Laporan-analisa-sintesa-ckd.doc

  • Uploaded by: Eva Ayu Amaliya Part II
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan-analisa-sintesa-ckd.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 416
  • Pages: 3
LAPORAN ANALISA SINTESA Nama mahasiswa

: Angga mahargia yunanta F.

Ruang : IGD

NIM

: G3A018071

TGL

: 27 Maret 2019

1) IDENTITAS KLIEN Tn. S 23 tahun 2) DIAGNOSA MEDIS CKD pro avess 3) DASAR PEMIKIRAN Gagal ginjal kronik menimbulkan fungsi renal menurun diakibatkan produk akhir metabolisme protein tertimbun dalam darah dan terjadi penurunan glomerolus sehingga terjadi uremia dan peningkatan kadar kreatinin serum. Hal ini menyebabkan asidosis metabolik akibat ginjal mengekskresikan muatan asam yang berlebihan sehingga menyebabkan penurunan produksi eritropoetin. Karena penurunan produksi eritropoetin maka menyebabkan produksi hb menurun, sehingga suplai oksigen berkurang sehingga menimbulkan gangguan perfusi jaringan ginjal dengan manifestasi klinis sesak napas. 4) ANALISA SINTESA Penurunan fungsi renal Asidosis metabolic Penurunan produksi eritropoetin Produksi hb menurun Suplai oksigen berkurang Dapat dibebaskan dengan pemberian oksigenasi 5) TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DILAKUKAN Pemberian oksigen sesuai kebutuhan (3 liter permenit nasal kanul)

6) DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan perfusi jaringan ginjal berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal 7) DATA FOKUS Tn. S 23 tahun dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis CKD. Pasien mengatakan akan melakukan hemodialisa tetapi merasakan sesak napas Ku: sedang, Kes: Cm Gcs 15 (e4M6v5), TD: 238/138 mmHg, N: 96x/menit, RR: 35x per menit SpO2: 94%, tampak pasien sesak napas. 8) PRINSIP-PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN a. Proteksi diri dengan masker dan handscoon bersih Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi, dan cegah masuknya kuman ke tubuh pasien. b. Nasal kanul yang digunakan harus baru dan bersih Rasional : meminimalkan masuknya mikroorganisme c. Tekanan oksigen yang digunakan tidak boleh lebih dari 5 liter per menit Rasional : menghindari resiko iritasi akibat tekanan yang berlebihan d. Perhatikan posisi pasien sebelum pemberian oksigenasi nasal kanul Rasional : untuk memaksimalkan oksigen masuk melalui sistem pernapasan dan membuka jalan napas pasien untuk bernapas secara maksimal e. Tetap memantau TTV pasien bisa melalui monitor Rasional : untuk mengetahui kondisi pasien dan tanda-tanda vital pasien selanjutnya 9) TUJUAN TINDAKAN Untuk memberikan oksigenasi pada pasien. Sehingga suplai oksigen dalam darah adekuat 10) BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHANNYA a) Mukosa hidung kering dan iritasi Antisipasi : pemberian air oksigen dengan aquabidest sesuai takarannya b) Pemberian oksigen yang berlebihan dan secara terus menerus pada klien dapat menyebabkan keracunan O2 dan akan semakin sesak nafas. Antisipasi : Selalu memonitor pemberian O2 setiap 2 jam sekali dan selalu memantau reaksi alergi yang muncul secara periodik setelah pemajanan terhadap alergen spesifik, obat-obat tertentu,dan latihan fisik.

11) EVALUASI (HASIL YANG DIDAPAT DAN MAKNANYA) a) Pasien mengatakan sesak napas pasien berkurang b) Saturasi oksigen 99%, RR: 24 x per menit

More Documents from "Eva Ayu Amaliya Part II"