Lampiran 1 JADWAL KEGIATAN KTI Tanggal 21 Januari – 5 Maret 2019 4 Februari 2019 – 8 Februari 2019 6 Maret 2019 – 22 Maret 2019 29 Maret 2018
Kegiatan Penyusunan Proposal Penelitian Pengumpulan judul Proposal KTI ke BAAK Ujian Proposal Penelitian Pengumpulan Berkas Proposal Penelitian revisi (setelah ujian)
1 April 2019 – 13 April 2019
Pengambilan Kasus KTI
14 April 2019 – 25 Mei 2019
Penyusunan KTI
26 April 2019 – 10 Mei 2019
Ujian KTI
20 Mei 2019
Pemberkasan KTI (revisi)
22 Mei 2019
Yudisium KTI
23 Mei 2019
Yudisium Semester VI
Lampiran 2 PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN (PSP) 1. Kami adalah Peneliti berasal dari institusi/jurusan/program studi DIII Keperawatan
Akademi
Keperawatan
Kesdam
IV/
Diponegoro
Semarang/Program Studi dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi Sesi 1-2 Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah”. 2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah mengetahui efektifitas pemberian terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sesi 1-2 terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. 3. Prosedur pengambilan bahan data dengan lembar identitas diri dan lembar observasi mengontrol halusinasi pendengaran yang akan berlangsung lebih kurang 15-20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan/ pelayanan keperawatan. 4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/ tindakan yang diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang anda sampaikan akan tetap dirahasiakan. 6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini silakan menghubungi peneliti pada nomor Hp. 089666767686. Peneliti
Arini Dwi Putri NIM 20101440116011
Lampiran 3 INFORMED CONCENT (Persetujuan menjadi Partisipan) Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Arini Dwi Putri dengan judul “Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi Sesi 1-2 Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah” Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Semarang, Saksi
April 2019
Yang memberikan persetujuan
Semarang,
April 2019
Peneliti
Arini Dwi Putri NIM 20101440116011
Lampiran 4 IDENTITAS RESPONDEN (DATA DEMOGRAFI) KODE
:
PETUNJUK PENGISIAN : 1. Isi dengan lengkap 2. Untuk data yang harus dipilih, beri tanda (V) pada kotak yang tersedia dan atau isi sesuai dengan jawaban Tanggal dirawat : Tanggal Pre-test : Tanggal pengkajian : Tanggal Post-test A. IDENTITAS KLIEN 1. Inisial Klien : 2. Jenis Kelamin : 3. Usia : 4. Pendidikan Terakhir (klien) a. Tidak Sekolah : b. SD : c. SMP : d. SMA : e. Perguruan Tinggi : 5. Pekerjaan Terakhir a. Pelajar/ Mahasiswa : b. Pegawai Negeri : c. TNI/ Polisi : 6. Status Perkawinan a. Kawin b. Cerai c. Tidak kawin 7. Frekuensi di Rawat ...........kali dirawat 8. Riwayat Gangguan Jiwa : 1. Ada 9. Obat yang digunakan :
d. Wiraswasta : e. Tidak Bekerja : f. Lain-lain sebutkan :
:
2. Tidak Ada :
Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran KODE
:
Tanggal Observasi :
NO.CM
:
Observer
Ruangan
:
:
(Diisi oleh peneliti) Petunjuk pengisian 1. Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda (V) pada pilihan jawaban sesuai dengan kemampuan yang telah dimiliki oleh klien : (V) ya, jika klien tidak mampu menjawab dengan benar : (V) tidak. 2. Amatilah dengan teliti dan seksama.
SESI
Kemampuan Pasien
1
Kemampuan mengenal halusinasi Menyebutkan isi halusinasi Menyebutkan waktu terjadinya halusinasi Menyebutkan situasi terjadinya halusinasi Menyebutkan perasaan saat halusinasi muncul Kemampuan menghardik halusinasi Menyebutkan cara yang digunakan mengatasi halusinasi Menyebutkan efektivitas cara mengontrol halusinasi Menyebutkan cara menghardik untuk mengontrol halusinasi Memperagakan cara menghardik halusinasi
2
Pretest Mampu Ya Tidak
Postest Mampu Ya Tidak
Lampiran 6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 1 MENGENAL HALUSINASI TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada Pengertian pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengenal halusinasinya Tujuan
Setting Persiapan Alat Metode Langkah Kegiatan
1. 2. 3. 4. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1.
Klien dapat mengenal isi halusinasi Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran Tempat tenang dan nyaman Spidol Papan tulis/ whiteboard/flipchart Diskusi dan tanya jawab Bermain peran/ simulasi Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien mengalami perubahan sensori persepsi : halusinasi. b. Membuat kontrak dengan klien. c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. Catatan : sebaiknya klien sudah mengenali halusinasinya. TAK membuat klien merasakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama dengan dirinya sehingga klien tidak merasa sendiri. 2. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama) b. Evaluasi/ validasi Menanyakan perasaan klien saat ini. c. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara/ bayangan yag didengar/ dilihat. Jika klien sudah terbiasa menggunakan istilah halusinasi, gunakan kata “halusinasi” Terapis menjelaskan aturan main berikut . Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situsai terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi. b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dari klien yang ada disebelah kanan terapis secara berurutan berlawanan jarum jam sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard. c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik. d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi. c. Kontrak yang akan datang 1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi. 2) Menyepakati waktu dan tempat. Evaluasi dan Evaluasi Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat terjadi halusinasi.
Lampiran 6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 2 MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi dengan menghardik.
Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi 2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi 3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
Setting
1. 2. 1. 2. 1. 2. 1.
Persiapan Alat Metode Langkah Kegiatan
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran Tempat tenang dan nyaman Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart Jadwal kegiatan klien Diskusi dan tanya jawab Bermain peran/ simulasi Persiapan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien Klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/ validasi Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. Terpais menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi dan perasaan. c. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu latihan satu cara mengontrol halusinasi : mengahardik. Terapis menjelaskan aturan main berikut . Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran. b. Beri pujian setiap klien selesai bercerita. c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah kanan terapis berurutan berlawanan arah jarum jam sampai semua peserta mendapatkan giliran. d. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi. Cara menghardik halusinasi: Untuk halusinasi pendengaran : tutup telinga sambil mengatakan: “kamu suara palsu, aku tidak mau dengar.” Lakukan berulang-ulang sampai suara tak terdengar lagi. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien. c. Kontrak yang akan datang Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya. Evaluasi dan Evaluasi Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik.
Lampiran 6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 3 MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi. 2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi. 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang. 1. Formulir jadwal kegiatan harian 2. Pulpen. 3. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart. 1. Diskusi dan tanya jawab 2. Bermain peran/ simulasi 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien Klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/ validasi Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari. Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi. c. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan. Terapis menjelaskan aturan main berikut . Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
Setting Persiapan Alat
Metode Langkah Kegiatan
3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi yaitu melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi. b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, dan tulis di whiteboard. c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir yang sama di whiteboard. Aktivitas yang teratur dan terjadwal yang dilakukan klien membuat waktu luan minimal. Klien akan terfokus kepada aktivitas yang harus dilakukan dari waktu ke waktu. Dengan waktu luang yang minimal menghindarkan klien terfokus pada stimulus internal yang menimbulkan halusinasi d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari bangun tidur pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapis menggunakan whiteboard. e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun. f. Terapis meminta masing-masing klien mebacakan jadwal yang telah disusun. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama untuk klien yang sudah selesai membuat jadwal dan membacakan jadwal yang telah dibuat. g. Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk melaksanakan jadwal kegiatan yang telah disusun dan memberi tanda M kalau dilaksanakan tanpa disuruh, B kalau dilaksanakan, tetapidiingatkan terlebih dahulu pleh perawat, dan T kalau tidak dilaksanakan. Bimbing klien agar dapat menyusun jadwal kegiatan sehari penuh. Sesuaikan jadwal klien dengan jadwal kegiatan rutin di ruangan rawat inap. Masukan kegiatan latian yang terkait dengan mengatasi masalah yang sebelumnya sudah dilatih kepada klien. Contoh latihan napas dalam, latihan berinteraksi, latihan keterampilan hidup (living skill), dan sebagainya. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan membacakannya. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal. c. Kontrak yang akan datang Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan cara minum obat yang benar. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya. Evaluasi dan Evaluasi Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.
Lampiran 6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 4 MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA MINUM OBAT YANG BENAR Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi dengan cara minum obat yang benar.
Tujuan
1. 2. 3. 4. 5.
Setting
1. 2. 1. 2. 3. 1. 2. 1.
Persiapan Alat
Metode Langkah Kegiatan
Klien dapat mengetahui jenis-jenis obat yang diminum Klien mengetahui perlunya minum obat yang teratur. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat. Klien mengetahui akibat bila putus obat.
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. Ruangan nyaman dan tenang. Contoh obat Spidol Papan tulis/ whiteboard/ flipchart. Diskusi dan tanya jawab Bermain peran/ simulasi Persiapan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien Klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/ validasi Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. Terpais menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari. Terapis menanyakan apakah klien sudah menerapkan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah dibuat. c. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan. Terapis menjelaskan aturan main berikut . Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai. 3. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan cara ketiga mengontrol halusinasi yaitu cara minum obat yang benar b. Terapis memberi contoh obat sesuai dengan obat yang diberikan pada klien. c. Terapis menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran. d. Terapis meminta tiap klien menjelaskan ulang pentingnya minum obat, secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis sampai semuanya mendapat giliran. e. Terapis menjelaskan akibat jika tidak minum obat secara teratur. f. Terapis menjelaskan 5 benar ketika menggunakan obat : benar obat, benar pasien, benar waktu, benar cara, benar dosis. g. Terapis menjelaskan efek terapi dan efek samping obat sesuai dengan contoh yang ada pada pasien. h. Terapis meminta klien menyebutkan jenis obat, dosis masing-masing obat, cara menggunakan, waktu menggunakann dan efek obat sesuai contoh obat yang ada ditangan klien secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis sampai semua mendapatkan giliran. i. Terapis memberikan pujiam setiap kali klien menyebutkan dengan benar. 5. Tahap Terminasi a. Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien melaksanakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal dan cara minum obat yang benar. c. Kontrak yang akan datang Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
Evaluasi dan Evaluasi Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan cara minum obat yang benar untuk mencegah timbulnya halusinasi.
Lampiran 6 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 5 MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain. 2. Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika memulai mengalami halusinasi 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang. 1. Spidol 2. Papan tulis/ whiteboard/ flipchart. 3. Diskusi dan tanya jawab 4. Bermain peran/ simulasi 1. Persiapan c. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4 d. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik Salam dari terapis kepada klien Klien dan terapis pakai papan nama d. Evaluasi/ validasi Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. Terpais menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menerapkan 3 cara lain dibuat. e. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan. Terapis menjelaskan aturan main berikut . Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 2. Tahap kerja a. Terapis menjelaskan pentingnya berbincang-bincang dengan orang lain untuk mengatasi halusinasi.
Setting Persiapan Alat Metode Langkah Kegiatan
b. Terapis meminta kepada klien bercerita situasi yang sering dialami sehingga mengalami halusinasi. Klien secara bergantian bercerita, searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis sampai semuanya mendapat giliran. c. Terapis memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-tanda halusinasi muncul. d. Terapis meminta klien memperagakan bercakap-cakap hal yang sama secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis sampai semua mendapatkan giliran. e. Terapis memberikan pujiam setiap kali klien menyebutkan dengan benar. 3. Tahap Terminasi a. Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien melaksanakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal, cara minum obat yang benar dan bercakap-cakap. c. Kontrak yang akan datang Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya. Evaluasi dan Evaluasi Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 5, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan bercakap-cakap untuk mencegah timbulnya halusinasi.