LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny”K” DENGAN PERSALINAN NORMAL DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS TANJUNG KARANG
DISUSUN OLEH SITI RAUHUN 038SYEBID17
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIII MATARAM 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu “Asuhan Kebidanan pada bayi Ny “K”……..dengan……………di rumah sakit ……………………../ puskesmas / poskesdes …………………..” telah mendapat pengesahan pada hari ……………..tanggal…………….oleh…………….
Pembimbing pendidikan
pembimbing lahan praktik/Ruangan
(………………………………………)
(………………………………………)
Mengetahui, kepala puskesmas / Ruangan
(……………………………………...)
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karena atas limpahan berkah dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “ Asuhan Kebidanan pada bayi Ny “K” dengan persalinan normal di ruang bersalin puskesmas tanjung karang” Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. H. Zulkahfi, S.Kep.,Ners., M.Kes selaku ketua Stikes Yarsi Mataram 2. Baiq Ricca Afrida.,M.Keb, selaku ketua program studi D.III Kebidanan Stikes Yarsi Mataram 3. Lalu budiawan, SKM.,MM selaku Pimpinan Puskesmas Tanjung Karang 4. Nurul fatmawati, M. Kes. selaku pembimbing pendidikan di puskesmas tanjung karang 5. Semua bidan yang bekerja di pueskesmas tanjung karang. Besar harapan kami dengan tersusunnya laporan kasus ini dapat selesai tepat pada waktunya. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dalam hal pembuatan, penyusunan, ataupun materi yang di sajikan belum lengkap. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan laporan selanjutnya.
Mataram , 18 Januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Tujuan ...........................................................................................
3
1.3 Manfaat ..........................................................................................
4
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori ……………………………………………………
5
2.2 Manajemen Kebidanan Dengan 7 Langkah Varney ..................... 18 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Asuhan kebidanan pada bayi Ny “K” ................................................ 21 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan.......................................................................................... 34 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 37 5.2 Saran .................................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37 LAMPIRAN.................................................................................................... 38
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Antenatal Care (ANC) adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal (Saifuddin, 2002). Menurut Wiknjosastro (2005), pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada trimester III (Depkes RI, 2009). Pelayanan antenatal terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatalrutin dengan beberapa program lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal (Depkes, RI. 2009). Jumlah sasaran ibu hamil tahun 2018 di puskesmas ampenan yaitu 864 ibu hamil adapun hasil rekapitulasi PWS ibu pada bulan desember 2018 yaitu K1 864 (100%), K4 801 (98%) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. WHO menetapkan kejadian anemia dalam kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. AKI di Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. Di
tahun2007, AKI berkisar 248 per 100.000 kelahiran. Direktur Women Research Institute, Purnami (2008) mengatakan di Indonesia AKI saat melahirkan dari tahun 2002 berkisar 307/100.000 menjadi 420/100.000 ibu melahirkan pada tahun 2005. Berdasarkan data penelitian World Bank tahun 2008 hal ini salah satunya dikarenakan minimnya anggaran untuk penurunan AKI dankeengganan ibu untuk melakukan Antenatal Care (ANC) secara rutin. Dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan bentuk catatan dari hasil asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil, yakni mulai dari trimester I sampai dengan trimester III yang meliputi pengkajian, pembuatan diagnosis kebidanan, pengidentifikasian masalah terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya. Lingkup masalah ini adalah masalah kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan waktu kurang lebih dari 280 hari (kurang lebih 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari yang terbagi atas tiga trismester, yakni trismster I (mulai awal kehamilan), trismester II ( antara kehamilan 14 minggu sampai dengan 28 minggu), dan trismester III (anatara kehamilan 28 minggu sampai kehamilan 36 minggu atau sesudah 36 minggu). 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan dengan penerapan manajemen kebidanan pada kehamilan normal trimester II dengan menggunakan manajemen 7 langkah varney di Puskesmas Ampenan 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dasar pada bayi Ny. “K” dengan kehamilan Trimester II. 2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar pada bayi Ny. “K” dengan kehamilan Trimester II. 3. Mahasiswa dapat menentukan diagnose dan masalah potensial pada Ny. “M” dengan kehamilan Trimester II. 4. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera pada Ny. “M” dengan kehamilan Trimester II.
5. Mahasiswa dapat menentukan rencana asuhan menyeluruh pada Ny. “M” dengan kehamilan Trimester II. 6. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat pada Ny. “M” dengan kehamilan Trimester II. 7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada Ny. “M” dengan kehamilan Trimester II.
1.3 Manfaat Penulisan 1.3.1 Bagi Pendidikan Hasil laporan ini dapat untuk dokumentasi dan saran tertulis yang dapat meningkatkan kredibilitas instansi dan mewujudkan civitas yang professional. 1.3.2 Bagi Mahasiswa Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi ujian praktik yang telah dilakukan Mahasiswa dapat dengan mudah menilai kekuragannya dan dijadikan sarana untuk menambah keterampilan praktik. 1.3.3 Bagi Lahan Praktik Dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan yang komprehensip bagi pasien. 1.3.4 Bagi Ibu Hamil Meningkatkan pengetahuan ibu hamil guna meningkatkan kesehatannya dan kesehatan janinnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan A. Pengertian 1.
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masingmasing: a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu); b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu); c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup). (Wiknjosastro, 2007)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Saifuddin, 2002) 3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2002). B. Proses Terjadinya Kehamilan Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum tuba kearah ostium tuba abdominalis, dan disalurkan terus kearah medial. Kemudian jutaan spermatozoa ditumpahkan diforniks vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoa dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus spermatozoa dapat sampai ke bagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki
ovum yang telah siap untuk dibuahi, dan hanya satu spermatozoa yang mempunyai kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi.Pada spermatozoa ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleus, dan kaputnya lebih mudah menembus dinding ovum oleh karena diduga dapat melepaskan hialuronidase (Sarwono, 2008). C. Macam-macam kehamilan a. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan embrio / janin berada di dalam uteri(rahim). b. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembangan janinnya berada diluar uteri atau rahim, disaluran tuba fallopi. Kehamilan ini biasa kita kenal dengan “hamil diluar kandungan”. Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut. Karena akan membahayakan ibu serta janinnnya. Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim, bukan disaluran tuba fallopi, sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin. (Ai yeyeh, 2009) D. Standar asuhan kehamilan Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan : a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (1-12 minggu) b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (13-28 minggu) c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( 29-40 minggu). (saifuddin, 2002) Menurut Ai yeyeh (2009) Pelayanan standar minimal 10 T, yaitu : a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan b. Ukur tekanan darah c. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas ) d. Ukur tinggi fundus uteri e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ ) f. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap g. Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama masa kehamilan h. Tes terhadap penyakit menular seksual i. Tatalaksana kasus j. Temu wicara.
E. Tanda dan gejala kehamilan (Wiknjosastro, 2007) 1. Tanda pasti kehamilan a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin c. Dapat dirasakan gerakan janin d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin. e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin 2. Tanda kemungkinan kehamilan a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon progesteron c. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu. d. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu. e. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C f. Perubahan organ-organ dalam pelvix: 1) Tanda chadwick: livid, terjadi kira-kira minggu ke-6 2) Tanda hegar: segmen bawah rahim lembek pada perabaan 3) Tanda piscasexk: uterus membesar kesalah satu jurusan 4) Tanda Braxton-Hiks: uterus berkontraksi bila dirangsang. 5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan. Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai antigen 3. Tanda tidak pasti kehamilan a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid e. Sering kencing f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan) F. Perubahan fisiologis ibu hamil trimester II a. Sistem endokrin Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovariummenghasilkan estrogen dan progesteron. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan
pertumbuhan
desiduadan
mencegah
pelepasan
serta
pembebasan desidua tersebut. b. Sistem reproduksi Tidak diragukan lagi organ-organ pada sistem reproduksi mengalami perubahan dalam masa hamil. Mulai dari uterus, vagina, ovarium, dan lain-lain. 1) Uterus Pertumbuhan uterus yang fenomenal pada trimester pertama berlanjut sebagai respon terhadap stimulus kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi. Selain bertambah besar uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding-dinding otot menguat dan menjadi lebih elastis. Pada saat konsepsi, uteris berbentuk seperti buah pir terbalikSelama mingguminggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya, uterus, serviks, dan istmus melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan kehamilan). Pada sekitar minggu ke-7 dan ke8, terlihat pola pelunakan uterus sebagai berikut: istmus melunak dan dapat ditekan (tanda Hegar), serviks melunak (tanda Goodell), dan fundus pada
serviks mudah fleksi (tanda McDonald). Ini adalah tanda kemungkinan kehamilan. Setelah minggu ke-8, korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. 2) Vagina Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warnayang hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanitayang tidak hamil adalah merah muda). Warna kebiruan inidisebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerjahormon progesteron. Sekresi vagina yang normalnya bersifatasam meningkat secara bermakna. 3) Payudara Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsilaktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen,progesteron, laktogen plasental, dan prolaktin.
Stimulasihormonal
ini
menimbulkan
proliferasi
jaringan,
dilatasipembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara.Sedikit pembesaran pada payudara, peningkatan sensitivitasdan rasa geli mungkin dialami, khususnya oleh primigravida,pada kehamilan minggu ke-4. c. Sistem kardiovaskuler Penyesuaian maternal terhadap kehamilan melibatkan perubahan sistem kardiovaskuler yang ekstensif, baik aspek anatomis maupun fisiologis. Adaptasi kardiovaskuler melindungi fungsi fisiologi normal wanita, memenuhi kebutuhan metabolik tubuh saat hamil, dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Adaptasi kehamilan pada sistem kardiovaskuler meliputi hemodilusi, tekanan darah, dan daya pembekuan darah. d. Sistem integumen Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone). Akibat yang ditimbulkan oleh peningkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada wajah (kloasma), garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis: linea nigra), puting dan areolamammae.
e. Sistem pernafasan Adaptasi ventilasi dan struktural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan oksigen ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen uterus dan payudara. Janin memerlukan oksigen dan suatu cara membuang karbondioksida. Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi meningkat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang diperlukan. Keadaan ini dapat menimbulkan sedikit hiperventilasi. Selama masa hamil, perubahan pada pusat pernafasan menyebabkan penurunan ambang karbondioksida. Progesteron dan estrogen diduga menyebabkan peningkatan sensitivitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida. Beberapa wanita mengeluh mengalami dispnea saat istirahat. f. Sistem perkemihan Perubahan pada traktus urinarius disebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis. Dengan pembesaran yang terjadi padabulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Dengan demikian, tempat bagipembesaran kandung kemih akan berkurang dan tekanan pada kandung kemih semakin sering dirasakan. Hal tersebutmenyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih. g. Sistem pencernaan Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual dan muntah. Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak. Jikaberlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemisis), maka keadaan ini dianggap abnormal. (Helen, 2001)
G. Perubahan Psikologis Pada Trimester II Pada trimester II terjadi beberapa perubahan 1. Perubahan Emosi Biasanya pada trimester ini lebih menyenangkan tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormone yang tinggi. Morning sicknes telah hilang. Ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih konstruktif. 2. Terjadinya Quickening Yaitu terjadinya gerakan bayi yang pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. (Syaifudin, 2007)
H. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Dalam masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bulan ke 1 hingga ke 3 yang disebut dengan trimester pertama. Bulan selanjutnya yaitu 4 hingga ke 6 merupakan trimester tengah atau kedua, kemudian trimester akhir yaitu bulan ke 7 hingga kelahiran bayi anda. Dalam setiap trimester memiliki pertumbuhan janin yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan berbeda. Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang harus anda penuhi sesuai dengan trimester kehamilan anda : 1. Trimester pertama Umumnya terjadi dari minggu pertama pembuahan hingga minggu kedua belas adalah perkembangan janin untuk kelengkapan organn penting. Pada bulan pertama nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang ekstra. Perkembangan janin membutuhkan asupan kalori yang sesuai sehingga dapat terbentuk pesat. Asupan kalori terkadang tersendat karena adanya mual dan muntah yang dialamii di trimester pertama, sebisa mungkin anda mengalahkannya sehingga gangguan tersebut tidak menghambat asupan nutrisi apalagi karbohidrat. Karbohidrat yang dibutuhkan sebesar 2000 kilo kalori yang bisa didapat dari nasi, roti, gandum, sereal, dll. Kalsium juga memiliki peranan dalam pembentukan tulang rangka janin begitu memasuki minggu ke 7 perbanyak konsum si kalsium yang didapat dari susu, yogurt dan jenis makanan lain yang mengandung
susu.Protein dibutuhkan dalam perkembangan janin di trimester pertama dalam membentuk sel otak. Tambahkan vitamin A, B1, B2,B3 dan B6 dalam tumbuh kembang janin selain itu B12 dalam pembentukan sel darah. Vitamin D dalam pembentukan tulang dan Vitamin E dalam metabolisme yang di dapat di sayuran dan buah-buahan. 2. Trimester Kedua Pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat sehingga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pada perkembangan minggu ke 13 hingga minggu ke 18 terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janin yang sangat penting. Pada awal memasuki trimester kedua asupan kalori memang masih perlu ditingkatkan mengingat banyaknya organ yang akan tersusun. Jangan lupakan asupan zat besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel sel darah merah dalam mendukung jantung dan sistem peredaran darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di trimester kedua akhir. Hindari makanan dengan kandungan kafein yang tinggi, makanan dengan kandungan garam yang berlebih dapat memicu kaki bengkak menahan cairan tubuh. Konsumsi pula air yang cukup setiap harinya untuk menghindari sembelit dan wasir yang banyak diderita oleh ibu hamil. 3. Trimester ketiga Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang dibutuhkan adalah B6 untuk membantu metabolisme dalam pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf. Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk mengatur sistem pernapasan dan energi. Yodium tidak kalah penting dalam perkembangan di masa ini untuk proses perkembangan janin dan meminimalisir kemungkinan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan . Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel baru, pengaturan suhu tubuh dan proses metabolisme.
I. Perubahan dan Perkembangan Janin 1. Perkembangan Janin Minggu ke 0-4 Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sumtulanh belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk. 2. Perkembangan Janin Minggu ke 4-8 Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan. 3. Perkembangan Janin Minggu ke 8-12 Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk. 4. Perkembangan Janin Minggu ke 12-16 Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnaymuali tumbuh kasar dan berwarna. 5. Perkembangan Janin Minggu ke 16-20 Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
6. Perkembangan Janin Minggu ke 20-24
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur. 7. Perkembangan Janin Minggu ke 24-28 Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan dirinya menghadapi hari kelahirannya. 8. Perkembangan Janin Minggu ke 28-36 Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna. 9. Perkembangan Janin pada Minggu ke 38 Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambutrambut halus di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan saja. J. Komplikasi Kehamilan 10. Hiperemesis Hiperemesis adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari. Penyebab : a. Masih belum jelas b. Faktor psikis dan hormonal Gejala : a. Hiperemesis ringan/tingkat 1 1) Berat badan menurun
2) Badan lemas dan lemah 3) Nafsu makan berkurang 4) Perasaan nyeri di ulu hati 5) Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi b. Hiperemesis sedang/tingkat 2 1) Sudah ada tanda-tanda dehidrasi 2) Badan menjadi kurus 3) Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan (akibat kadar keton dalam tubuh) 4) Lidah kering dan kotor 5) Mulut berbau 6) Nadi cepat, suhu tinggi 7) Air seni berkurang 8) Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria (terdapat aseton dalam urin) c. Hiperemesis berat/tingkat 3 1) Gangguan kesadaran 2) Gelisah, samnolen, koma 3) Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi 4) Dehidrasi Penatalaksanaan : a. Penderita ditempatkan di ruangan yang tenang dengan pengunjung dibatasi b. Ibu dan keluarga diberikan penjelasan tentang proses kehamilan c. Pemberian makanan dan minuman dihentikan d. Pasang infus larutan glukosa 5%, yang perlu diperhatikan : jumlah air seni (urine), jumlah cairan yang dimuntahkan, jumlah cairan yang diberikan melalui infuse e. Diberikan suntikan penenang f. Setelah 48 jam perawatan dan keadaan umum baik dapat dimulai pemberian makanan dan minuman
g. Keadaan umum semakin baik dan penderita sudah kuat boleh mobilisasi (bangun dari tempat tidur) 11. Perdarahan dalam kehamilan Perdarahan dalam kehamilan adalah keluarnya darah pervaginam yang belum jelas penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Saat terjadinya perdarahan : Trimester 1 : abortus, KET Trimester 2 : mola hidatidosa Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir Kala 3 : retensio plasenta Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta Prinsip dasar penanganan perdarahan a. Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki fasilitas untuk melakukan transfusi darah dan operasi b. Tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalam 12. Abortus Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. a. Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh karena berbagai faktor penyebab dimana janin dalam keadaan belum mampu hidup. b. Dikatakan abortus apabila umur kehamilan 20 minggu atau kurang dan berat janin 500 gram atau kurang Macam-macam abortus a. Abortus spontan Terjadi dengan sendirinya,keguguran. Penyebab terjadinya abortus yaitu pada hamil muda selalu didahului oleh kematian janin. Kematian janin ini dapat dsebabkan oleh : 1) Kelainan telur (kelainan chromosom : trisomi,polyploidi). 2) Penyakit ibu (infeksi akut,kelainan endokrin, trauma,kelainan alat kandungan).
b. Abortus provokatus 1) Abortus provocatus Adalah pengguguran kehamilan,biasanya dengan alat-alat dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan, membawa maut bagi ibu, misalnya karena penyakit berat. 2) Abortus criminalis Adalah pengguguran kehamilan tanpa alas an medis yang syah dan dilarang oleh hukum. Derajat abortus Diagnosis
Perdarahan
Servix
Besar uterus
Imminens
Sedikit/sedang
Tertutup
Sesuai
Gejala lain usia Tes
kehamilan
kehamilan
positif,
kram,
uterus lunak Insipiens
Sedang-banyak
Terbuka
Sesuai atau lebih Kram, kecil
dari
uterus
usia lunak
kehamilan Incomplit
Sedikit-banyak
Terbuka
Lebih kecil dari Kram,
keluar
(lunak)
usia kehamilan
uterus
jaringan, lunak
Complit
Sedikit atau tidak Lunak ada
Missed
Sedikit
abortion
berwarna
tidak Lebih kecil dari Tidak ada, kram,
terbuka
usia kehamilan
uterus kenyal
dan Agak kenyal Lebih kecil dari Menghilangkan
kehitaman
dan tertutup
usia kehamilan
sebagian
gejala
kehamilan, uterus tidak
membesar,
embrio mati 4. Kehamilan ektopik Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim, kehamilan ektopik biasanya baru memberi gejala-gejala yang khas kalau sudah terganggu. Sehingga kalau membahas kehamilan ektopik biasanya yang dimaksud adalah kehamilan ektopik terganggu. Gejala-gejala yang penting :
a. Terlambat haid b. Nyeri perut yang hebat c. Perdarahan sedikit pervaginam d. Pusing sampai syok e. Perut tegang f. Bila diperiksa dalam nyeri di serviks g. Pada cavum douglasi teraba ada tumor yang kenyal 5. Mola hidatidosa ( hamil anggur ) Adalah tumor yang jinak (benigna) dari chorion. Gejala : a. Perdarahan pervaginam kadang-kadang sedikit/banyak b. Rahim lebih besar dari usia kehamilan c. Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak ada ballotement, tidak ada DJJ dan tidak Nampak rangka janin pada USG. d. Hiperemesis lebih sering terjadi e. Mungkin terjadi preeklampsi atau eklampsi Terjadinya preeklampsi atau eklampsi sebelum minggu ke 24 menunjuk ke arah mola hidatidosa 6. Plasenta previa Adalah plasenta yang implantasinya tidak normal/letak rendah sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum. Gejala : a. Perdarahan tanpa rasa nyeri, biasanya timbul setelah bulan ketujuh b. Kepala anak masih tinggi c. Sering terdapat kelainan letak Bahaya untuk ibu : a. Perdarahan yang hebat b. Infeksi sepsis Bahaya untuk anak : a. Hipoksia b. Perdarahan dan syok 7. Solusio plasenta
Adalah
pelepasan
sebagian
atau
seluruh
plasenta
yang
normal
implantasinya, biasanya terjadi antara minggu ke 22 dan lahirnya anak. Gejala : a. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his b. Anemia dan syok c. Rahim keras seperti papan dan nyeri jika dipegang d. Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang keras e. Fundus uteri makin lama makin naik f. Bunyi jantung janin biasanya tidak ada g. Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang tegang terus menerus Penyulit solusio plasenta : a. Timbul dengan segera perdarahan dan syok b. Timbul agak lambat kelainan pembuluh darah karena hipofibrinogenaemi (gangguan pembuluh darah) dan gangguan faal ginjal 8. Nyeri ulu hati yang menetap Bila nyeri menetap disertai dengan adanya pengeluaran lendir dan darah, maka pasien dianjurkan untuk dirawat di RS. K. Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal 1. Penngertian Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2002). Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Sarwono, 2008). 2. Tujuan ANC Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.(Saifudin, dkk., 2002). 3. Kunjungan antenatal Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti
bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2008). Bidan sedikitnya memberikan 4 kali pelayanan Antenatal selama masa hamil. Pelayanan meliputi anamnese dan pemantauan ibu dan janin untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan berisiko tinggi atau adanya kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi HIV/AIDS, memberikan pelayanan imunisasi konseling dan penyuluhan kesehatan. Bidan juga harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan rujukan (Mufdlilah, 2009). 4. Pelayanan asuhan standar minimal ”10T” a. Timbang BB dan ukur TB b. Ukur Tekanan darah c. Nilai status gizi buruk d. Ukur TFU e. Tentukan presentasi janin dan DJJ f. Skrining status imunisasi TT g. Fe minimal 90 tablet selama hamil h. Tes labortorium i. Tatalaksana kasus j. Temu wicara (Saifuddin, 2002) Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), standar pelayanan antenatal ada 6: 1) Identifikasi ibu hamil Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur. 2) Pemantauan dan pelayanan antenatal
Bidan
memberikan
pelayanan
sedikitnya
4x
pelayanan
antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. 3) Palpasi abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. 4) Pengelolaan anemia pada kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5) Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. 6) Persiapan persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik-baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. 5. Imunisasi TT (Saifudin, 2002) Tabel 2.2 jadwal pemberian imunisasi TT
Interval
TT1
Lama perlindungan
%
(selang waktu minimal)
perlindungan
Pada
-
kunjungan
antenatal -
pertama TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun*
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25
99
tahun/seumur hidup Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum). 6. Pemberian tablet zat besi Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. (Saifuddin, 2002)
7. Pemeriksaan obstetrik a) Leopold I Untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara pemeriksaan :
-
Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)
-
Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah).
-
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian fundus dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
-
Konsistensi uterus.
b) Leopold II Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.
Cara pemeriksaan : -
Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama.
-
Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagianbagian kecil (ekstremitas).
c) Leopold III
Untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah dan sejauh mana kepala masuk PAP.
Cara pemeriksaan : -
Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu.
-
Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,
-
Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu.
-
Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)
-
Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.
d) Leopold IV Untuk menentukan presentasi, apakah bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum.
Cara pemeriksaan : -
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
-
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
-
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen.
-
Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
-
Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jarijari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
8. Cara menentukan umur kehamilan Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :
Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri UNtuk Menentukan Usia Kehamilan
Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold Umur kehamilan TFU
Keterangan
8 mgg
Blm teraba
Sebesar telur bebek
12 mgg
3 jari atas simfisis
Sebesar telur angsa
16 mgg
½ pusat – simfisis
Sebesar kepala bayi
20 mgg
3 jari bawah pusat
-
24 mgg
Sepusat
-
28 mgg
3 jr ats pusat
-
32 mgg
½ pusat – Px
-
36 mgg
1 jr di bwh Px
Kepala masih berada di atas pintu panggul.
40 mgg
3 jr bwh Px
Fundus uteri turun kembali,
karena
kepala janin masuk ke rongga panggul.
Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald Usia kehamilan
TFU(cm)
12 minggu
-
16 minggu
-
20 minggu
20 cm (±2cm)
22-27 minggu
UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu
28 cm (±2cm)
29-35 minggu
UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu
36 cm (±2cm)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan : Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
L. Pertambahan berat badan selama hamil : 1. Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut : - Payudara
: 0,5 kg
- Fat/lemak
: 3,5 kg
- Plasenta
: 0,6 kg
- Fetus
: 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid)
: 0,6 kg
- Pembesaran uterus
: 0,9 kg
- Penambahan darah
: 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler
: 1,5 kg
Total
: 12,5 kg
(obstetri williams, 2005) 2. Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2005) 2.2 Pendokumentasian 7 Langkah Varney a. Proses manajemen kebidanan menurut Helen Varney Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970, proses ini memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, perkiraan, tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam lima langkah. Namun setelah menggunakan Varney tahun 1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus disempurnakan sehingga ditambah dua langkah lagi untuk menyempurnakan teori lima langkah tersebut. Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap langkah disempurnakan secara periodik, proses dimulai dari pengumpulan data dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh kerangka tersebut membentuk kerangka
yang lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut : 2.2.1 Langkah 1. Pengumpulan data dasar Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu : 1.
Riwayat kesehatan
2.
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3.
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4.
Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. 2.2.2 Langkah 2. Interpretasi data dasar Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data dasar yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik, diagnosis kebidanan yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan yang memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan. Standar nomenklatur tersebut adalah : 1.
Diakui dan telah disahkan oleh profesi
2.
Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
3.
Memiliki ciri khas kebidanan
4.
Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
5.
Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
2.2.3 Langkah 3. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi, langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan bersiap – siap bila diagnosis / masalah potensial ini benar-benar terjadi.
2.2.4 Langkah 4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
2.2.5 Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh yang telah ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa saja yang sudah teridentifikasidari kondisi klien, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan konseling, merujuk klien bila ada masalah sosial ekonomi kultural atau masalah psikologi, setiap rencana asuhan harus disetujui olehkedua belah pihak (bidan dan klien) agar dapat dilaksanakan dengan efektif.
2.2.6 Langkah 6. Melaksanakan perencanaan Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dari langkah kelima harus dilaksanakan secara efesien dan aman, pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebahagian dilakukan oleh bidan dan sebahagian lagi dilakukan oleh pasien.
2.2.7 Langkah 7. Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis, rencana tersebut dapat dianggap efektif bila benar – benar efektif dalam pelaksanaannya (Hidayat: Dokumentasi kebidanan,2008
L. Konsep Manajemen Kebidanan A. Pengertian
Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970, proses ini memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, perkiraan, tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam lima langkah. Namun setelah menggunakan Varney tahun 1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus disempurnakan sehingga ditambah dua langkah lagi untuk menyempurnakan teori lima langkah tersebut. Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap langkah disempurnakan secara periodik, proses dimulai dari pengumpulan data dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh kerangka tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun B. Prinsip Prinsip proses manajemen kebidanan menurut American College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999: 1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik 2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data dasar 3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien 4. Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan tanggung jawab terhadap kesehatannya 5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien 6. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual 7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya 8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal 9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan
C. Sasaran manajemen kebidanan Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan memiliki kewajiban memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan. Untuk melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut manajemen kebidanan. Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan membantu proses berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan kesehatan. Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada individu, akan tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanakan pelayanan kebidanan yang ditunjukkan kepada keluarga dan masyarakat. Manajemen kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai. Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan, maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat. Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “M” DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER II DI PUSKESMAS AMPENAN
Tanggal pengkajian
: 22-12- 2018
Pukul
: 11.00 WI TA
Tempat
: Puskesmas Ampenan
I.
PENGKAJIAN DATA DASAR A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas Nama pasien : Ny. M
Nama suami : Tn. S
Umur
: 26 tahun
Umur
: 32 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SD
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
:Tinggar RT 05
Alamat
: Tinggar RT 05
2. Keluhan utama/alasan kunjungan Ibu datang ke Puskesmas Ampenan ingin memeriksa kehamilannya. 3. Riwayat keluhan utama Tidak ada 4. Riwayat menstruasi Menarche
: 14 tahun
Disminorhe : ada Siklus
: 28 hari
Flour albus : ada, putih kental, sedikit,l tidak berbau Lama
: 7 hari
HPHT
: 26-06-2018
5. Status perkawinan Berapa kali menikah : 1 kali
Umur pertama kali menikah Suami: 22 tahun
Istri: 16 tahun
Lama : 10 tahun
6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, anak yang lalu Perka
Keha
winan
milan
no
no
1
1
Jenis UK persali
Penyulit Tempat
Penolong
Bidan
nan 9
Spont
Puskes
bul
an
mas
H
B
N
-
-
-
BBL
2.600
J
Usia
K
anak
KB
Ket
L
8
suntik
Hidup
gram
tahun
an
Hamil ini
7. Riwayat kehamilan sekarang a. Usia kehamilan
: 6 bulan
b. Gerakan janin
: aktif lebih dari 10 kali dalam 24 jam
c. ANC
: 4 kali di Puskesmas Ampenan
d. Tanda bahaya/penyulit : tidak ada e. Keluhan umum
: tidak ada
f. Obat/jamu yang dikonsumsi : vitamin C dan tablet Fe dari puskesmas . g. Status imunisasi TT
: TT2
h. Perawatan payudara
: Tidak dilakukan
i. Senam hamil
: tidak pernah
j. Kekhawatiran khusus
: tidak ada
k. Kepercayaan selama hamil : tidak ada l. Rencana KB
: ibu mengatakan akan menggunakan KB IUD
8. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat keturunan kembar
: tidak ada
Penyakit menular/keturunan
: Tidak ada
9. Riwayat kesehatan yang lalu Ibu mengatakan bahwa tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIS, penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes milsitus, penyakit berat seperti jantung, dan ginjal.
10. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, penyakit menurun seperti hipertensi, diabetes milsitus, penyakit berat seperti jantung, dan ginjal.
11. Riwayat biologis a. Pola nutrisi (sebelum dan selama hamil) Makanan
Sebelum hamil
Selama hamil
Komposisi
Nasi, sayur, ikan
Nasi, sayur, ikan, buah
Freksuensi
3 kali sehari
3 kali sehari
Makanan pantangan
Tidak ada
Tidak ada
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Jenis
Air putih
Air putih, susu
Frekuensi
3-4 kali sehari
5-6 kali sehari
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Minum
b. Pola eliminasi (sebelum dan selama hamil) BAK
Sebelum hamil
Selama hamil
Warna
Kuning jernih
Kuning jernih
Frekuensi
2-4 kali sehari
5-6 kali sehari
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Konsistensi/warna
Kuning lembek
Kuning lembek
Frekuensi
1 kali sehari
1 kali sehari
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
BAB
c. Pola istirahat (sebelum dan selama hamil) Istirahat
Sebelum hamil
Selama hamil
Siang
2-3 jam
2-3 jam
Malam
Mulai jam 9 sampai jam 8 Mulai jam 9 sampai jam 5 pagi (12 jam)
pagi (9 jam)
Tidak ada
Tidak ada
Personal hygiene
Sebelum hamil
Selama hamil
Mandi
2kali sehari
2 kali sehari
Gosok gigi
2 kali sehari
2 kali sehari
Ganti pakaian
2 kali sehari
2 kali sehari
Ganti pakaian dalam
2 kali sehari
2
Masalah
d. Personal hygiene
kali sehari
e. Pola kegiatan sehari-hari: ibu mengatakan setiap pagi melakukan pekerjaan ibu rumah tangga. f. Komunikasi Nonverbal
: lancar
Verbal
: bahasa indonesia
g. Keadaan emosional
: kooperatif
h. Hubungan dengan keluarga
: akrab
i. Hubungan dengan orang lain
: akrab
j. Proses berfikir
: terarah
k. Ibadah/spiritual
: patuh
l. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan : suami dan keluarga menerima kehamilan ibu. m. Dukungan keluarga
: suami dan keluarga sangat
mendukung kehamilan ibu. n. Pengambil keputusan dalam keluarga
: suami
o. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
: ibu mengatakan sehari-hari
sering menyapu, mencuci, memasak. p. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : ibu mengatakan ingin melahirkan di puskesmas di bantu oleh bidan
B. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : baik b. Kesadaran
: composmentis
c. Tanda-tanda vital
:
Suhu
: 36,5°C (aksila)
Nadi
: 80 kali/menit (teratur)
Pernapasan
: 20 kali/menit
Tekanan darah
: 100/60 mmHg (berbaring)
Berat badan saat ini : 52 kg Berat badan sebelum hamil : 45 kg Tinggi badan
: 148 cm
LILA
: 25,5 cm
HPL
: 02-04-2019
d. Kepala Inspeksi : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka dan lesi, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan. Palpasi
: Tidak adanya nyeri tekan dan oedema.
e. Wajah Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada cloasma gravidarum. Palpasi
: Tidak ada oedema pada frontalis, zigomatikum.
f. Mata Inspeksi : Mata simetris, kemampuan berkedip normal, gerakan bola mata normal, refleks pupil (+), konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus. g. Telinga Inspeksi : Tidak ada serumen, fungsi pendengaran normal. h. Hidung Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada polip. Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan.
i. Mulut dan gigi Inspeksi : Bentuk bibir simetris, warna tidak pucat, keadaan bibir lembab, tidak pecah-pecah, tidak ada karies pada gigi, gusi tidak pucat. j. Leher Palpasi
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid, tidak adanya bendungan vena jugularis.
k. Payudara Inspeksi : Bentuk simetris, puting menojol, tidak ada retraksi/dimpling, tidak ada lesi dan bekas luka operasi. Palpasi
: Tidak ada rasa nyeri tekan, tidak terdapat benjolan/massa, tidak ada pengeluaran cairan /colostrums.
l. Abdomen Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra, terdapat striae lipide. Palpasi
:
1) Leopold I
: Teraba bokong, tinggi fundus 20 cm.
2) Leopold II
: Teraba keras, memanjang seperti papan di sebelah kanan
perut ibu (punggung). 3) . Leopold III : teraba kepala pada bagian terendah janin, kepala belom masuk PAP 4) Leopold IV : Tidak dilakukan 5) Auskultasi
: DJJ (+) (11, 12, 11 irama regular)=136x/menit
m. Ekstremitas atas dan bawah
:
1) Ekstremitas atas Warna telapak tangan
: tidak pucat
Pucat pada kuku
: tidak ada
Oedema
: tidak ada oedema pada metakarpal
2) Ekstremitas bawah Pucat pada kuku kaki
: tidak pucat
Oedema
: tidak ada oedema
Varises
: tidak terdapat varises pada kaki
Refleks vatela kanan/ kiri
: (+/+)
n. Pemeriksaan penunjang Laboratorium Hemoglobin
: : 13,7
Golongan darah : Radiologi
II.
: tidak dilakukan pemeriksaan
INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosa: Ny. S G2 P1 A0 H1 umur kehamilan 24-25 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, keadaan umum ibu dan janin baik. DS: 1.
Ibu mengatakan hamil yang ke dua.
2.
Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
3.
Ibu mengatakan merasakan janinnya bergerak aktif
4.
Ibu mengatakan hamil 6 bulan.
5.
HPHT= 26-06-2018
DO: 1.
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis.
2.
TD: 100/60, N: 80 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,5°C.
3.
TB: 148 cm, BB: 52 kg, LILA: 25,5 cm.
4.
Palpasi: TFU 20 cm, teraba bokong pada fundus, punggung kanan, letak kepala, kepala belom masuk PAP
5.
III.
Auskultasi: DJJ (+) 144 kali/menit, irama 11-12-11, teratur= 136x/menit
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAB MASALAH POTENSIAL Diagnosa/masalah potensial: Tidak ada
IV.
V.
VI.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Mandiri
: Tidak ada
Kolaborasi
: Tidak ada
Rujukan
: Tidak ada
RENCANA ASUHAN MENYELURUH 1.
Beritahu hasil pemeriksaan.
2.
Berikan KIE tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II.
3.
Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II.
4.
Berikan KIE tentang makanan bergizi
5.
Anjurkan kepada ibu pentingnya melakukan perawatan payudara
6.
Jelaskan kepada ibu pentingnya melakukan senam hamil
7.
Anjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah
8.
Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
PELAKSANAAN ASUHAN MENYELURUH Tanggal
: 22 Desember 2018
Waktu
: 12 45 WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik 2. Memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II yaitu ibu hamil akan mengalami sering kencing karena pembesaran uterus akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul sehingga kandung kemih akan tertekan dan menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih, ibu hamil akan mengalami mual muntah karena reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak, payudara akan sedikit mengalami pembesaran khususnya primigravida pada kehamilan minggu ke-4, pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada wajah (kloasma), garis tengah abdomen (linea nigra), puting dan areola mammae, pada awal kehamilan vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru disebabkan karena dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron. 3. Memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, bengkak pada wajah, kaki dan tangan, demam tinggi serta penglihatan kabur. Memberitahukan kepada ibu untuk segera menghubungi bidan dan memeriksakan diri jika mengalami hal diatas. 4. Memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu, seperti nasi, lauk pauk, tempe, ikan, telur, daging, keju, sayur mayur serta buah. 5. Menganjurkan ibu dan suami untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah. 6. Menjelaskan kepada ibu pentingnya melakukan perawatan payudara saat hamil agar pada saat pospartum ASI ibu cepat keluar 7. Menganjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah 8. Menganjurkan ibu untuk datang lagi ke Puskesmas 1 bulan lagi / jika ada keluhan
VII.
EVALUASI Tanggal
: 22 Desember 2018
Waktu
: 12 45 WITA
2.
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kondisi kehamilannya sekarang.
3.
Ibu mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester II.
4.
Ibu mengerti tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II dan akan periksa jika mengalaminya.
5.
Ibu bersedia dan akan memperbanyak variasi menu makannya.
6.
Ibu bersedia melakukan senam hamil
7.
Ibu akan minum tablet tambah darah
8.
Ibu bersedia kunjungan ulang 1 bulan lagi / jika ada keluhan
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisa antara teori dengan praktik Pada pembahasan studi kasus ini penulis akan menyajikan pembahasan yang membandingkan antara teori dengan asuhan kebidanan komprehensif yang diterapkan pada klien Ny “M” G1P0A0H0sejak kontak pertama pada tanggal 22 Desember 2018 yaitu usia kehamilan 25-26 minggu. Data subyektif : Berdasarkan hasil data yang diperoleh Ny. “M” umur 26 tahun mengatakan hamil 25-26 minggu dan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran. Berdasarkan faktor umur Ny. “M” tergolong ibu hamil yang tidak beresiko tinggi karena faktor-faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hamil menurut Rochjati. P (2003) meliputi: umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35 tahun, paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4kali atau lebih , jarak anak yang tergolong risiko tinggi ≤ 2 tahun dan , tinggi badan yang termasuk risiko tinggi 145 cm atau kurang.Selama hamil Ny. “M” mengeluh mual muntah sesudah makan pagi faktor penyebab terjadinya mual muntah karena peningkatan hormon progesterone, dengan meningkatnya tingkat hormon progesterone ini, terjadi pergerakan dari usus kecil para ibu hamil, kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan rasa mual.Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. Pengkajian dan pemberian asuhan kebidanan masa kehamilan pada Ny. “M” dari kehamian 25-26 minggu yaitu bertujuan untuk membantu ibu dalam menyiapkan aspek fisik dan psikologi dalam menghadapi masa kehamilan. Tujuan utama pemberian asuhan yaitu untuk memastikan bahwa ibu dan janin memiliki kesehatanyang baik pada kehamilan dan mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin timbul. Ny “M” telah melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara teratur sebanyak 4 kali selama kehamilan. Hal ini berdasarkan teori (Saifuddin, 2002) yaitu kunjungan pemeriksaan kehamilan untuk pemantauan dalam pengawasan kesejahteraan ibu dan janin minimal 4 kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: kehamilan trimester pertama satu kali kunjungan, kehamilan trimester kedua satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester ketiga dua kali kunjungan.Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. Data obyektif :
Pada kasus Ny. “M” pada pemeriksaan tanda-tanda vital seperti TD: 110/60 mmHg, N: 80 kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,6°C, tinggi fundus sepusat dan pemeriksaan head to toe dalam batas normal.Menurut teori (Prawirohardjo, 2002)pemeriksaan kehamilan tekanan darah Ny. “M” adalah 110/60 mmHg, tekanan darah dalam batas normaltidak ada kesenjangan dengan teori. Status gizi Ny “M” baik dilihat dari lingkar lengan yaitu 25,5 cm. Kenaikan berat badan yang dialami Ny “M” adalah 7 kg yaitu dari 45 kg menjadi 52 kg, dan tinggi badan 148 cm. Hal ini sesuai dengan penambahan berat badan yang direkomendasikan untuk penambahan berat badan ibu selama hamil dan disesuaikan dengan masa indeks tubuh ibu. Menurut teori Leopold usia kehamilan 6 bulan TFU sepusat. Berdasarkan hasil pemeriksaan Ny”M” umur kehamilan 6 bulan dengan TFU sepusat. Jadi, antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan atau perbedaan. Ny. “M” telah melakukan pemeriksaan hemoglobin dan hasilnya 13,7 gr%. Dari pemeriksaan tersebut hemoglobin Ny. “M” dalam batas normal. Dikatakan anemia apabila kadar haemoglobin (HB) dalam darahnya kurang dari 11 gr% (Wiknjosastro, 2009). Pada Ny. “M” didapatkan kadar HB bernilah 13,7 gr%, maka hal ini sesuai dengan teori dan tidak memiliki kesenjangan dengan teori. Dari hasil pemeriksaan di atas di dapatkan analisa sebagai berikut : Ny. “M” usia kehamilan 25-26 minggu keadaan umum ibu dan janin baik. Perencanaan yang dapat diambil dari hasil pengkajian Ny. “M” diatas adalah memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II, tujuannya agar ibu mengetahui perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II, memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II, tujuannya agar ibu mengetahui tanda bahaya pada kehamilan trimester II, memberikan KIE tentang makanan bergizi dan pantangan makanan yang membuat ibu mual muntah tujuannya agar ibu mengetahui makanan yang bergizi dan makanan yang membuat mual muntah, memberikan obat anti mual muntah, memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat dan tablet Fe tujuannya agar ibu tidak mengalami anemia saat hamil, menganjurkan ibu dan suami mempelajari buku KIA tujuannya agar ibu memiliki pengetahuan lebih tentang kehamilan.
Pelaksanaan yang diberikan pada Ny. “M” adalah memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II yaitu ibu hamil akan mengalami sering kencing, mual muntah, memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II yaitu perdarahan pervaginam, mual muntah berlebihan, sakit kepala yang hebat, nyeri perut yang hebat, bengkak pada wajah, kaki dan tangan, demam tinggi serta penglihatan kabur, memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu, seperti nasi, lauk pauk, tempe, ikan, telur, daging, keju, sayur mayur serta buah, memberikan vitamin pada ibu berupa asam folat untuk kecerdasan janin dan tablet Fe untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian ibu untuk mencegah anemia selama hamil, menganjurkan ibu dan suami untuk membaca dan mempelajari buku KIA yang diberikan supaya pengetahuan ibu tentang kehamilan bertambah. Pada pemberian asuhan dilaksanakan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang sudah direncanakan sebelumnya dan tidak mendapat hambatan atau kendala dalam penerimaan asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Hasil evaluasi dari semua yang dijelaskan, Ny. “M” mengerti tentang informasi yang diberikan dan sesuai dengan harapan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1) Telah mampu melakukan pengkajian data berupa data subjektif dan objektif pada Ny. “M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal dengan HPHT 26-06-2018 dan HPL 02-04-2019 2) Telah mampu melakukan analisa data berupa data Subjektif dan Objektif pada Ny. “M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal. 3) Telah mampu melakukan identifikasi masalah dengan diagnosa potensial pada Ny. “M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan, dan penulis mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini Ny. “M” mengalami hamil normal tanpa penyulit apapun. 4) Telah mampu melakukan tindakan segera kepada Ny. “M” dengan kehamilan normal trimester II di Puskesmas Ampenan. 5) Telah mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan salah satunya seperti memberikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II pada Ny. “M” di Puskesmas Ampenan 6) Telah mampu melaksanakan rencana tindakan yang sudah ditentukan salah satunya seperti memberikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II pada Ny. “M” di Puskesmas Ampenan. 7) Telah mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan dilakukan pada Ny. “M” dengan kehamilan normal trimester II di PuskesmasAmpenan. B. Saran 1.
Bagi Mahasiswa Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen Varney. Serta diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan kualitas dan pengetahuan penulis khususnya keterampilan dalam melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas. 3. Bagi Lahan praktik Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan. 4. Bagi Pasien Diharapkan klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaannya sehingga klien akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapatkan gambaran tentang betapa pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan serta klien mengerti dan memahami peran dan fungsi bidan dalam memberikan pelayanannya dan meningkatkan pengetahuannya tentang seputar kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2009. Pedoman Asuhan Antenatal Care.
Manuaba, Ida Bagus. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC. Mufdillah, hidayat. 2009. Antenatal Care (ANC) Focus. Yoyakarta: Nuha Medika. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Saifuddin. 2002. Asuhan Kehamilan Normal. Nuha Medika: Yogyakarta. Wiknjosastro, Hanafi. 2007. Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.