tata tertib yang ada dan berkolaborasi dengan petugas terkait dalam bidang keamanan yaitu petugas satpam.
Pelaksanaan
komunikasi terapeutik
perawat selalu mengucapkan salam komunikasi sewaktu masuk keruangan pasien. berjalan dengan Meresponi pasien dengan segera baik. apabila dipanggil atau ada keluhan tentang sakitnya atau hal lain dalam membantu ADL pasien. Perawat atau tenaga medis lain selalu memperkenalkan diri kepada klien, terutama pasien baru. Pada saat operan pertama diruangan perawat melakukan perkenalan dengan pasien dan tentang status pasien disampaikan diruangan perawat, memberitahukan dokter spesialis yang akan menangani, membacakan perturan tertib pengunjung ruangan VIP, mengorientasikan ruangan dengan keluarga, membritahukan jadwal pelayanan untuk membantu membersihkan anggota badan\mandi serta memanggil pasien dengan namanya ketika melakukan tindakan atau mambantu melakukan ADL nya. Sistem operan pasien juga sudah berjalan dengan baik yang diajarkan oleh ibu. Ida Manurung yaitu system bedside (operan disisi tempat tidur)dengan memperhatikan pedoman overran pasien dengan tekhnik SEBAR (Situation, Background, Asseussment, Recommendation. Komunikasi sudah sesuai dengan format strategi pelaksanaan. Penggunaan rangkaian format tentang cara membuat janji dengan telepon, menerima pesan melalui teepon, konsultasi melalui telepon, isi kartu telepon, komunikasi staff antar unit, pendidikan kesehatan sudah dilaksanakan dengan baik ke pasien.Terbukti dengan tidak adanya kritik dan saran yang ditujukan untuk perawatnya tentang hal yang negative.
10
5.
Pelaksanaan CPPT
6.
Penulisan dan pelaksanaan advis dokter
7.
Peningkatan koordinasi Antar unit
8.
Permintaan
Dalam pelaksanaan catatan perkembangan pasien terintegrasi ,catatan soap, tandatanda vital, catatan dokter, catatan asuhan gizi, catatan fisiotherapi, rontgen sudah menjadi satu lembar format CPPT. Setiap catatan yang dibuat sudah sesuai dengan yang ditentukan. Seluruh pencatatan di list pasien semua itemnya sudah ditulis dengan baik, dari list pendaftaran, pencatatan peresepan obat, persetujuan/penolakan tindakan, laporan operasi, resume medis, nama DPJP, advis yang ditulis oleh dokter dilakukan dengan baik dan dituliskan di soap CPPT, injeksi yang diadviskan juga ditulis di catatan therapy dengan baik dengan membubuhkan nama perawat yang melakukan tindakan, serta pencatatan tindakan medis untuk tindak lanjut dengan kasir juga berjalan dengan baik.
Pelaksanaan format CPPT berjalan dengan baik hanya terkadang dokter spesialis sering menulis tidak pada tempatnya/kolomnya, tetapi terlepas itu semua perawat sudah sering kali mengingatkan. Pelaksanaan pencatatan di list pasien semua itemnya sudah ditulis dengan baik,
Koordinasi dengan staf ataupun unit terkait lain juga berjalan baik seperti satpam, ugd, pendaftaran, Koordinasi antar unit kasir, laboratorium, farmasi, berjalan dengan baik rontgen, poli rawat jalan, kebidanan, fisiotherapy, ruang OK, ruang perawatan rawat inap kelas 1,2,3, gizi,laundry, kesling, dan kebersihan.
System rolling berjalan tiap 3 bulan sekali dengan alurnya dari agar pasien perawat ruang kelas 1,2 dan 3 ada dan keluarga 2 perawat yang dipindahkan ke Rolling perawat berjalan pavilion menggantikan 2 perawat dengan baik dan lancar mengisi lembar pavilliun yang dipindahkan ke kepuasan ruang kelas 1,2 dan 3. Pelaksanaanya sudah berjalan 2 pasien kali dengan persetujuan dari kepala ruangan paviliun, bidang
keperawatan dan Direktur. 9.
Penilaian kinerja karyawan
10.
Sebelum lembar quisioner ini ada, di paviliun sudah disediakan lembar kritik dan saran yang diberikan saat pasien mau pulang.isi dari kritik saran itu diserahkan ke tim hending complain. Hasilnya mayoritas mengeluhkan fasilitas yang kurang lengkap dan biaya yang harus dikeluarkan, untuk pelayanan baik medis ataupun nonmedis justru tidak ada. Itu artinya pelayanan yang diberikan oleh perawat atau tenaga medis laiinya sesuai dengan yang diinginkan
Proposal pengajuan alat medis ataupun nonmedis sudah medis atau non diberikan teetapi memang belum semua yang mendapat ACC dari medis dan pihak Direktur. menjaganya Daftar pengajuan yang di ACC (Terlampir) Daftar pengajuan yang belum di ACC (Terlampir) Pengajuan alat
Pengaktifan quisioner itu diberikan setelah pelaksanaan pemberian kertas kritik dan saran.
Pengajuan tidak sepenuhnya di ACC pihak Direktur.
LAPORAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANGAN DI RUANG PAVILIUN BOGENVILLE PERIODE JUNI - NOVEMBER 2015 11
No. Tugas 1.
Pelaksanaan
Perencanaan a. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya b. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan c. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
ruangan masuk dalam fungsiona kerja yaitu shift pagi, jadi untuk segala kegiatan visite ,overran, atau tindakan medis lain selalu diikuti, untuk pengawasan
terhadap klien. d. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan: Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan Membimbing
Dalam pelaksanaanya kepala
penerapan
proses
keperawatan
sore dan malam kepala ruangan mengkordinasi dari group BBM. Kepala ruangan selalu mengingatkan
Menilai asuhan keperawatan Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah Memberikan informasi kepada pasien/keluarga
pengisian CPPT, menilai asuhan setiap pagi dan mengingatkan kalau ada salah
yang baru masuk e. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan
dan kurang melalui Group BBM, kepala ruangan selalu
latihan diri f. Membantu membimbing terhadap peserta didik
mengingatkan perawat untuk orientasi pada pasien baru.
keperawatan g. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan
Kalau terdapat masalah dalam pelaksanaan asuhan
dan Rumah Sakit
keperawatan ataupun medis selalu disampaikan langsung dan di tindak lanjuti.Untuk mendukung Visi Dan Misi rumah sakit kepala ruangan selalu mengingatkan kepada teman yang lai di pavilliun untuk memberikan pelayanan yang maksimal tanpa membeda bedakan status ataupun bentuk pelayanan seperti penggunaan BPJS ataupun menggunakan 12
pembiayaan umum.
No. Tugas 2.
Pelaksanaan
Pengorganisasian a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
pengorganisasian kepala
b. Merumuskan tujuan metode penugasan
ruangan telah membuat
c. Membuat rincian tugas perawat d. Mengatur
dan
mengendalikan
tenaga
keperawatan, membuat proses dinas, mengatur e. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan dan
struktur kepengurusan yang sudah terlampir. Pendelegasian yang dilakukan
tenaga yang ada setiap hari. f. Mengatur
Didalam pelaksanaan system
mengendalikan
situasi
lahan
kepala ruangan selama ini belum ada, hanya ketika ada masalah langsung dibahas di
praktek g. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat jaga h. Mengembangkan kemampuan anggota
group pada saat itu juga, pengaturan jadwal saat ini memang sedikit terkendala, seperti jumlah perawat yang
i. Menyelenggarakan rapat
jaga, setiap hari ada shift yang perawatnya hanya sendiri, tetapi masih terkontrol, Pengadaan rapat dilakukan setiap 3 bulan sekali serta melakukan rolling 2 peraat dari perawatan kelas 1,2, dan 3 ke pavilliun . Pengembangan kemampuan perawat adalah dari seminar yang diadakan oleh kepala diklat dan dari dosen l. Jadwal kerja di masing masing shift kalau tidak terdapat pasien adalah membantu asuhan keperawatan tanpa mempunyai tanggung jawab 13
pasien, di perawatan kelas 1,2, dan 3.Tetapi kalau shift malam ketika sudah jam 24.00 malam, perawat
pavilliun kembali ke ruang pavilliun.
No. Tugas 3.
Pelaksanaan
Pengarahan a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada
pengarahan kepala ruangan
perawat b. Memberikan
pujian
kepada
perawat
yang
motivasi
dalam
peningkatan
tanggung jawab tentang alat, askep, dan obat. Pujian selalu
pengetahuan, ketrampilan dan sikap d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan keperawatan
kepala ruangan berikan kepada perawat yang punya inisiatif dan pekerjaan yang
klien e. Membimbing
selalu mengecek tugas perawat yang mempunyai
mengerjakan tugas dengan baik c. Memberi
Didalam pelaksanaan
rekan
kerja
yang
mengalami
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
baik. Pemberian motivasi dilakukan dengan baik apalagi dengan program baru yang
f. Meningkatkan kolaborasi
dilaksanakan oleh Direktur tentang pemberian insentif kinerja yang dinilai dari kinerja masing-masing perawat dan akan mendapat tambahan insentif senilai Rp.50.000,-s/d 100.000,Pengarahan yang sering diberikan adalah pada perawat yang baru menempatkan diri diruang pavilliun, tentang pelayanan yang sangat berbeda dengan yang diberikan pada kelas bangsal yang sudah dialaminya. Pelaksanaan kolaborasi 14
berlangsung dengan baik dan terkendali. Informasi tentang program atau peraturan dari rumah sakit langsung diberikan lewat kertas
ataupun melalu komunikasi langsung dengan anggota perawat di pavilliun.
No. Tugas 4.
Pelaksanaan
Pengawasan a. Melalui
komunikasi,
berkomunikasi
langsung
mengawasi dengan
dan perawat
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
setiap pagi memeriksa pelaksanaan kegiatan medis
b. Melalui supervisi: Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung lisan
pengawasan kepala ruangan kelengkapan askep dalam
kepada klien
secara
Dalam pelaksanaan
dan
memperbaiki/mengawasi
kelemahan- kelemahan yang ada saat ini
terlebih yang berkolabrasi dengan dokter. Kelengkapan alat sudah diberikan ceklist dan dilaporkan jika ada alat yang hilang atu rusak pada
5.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek
saat itu.
daftar hadir, membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan Dari rencana kegiatan yamg
(didokumentasikan),
telah dibuat sebelumnya tentunya semuanya berjalan
Evaluasi Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana kerja yang telah
maksimal walaupun ada beberapa yang merupakan tambahan dari susunan
disusun bersama
pendokumentasian atupun pengisian format pendokumentasian seperti CPPT.
15
BAB III PENUTUP a. Kesimpulan
16
1. Peningkatan kebersihan dan kerapihan ruangan Paviliun Bogenville. Berjalan dengan baik. 2. Peminimalisiran resiko infeksi nasokomial kurang berjalan dengan efektif dikarenakan prasarana yang kurang lengkap dan kurang pengetahuannya petugas nonmedis terhadap nasokomial itu sendiri.
3. Peningkatan kenyamanan pasien dan keluarga serta perawat. 4. Peningkatan komunikasi terapeutik terjalin dengan bai ke pasien yang ada, 5. Pelaksanaan CPPT sudah mulai diberlakukan sambil menunggu pelatihan tentang standar asuhan keperawatan yang baru. 6. Penulisan dan pelaksanaan advis dari dokter sudah terlaksana dengan baik 7. Peningkatan koordinasi Antar unit sudah berjalan maksimal 8. Penertiban system rolling terlaksana dengan baik, dengan demikian tidak terjadi kesenjangan antara perawat yang ada. 9. Pengefektifan kuisioner penilaian berjalan dengan baik meskipun format yang dahulu bentuknya hanya kritik dan saran 10. Pengajuan alat medis atau medis tidak semua di Acc, ada beberapa alat yang mungkin pembeliannya harus bertahap. b. Saran 1. Diharapkan kepada pihak PT agar memperhatikan lagi prasarana yang ada, segala apapun yang kami ajukan, itu semua adalah penunjang kerja yang nantinya akan meningkatkan mutu kualitas pelayanan, bukan semata mata kami mengada-adakan. 2. Reincforment positif dari pihak direktur dan pihak PT sangat kami butuhkan untuk sebagai motivator dalam kami bekerja. 3. Diharapka kepada peawat agar bisa melakukan segala tindakan sesuai dengan SOP di rumah sakit. 4. Diharapkan kepada semua pihak atau unit yang terkait di dalam Rumah Sakit Mitra Mulia Husada ini menaati peraturan yang ada dan melaksanakan semua anjura atasan tidak hanya dalam masa akreditasi, tetapi seterusnya.
17