Laporan Field Trip Hasil Observasi dan Wawancara : 1. Jenis dan pengertian terapi komplementer yang dipelajari Terapi komplementer yang dipelajari adalah Hypnosis dan Hypnotherapy -
Hypnosis Adalah
tentang
segala
sesuatu
yang
terkait
dengan
pengetahuan tentang pemodelan kesadaran (Conscious Mind dan
Subconscious
sugesti,
dan
Mind),
berbagai
fenomena Trance,
teknik
dasar
untuk
kekuatan membawa
seseseorang ke kondisi Trance. -
Hypnotherapy Adalah tentang segala sesuatu yang terkait dengan kekuatan sugesti
yang
dapat
menghasilkan
efek
terapeutik
(penyembuhan), pada umumnya berbagai teknik terapeutik ini
diadopsi
Hypnotherapy
dari
pengetahuan
terdapat
psikologi.
setidaknya
2
Dalam
pendekatan,
dunia yaitu
pendekatan yang masih dipengaruhi oleh paradigma psikologi klasik, sehingga cenderung untuk melakukan intevensi ke masa silam, dan pendekatan yang didasari oleh paradigma psikologi positif (Positive Psychology), yang lebih berorientasi ke masa depan (empowerment). -
Jenis Hypnotherapy :
2. Sejarah terapi komplementer yang dipelajari Sejarah Hipnotis & Hipnoterapi Fenomena Hypnosis di masa silam sangat lekat dengan budaya Trance yang terdapat di berbagai wilayah kebudayaan, antara lain di Mesir, India, Yunani, Roma, dan tentu saja terutama di berbagai negara timur. Di wilayah-wilayah ini budaya Trance
lekat
dengan upacara-upacara keagamaan dan juga ritual-ritual
penyembuhan, sehingga tentu saja sangat lekat pula dengan nuansa magis dan mistis. Pengetahuan tentang Trance moderen, dapat dikatakan dipelopori untuk pertama kalinya oleh Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) seorang dokter berkebangsaan Austria, dengan teorinya “Animal Magnetism”, dan melahirkan suatu teknik untuk menghasilkan kondisi Trance yang dikenal dengan istilah Magnetism, atau Mesmerism. Selanjutnya, James Braid (1796 – 1860), seorang dokter Skotlandia yang berpraktek di Manchester, mencoba menguji teori “Animal Magnetism” dari Mesmer, dan ternyata ia
menemukan
bahwa Trance sama sekali tidak terkait dengan teori Animal Magnetism, melainkan murni merupakan reaksi dari suatu kekuatan sugesti. Oleh
karena
menerbitkan
buku
itu yang
James
Braid
pada
tahun
1842
berjudul : "Neurypnology or The
Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism." James Braid menduga bahwa Trance terkait dengan keadaan “Nervous Sleep”, oleh karena itu ia mengutip nama Dewa Tidur
dalam mitologi Yunani untuk menamakan fenomena
ini,
yaitu Hypnosis (yang berasal dari kata Hypnos). Mulai saat inilah pengetahuan tentang fenomena Trance moderen disebut dengan istilah Hypnosis. Pada
tahun
1847,
James
Braid
menemukan beberapa fenomena utama dari Hypnotism (segala sesuatu yang terkait dengan Hypnosis), antara lain: Catalepsy, Anaesthesia, dan Amnesia, yang ternyata dapat diproduksi tanpa perlu adanya proses “tidur”. Menyadari munculnya fenomena ini, James Braid berniat untuk mengubah istilah “Hypnosis” yang telah diperkenalkannya kepada terlambat,
umum,
akan
tetapi sudah
karena istilah ini sudah kepalang sangat populer di
penjuru Eropa. Karena telah melahirkan istilah “Hypnosis”, walaupun merupakan istilah yang tidak terlalu tepat, maka James
Braid dianggap sebagai “The Father of Modern Hypnosis”. Hypnosis terutama Hypnotherapy, pada hari ini telah mengalami perubahan format dan pendekatan yang benar-benar berbeda dibandingkan kala pertama kali diperkenalkan. Salah satu tokoh yang
dianggap
peletak
dasar
dari
adalah Dr. Milton Hyland Erickson
Hypnotherapy moderen
(1901
–
1980), seorang
Psikiater dari USA, yang memiliki spesialisasi di bidang Medical Hypnosis dan Family Therapy. Milton Erickson adalah pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis. Milton Erickson banyak
memberikan
pengaruh
ke
berbagai
juga
pengetahuan
lainnya, antara lain : Brief Therapy, Strategic Family Therapy, Family Systems Therapy, Solution Focused Brief Therapy, dan Neuro-Linguistic Programming (NLP).
3. Prinsip dasar pada terapi komplementer yang dipelajari Prinsip dasar dalam hipnoterapi adalah komunikasi, “berbicara” dan “memberikan instruksi” pada diri klien atau
pasien, selanjutnya
diharapkan jika pikiran bawah sadar pasien sudah memahami apa yang
di
instruksikan
maka
pikiran
bawah
sadar
akan
mempengaruhi tindakan pasien dalam kehidupannya, mengingat bahwa kontribusi pikiran bawah sadar sangat dominan yaitu 88%. Jadi prinsip dasarnya adalah :
Membuka gerbang pikiran bawah sadar
Berbicara dengan pikiran bawah sadar sesuai dengan bahasa yang dipahami pasien/klien
4. Indikasi terapi komplementer yang dipelajari Hipnotherapi
adalah
jenis
psikoterapi
yang
banyak
sekali
manfaatnya yang bisa di rasakan untuk klien. Adapun indikasi hipnotherapi antara lain :
Mengatasi kecanduan rokok, alkohol dan perilaku buruk lainnya
Gugup, panik dan kurang percaya diri
Gangguan Tidur
Cemas yang berlebihan
Sedih/ depresi yang berlebihan
Ketakutan/ phobia berlebihan
Mempunyai pengalaman traumatik yang sulit dilupakan
Sulit mengendalikan emosi
Manajemen Nyeri
Psikosomatis (Nyeri kepala, gangguan pencernaan, lemas, sering jantung berdebar tanpa sebab)
Gangguan seksual dan perilaku seksual yang menyimpang
Prestasi sekolah/ motivasi kerja yang turun tanpa sebab yang jelas dan berbagai kasus lainnya yang berhubungan dengan pikiran dan emosi seseorang.
5. Kontraindikasi terapi komplementer yang dipelajari Kontraindikasi Hipnoterapi Secara garis besar, kontraindikasi hipnoterapi adalah pada keadaan: a. Seseorang yang dalam kondisi tidak tenang, gaduh gelisah, misalnya pada psikosisakut sehingga tidak dapat dilakukan kontak psikis dengan subjek. b. Seseorang yang dalam keadaan tidak mengerti apa yang akan dilakukan, misalnya pada orang imbesil atau dimensia. Pada mereka tidakdapat dilakukan hipnosis
dengan
cara
apapun. c. Pada orang yang tidak tahu atau belum mengerti tentang apa yang kita katakan,sugesti verbal tidak akan berpengaruh pada subjek.
d. Subjek yang memiliki kesulitan dengan kepercayaan dasar seperti
pasien
paranoidatau
yang
memiliki
masalah
pengendalian seperti obsesi-kompulsif. e. Penggunaan hipnosis oleh operator yang tidak terlatih dengan baik. f. Penggunaan hipnosis untuk tujuan yang tidak baik
6. Peralatan yang digunakan pada terapi komplementer yang dipelajari Praktek
hypnosis
dan
hypnotherapy
pada
dasarnya
tidak
memerlukan banyak perlengkapan yang rumit, karena yang terpenting adalah kenyamanan pasien. Peralatan yang digunakan antara lain adalah : 1. Kursi 2. Sofa 3. tempat tidur yang nyaman 4. ruangan yang tenang 5. Bila memungkinkan gunakan mini speaker untuk memutar musik relaksasi selama proses terapi agar pasien lebih nyaman dan tenang.
7. Persiapan klien sebelum menjalani terapi komplementer yang dipelajari Persiapan klien sebelum menjalani hipnoterapi antara lain adalah : 1. Melakukan registrasi dan mengisi lembar persetujuan tindakan terapi 2. Konsultasi antara terapis dengan klien. Hal ini dilakukan untuk saling mengenal dan menyesuaikan baik informasi mengenai klien, sikap, bahasa yang digunakan klien hingga hasil yang ingin dicapai oleh klien dari hipnoterapi ini.
3. Pastikan terapis dan klien terhubung dengan bahasa yang sama saling mengerti agar proses terapi dapat diterima dengan baik 4. Pastikan kepada klien bahwa kondisinya tidak dalam keadaan lapar, ingin buang air, dan hal-hal lain yang dapat mengganggu proses Hipnoterapi. 5. Posisikan klien pada tempat yang nyaman dan tenang.
8. Langkah-langkah terapi komplementer yang dipelajari (1). Pre-Induction Talk Proses yang dilakukan sebelum langkah Induction. Pada prinsipnya pada proses ini Hypnotist
melakukan pengenalan
terhadap Subyek, melakukan Suggestibility Test, dan menerapkan Hypnotic
Training.
Hypnotherapist
Dalam
konteks
melakukan eksplorasi
Hypnotherapy,
maka
permasalahan Client
secara detail pada proses ini. (2) Induction Teknik
untuk
membawa Subyek
ke
kondisi
Hypnotic
State. Sangat banyak teknik Induction diciptakan orang, akan tetapi
pada
pembelajaran
“Basic
Hypnotherapy”
dapat
disederhanakan menjadi 2 metode Induction saja, yaitu : Instant Induction (Rapid, Shock) bagi Subyek yang memiliki tingkat sugestivitas tinggi, dan Extended Progressive Relaxation bagi Subyek
yang
memiliki
tingkat sugestivitas yang moderat dan
rendah. (3). Deepening Teknik untuk memperdalam kondisi Trance dari Subyek. Terdapat sangat banyak Script untuk keperluan Deepening, akan tetapi secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
Hitungan (Simple Depeening), yaitu Deepening dengan mengistirahatkan sisi Conscious Mind dari Subyek.
Tempat kenyamanan, yaitu Deepening dengan memandu Subyek pergi ke suatu tempat yang nyaman untuknya.
Aktivitas, yaitu Deepening dengan memandu Subyek untuk melakukan aktivitas
tertentu (menuruni tangga, menuruni gedung menggunakan Lift, dsb.). (4). Depth Level Test Suatu teknik untuk memeriksa kedalaman dari Subyek. Dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
Dengan melakukan konfirmasi secara langsung kepada Subyek (misal dengan teknik Ideo Motor Response)
Dengan cara mengamati tanda-tanda di fisik Subyek (Trance Signal)
Dengan membandingkan tanda-tanda kedalaman dengan Depth Trance Scale (skala kedalaman Trance).
(5). Suggestion Merupakan inti dari proses Hypnosis, yaitu pemberian katakata Sugesti, sesuai
dengan kebutuhan. Terdapat 2 jenis
Suggestion, yaitu Suggestion yang menghasilkan efek Therapeutic (Hypnotherapy), dan Suggestion yang tidak menghasilkan efek Therapeutic ( Stage Hypnotism). Dalam konteks Hypnotherapy, Suggestion yang bertentangan dengan nilai dasar dan sistem keyakinan dari Client tidak akan dapat bertahan lama. (6). Termination (Emerging) Teknik
untuk
mengembalikan
Subyek
kembali
ke
kondisi
Normal. Harus dilakukan secara bertahap dan tegas.
9. Efek samping dari terapi komplementer yang dipelajari Seperti terapi lainnya, hipnoterapi juga dapat menimbulkan efek samping.
Beberapa
diantaranya:
efek
samping
yang
dapat
ditimbulkan
1. Abreaksi Abreaksi merupakan suatu keadaan dimana pasien keluardari rekaman bawah sadarnya secara serentak. Akibatnya bisa menimbulkan rasakekesalan atau kesedihan secara berlebihan, reaksinya pasien bisa tidak terkendali,namun kondisi biasanya tidak berlangsung lama dan bisa dikendalikan oleh terapis. 2. Pegal-pegal. Jika beban emosi yang dirasakan sudah sangat dalam dan baru dilepaskan setelah sesi terapi, maka ada kemungkinan setelah terapi selama 1 atau 2 hari kedepan badan akan terasa pegal pegal. Dan ini adalah hal yang wajar dan akan hilangdengan sendirinya dan diganti dengan tubuh yang segar. Biasanya cukup minumair putih yang banyak akan mengurangi rasa pegal-pegal. Rasa pegal-pegal initerjadi karena semacam tubuh membuang racun emosi yang selama ini tersimpandi dalam tubuh kita. Namun tidak semua orang akan mengalami hal ini setelahhipnoterapi. 3. Beberapa klien kadang-kadang mengalami sedikit “hang”. Misalnya, klien ingin mengambil sendok tetapi yang diambil garpu atau klien ingin pergi ke dapur tetapi yang dituju naik ke lantai 2. Namun, hal ini juga merupakan pertanda baik, karena terjadi perubahan di bawah sadarnya. Oleh karena itu tidak perlu takut dan hal ini juga berlangsung hanya sebentar. Sekali lagi perlu diingat bahwa tidak semua orang akan mengalami hal ini setelah diterapi hipnoterapi.