LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN AUDIT MATERNAL DAN PERINATAL (AMP) KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2012
I.
PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih jauh dari harapan. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 34/1000 Kelahiran Hidup.
Kondisi di Kabupaten Musi
Rawas, Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2011 yaitu 118/100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI) Januari sampai dengan September tahun 2012 yaitu 118/100.000 Kelahiran Hidup ; Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2011 yaitu 12/1000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) Januari sampai dengan September tahun 2012 yaitu 9,1/1000 Kelahiran Hidup. Berdasarkan target MDGs (Millenium Development Goals) pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun menjadi ¾ dari angka pada tahun 1990 sehingga diharapkan menjadi 102/100.000 Kelahiran Hidup. AKB menurun menjadi 2/3 dari angka pada tahun 1990 (97/1000 Kelahiran Hidup) yaitu menjadi 17/1000 Kelahiran Hidup. Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal, yaitu melalui : 1. Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai. 2. Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran. 3. Pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan konsep Audit Maternal Perinatal / Neonatal di tingkat Kabupaten Musi Rawas. Melalui kegiatan ini diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten Musi Rawas beserta para pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang berperan dalam kejadian morbiditas maupun mortalitas pada ibu, serta bayi usia perinatal sampai dengan neonatal.
II.
TUJUAN 1. Tujuan Umum
Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di tingkat kabupaten Musi Rawas melalui upaya penerapan tata kelola klinik yang baik dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal / neonatal. 2. Tujuan Khusus a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal / neonatal secara teratur dan berkesinambungan dalam wilayah kabupaten Musi Rawas. b. Mengidentifikasi penyebab kematian dan mengkaji faktor-faktor penyebab kematian ibu dan perinatal / neonatal yang dapat dicegah, meliputi antara lain penyebab yang berhubungan dengan : 1) Pasien / keluarga, seperti : situasi pribadi, keluarga, lingkungan (komunitas), termasuk masalah sosial ekonomi, dan perilaku pasien. 2) Petugas kesehatan. 3) Manajemen pelayanan kesehatan. 4) Kebijakan pelayanan kesehatan. c. Mengembangkan
mekanisme
pembelajaran,
pembinaan,
pelaporan
dan
perencanaan yang terpadu antara Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Puskesmas, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan Swasta, Organisasi Profesi serta lintas sektoral di wilayah Kabupaten Musi Rawas. d. Menentukan rekomendasi, intervensi, strategi pembelajaran, dan pembinaan bagi masing-masing pihak terkait dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus. e. Mengembangkan mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengembangan terhadap rekomendasi yang disepakati. f. Memperoleh kesepakatan pemecahan masalah yang paling sesuai diterapkan atas penyebab timbulnya morbiditas atau mortalitas ibu, perinatal, maupun neonatal. 3. Pengertian a. Pengertian Audit Maternal Perinatal / Neonatal tingkat Kabupaten adalah serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu, perinatal, dan neonatal guna mencegah kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan datang. Untuk menjamin perolehan data yang akurat dan jujur, salah satu hal yang harus dikerjakan adalah penekanan kepada individu dan institusi yang terlibat bahwa proses Audit Maternal Perinatal / Neonatal akan menerapkan prinsip kerahasiaan individu dan institusi pada saat dilakukannya penilaian atas kajian kasus. Identitas individu kasus dan petugas kesehatan dan institusi hanya akan diketahui sampai tingkat Koordinator Audit Maternal Perinatal / Neonatal,
sehingga umpan balik untuk kepentingan pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan tetap dapat diberikan kepada pihak yang bersangkutan. b. Kematian Maternal Kasus kematian perempuan yang diakibatkan proses yang berhubungan dengan kehamilan (termasuk hamil ektopik), persalinan, abortus (termasuk abortus mola), dan kematian dalam kurun waktu sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat usia gestasi, dan tidak termasuk di dalamnya sebab kematian akibat kecelakaan. Penyebab kematian maternal diklasifikasikan menjadi penyebab kematian maternal langsung dan tidak langsung . c. Kematian Perinatal / Neonatal Kematian perinatal adalah kematian bayi (dengan umur kehamilan lebih dari 22 minggu) yang lahir dalam keadaan meninggal atau bayi yang lahir hidup namun kemudian meninggal dalam masa 7 hari setelah persalinan. Lahir mati adalah bayi dengan berat lahir lebih dari 500 gram atau umur kehamilan lebih dari 22 minggu yang dilahirkan tanpa tanda-tanda kehidupan. Lahir mati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lahir mati dengan tanda maserasi dan lahir mati tanpa tanda maserasi (masih tampak segar). Kematian neonatal adalah kematian bayi lahir hidup yang kemudian meninggal sebelum 28 hari kehidupannya. d. Azas Prinsip yang harus dipenuhi dalam kegiatan AMP ini adalah : 1) No Name (tidak menyebutkan identitas baik identitas petugas pemberi pelayanan kesehatan, nama fasilitas kesehatan maupun identitas kasus) 2) No Shame (tidak mempermalukan) 3) No Blame (tidak menyalahkan) 4) No Pro Justitia (tidak untuk kepentingan peradilan) 5) Pembelajaran
III.
ANALISA SITUASI Berdasarkan laporan dari Puskesmas di wilayah kerja Kabupaten Musi Rawas bulan Januari sampai dengan September tahun 2012, didapatkan :
Kematian maternal
: 7 kasus
Kematian neonatal lahir hidup
: 64 kasus
Kematian neonatal lahir mati
: 65 kasus
Data terlampir pada halaman berikut
IV.
:
KEGIATAN 1. Manajemen AMP Kabupaten Musi Rawas
Pelindung
: Bupati Musi Rawas
Tim Manajemen AMP
:
Penanggung Jawab
: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Koordinator
: Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Sekretariat
: Staf Seksi Bina Kesehatan Keluarga dan Reproduksi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Tim Pengkaji
:
1. Dr. John Yulius Santoso, SpOG (Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan RSUD Dr. Sobirin) 2. Dr. Rustam Qohiry, SpA (Dokter Ahli Penyakit Anak RSUD Dr. Sobirin) 3. Dr. Ahmar K Dahari, SpPD (Dokter Ahli Penyakit Dalam RSUD Dr. Sobirin) 4. Dr. Asri Muttaqin (Kepala Seksi Bina Kesehatan Keluarga dan Reproduksi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas) 5. Fiska Lilian, S. Kep (Penanggung Jawab Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. Sobirin) 6. Sri Tuning, Am.Keb (Penanggung Jawab Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan RSUD Dr. Sobirin) 7. Adnan Nurdin, S. Sos (Penata Anestesi RSUD Dr. Sobirin) 2. Mekanisme Kerja
Kasus kematian / kesakitan maternal / perinatal / neonatal dilaporkan oleh pasien / masyarakat, petugas pemberi pelayanan atau institusi pemberi pelayanan ke Puskemas setempat.
Untuk kematian yang terjadi di : o Masyarakat : Bidan Koordinator / Bidan Puskesmas yang ditunjuk akan melakukan otopsi verbal dengan menggunakan formulir yang tersedia. o Puskesmas / fasilitas kesehatan lainnya : Bidan Koordinator / Bidan Puskesmas yang ditunjuk akan melengkapi formulir kematian di fasilitas da otopsi verbalnya. o RS Pemerintah maupun swasta : dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat dalam waktu 3 hari. o Institusi pelayanan kesehatan : dokter penanggung jawab institusi tersebut akan melengkapi formulir tersendiri.
Formulir yang sudah dilengkapi dikirimkan ke Sekretariat AMP Kabupaten Musi Rawas.
Sekretariat AMP mendata, meneliti kelengkapan data dan melaporkannya ke Koordinator AMP.
Data yang terkumpul dan sudah lengkap dibuat anonim.
Sekretariat dan Koordinator AMP berkoordinasi untuk mengagendakan pertemuan pengkaji dan pembelajaran.
3. Pelaksanaan Kegiatan a. Sosialisasi AMP Tanggal
: 12 April 2012
Tempat
: Oproom Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Narasumber
:
Dr. Harun, MKM (Koordinator Tim Manajemen AMP-Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas)
Dr. John Yulius Santoso, SpOG (Dokter Ahli Kebidanan dan Kandungan RSUD Dr. Sobirin)
Dr. Evi Silviana, SpA (Dokter Ahli Penyakit Anak RSUD Dr. Sobirin)
Sasaran
: Dokter Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas
Proses Kegiatan
:
Sekretariat
AMP
mengadakan
sosialisasi
dengan
Puskesmas,
bahwa
penyelenggaraan AMP Kabupaten Musi Rawas sekarang akan merupakan : Suatu investigasi kualitatif mendalam mengenai penyebab dan situasi di seputar kematian maternal / perinatal / neonatal baik yang ditangani di fasilitas kesehatan termasuk bidan di desa atau bidan praktik swasta secara mandiri, maupun di rumah, bukan lagi sebagai forum investigasi yang bersifat menghakimi sehingga kerjasama pihak terkait tidak optimal dan tujuan utama audit itu sendiri tidak tercapai. b. Penelusuran dan Identifikasi Kasus Kematian Ibu dan Bayi Kegiatan dilaksanakan dari bulan Januari s/d Desember tahun 2012. Sasaran
: Pimpinan Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas,
Dokter Puskesmas, Bidan Puskesmas, serta Bidan Kelurahan / Desa. Proses Kegiatan
:
Petugas melakukan penelusuran kasus kematian ibu dan bayi yang ada di wilayah kerjanya dengan mengunjungi rumah keluarga yang memiliki kasus kematian ibu dan bayi baik yang terjadi di fasilitas kesehatan maupun non fasilitas kesehatan, serta di masyarakat.
Petugas melakukan wawancara dengan responden menggunakan Blangko Autopsi Verbal Kematian Ibu dan Autopsi Verbal Kematian Bayi.
Dari kegiatan pelacakan didapatkan kasus, yaitu : o Kematian maternal
: 7 kasus
o Kematian neonatal lahir hidup
: 64 kasus
o Kematian neonatal lahir mati
: 65 kasus
c. Registrasi dan Anonimasi oleh Sekretariat AMP Kabupaten Musi Rawas Kegiatan dilaksanakan dari bulan Januari s/d Desember tahun 2012. d. Pengkajian Kasus Autopsi Verbal Kematian Ibu dan Bayi beserta Pengolahan Data Hasil Kajian dan Rekomendasi Oleh Penanggung Jawab dan Koordinator AMP Kegiatan dilaksanakan dari bulan Januari s/d Desember tahun 2012 setiap triwulan (3 bulan). 1) Tahap I Tanggal
: 23 April 2012
Tempat
: Aula RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau
Kasus yang dibahas adalah :
1 kasus kematian ibu dengan Preeklamsia Berat.
2 Kasus kematian bayi, yaitu : 1. Sepsis Neonatorum. 2. Aspirasi ASI.
2) Tahap II Tanggal
: 7 Juni 2012
Tempat
: Aula RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau
Kasus yang dibahas adalah :
1 kasus kematian ibu dengan Perdarahan Post Partum ec. Retensio Plasenta.
3 Kasus kematian bayi, yaitu : 1. Sepsis Neonatorum pada BBLR. 2. Asfiksia Neonatorum ec. Aspirasi Mekoneum pada Bayi Postterm. 3. Asfiksia Neonatorum ec. Lilitan Tali Pusat dan Bayi Besar.
3) Tahap III Tanggal
: 21 September 2012
Tempat
: Aula RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau
Kasus yang dibahas adalah :
1 kasus kematian ibu dengan Suspek Kelainan Jantung Bawaan pada Post Partum
3 Kasus kematian bayi, yaitu : 1. Asfiksia Neonatorum ec. Aspirasi Mekoneum 2. Hematemesis ec. Sepsis Neonatorum 3. Asfiksia Neonatorum ec. Aspirasi Mekoneum
4) Tahap IV Tanggal
: 1 November 2012
Tempat
: Aula RSUD Dr. Sobirin Lubuklinggau
Kasus yang dibahas adalah :
1 kasus kematian ibu dengan Perdarahan Post Partum.
4 Kasus kematian bayi, yaitu : 1. Asfiksia Neonatorum ec. Lilitan Tali Pusat dan Aspirasi Mekoneum 2. Aspirasi ASI pada Bayi BBLR 3. Infeksi (Sepsis Neonatorum) 4. Aspirasi ASI Petugas kesehatan atau perwakilan fasilitas pelayanan kesehatan yang
terlibat dalam pemberian pelayanan kasus tidak diikutsertakan dalam pertemuan tersebut, sebagai gantinya data mengenai kasus diwakili oleh formulir yang telah diisi lengkap. Sekretariat AMP bertugas memfasilitasi pertemuan dan berperan sebagai notulis dalam pertemuan tersebut. Ada 3 hal yang dilakukan oleh tim Pengkaji dalam pertemuan pengkajian kasus, yaitu : 1. Analisis kematian. Analisis kematian dilakukan untuk menyimpulkan apakah kematian tersebut dapat dicegah atau tidak. Analisis kematian meliputi : a) Aspek medis Adalah segala sesuatu yang meliputi upaya penilaian awal, pengenalan masalah / penegakan diagnosis, rencana tata laksana, monitoring, hingga upaya resusitasi sejak pasien bersentuhan dengan petugas kesehatan hingga terjadinya kegawatdaruratan hingga akhirnya meninggal. Aspek medis meliputi beberapa peringkat, yaitu :
0 : Tidak ada pemberian pelayanan yang sub optimal (semuanya sudah dilakukan sesuai standar, tetapi pasien tetap meninggal).
1 : Terdapat perawatan sub optimal, tetapi tata laksana yang sesuai standard TIDAK AKAN membuat perubahan terhadap outcome (sekiranya standar dipenuhipun tetap akan terjadi kematian).
2 : Terdapat perawatan sub optimal dan tata laksana yang sesuai standard MUNGKIN dapat membuat perbedaan terhadap outcome (bila standar dipenuhi, ada kemungkinan kematian dapat dihindari).
3 : Terdapat perawatan sub optimal dan tata laksana yang sesuai standard AKAN memberikan perbedaan terhadap outcome (bila standar dipenuhi, pasien akan terhindar dari kematian).
b) Aspek non medis Aspek non medis meliputi :
Hal yang terkait dengan pasien : masalah pribadi, keluarga dan masyarakat, sosial budaya, serta sosial ekonomi.
Masalah administratif / sistem kesehatan, termasuk masalah rujukan.
2. Klasifikasi penyebab kematian maternal / perinatal / neonatal. 3. Penyusunan rekomendasi. e. Pembelajaran Kasus Autopsi Verbal Kematian Ibu dan Bayi
Kegiatan dilaksanakan setiap 6 bulan.
1) Tahap I Tanggal
: 28 Agustus 2012
Tempat
: Ruang Pertemuan Hotel Sempurna Lubuklinggau
Sasaran
: Pimpinan Puskesmas dan Bidan Koordinator
Kasus yang dibahas adalah kasus yang dibahas pada sesi Pengkajian tahap I dan II. 2) Tahap II Tanggal
: 21 November 2012
Tempat
: Ruang Pertemuan Hotel Sempurna Lubuklinggau
Sasaran
: Pimpinan Puskesmas dan Bidan Koordinator
Kasus yang dibahas adalah kasus yang dibahas pada sesi Pengkajian tahap III dan IV. f. Pemantauan dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi yang efektif dilakukan dengan indikator, standar, data dan pelaporan serta kegiatan supervisi fasilitatif.
V.
PEMBIAYAAN Dana kegiatan ini dibebankan pada APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas.
VI.
HASIL YANG DIHARAPKAN Berdasarkan target MDGs (Millenium Development Goals) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Musi Rawas menurun menjadi ¾ dari angka pada tahun 1990 sehingga diharapkan menjadi 102/100.000 Kelahiran Hidup, serta Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Musi Rawas menurun menjadi 2/3 dari angka pada tahun 1990 (97/1000 Kelahiran Hidup) yaitu menjadi 17/1000 Kelahiran Hidup.
VII.
PENUTUP Demikianlah Laporan Hasil Pengkajian dan Pembahasan Kasus Autopsi Audit Maternal dan Perinatal di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2012, semoga bermanfaat.
Muara Beliti, 29 November 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kab. Musi Rawas
dr. H. Tjahjo Kuntjoro, M.Kes NIP. 19620824 199003 1005