LAMPIRAN NOMOR TENTANG
: SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MALAWEI : P/VIII/SK-MLW/2/17/012 : FORMULARIUM OBAT DI PUSKESMAS MALAWEI
FORMULARIUM OBAT UNTUK PELAYANAN DASAR KESEHATAN DI PUSKESMAS MALAWEI KOTA SORONG
NOMOR
KELAS TERAPI
NAMA OBAT DAN URAIAN SUB KELAS TERAPI, NAMA GENERIK
FORMULASI (BENTUK SEDIAAN, KEKUATAN, DAN KEMASAN)
FASILITAS KESEHATAN POSOLOGI PUSKESMAS
PUSKESMAS PEMBANTU
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.1 ANALGESIK NARKOTIK 1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK
Ibuprofen
Tablet 200 mg Tablet 400 mg Sirup 100 mg/ 5 ml
√ √ √
√ √
Natrium Diclofenak
Tablet 25 mg Tablet 50 mg
√ √
√
Untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang : Dewasa : Dosis yang dianjurkan : sehari 3-4 kali 200 mg (2 sendok takar). Anak-anak : 1-2 tahun sehari 3-4 kali 50 mg (½ sendok takar). 3-7 tahun sehari 3-4 kali 100 mg (1 sendok takar). 8-12 tahun sehari 3-4 kali 200 mg (2 sendok takar). Untuk menurunkan demam pada anak-anak 1-2 tahun : sehari 3-4 kali 50 mg (½ sendok takar). 3-7 tahun :sehari 3-4 kali 100 mg (1 sendok takar). 8-12 tahun :sehari 3-4 kali 200 mg (2 sendok takar). Tidak direkomendasikan untuk anak dibawah 1 tahun. Harus diminum setelah makan. Dosis maksimal 100 mg/ hari (dosis awal maksimal 150 mg sehari pada hari pertama) dalam dosis terbagi dan dengan durasi sesingkat mungkin. Apabila berdasarkan penilaian dokter diperlukan dosis yang lebih tinggi, harus ada pertimbangan manfaat-resiko dengan baik. Tablet harus ditelan utuh dengan air sebelum makan.
Tablet 500 mg Sirup 120 mg/ 5 ml
√ √
√ √
Tetes 100 mg/ 1 ml
√
√
Asam Mefenamat
Kaplet 500 mg
√
√
Pehastan (Mefenamic Acid)
Kaplet salut selaput 500 mg
√
Meloxicam
Tablet 7.5 mg Tablet 15 mg
√ √
Piroxicam
Tablet 10 mg Tablet 20 mg
√ √
Phenylbutazone
Tablet 200 mg
√
Paracetamol
1.3 ANTIPIRAI
√
Dewasa : 1 tablet 3-4 kali sehari Anak-anak 6-12 tahun : ½ - 1 tablet 3-4 kali sehari. Atau sesuai petunjuk dokter. 1 sendok takar (5 ml) 0-1 tahun : ½ sendok takar 3-4 x sehari. 1-2 tahun : 1 sendok takar 3-4 x sehari. 2-6 tahun : 1-2 sendok takar 3-4 x sehari. 6-9 tahun : 2-3 sendok takar 3-4 x sehari. 9-12 tahun : 3-4 sendok takar 3-4 x sehari. Atau sesuai petunjuk dokter. Anak usia : 0-3 bulan : 3-4 kali sehari 0.4 ml tetes 4-11 bulan : 3-4 kali sehari 0.8 ml tetes 12-23 bulan : 3-4 kali sehari 1.2 ml tetes 2-3 tahun : 3-4 kali sehari 1.6 ml tetes 4-5 tahun : 3-4 kali sehari 2.4 ml tetes Dewasa dan anak-anak > 14 tahun. Dosis awal : 500 mg, kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam sesuai dengan kebutuhan. Dewasa dan anak-anak > 14 tahun. Dosis awal : 500 mg, kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam sesuai dengan kebutuhan. RA : sehari 15 mg, dapat diturunkan menjadi sehari 7.5 mg. OA : sehari 7.5 mg, bila perlu dosis dapat ditingkatkan menjadi sehari 15 mg. Pada pasien dialysis gagal ginjal berat, dosis sehari tidak boleh > 7.5 mg. Rematoid arthritis, Oasteoartritis, Spondilitas ankilosa, degenerasi persendian : Dosis awal 20 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi, selanjutnya 20 mg sehari selama 7-14 hari. Gout akut : 40 mg sehari dalam dosis tunggal, diikuti dosis 40 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi selama 5-7 hari. Spndilitas ankilosa, AR aktif, degenerasi sendi akut : sehari 300-600 mg dalam 2-3 dosis terbagi. Pemeliharaan : maksimal sehari 300-400 mg sehari.
Dewasa: Dosis awal : 100-300 mg sehari Dosis pemeliharaan : 200-600 mg sehari Dosis tunggal maksimum 300 mg. Bila diperlukan dapat diberikan yang lebih tinggi, maksimal 900 mg sehari. Dosis harus disesuaikan dengan cara pemantauan kadar asam urat dalam serum atau air seni dengan jarak waktu yang tepat hingga efek yang dikehendaki tercapai yaitu selama ± 1-3 minggu, atau : Untuk kondisis ringan : 2-10 mg/ kg BB sehari, atau 100200 mg sehari. Kondisis sedang : 300-600 mg sehari. Kondisi berat : 700-900 mg sehari.
Allopurinol
Tablet 100 mg Tablet 300 mg
√ √
√
Anak-anak : 10-20 mg/ kg BB atau 100-400 mg sehari. Penggunaan pada anak-anak khususnya keadaan malignan terutama leukemia serta kelainan senzim tertentu misalnya sindroma LeschNyhan. Penderita gangguan fungsi ginjal : Jumlah dan jangka pemberian perlu dikurangi disesuaikan dengan hasil pemantauan kadar asam urat dalam serum. Untuk pasien dewasa berlaku dosis sebagai berikut : Bersihan kreatinin : 2-10 ml/ menit. Dosis : 100 mg sehari atau dengan interval lebih panjang. Bersihan kreatinin : 10-20 ml/ menit. Dosis : 100-200 mg sehari. Bersihan kreatinin : > 20 ml/ menit. Dosis : Dosis normal. Dosis yang dianjurkan pada penderita dengan dialisa : Allopurinol dan metabolitnya dikeluarkan dengan dialysis ginjal. Jika dialysis perlu dilakukan lebih sering, dapat dipertimbangkan pemberian Allopurinol dengan dosis alternative 300-400 mg segera setelah dialisa tanpa pemberian lagi diantara interval waktu.
2. ANESTETIK 2.1 ANESTETIK LOKAL Lidocaine comp : Lidocaine 20 mg + Epinefrine (Adrenalina) 0,0125 mg Pehacain : Lidokain HCL 2% Epinefrin 1 : 80.000
√
Tergantung pada derajat anestesi yang diperlukan, biasanya 12 ml i.m atau s.k.
Inj 2 mL
√
Inj 2 mL
√
Tergantung pada derajat anestesi yang diperlukan, biasanya 12 ml i.m atau s.k.
Ih, gas dalam tabung
√
Sesuai kebutuhan
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN Oksigen
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF 3. ANTI ALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS Tab 0.5 mg
√
Inj i.v/i.m 5 mg/ ml
√
Klorfeniramine Maleat
Tablet 4 mg
√
Loratadine
Tablet 10 mg
√
Setirizine HCL
Tablet 10 mg
√
√
Deksametason
√
Dewasa : 0.5 mg - 0.9 mg dalam dosis terbagi. Anak-anak : sehari 2 x : 0-1 tahun (0.1 – 0.25 mg); 1-5 tahun (0.25 – 1 mg); 6-12 tahun (0.25 – 2 mg). Dosis permulaan : dapat berkisar antara 0.75-9 mg sehari, tergantung kepada parahnya penyakit. Dalam keadaan belum parah umumnya diberikan dosis yang lebih rendah, sedangkan pada penderita tertentu kemungkinan diperlukan dosis permulaan yang lebih tinggi. Penyakit ringan : dosis < 0.75 mg Penyakit berat : dosis > 9 mg Dosis selanjutnya : ditentukan dengan cara pengurangan dosis permulaan sedikit demi sedikit secara bertahap, dengan jarak waktu-antara secukupnya sampai dicapai dosis terendah yang akan tetap memberikan daya klinis yang diperlukan. Dewasa : 1 tablet 3-4 kali sehari. Anak-anak : 0.35 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis bagi. Dewasa dan anak >12 tahun : sehari 1x1 tablet 2-12 tahun dengan BB >30 kg : sehari 1x1 tablet Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun : 1 tablet (10 mg) sehari, diberikan selama makan malam. Saat ini tidak ada data yang menganjurkan bahwa dosis perlu dikurangi pada pasien usia lanjut. Pada pasien gagal ginjal, dosis harus dikurangi menjadi ½ tablet sehari.
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN 4.1 KHUSUS 4.2 UMUM 5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI
Diazepam
Tablet 2 mg
√
Dewasa : Ansietas : 2 mg – 10 mg, 2 – 4 kali sehari. Terapi tambahan pada spasme otot rangka : 2-10 mg, 3-4 kali sehari dalam dosis terbagi. Penghentian alcohol akut 10 mg, 3-4 kali sehari selama 24 jam pertama, kemudian dikurangi menjadi 5 mg, 3-4 kali sehari. Premidikasi : dewasa : 10 mg; anak-anak di atas 2 tahun : 0.25 mg/kg. Usia lanjut dan pasien yang lemah : 2-2.5 mg, 1-2 kali sehari dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan. Pada penderita dengan gangguan pulmoner kronik, penderita hati dan ginjal kronik dosis dikurangi. Anak-anak :
Inj i.v 5 mg/ ml Inj i.v 10 mg/ ml
√ √
Fenitoin Natrium
Kapsul 30 mg Kapsul 100 mg
√ √
Karbamazepin
Tablet 200 mg
√
Albendazol
Tablet 400 mg
√
Pirantel Pamoat
Tablet scored 125 mg
√
Tablet 100 mg
√
0.12-0.8 mg/kg sehari dibagi dalam 3 atau 4 dosis. Untuk ansietas dan sebagai pembantu penanganan spasme otot rangka : sehari 2-4 kali 2-10 mg tergantung beratnya penyakit. Untuk gejala-gejala pada penghentian alcohol akut : sehari 3-4 kali 10 mg. Lansia atau penderita yang lemah : dosis awal sehari 3-4 kali 1-25 mg. Bila diperlukan dan dapat ditoleransi, dosis dapat ditingkatkan bertahap. Penderita yang belum pernah mendapat pengobatan dapat dimulai dengan Fenitoin Natrium 3x100 mg dan dosis disesuaikan menurut respons terapeutik. Dewasa : dosis pemeliharaan, sehari 300-400 mg. Peningkatan dosis sampai 600 mg dapat dilakukan jika diperlukan. Anak-anak : Biasanya 5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi 2 atau 3 maks sehari 300 mg. Dosis pemeliharaan yang dianjurkan biasanya 4-8 mg/kgBB/hari. Anak-anak >6 tahun : Dosis minimum dewasa (sehari 300 mg). Untuk mencegah iritasi lambung karena alkalinitasnya, Fenitoin Natrium harus diminum sedikitnya dengan ½ gelas air. Epilepsy : Dewasa : dosis awal sehari 2x200 mg. Dinaikkan dengan interval seminggu hingga respon optimal : sehari 3-4x 200 mg. Dosis maksimal : 12-15 tahun : sehari 1000 mg; >15 tahun : sehari 1200 mg. Dewasa : sehari 1600 mg. Dosis pemeliharaan : sehari 800-1200 mg. Anak-anak 6-12 tahun : dosis awal : sehari 2x100 mg dengan interval seminngu sampai dapat direspon yang optimal. Dosis pemeliharaan : sehari 400800 mg. Trigeminal neuralgia : dosis awal, sehari 2x100 mg. Dosis dapat dinaikkan hingga sehari 2x200 mg. Dosis maksimal sehari 120 mg. Dosis pemeliharaan : sehari 400-800 mg.
6. ANTIINFEKSI 6.1 ANTELMINTIK 6.1.1 Antelmintik Intestinal
√
Dewasa dan anak >2 tahun : 1 kaplet sebagai dosis tunggal. Strongyloidiasis dan taeniasis : sehari 1 kaplet diberikan selama 3 hari berturut-turut. Tidak diperlukan pencahar atau puasa. Takaran tablet 125 mg untuk satu kali pengobatan 2-6 tahun 1-2 tablet 6-12 tahun 2-3 tablet > 12 tahun 3-4 tablet
6.1.2 Antifilaria Dietilkarbamazin
Untuk infeksi yang disebabkan oleh Loa-loa , W. bancrofti, B. malayi, B. Timori dan M. perstans : Anak-anak : Hari I : 25 – 50 mg
Hari II : 25 – 50 mg, 3 x sehari Hari III : 50 – 100 mg, 3 x sehari Hari IV – XXI : 2 mg/kg BB, 3 x sehari Dewasa : Hari I : 50 mg, dosis tunggal Hari II : 50 mg, 3 x sehari Hari III : 100 mg, 3 x sehari Hari IV – XXI : 2 mg/kg BB, 3 x sehari Untuk onkosersiasis Bayi : 0.5 mg/kg BB, 3 x sehari (maksimum 25 mg sehari) selama 3 hari. 1 mg/kg BB, 3 x sehari (maksimum 50 mg sehari) selama 3 atau 4 hari. 1.5 mg/kg BB, 3 x sehari (maksimum 100 mg sehari) selama 3 atau 4 hari. Dosis pemeliharaan : 2 mg/kg BB, 3 x sehari (maksimum 150 mg sehari) selama 2 atau 3 minggu. Anak-anak : Dosis pemeliharaan : 3 mg/kg BB, 3 x sehari selama 3 minggu. Dewasa : Dosis awal : 25 mg/hari, selama 3 hari pertama. Dilanjutkan : 50 mg/hari, selama 5 hari berikutnya. Dilanjutkan : 100 mg/hari, selama 3 hari berikutnya. Dan dosis pemeliharaan : 150 mg/hari, selama 2-3 minggu.
6.2 ANTIBAKTERI 6.2.1 Penisilin
Amoksisilin
Tablet scored 500 mg Capsul 250 mg Sirup kering 125 mg/ 5 ml
√ √ √
Ampisilin
Tablet scored 500 mg
√
Benzatin penisilin
Inj i.m 2,4 juta IU/ ml
√
√ √ √
1. Dewasa dan anak-anak dengan berat badan di atas 20 kg : 250 mg – 500 mg tiap 8 jam. 2. Anak-anak dengan BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam. 3. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis. 4. Pada penderita yang menerima dialisa peritoneal, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg sehari. 5. Gonokokus uretritis : Amoksisillin 3 gr sebagai dosis tunggal. 6. Anak-anak lebih dari 8 kg sebaiknya diberikan sirup kering. Secara umum dapat digunakan dosis pemakaian sebagai berikut : Dewasa dan anak-anak lebih 20 kg : 3-4 kali 250-500 mg/ hari. Anak-anak dibawah 20 kg : 50-100 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 4 dosis, tiap 6 jam. Dosis tinggi diberikan untuk infeksi yang lebih berat. Diminum 1 jam sebelum makan. Infeksi saluran nafas bagian atas (streptococcal group A) : 300.000-1.200.000 IU dosis tunggal. Sifilis :
Pehamoxil forte (Amoxycillin Tryhidrate)
Kaplet 500 mg
√
√
Primary, secondary dan latent : 2.400.000 IU dosis tunggal. Tertiary dan neurosyphilis : 2.400.000 IU dengan interval waktu 7 hari 3 x dosis. Pencegahan demam rematik : 1.200.000 IU 1 x sebulan atau 600.000 IU setiap 2 minggu. 1. Dewasa dan anak-anak dengan berat badan di atas 20 kg : 250 mg – 500 mg tiap 8 jam. 2. Anak-anak dengan BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam. 3. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis. 4. Pada penderita yang menerima dialisa peritoneal, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg sehari. 5. Gonokokus uretritis : Amoksisillin 3 gr sebagai dosis tunggal. 6. Anak-anak lebih dari 8 kg sebaiknya diberikan sirup kering.
6.2.2 Antibakteri Lain 6.2.2.1 Tetrasiklin Doksisiklin
Kapsul 100 mg
√
Hari pertama : 2 x sehari 100 mg, dilanjutkan dengan 100 mg/hari. Dewasa dan anak-anak dengan BB kurang dari 45 kg. Hari pertama 4,4 mg/kg BB dibagi dalam 2 dosis, selanjutnya 1x sehari 2,2 mg/kg BB. Untuk infeksi berat : 2,2 mg/kg BB setiap 12 jam. Untuk infeksi Streptococcus, lama terapi sedikitnya 10 hari. Untuk gonore akut, hari pertama 200 mg dan sebelum tidur 100 mg, lalu 2x sehari 100 mg selama 3 hari.
6.2.2.2 Kloramfenicol Kloramfenicol
Kapsul 250 mg
√
√
Dewasa, anak-anak dan bayi berumur di atas 2 minggu : sehari 50 mg/kg BB, dibagi dalam 3-4 dosis. Bayi berumur di bawah 2 minggu : Sehari 25 mg/kg BB, dibagi dalam 4 dosis.
6.2.2.3 Sulfa – Trimetoprim Bayi : Kotrimoksazole kombinasi tiap 5 ml : Sulfametoksazole 200 mg Trimetoprim 40 mg
Kotrimoksazole (dewasa) kombinasi : Sulfametoksazole 400 mg Trimetoprim 80 mg
Suspensi 60 ml
Tablet
√
√
√
√
6 minggu – 5 bulan : sehari 2 x ½ sendok teh. 6 bulan – 5 tahun : sehari 2 x 1 sendok teh. 1 dosis minimum dan pengobatan jangka panjang (lebih 14 hari) : sehari 2 x 1 tablet. Untuk kasus parah : sehari 2 x 1 sendok teh. 6-12 tahun : sehari 2 x 2 sendok teh. Anak usia 6-12 tahun : 2 x sehari 1 tablet. Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun Dosis lazim : 2 x sehari 2 tablet selama 10-14 hari. Infeksi berat : 2 x sehari 3 tabet. Untuk pengobatan jangka panjang : 2 x sehari 1 tablet. Untuk penderita gangguan fungsi ginjal dosis sebagai berikut: Creatinin clearance Dosis
>30 ml/menit 15-30 ml/menit <15 ml/menit
Dosis lazim ½ dosis lazim Pemberian tidak dianjurkan
6.2.2.4 Makrolid
Eritromisin
Kaplet 500 mg Sirup kering 200 mg/ 5 ml
√ √
Azitromycin
Kaplet 500 mg
√
Anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kgBB/hari, dibagi dalam jumlah yang sama tiap 6 jam. Dewasa dan anak > 20 kg : sehari 1-2 g, dibagi dalam jumlah yang sama tiap 6 jam. Infeksi parah : dosis dapat digandakan. Azithromycin sebaiknya diberikan sebagai dosis tunggal perhari dengan atau tanpa makanan. Azithromycin Tablet Salut Selaput sebaiknya ditelan secara utuh. Dewasa Dosis lazim untuk infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis 1 gram sebagai dosis tunggal. Untuk infeksi lain seperti infeksi saluran pernafasan dan infeksi kulit : Total dosis 1500 mg, diberikan 500 mg/ hari selama 3 hari. Sebagai alternative dengan total dosis yang sama dapat diberikan dengan dosis awal 500 mg diikuti 250 mg/hari untuk 4 hari berikutnya.
6.2.2.5 Aminoglikosida
Gentamisin
Inj 40 mg/ ml
√
Kanamycin
Inj 1 gr (potency) Inj 2 gr (potency)
√ √
Dewasa : sehari 3 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis. Infeksi yang mengancam jiwa : 5 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis, kurangi sampai dengan 3 mg/kgBB/hari sesegera mungkin. Anak 3-5 : mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis. Bayi baru lahir dan bayi : 6 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 dosis. Bayi premature atau cukup bulan <1 minggu : 6 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi. Gonorrhea 280 mg IM dosis tunggal. Infeksi akut : Sehari 1-2 g. TB : seminggu sehari 3x1 g atau seminggu sehari 2x2 g. GO : 2 g dosis tunggal.
6.2.2.6 Kuinolon
Siprofloksasin
Tablet scored 500 mg
√
√
Dewasa : Infeksi ringan/ sedang saluran kemih : 2 x 250 mg sehari. Infeksi berat saluran kemih : 2 x 500 mg sehari. Infeksi ringan/sedang saluran nafas, tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 250-500 mg sehari. Infeksi berat saluran nafas, tulang, sendi, kulit, jaringan lunak : 2 x 500-750 mg sehari. Prostatitis kronis : 2 x 500 mg Infeksi saluran cerna : 2 x 500 mg sehari. Gonore akut : 250 mg dosis tunggal. Untuk mencapai kadar yang adekuat pada osteomyuelitis akut, dosis tidak boleh kurang dari 2 x 750 mg sehari.
Lama pengobatan tergantung beratnya infeksi, kemajuan klinis dan bakteriologis. Untuk infeksi akut, lama pengobatan biasanya 5-10 hari. Pada umumnya pengobatan harus diteruskan sampai minimal 3 hari setalah gejala klinis hilang. Dosis pada gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit, maka dosis normal hanya diberikan 1 kali sehari atau jika diberika 2 kali sehari, dosis harus dikurangi separuhnya. 6.2.2.6 Sefalosporin
Cefadroxyl
Cefixime
Kapsul 250 mg Kapsul 500 mg Sirup kering 125 mg/ 5 ml Sirup kering 250 mg/ 5 ml
Kapsul 100 mg Kapsul 200 mg
√ √ √ √
√ √
√
Dewasa : Infeksi saluran kemih : 1-2 g/ hari dalam dosis tunggal atau terbagi. Biasanya 2 g/ hari dalam dosis terbagi. Infeksi kulit dan jaringan lunak : 1 g/ hari atau 500 mg/ 12 jam. Faringitis, tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococus haemolyticus : 1 g/ hari dalam 2 dosis terbagi diberikan selama 10 hari. Infeksi ringan : 1 g/ hari dalam dosis terbagi dua (2x500 mg). Infeksi sedang sampai berat : 1-2 g/ hari dalam dosis terbagi 2 (500 mg – 1 g tiap 12 jam). Anak-anak : 30 mg/ kg BB/ hari dalam dosis terbagi tiap 12 jam. Pasien gangguan ginjal : Dosis diatur sesuai bersihan kreatinin untuk mencegah terjadinya akumulasi obat. Dewasa : dosis awal 1.000 mg dan dosis pemeliharaan 500 mg setiap hari dengan interval waktu sebagai berikut : Bersihan kreatinin Interval dosis (mL/ min) (Jam) 0 – 10 36 10 – 25 24 25 – 50 12 Dewasa dan anak-anak dengan BB ≥ 30 kg : dosis harian yang direkomendasikan adalah 50-100 mg (potensi) cefixime yang diberikan per oral 2x sehari. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan usia penderita, berat badan dan keadaan penderita. Untuk infeksi yang berat, dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg (potensi) diberikan 2x sehari.
6.2.2.7 Lain-lain Dewasa : Infeksi berat : 150 mg – 300 mg tiap 6 jam Infeks lebih berat : 300 mg – 450 mg tiap 6 jam Clindamycin
Capsul 150 mg
√
Anak-anak : Infeksi berat
: 8 – 16 mg/kg/hari terbagi dalam 3-4 dosis yang sama. Untuk mencegah kemungkinan iritasi kerongkongan, kapsul harus ditelan dengan satu gelas penuh air.
Metronidazole
Tablet 500 mg
√
Tablet scored 100 mg
√
√
Pada kasus-kasus infeksi yang disebabkan oleh streptokokus β-hemolitik, pengobatan harus dilanjutkan sekurangkurangnya 10 hari. Jika terjadi diare selama pengobatan, penggunaan antibiotic ini harus dihentikan. Dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesudah makan. Amoebiasis : Dewasa, intestinal amoebiasis : 750 mg 3x sehari selama 510 hari. Dewasa, hepatic amoebiasis : 750 mg 3x sehari selama 5-10 hari. Anak : 35-50 mg/kg BB sehari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Trichomomiasis : Untuk mencegah reinfeksi, suami atau istri dari penderita diberi dosis yang sama. Dewasa : 2 gram dalam dosis tunggal selama 1 hari atau dalam dosis terbagi 500 mg 2x sehari atau 250 mg 3x sehari selama 7 hari berturut-turut. Anak : 15 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 selama 710 hari. Giardiasis : Dewasa : 250 mg – 500 mg, 3x sehari selama 5-7 hari atau 2 gram sehari dalam dosis tunggal selama 3 hari. Anak : 5 mg/kg BB 3x sehari selama 5-7 hari. Infeksi bakteri anaerobic : untuk infeksi yang serius, Metronidazole i.v diberikan pada awal pengobatan. Dewasa : 7,5 mg/kg BB setiap 6 jam (± 500 mg untuk dewasa dengan BB 70 kg) maksimal 4 gram sehari selama 7-10 hari.
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS 6.3.1 Antilepra Dapson Rifampisin
Kapsul 300 mg
√
Dewasa : 600 mg 1 x sebulan dengan anti lepra lain. Anak-anak : sebulan 1 x 10 mg/kgBB. Pemeliharaan 1 x sebulan selama 2 tahun (multibasiler) dan 6 bulan (pausibasiler).
6.3.2 Antituberkulosis Dewasa : - Terapi Insoniazid
Tablet 100 mg Tablet 300 mg
√ √
Anak
- Profilaksis : - Terapi - Profilaksis
Streptomisin
Serbuk injeksi 1000 mg/ vial
√
: sehari 300-400 mg atau sehari 4-5 mg/kg BB, dosis tunggal. : sehari 300 mg dosis tunggal. : sehari 10-20 mg/kg BB, dosis tunggal : sehari 10 mg/kg BB, dosis tunggal.
Tuberculosis : sehari 1 g dosis tunggal atau lebih dalam 2 dosis terbagi , selama 6-12 bulan atau lebih. Meningitis atau nefritik tuberculosis : sehari 2 g, dosis tunggal atau dalam dosis terbagi secara terus menerus tanpa interval.
Meningitis tuberculosis intratekal : sehari 25-50 mg. Kombinasi untuk dewasa : Paduan dalam bentuk dosis tetap (KDT/ FDC) Rifampisin Isoniasid Pirazinamid Etambutol
Kombinasi untuk dewasa : Paduan dalam bentuk dosis tetap (KDT/ FDC) Rifampisin Isoniasid
Kombinasi untuk anak : Paduan dalam bentuk dosis tetap (KDT/ FDC) Rifampisin Isoniasid Pirazinamid
Kombinasi untuk anak : Paduan dalam bentuk dosis tetap (KDT/ FDC) Rifampisin Isoniasid
Kapl 150 mg Tab 75 mg Tab 400 mg Tab 275 mg
Kapl 150 mg Tab 150 mg
Kapl 75 mg Tab 50 mg Tab 150 mg
Kapl 75 mg Tab 50 mg
√
Berat Badan (kg) 2 bulan tiap hari 30 - 37 2 tablet 38 - 54 3 tablet 54 - 70 4 tablet ≥ 70 5 tablet TABLET TIDAK BOLEH DIBELAH DAN DIGERUS
√
Berat Badan (kg) 2 bulan tiap hari 30 - 37 2 tablet 38 - 54 3 tablet 54 - 70 4 tablet ≥ 70 5 tablet TABLET TIDAK BOLEH DIBELAH DAN DIGERUS
√
Berat Badan (kg) 2 bulan tiap hari 5-9 1 tablet 10 - 14 2 tablet 15 - 19 3 tablet 20 - 32 4 tablet TABLET TIDAK BOLEH DIBELAH DAN DIGERUS
√
Berat Badan (kg) 4 bulan tiap hari 5-9 1 tablet 10 - 14 2 tablet 15 - 19 3 tablet 20 - 32 4 tablet TABLET TIDAK BOLEH DIBELAH DAN DIGERUS
√
Dosis harian flucnazole harus berdasarkan jenis infeksi fungal. Umumnya candidiasis vaginal memberikan respons pada dosis tunggal. Terapi untuk berbagai jenis infeksi harus dilakukan berbagai dosis terapi hingga gejala klinis dan hasil test laboratorium menunjukkan aktifitas fungal telah dapat diatasi. Satu periode terapi tidak cukup karena dapat timbul infeksi berulang. Penderita dengan AIDS dan meningitis crytococcal, candidiasis oropharyngeal memerlukan dosis pemeliharaan untuk mencegah ambuh kembali. Dewasa : 1. Untuk terapi meningitis crptococcal dan infeksi cryptococcal
6.4 ANTIFUNGI 6.4.1 Antifungi, sistemik
Flukonazol
Kapsul 150 mg
pada organ lain, umumnya dosis awal adalah 400 mg pada hari pertama dan selanjutnya 200-400 mg satu kali sehari. Jangka waktu terapi infeksi cryptococcal tergantung dari kondisi klinis dan reaksi mycological, tetapi umumnya selama 6-8 minggu untuk terapi meningitis cryptococcal. Untuk mencegah kambuh kembali meningitis cryptococcal pada penderita AIDS, setelah penderita mendapatkan satu rangkaian terapi penuh, fluconazole dapat diberikan secara teratur dalam waktu yang tidak terbatas sebanyak 200 mg sehari. 2. Untuk cancicemia, penyebaran candidiasis dan infeksi radang candida lain, dosis umumnya 400 mg pada hari pertama dan selanjutnya 200 mg sehari. Tergantung dari reaksi klinis, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg sehari. Jangka waktu terapi berdasarkan reaksi klinis. 3. Pada candidiasis oropharyngeal, dosis lazim adalah 50-100 mg sehari sekali selama 7-14 hari. Jika diperlukan terapi dapat dilanjutkan untuk waktu yang lebih lama tergantung dari fungsi imunitasnya. Pada candidiasis atropic oral yang berhubungan dengan gigi palsu, dosis lazim adalah 50 mg sekali sehari selama 14 hari digunakan bersamaan dengan anti septic untuk pencegahan infeksi local pada gigi palsu. Untuk infeksi candidia lain pada mukosa (kecuali genital candidiasis) misalkan esophagitis, infeksi bronchopulmonary non-invasive, candiduria, candidiasis mucocutaneous dll, umumnya dosis efektif adalah 50-100 mg sehari, diberikan pada penderita AIDS setelah penderita mendapatkan satu rentang terapi penuh, fluconazole dapat diberikan dalam dosis 150 mg seminggu sekali. 4. Pada terapi vaginal candidiasis, fluconazole harus diberikan dalam dosis tunggal yaitu 150 mg. Pada anak-anak : Penggunaan pada anak-anak dibawah 16 tahun tidak direkomendasikan. Kecuali atas rekomendasi dokter, fluconazole dapat digunakan pada anak dengan usia 1 tahun atau lebih dengan fungsi ginjal yang normal dosis yang rekomendasikan adalah 1-2 mg/kg sehari untuk infeksi candida superficial dan 3-6 mg/kg untuk infeksi candida/cryptococcal sehari. Rekomendasi ini kurang lebih menggunakan dosis dewasa dalam a mg/kg basis. Akan tetapi, data awal pada anak-anak 5-13 tahun menunjukkan bahwa fluconazole lebih cepat dieliminasi dari orang dewasa. Oleh karena itu, untuk infeksi berat atau life-threatening, dosis lebih tinggi perhari mungkin diberikan. Dosis perhari hingga 12 mg/kg pernah diberikan pada sedikit anak-anak. Tidak boleh melampaui maksimum dosis dewasa perhari yaitu adalah 400 mg. Pada anak-anak dengan gangguan fungsi ginjal, dosis sehari-hari harus dikurangi dari dosis yang diberikan pada orang dewasa, tergantung dari gangguan fungsi ginjalnya. Pada usia lanjut : Apabila tidak ada kerusakan ginjal, dosis normal dapat
digunakan. Pada penderita dengan kerusakan ginjal (Creatinine clearance <50 ml/min) dosis harus disesuaikan dengan uraian dibawah. Pada penderita dengan kerusakan ginjal : Fluconazole sebagian besar diekskresikan melalui air seni. Tidak ada penyesuaian pada dosis tunggal. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang akan mendapat berbagai dosis fluconazole, dosis dimulai dari 50 mg hingga 400 mg. Setelah dosis tersebut, dosis harian (tergantung dari kondisi) harus berdasarkan pada table berikut : Creatinine Clearance (ml/min)
Griseofulvin, micronized
Tablet 125 mg
√
√
Ketokonazole
Tablet 200 mg
√
√
Prosentase dosis yang dianjurkan >50 100 % 11-50 50 % Penderita dengan dialysis Sekali dosis setelah setiap regular sesi dialysis. Dewasa : 500 mg perhari dosis tunggal atau dosis terbagi. Untuk infeksi yang lebih berat 750 mg – 1000 mg perhari dalam dosis terbagi. Anak : 10 mg/kg BB dalam dosis tunggal atau terbagi. Anak-anak dan bayi yang kurang dari 2 tahun : bila ada dosis yang direkomendasikan. Obat diberikan bersama makanan. Lama pengobatan : Tinea capitis : 4-6 minggu Tinea corporis : 2-4 minggu Tinea pedis : 4-8 minggu Tinea unguium (tergantung pada kecepatan pertumbuhan kuku jari tangan) paling sedikit 4 bulan dan 6 bulan untuk kuku kaki. Tidak boleh digunakan untuk anak dibawah umur 2 tahun. Dewasa : Infeksi Kulit : 1 tablet (200 mg) sekali sehari pada waktu makan. Apabila tidak ada reaksi dengan dosis ini, dosis ditingkatkan menjadi 2 tablet (400 mg sehari). Anak-anak : Anak dengan BB kurang dari 15 kg : 20 mg 3x sehari pada waktu makan. Anak dengan BB 15-30 kg : 100 mg sekali sehari pada waktu makan. Anak dengan BB lebih dari 30 kg sama dengan dewasa. Pada umumnya dosis diteruskan tanpa interupsi sampai minimal 1 minggu setelah semua symptom hilang dan sampai kultur pada media menjadi negatif. Pengobatan profilaksis : 1 tablet (200 mg) sehari pada waktu makan. Lama pengobatan : Mycoisi pada kulit yang disebabkan oleh dermatophyte : 4 minggu.
Nistatin
Tablet vaginal 100.000 IU
Pitriasis versikolor : 10 hari. Mucocutaneous candidiasis : 2-3 minggu. Infeksi rambut : 1 bulan. Intra vagina : Kandidiasis vagina : 1-2 x sehari 1 tablet vaginal, selama 2 minggu berturut-turut atau menurut petunjuk dokter.
√
6.5 ANTIPROTOZOA 6.5.1 Antiamuba dan Antigiardiasis
Metronidazole
Tablet 500 mg
√
√
Dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesudah makan. Amoebiasis : Dewasa, intestinal amoebiasis : 750 mg 3x sehari selama 510 hari. Dewasa, hepatic amoebiasis : 750 mg 3x sehari selama 5-10 hari. Anak : 35-50 mg/kg BB sehari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Trichomomiasis : Untuk mencegah reinfeksi, suami atau istri dari penderita diberi dosis yang sama. Dewasa : 2 gram dalam dosis tunggal selama 1 hari atau dalam dosis terbagi 500 mg 2x sehari atau 250 mg 3x sehari selama 7 hari berturut-turut. Anak : 15 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 selama 710 hari. Giardiasis : Dewasa : 250 mg – 500 mg, 3x sehari selama 5-7 hari atau 2 gram sehari dalam dosis tunggal selama 3 hari. Anak : 5 mg/kg BB 3x sehari selama 5-7 hari. Infeksi bakteri anaerobic : untuk infeksi yang serius, Metronidazole i.v diberikan pada awal pengobatan. Dewasa : 7,5 mg/kg BB setiap 6 jam (± 500 mg untuk dewasa dengan BB 70 kg) maksimal 4 gram sehari selama 7-10 hari.
6.5.2 Antimalaria 6.5.2.1 Untuk pencegahan
Doksisiklin
Kombinasi (kombipak) Dihydroartemisinin Piperaquine phosphate
40 mg 320 mg
Kapsul 100 mg
√
Tablet
√
Hari pertama : 2 x sehari 100 mg, dilanjutkan dengan 100 mg/hari. Dewasa dan anak-anak dengan BB kurang dari 45 kg. Hari pertama 4,4 mg/kg BB dibagi dalam 2 dosis, selanjutnya 1x sehari 2,2 mg/kg BB. Untuk infeksi berat : 2,2 mg/kg BB setiap 12 jam. Untuk infeksi Streptococcus, lama terapi sedikitnya 10 hari. Untuk gonore akut, hari pertama 200 mg dan sebelum tidur 100 mg, lalu 2x sehari 100 mg selama 3 hari. Pemakaian oral Pasien oral harus mengikuti petunjuk dokter. Dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
Kuinin
Tablet 222 mg
Berat Badan
Usia
Dosis (1-3 Hari)
<5 kg
0-1 bulan
0.25 tablet
6-10 kg
2-11 bulan
0.5 tablet
11-17 kg
1-4 tahun
1 tablet
18-30 kg
5-9 tahun
1.5 tablet
31-40 kg
10-14 tahun
2 tablet
41-59 kg
≥ 15 tahun
3 tablet
≥ 60 kg
≥ 15 tahun
4 tablet
√
Kloroquin
Tablet 250 mg
√
Primakuin
Tablet 15 mg
√
Penderita setengah kebal : 4 tablet sebagai dosis tunggal. Penderita tidak kebal : anak : 4 tablet setelah 6 jam, diikuti dengan 2 tablet, kemudian sehari 2 tablet selama 2 hari berikutnya. Anak dan bayi dibawah 1 tahun : 1/8 dosis dewasa; 1-3 tahun : ¼ dosis dewasa; 3-6 tahun : ½ dosis dewasa; 6-12 tahun : 1/3 dosis dewasa; 12-16 tahun : ¾ dosis dewasa. Dewasa : sehari 1 tablet selama 14 hari. Atau menurut petunjuk dokter.
6.6 ANTIVIRUS 6.6.1 Antiherpes
Asiklovir
Tablet scored 200 mg Tablet scored 400 mg
√ √
√ √
Dewasa : Pengobatan infeksi Herpes Simplex : 5 kali sehari 200 mg (setiap 4 jam) selama 5 hari. Suppression Infeksi Herpes Simplex : 4 kali sehari 200 mg (setiap 6 jam) selama 5 hari. Pengobatan Infeksi Herpes Zoster : 5 kali sehari 800 mg (setiap 4 jam) selama 7 hari. Anak-anak : Pengobatan infeksi virus herpes simplex dan propylaxis infeksi herpes simplex : Kurang dari 2 tahun : ½ dari dosis dewasa. Lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa.
6.6.2 Antiretroviral 6.6.2.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibator (NRTI) Kombinasi : Zidovudin 300 mg Lamivudin 150 mg
Tablet
√
Dewasa dan anak-anak usia > 12 tahun : 2 kali sehari 1 kaplet. Dapat diberikan dengan atau tanpa makanan. Terapi menggunakan obat ini harus dalam pengawasan dokter yang berpengalaman dalam pengobatan infeksi HIV. Bila pengurangan dosis obat ini secara klinik diperlukan,
Lamivudine (3TC)
Tablet 150 mg
√
atau bila salah satu komponen (Lamivudine atau Zidovudine) harus dikurangi atau dihentikan, maka digunakan sediaan Lamivudine dan Zidovudine yang terpisah. Dewasa dan remaja 12-16 tahun : Dosis yang dianjurkan adalah 150 mg dua kali sehari dipadukan dengan Zidovudine. Dewasa dengan BB rendah (≤ 50 kg) : dosis peroral yang dianjurkan adalah 2 mg/kg dua kali sehari dipadukan dengan Zidovudine. Tidak ada data yang mendukung dosis yang dianjurkan untuk remaja dengan BB rendah (≤ 50 kg). Anak-anak 3 bulan hingga 12 tahun : dosis yang dianjurkan adalah 4 mg/kg dua kali sehari hingga maksimum 150 mg sehari dipadukan dengan Zidovudine. Tidak ada pengalaman dengan anak < 3 bulan. Lamivudine boleh dimakan dengan atau tanpa makanan.
6.6.2.2 Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibator (NNRTI) Efavirens
Tenofovir
Tablet 600 mg
Kaplet 300 mg
√
√
Dewasa: oral 1x300 mg/hari Modifikasi dosis pada gangguan ginjal: ; • Clcr 30-49 mL/menit: 300 mg setiap 48 jam; • CLcr 10-29 mL/menit: 300 mg, 2x/minggu; • Clcr <10 mL/menit tanpa hemodialisis : tidak direkomendasikan. Dengan hemodialisis: 300 mg setiap 7 hari, 12 jam setelah hemodialisis. Modifikasi dosis pada gangguan hati: tidak dibutuhkan modifikasi dosis. Dosis yang direkomendasikan sehari 1 x 1 kaplet selama 14 hari (harus dipenuhi karena dapat mengurangi ruam), diikuti dengan sehari 2 x 1 kaplet, dalam bentuk kombinasi dengan ARV lainnya. Bila diberikan dalam bentuk kombinasi, hendaknya diberikan informasi mengenai penggunaan obat tersebut. Monitoring pasien : Hendaknya dilakukan uji kimia klinik, termasuk uji fungsi hati sebelum menggunakan Nevirapine dan pada interval waktu tertentu selama terapi.
Nevirapine
Tablet 200 mg
√
Pengaturan dosis : Hentikan pemakaian bila terjadi ruam berat. Pasien yang mengalami ruam selama 14 hari pertama terapi, hendaknya tidak meningkatkan dosis Nevirapine hingga ruam timbul lagi. Pemberian Nevirapine hendaknya dihentikan pada pasien yang pada uji fungsi hati menunjukkan ketidaknormalan (tidak termasuk GGT), hingga uji fungsi hati menunjukkan ke keadaan normal. Penggunaan Nevirapine dapat dimulai kembali dengan dosis 200 mg/hari. Peningkatan dosis harian menjadi 2 x 200 mg sehari hendaknya dilakukan dengan hatihati. Hendaknya pemakaian dihentikan secara permanen bila uji fungsi hati menunjukkan ketidaknormalan. Pasien yang menghentikan pemakaian Nevirapine selama lebih dari 7 hari hendaknya memulai menggunakan dosis yang
direkomendasikan yaitu 1 x 200 mg sehari selama 14 hari pertama, diikuti dengan 2 x 200 mg sehari. Tidak terdapat data dosis Nevirapine yang direkomendasikan untuk pasien yang mengalami disfungsi hati, insufisiensi ginjal atau dialysis. 7. ANTIMIGREN Betahistine Mesilate
Tablet 6 mg
Dewasa : 1-2 tablet (6-12 mg) 3 kali sehari, sesudah makan. Dosis disesuaikan dengan usia dan keadaan penyakit.
√
7.1 PROFILAKSIS 8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF 8.1 HORMON DAN ANTIHORMON Tab 0.5 mg
√
Injeksi 5 mg/ ml
√
√
Deksametason
Metilprednisolon
Tablet 4 mg
Dewasa : 0.5 mg - 0.9 mg dalam dosis terbagi. Anak-anak : sehari 2 x : 0-1 tahun (0.1 – 0.25 mg); 1-5 tahun (0.25 – 1 mg); 6-12 tahun (0.25 – 2 mg). Dosis permulaan : dapat berkisar antara 0.75-9 mg sehari, tergantung kepada parahnya penyakit. Dalam keadaan belum parah umumnya diberikan dosis yang lebih rendah, sedangkan pada penderita tertentu kemungkinan diperlukan dosis permulaan yang lebih tinggi. Penyakit ringan : dosis < 0.75 mg Penyakit berat : dosis > 9 mg Dosis selanjutnya : ditentukan dengan cara pengurangan dosis permulaan sedikit demi sedikit secara bertahap, dengan jarak waktu-antara secukupnya sampai dicapai dosis terendah yang akan tetap memberikan daya klinis yang diperlukan. Dosis dewasa dan anak-anak ≥ 12 tahun : Umumnya 4-48 mg/hari sebagai dosis tunggal atau terbagi. Pada keadaan sklerosis : status 60 mg/hari selama 1 minggu, dilanjutkan 64 mg/hari selama 1 bulan. Dosis anak-anak ≤ 12 tahun : Insufisiensi adrenokortikoid : 117 mcg/kg BB atau 3.33 mg/m² permukaan tubuh/ hari dibagi ke dalam 3 dosis. Indikasi lain : 417 mcg-1.67 mg/kg BB atau 12.5-50 mg/m² permukaan tubuh/ hari dibagi dalam 3-4 dosis.
√
9. OBAT yang MEMPENGARUHI DARAH 9.1 ANTIANEMI
Asam folat
Tablet 1 mg
√
√
Sianokobalamin (Vitamin B12)
Tablet 50 mcg
√
√
Tablet tambah darah kombinasi :
Tablet
√
√
Difesiensi asam folat, dosis awal 0.25-1 mg sehari sampai terdapat respon klinis, dosis penunjang 0.25 sehari, suplemen diet 0.1-1 mg pada wanita hamil, pada keadaan kebutuhan asam folat meningkat 0.5-1 mg sehari. Dewasa : sehari 50-100 mcg. Anak : sehari 5-30 mcg. Sehari sekali 1 tablet salut gula.
Ferrous Sulfate 180 mg Folic Acid 400 mcg Hemafort : Besi (II) fumarat Mangan sulfat Tembaga sulfat Vitamin C Asam folat Vitamin B12
300 0.2 0.2 100 2 15
mg mg mg mg mg mcg
Tablet salut
√
√
Dewasa : 1 x sehari 1 tablet salut gula sewaktu atau sesudah makan. Dosis ini dapat dinaikkan sampai 2 tablet salut gula sehari bila perlu, atau menurut petunjuk dokter. Anak : Menurut petunjuk dokter.
9.2 OBAT yang MEMPENGARUHI KOAGULASI Dewasa : sehari 3 x 1 tablet bagi ibu yang menyusui untuk mencegah perdarahan pada bayinya; Sehari 3 x untuk pencegahan ataupun pengobatan hipoprotrombinemia. Profilaksis hemorrhage pada bayi baru lahir : 0.5-1 mg Vitamin K1 diberikan secara i.m, 6 jam setelah bayi dilahirkan. Pengobatan hemorrhage pada bayi baru lahir : 1 mg Vitamin K1 diberikan secara i.m/s.k
Tablet salut 10 mg
√
Injeksi i.m 2 mg/ ml
√
Tablet 500 mg
√
Injeksi 250 mg/ ml
√
Larutan 100 mg/ ml Cairan 0.1%
√ √
√ √
Dioleskan secukupnya pada daerah kulit yang sakit. Dioleskan secukupnya pada daerah kulit yang sakit.
Cairan 70%
√
√
Sesuai kebutuhan
Fitomenadion (Vitamin K1)
9.3 OBAT ANTIFIBRINOLISTIK
Asam traneksamat
Fibrinolisis local : 15-25 mg/kg BB, 2-3 kali sehari Dewasa : 250-500 mg/hari dalam dosis terbagi melalui injeksi IV secara lambat atau IM. Fibrinolisis local : dosis standar yang direkomendasikan adalah 500-1000 mg injeksi IV secara lambat (1 ml/menit) 3x sehari. Pada orang tua, tidak perlu pengurangan dosis kecuali jika ada tanda kegagalan ginjal.
10. ANTISEPTIK dan DISENFEKTAN 10.1 ANTISEPTIK Povidon iodine Rivanol 10.2 DISENFEKTAN Etanol 70% 11. OBAT dan BAHAN untuk GIGI dan MULUT 11.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI Eugenol Formokresol Gutta percha dan paper points Kalsium hidroksida Klorfenol kamfer mentol (CHKM) Klorheksidin Natrium hipoklorit Pasta pengisi saluran akar
Cairan Cairan 15 mm – 40 mm 45 mm – 80 mm Bubuk, pasta Cairan Lar 0.2% Cairan konsentrat 5% Pasta
√ √
Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
√
Sesuai kebutuhan
√ √ √ √ √
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
11.2 ANTIFUNGI OROFARINGEAL 11.3 BAHAN TUMPAT Bahan tumpatan sementara Glass ionomer ART (Atraumatic Restorativ Treatment) Komposit resin
Lar, serbuk Serbuk Set
√ √ √
Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
Pehacain : Lidokain HCL 2% Epinefrin 1 : 80.000
Inj 2 mL
√
Tergantung pada derajat anestesi yang diperlukan, biasanya 12 ml i.m atau s.k.
Lidocain comp
Lidocaaine 20 mg + Epinefrine (Adrenalina) 0,0125 mg
√
Tergantung pada derajat anestesi yang diperlukan, biasanya 12 ml i.m atau s.k.
Tab 40 mg
√
Untuk Edema : Dewasa Dosis awal 20-80 mg/ oral sebagai dosis tunggal, jika diperlukan dapat diulang dengan dosis yang sama 6-8 jam kemudian sebaiknya diberikan pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan 20-40 mg setiap 6-8 jam sampai diperoleh efek dieresis yang diharapkan kemudian dosis diberikan 1-2 kali/ hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 600 mg/ hari pada pasien dengan keadaan edema yang parah. Anak-anak Dosis awal 1-2 mg/kg BB sebagai dosis tunngal, jika respon yang diharapkan tidak tercapai, dosis dapat ditingkatkan 12 mg/kg BB setiap 6-8 jam sampai tercapai dieresis yang diharapkan. Dosis maksimal 6 mg/kg BB. Untuk pemeliharaan dosis dikurangi sampai tingkat minimum efektif untuk pemeliharaan. Untuk Hipertensi : Dewasa : Sehari 1 x 40 mg, dosis disesuaikan dengan keadaan penderita.
Glibenclamide
Tab 5 mg
√
Glimepiride
Tab 2 mg
√
11.4 PREPARAT LAINNYA
12. DIURETIK
Furosemide
13. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPTIK 13.1 HORMON ANTIDIURETIK 13.2 ANTIDIABETES 13.2.1 Antidiabetes, Oral Dosis lazim sehari 5 mg. Dosis permulaan lansia sehari 2.5 mg. Dosis total : sehari <15 mg. Dosis tunggal maksimum : 10 mg per hari. Pada prinsipnya, dosis glimepiride ditentukan berdasarkan kadar gula darah yang diinginkan. Dosis glimepiride yang
diberikan sebaiknya adalah dosis terendah yang mampu mengontrol kondisi metabolic pasien. Terapi glimepiride harus dimulai dan dibawah pengawasan dokter. Glimepiride harus diminum sesuai jadwal dan dosis yang telah diresepkan. Apabila lupa minum obat, pasien tidak boleh mengkoreksi dosis sendiri dengan meminum obat di jadwal minum berikutnya dengan dosis yang lebih besar. Langkah yang diambil jika menghadapi situasi seperti ini (lupa minum obat atau tidak makan) atau situasi dimana obat yang tidak dapat diminum pada saat jadwal minum obat, harus didiskusikan dan telah menjadi kesepakatan dokter dan pasien. Dokter harus diinfokan dengan segera apabila pasien minum obat dengan dosis terlalu tinggi dari yang disarankan. Dosis awal dan pemeliharaan diatur berdasarkan hasil pemeriksaan rutin dari glukosa di dalam darah dan urin. Pemantauan kadar glukosa darah dan urin juga dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi kegagalan terapi baik primer maupun sekunder. Dosis awal dan titrasi : biasanya dimulai denga dosis 1 mg satu kali sehari. Jika dibutuhkan, dosis harian dapat ditingkatkan. Peningkatan dosis harus dilakukan berdasarkan pemantauan rutin dari gula darah dan sebaiknya dilakukan secara bertahap, misalnya dengan interval 1 atau 2 minggu dan diberikan dengan peningkatan dosis seperti berikut : 1 mg2 mg-3 mg-4 mg dan pada kondisi tertentu hingga 8 mg. Dosis yang dibutuhkan untuk diabetes terkontrol berada dalam rentang tertentu. Rentang dosis yang dibutuhkan diabetes yang terkontrol biasanya adalah 1 mg hingga 4 mg sehari. Hanya pada beberapa pasien dibutuhkan dosis yang lebih tinggi hingga lebih dari 6 mg sehari. Glimepiride cukup diberikan satu kali sehari. Obat harus diminum segera sebelum sarapan atau segera sebelum makanan yang pertama kali di makan. Sangatlah penting untuk tidak melewati waktu makan setelah minum glimepiride. Penyesuaian dosis sekunder : setelah control diabetes membaik, sensitivitas insulin akan meningkat, oleh karenanya kebutuhan dosis glimepiride dapat diturunkan. Untuk menghindari penurunan gula darah yang berlebih (hipoglikemia), wktu dan penurunan dosis glimepiride harus dipertimbangkan. Penyesuaian dosis harus juga dipertimbangkan berat badan atau pola hidup pasien berubah. Durasi terapi : terapi glimepiride biasanya adalah terapi jangka panjang. Mengganti obat diabetes oral lain ke glimepiride : pada saat glimepiride menjadi pengganti obat lain, dosis awal adalah 1 mg; hal ini dilakukan meskipun obat yang sebelumnya diminum telah diberikan dalam dosis maksimal. Kombinasi dengan Metformin : penambahan obat lain dimulai dengan dosis rendah, berdasarkan kadar gula darah yang diinginkan dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga ke dosis maksimal. Kombinasi dengan Insulin : apabila kadar gula darah tidak dapat terkontrol secara adekuat dengan glimepiride hingga dosis maksimal, insulin dapat diberikan secara bersamaan. Pada kasus ini, dosis glimepiride yang diberikan saat tersebut
Metformin
Tab 500 mg
13.2.2 Antidiabetes, Parenteral 13.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS 13.3.1 Androgen 13.3.2 Estrogen 13.3.3 Progestogen
√
tidak diubah. Efikasi terapi jangka panjang sebaiknya dimonitor dengan pengukuran kadar HbA1C, misalnya setiap 3 hingga 6 bulan. Pemberian glimepiride jangka pendek mungkin cukup untuk kondisi hilangnya control gula darah sementara, pada pasien yang biasanya terkontrol dengan baik dengan diet dan olahraga. Glimepiride harus ditelan tanpa dikunyah dengan jumlah cairan yang cukup (sekitar ½ gelas). Dosis awal 500 mg : 1 tablet 3 kali sehari. Pemberian Metformin 500 mg dalam beberapa hari biasanya cukup dapat mengendalikan penyakit diaetes, tetapi tidak jarang efek terlambat dicapai sampai dua minggu. Apabila dosis yang diinginkan tidak tercapai, dosis dapat dinaikkan secara berhati-hati (maksimum 3 g sehari). Bila gejala diabetes telah dapat dikontrol, dosis dapat diturunkan. Pada pengobatan kombinasi dengan Sulfonilurea, mulamula diberikan 1 table Metformin 500 mg, dosis dapat dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh control optimal. Dosis Sulfonilurea dapat dikurangi, pada beberapa pasien bahkan tidak perlu diberikan lagi. Pengobatadapat dilanjutkan dengan Metformin sebagai obat tunggal. Apabila diberikan bersama insulin, dapat mengikuti petunjuk ini : a. Bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari permulaan diberikan satu tablet Metformin 500 mg, kemudian dosis insulin dikurangi secara berangsur-angsur (4 unit setiap 2-4 hari). Dosis Metformin dapat ditambah setiap interval mingguan. b. Bila dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian Metformin adakalanya menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan cepat. Pasien yang demikian harus diobservasi dengan hati-hati selama 24 jam pertama setelah pemberian Metformin. Setelah itu dapat diikuti petunjuk (a). Tablet diberikan bersama makanan atau setelah makan. Dosis percobaan tunggal. Penentuan kadar gula darah setelah pemberian suatu dosis percobaan tunggal tidak memberikan petunjuk apakah seseorang penderita diabetes akan memberikan respon terhadap Metformin bermingguminggu. Oleh karena itu dosis percobaan tunggal tidak digunakan sebagai penilaian.
13.3.4 Kontraseptik 13.3.4.1 Kontraseptik, Oral Kombinasi : Levonorgestrel 150 mcg Etinilestradiol 30 mcg
Pil
√
Sehari 1 tablet dimulai bagian hijau pada hari pertama menstruasi.
Implan 2 rods 75 mg (3-4 tahun)
√
Di masukkan secara subdermal.
Tab 0.5 mg
√
Inj 5 mg/ mL
√
Methilprednisolone
Tab 4 mg
√
Prednisone
Tab 5 mg
√
13.3.4.2 Kontraseptik, AKDR (IUD) 13.3.4.3 Kontraseptik, Implan Levonorgestrel 13.4 HORMON TIROID dan ANTITIROID 13.5 KORTIKOSTEROID √
Deksamethasone
14. OBAT KARDIOVASKULER 14.1 ANTIANGINA 14.2 ANTIARITMIA
√
Dewasa : 0.5 mg - 0.9 mg dalam dosis terbagi. Anak-anak : sehari 2 x : 0-1 tahun (0.1 – 0.25 mg); 1-5 tahun (0.25 – 1 mg); 6-12 tahun (0.25 – 2 mg). Dosis permulaan : dapat berkisar antara 0.75-9 mg sehari, tergantung kepada parahnya penyakit. Dalam keadaan belum parah umumnya diberikan dosis yang lebih rendah, sedangkan pada penderita tertentu kemungkinan diperlukan dosis permulaan yang lebih tinggi. Penyakit ringan : dosis < 0.75 mg Penyakit berat : dosis > 9 mg Dosis selanjutnya : ditentukan dengan cara pengurangan dosis permulaan sedikit demi sedikit secara bertahap, dengan jarak waktu-antara secukupnya sampai dicapai dosis terendah yang akan tetap memberikan daya klinis yang diperlukan. Dosis dewasa dan anak-anak ≥ 12 tahun : Umumnya 4-48 mg/hari sebagai dosis tunggal atau terbagi. Pada keadaan sklerosis : status 60 mg/hari selama 1 minggu, dilanjutkan 64 mg/hari selama 1 bulan. Dosis anak-anak ≤ 12 tahun : Insufisiensi adrenokortikoid : 117 mcg/kg BB atau 3.33 mg/m² permukaan tubuh/ hari dibagi ke dalam 3 dosis. Indikasi lain : 417 mcg-1.67 mg/kg BB atau 12.5-50 mg/m² permukaan tubuh/ hari dibagi dalam 3-4 dosis. Dewasa : 1-4 tablet sehari atau menurut petunjuk dokter. Dosis diturunkan secara bertahap sampai dosis terendah efektif.
14.3 ANTIHIPERTENSI
Amlodipine
Tab 5 mg Tab 10 mg
√ √
√ √
Captopril
Tab scored 12.5 mg Tab scored 25 mg
√ √
√ √
Untuk hipertensi dosis awal adalah Amlodipine 5 mg sekali sehari yang dapat ditingkatkan menjadi maksimum 10 mg tergantung dari respon tiap pasien dan beratnya penyakit. Pada individual usia lanjut atau lemah atau pasien dengan insufisiensi hati dapat dimulai dengan 2.5 mg sekali sehari dan dosis ini dapat digunakan pada terapi kombinasi dengan antihipertensi lainnya. Sebagian besar pasien hipertensi dengan dosis 5 mg/ hari tidak perlu dilakukan peningkatan dosis. Bilamana diperlukan peningkatan dosis, Amlodipine dapat ditingkatkan menjadi 7.5 mg/ hari dengan maksimum dosis 10 mg/ hari. Dosis rekomendasi untuk angina stabil kronik atau angina vasospastik adalah 5-10 mg dan dosis rendah disarankan untuk usia lanjut dan pasien dengan insufisiensi hati. Tidak ada penambahan dosis Amlodipine pada pemberian diuretic tiazid, penghambat β dan penghambat enzim pengonversi angiotensin. Captopril sebaiknya diminum 1 (satu) jam sebelum makan. Dewasa : Hipertensi : dosis awal 12.5 mg, 3 x sehari. Jika setelah 1-2 minggu penurunan tekana belum tercapai, dosis dinaikkan 25-50 mg, 2-3 x sehari. Jika setelah 2 minggu penurunan tekanan darah yang diinginkan belum tercapai, dapat ditambah dengan diuretic tipe Thiazide (missal: Hidroklorotiazide) 25 mg/hari, dosis dapat dinaikkan dengan interval waktu 1-2 minggu sampai dosis tertinggi tercapai atau bila penderita sebelumnya sudah mendapat terapi dengan diuretic, pengobatan harus dibawah pengawasan dokter. Dosis dapat dinaikkan sampai 100 mg, 2-3 x sehari dan bila benar-benar dibutuhkan dosis dapat diberikan sampai 150 mg, 2-3 x sehari. Dosis biasanya 25-150 mg, 2-3 x sehari, dosis maksimum sehari tidak lebih dari 450 mg/hari. Gagal Jantung : Dosis awal : 6.25 atau 12.5 mg, 3x sehari (untuk meminimalkan lama dan besarnya efek hipotensi). Pada kebanyakan penderita, dosis awal umumnya 25 mg, 3x sehari. Setelah mencapai dosis 50 mg, 3x sehari, kenaikan dosis ditunda paling sedikit 2 minggu untuk menentukan kemungkinan respon yang memuaskan terjadi. Sebagian besar penderita menunjukkan perbaikan klinis pada 50 atau 100 mg, 3x sehari. Dosis maksimum adalah 450 mg/hari.
Nifedipine
Tab 10 mg
√
√
Penderita gangguan ginjal : Bila efek terapi yang diinginkan telah tercapai, maka maksimum dosis perhari harus diturunkan atau interval pemberian obat diperpanjang. Angina pectoris : 10 mg sehari 3x, maksimal 30 mg sehari 3x. Nitrogliserin sublingual dapat diberikan bila perlu untuk mengatasi serangan akut angina. Hipertensi : Dosis awal sehari 3x10 mg, maksimal sehari 3x20 mg.
14.4 ANTIAGREGASI PLATELET Acetylsalicylic Acid
Tab 80 mg
Umumnya 80 mg-160 mg tiap hari. Untuk penderita MCI : dapat diberikan hingga 320 mg tiap hari. Untuk penderita TIA : dapat diberikan hingga 960 mg tiap hari. Untuk mengurangi iritasi lambung sebaiknya diminum sesudah makan.
√
14.5 TROMBOLITIK 14.6 OBAT GAGAL JANTUNG
Furosemide
Tab 40 mg
√
Captopril
Tab scored 12.5 mg Tab scored 25 mg
√ √
√ √
Untuk Edema : Dewasa Dosis awal 20-80 mg/ oral sebagai dosis tunggal, jika diperlukan dapat diulang dengan dosis yang sama 6-8 jam kemudian sebaiknya diberikan pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan 20-40 mg setiap 6-8 jam sampai diperoleh efek dieresis yang diharapkan kemudian dosis diberikan 1-2 kali/ hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 600 mg/ hari pada pasien dengan keadaan edema yang parah. Anak-anak Dosis awal 1-2 mg/kg BB sebagai dosis tunngal, jika respon yang diharapkan tidak tercapai, dosis dapat ditingkatkan 12 mg/kg BB setiap 6-8 jam sampai tercapai dieresis yang diharapkan. Dosis maksimal 6 mg/kg BB. Untuk pemeliharaan dosis dikurangi sampai tingkat minimum efektif untuk pemeliharaan. Untuk Hipertensi : Dewasa : Sehari 1 x 40 mg, dosis disesuaikan dengan keadaan penderita. Captopril sebaiknya diminum 1 (satu) jam sebelum makan. Dewasa : Hipertensi : dosis awal 12.5 mg, 3 x sehari. Jika setelah 1-2 minggu penurunan tekana belum tercapai, dosis dinaikkan 25-50 mg, 2-3 x sehari. Jika setelah 2 minggu penurunan tekanan darah yang diinginkan belum tercapai, dapat ditambah dengan diuretic tipe Thiazide (missal: Hidroklorotiazide) 25 mg/hari, dosis dapat dinaikkan dengan interval waktu 1-2 minggu sampai dosis tertinggi tercapai atau bila penderita sebelumnya sudah mendapat terapi dengan diuretic, pengobatan harus dibawah pengawasan dokter. Dosis dapat dinaikkan sampai 100 mg, 2-3 x sehari dan bila benar-benar dibutuhkan dosis dapat diberikan sampai 150 mg, 2-3 x sehari. Dosis biasanya 25-150 mg, 2-3 x sehari, dosis maksimum sehari tidak lebih dari 450 mg/hari. Gagal Jantung :
Dosis awal : 6.25 atau 12.5 mg, 3x sehari (untuk meminimalkan lama dan besarnya efek hipotensi). Pada kebanyakan penderita, dosis awal umumnya 25 mg, 3x sehari. Setelah mencapai dosis 50 mg, 3x sehari, kenaikan dosis ditunda paling sedikit 2 minggu untuk menentukan kemungkinan respon yang memuaskan terjadi. Sebagian besar penderita menunjukkan perbaikan klinis pada 50 atau 100 mg, 3x sehari. Dosis maksimum adalah 450 mg/hari. Penderita gangguan ginjal : Bila efek terapi yang diinginkan telah tercapai, maka maksimum dosis perhari harus diturunkan atau interval pemberian obat diperpanjang. 14.7 OBAT untuk SYOK KARDIOGENIK dan SEPSIS 14.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
Gemfibrozil
Capsul 300 mg
√
Simvastatin
Tab 10 mg Tab 20 mg
√ √
√
600 mg 2 kali sehari, 30 menit sebelum makan pagi dan malam. Dosis 900 mg/hari diberikan pada kasus pasien yang intoleran pada dosis normal. Dosis maksimum 1500 mg sehari dapat diberikan bila diperlukan penurunan trigliserida maksimal seperti pada penderita tipe V. Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin : Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pasien yang diobati dengan imunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibator, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang dianjurkan. Bila kadar kolesterol LDL turun di bawah 75 mg/dl (1.94 mmol/l) atau kadar kolesterol total plasma turun di bawah 140 mg/dl (3.6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin. Penderita gangguan fungsi ginjal : tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian, hatihati pemberian pada insufisiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat. Terapi bersama obat lain : simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau bersama dengan ‘bile-acid sequestrans’
15. OBAT TOPIKAL untuk KULIT 15.1 ANTIAKNE 15.2 ANTIBAKTERI Oxytetracicline
Krim 3%
√
√
Gentamicyne
Krim 1%
√
Mikonazol
Krim 2%
√
√
Ketokonazol
Krim 2%
√
√
Nistatin
Tab vaginal 100.000 UI
√
Betametason
Krim 0.1%
√
√
Hidrokortison
Krim 2.5%
√
√
Salep
√
√
Dioleskan pada kulit yang sakit 2-3 kali sehari dengan dibersihkan terlebih dahulu. Anak-anak dan Dewasa : Oleskan tipis, 3-4 kali sehari pada bagian yang sakit.
15.3 ANTIFUNGI Dioleskan sehari 2 x pada lesi. Bila seluruh lesi telah hilang (biasanya 2-5 minggu), perpanjang pengobatan selama 10 hari untuk mencegah kambuh. Dioleskan sekali sehari pada daerah yang terinfeksi dan sekitarnya pada penderita kandidiasis kutis, kentinea korporis, kantinea kruris, kantinea manus, kantinea pedis dan tinea (pytiriasis) versikolor. Pada penderita dermatitis seboroik sekali atau dua kali sehari. Pengobatan harus dilanjutkan untuk beberapa waktu, sedikitnya sampai beberapa hari setelah gejala-gejala hilang. Lama Pengobatan : Tinea versicolor : 2-3 minggu Infeksi jamur : 2-3 minggu Tinea cruris : 2-4 minggu Tinea corpuris : 3-4 minggu Tinea pedis : 4-6 minggu Dermatitis seboroik : 2-4 minggu Terapi penunjang dermatitis seboroik : oleskan 1 atau 2 kali seminggu. Intra vagina : Kandidiasis vagina : 1-2 x sehari 1 tablet vaginal, selama 2 minggu berturut-turut atau menurut petunjuk dokter.
15.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK Dioleskan pada daerah radang sebanyak 2-3 kali sehari hingga terjadi perbaikan, kemudian dapat diberikan sehari sekali atau lebih jarang. Jika dalam waktu 2-4 minggu tidak ada perbaikan, maka pengobatan perlu ditinjau kembali. Menurut petunjuk dokter umumnya 2-3 kali sehari dioles pada bagian yang sakit.
15.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS Salep 2-4, kombinasi : Asam salisilat 2% Belerang endap 4% 15.6 KAUSTIK
Sehari 3 -4 kali, dioleskan pada kulit yang sakit.
15.7 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK 15.8 ANTIHERPES Acyclovir
Krim 5%
√
√
Bedak salisil
Serb 2%
√
√
Permanganas kalicus
Serb Kristal 5 gram
√
√
Dioleskan pada tempat yang sakit setiap 3 jam (6 kali sehari) selama 7 hari.
15.9 LAIN-LAIN 2-3 kali sehari ditaburkan pada bagian yang gatal dan biang keringat. Larutan 1 : 1000 dalam air, untuk membersihkan koreng. Larutan 1 : 5000 dalam air, untuk kompres pada eksema. Larutan 1 : 100 dalam air, untuk infeksi jamur/ kutu air.
16. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL 17. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAIN-LAIN 17.1 ORAL Takaran Pemakaian :
Umur Garam oralit, kombinasi : Natrium klorida 0.52 g Kalium klorida 0.30 g Trinatrium sitrat dihidrat 0.58 g Glukosa anhidrat 2.70 g
Serb untuk 200 mL air
√
√
Dibawah 1 tahun 7 - <5 tahun 5 – 12 tahun Di atas 12 tahun
3 Jam Pertama 1½ 3 6 12
gelas gelas gelas gelas
Selanjutnya tiap kali mencret ½ 1 1½ 2
gelas gelas gelas gelas
Catatan : 1 gelas air matang (200 ml) = 1 sachet Oralit 17.2 PARENTERAL Dekstrosa Natrium clorida
Ringer laktat
Lar infuse 5% 500 ml Lar infuse 0.9% 500 ml Lar infuse 500 ml : Na. Laktat 3.1 g NaCl 6 g KCl 0.3 g CaCl2 0.2 g Aquadest ad 500 ml
√ √
Infus IV dosis sesuai dengan kondisi penderita. Infus IV dosis sesuai dengan kondisi penderita.
√
Infus IV dosis sesuai dengan kondisi penderita.
Amp 25 mL
√
Sesuai kebutuhan.
17.3 LAIN-LAIN Air untuk injeksi 18. OBAT untuk MATA 18.1 ANESTETIK LOKAL
18.2 ANTIMIKROBA Kloramfenicol
Salep mata 1%
√
√
Oxytetracicline
Salep mata 1%
√
√
Gentamicin sulfate
Salep mata 0.3% Tetes mata 0.3%
√ √
Dioleskan 2-3 kali sehari pada mata yang sakit, atau menurut petunjuk dokter. Dioleskan 2-3 kali sehari pada mata yang sakit, atau menurut petunjuk dokter. Oleskan pada mata yang sakit 2-4 x sehari. Teteskan pada mata yang sakit 1 atau 2 tetes tiap 4 jam.
18.3 ANTIINFLAMASI 18.4 MIDRIATIK 18.5 MIOTIK DAN ANTIGLAUKOMA 19. OKSITOSIK
Metilergometrin
Inj 0.2 mg/ mL
√
Oksitosin
Inj 10 UI/ mL
√
Mengontrol perdarahan uterus : 0.2 mg/ml secara I.M, dapat diulang setelah 2-4 jam jika terjadi perdarahan hebat. Pada keadaan darurat untuk mengontrol perdarahan uterus berlebihan : 0.2 mg/ml secara I.V. Induksi atau perangsangan persalinan : harus diberikan secara i.v, awal haruslah 1-4 miliunit/menit (2-8 tetes/menit); Pencegahan perdarahan uterus sehabis melahirkan : Dosis umumnya adalah 5 IU secara i.v perlahan-lahan atau i.m setelah pelepasan plasenta; Sectio Caecarea : 5 IU intramural atau i.v lambat segera setelah melahirkan.
20. PSIKOFARMAKA 20.1 ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA
Tab 2 mg
√
Inj i.v 5 mg/ ml Inj i.v 10 mg/ ml
√ √
Diazepam
Dewasa : Ansietas : 2 mg – 10 mg, 2 – 4 kali sehari. Terapi tambahan pada spasme otot rangka : 2-10 mg, 3-4 kali sehari dalam dosis terbagi. Penghentian alcohol akut 10 mg, 3-4 kali sehari selama 24 jam pertama, kemudian dikurangi menjadi 5 mg, 3-4 kali sehari. Premidikasi : dewasa : 10 mg; anak-anak di atas 2 tahun : 0.25 mg/kg. Usia lanjut dan pasien yang lemah : 2-2.5 mg, 1-2 kali sehari dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan. Pada penderita dengan gangguan pulmoner kronik, penderita hati dan ginjal kronik dosis dikurangi. Anak-anak : 0.12-0.8 mg/kg sehari dibagi dalam 3 atau 4 dosis. Untuk ansietas dan sebagai pembantu penanganan spasme otot rangka : sehari 2-4 kali 2-10 mg tergantung beratnya penyakit. Untuk gejala-gejala pada penghentian alcohol akut : sehari 3-4 kali 10 mg.
Klorpromazine HCL
Tab salut 25 mg Tab salut 100 mg
√ √
Lansia atau penderita yang lemah : dosis awal sehari 3-4 kali 1-25 mg. Bila diperlukan dan dapat ditoleransi, dosis dapat ditingkatkan bertahap. Psikiatri : sehari 75-100 mg dalam dosis terpisah. Antiemetikum : sehari 25-50 mg. Anak-anak : sehari 2-4 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
20.2 ANTIDEPRESI dan ANTIMANIA
Amitriptilin
Tab salut 25 mg
√
Dosis awal sehari 3-4 tablet, kemudian ditingkatkan sampai 6 tablet dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan bertahap setiap minggu tergantung dari respon klinik penderita dan tidak melebihi 12 tablet perhari. Untuk pasien depresi rumah sakit, sehari 4 tablet dalam dosis terbagi, kemudian ditingkatkan sampai 12 tablet dalam dosis terbagi. Untuk pasien usia tua dan remaja di atas 16 tahun, sehari 1-2 tablet, kemudian ditingkatkan sampai 4 tablet sehari dalam dosis terbagi.
20.3 ANTIOBSESI KOMPULSI 20.4 ANTIPSIKOSIS
Haloperidol
Tab 1.5 mg
√
Klorpromazine HCL
Tab salut 25 mg Tab salut 100 mg
√ √
Untuk psikosis : Dewasa dan anak-anak >12 tahun : Dosis awal : gejala sedang : 0.5 mg – 2 mg, 2-3 kali sehari. Gejala berat : 3 mg – 5 mg, 2-3 kali sehari. Anak-anak 3-12 tahun : 0.05 mg – 0.15 mg/kg/BB/hari dibagi dalam 2-3 dosis. Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 3 tahun. Selanjutnya dosis secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi tubuh. Untuk schizophrenia kronik : Dewasa dan anak-anak >12 tahun : Dosis awal : 6 – 15 mg dibagi dalam 2-3 dosis selanjutnya dosis secara bertahap, disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi tubuh. Usia lanjut : 0.5 – 1.5 mg/hari dibagi dalam 2-3 dosis. Psikiatri : sehari 75-100 mg dalam dosis terpisah. Antiemetikum : sehari 25-50 mg. Anak-anak : sehari 2-4 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.
20.5 ANTIPARKINSON
Trihexyphenidyl HCL
21. OBAT untuk SALURAN CERNA
Tablet 2 mg
√
Untuk Parkinsonisme idiopatik dan post ensephalitic : Dosis awal 1 mg (hari pertama), kemudian ditingkatkan menjadi 2 mg, 2-3 kali sehari selama 3-5 hari atau sampai tercapai dosis terapi. Dosis untuk post ensephalitic : 12 – 15/hari. Untuk parkinsonisme karena obat (gangguan ekstrapiramidal) : Dewasa : Mula-mula 1 mg, dosis dapat ditingkatkan samapai gejala berkurang. Dosis total sehari 5 – 15 mg.
21.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS Tablet Kunyah
√
√
Antasida DOEN, kombinasi : Aluminium hidroksida 200 mg Magnesium hidroksida 200 mg
Suspensi 60 ml
√
√
Omeprazole
Kapsul 20 mg
√
Ranitidine
Tablet 150 mg
√
√
1-2 tablet antara waktu makan dan waktu tidur malam, atau pada saat penyakit kambuh. Dewasa : 1-2 sendok takar (5 - 10 ml) 3-4 kali sehari. Anak-anak 6-12 tahun : ½ - 1 sendok takar (2.5 - 5 ml), 3-4 kali sehari. Diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan menjelang tidur. Dewasa : Dosis yang dianjurkan : 20 mg atau 40 mg sekali sehari ditelan secara utuh dengan air. Pada penderita dengan gejala tukak duodenal : pengobatan dan penyembuhan berlangsung dalam waktu 2 minggu, bagi penderita yang belum sembuh dalam pengobatan awal ini, biasanya memerlukan periode pengobatan 2 minggu lagi. Pada penderita dengan gejala tukak lambung atau reluks esofagitis erosi/ulcerative : pengobatan dan penyembuhan memerlukan waktu 4 minggu bagi penderita yang belum sembuh dibutuhkan sekitar 4 minggu lagi. Pada penderita yang sukar disembuhkan dengan pengobatan lain, diperlukan 40 mg sekali sehari dan biasanya kesembuhan dapat tercapai dalam waktu 4 minggu (bagi penderita tukak duodenal) atau 8 minggu (bagi penderita tukak lambung atau refluks esofagitis erosive/ulcerative). Pada penderita Sindrom Zollinger Ellison : Dosis awal : 20-160 mg sekali sehari, dosis ini harus disesuaikan untuk masing-masing penderita dan pengobatan sebaiknya hanya diberikan selama diindikasikan secara klinis, untuk dosis lebih dari 80 mg per-hari, dosis harus dibagi 2 kali sehari. Omeprazole hendaknya diminum sebelum makan. Kapsul ini hendaknya jangan dibuka, dikunyah, atau dihancurkan dan harus ditelan selurunya. Anak-anak : Belum ada pengalaman penggunaan omeprazole untuk anakanak. 150 mg 2 kali (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4-8 minggu. Tukak lambung aktif. 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu. Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung. Dewasa : 150 mg, malam hari sebelum tidur. Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger Ellison, mastositosis sistemik). Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masingmasing penderita. Dosis hingga 6 gr sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat. Refluks gastroesofagitis.
Sucralfat
Injeksi 50 mg/ 2 ml
√
Botol 100 ml
√
Tablet 10 mg Susp 5 mg/ 5 mL
√ √
Tab 40 mg
√
Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. Esofagitis erosif. Dewasa : 150 mg, 4 kali sehari. Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif. Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal. Bila bersihan kreatinin < 50 mL/menit : 150 mg/ 24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita. Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidin yang terdistribusi. Injeksi IM : 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6-8 jam. Umumnya bagi orang dewasa adalah : 2 sendok takar (10 ml), 4 kali sehari, sewaktu lambung kosong (1 jam sebelum makan dan tidur). Pengobatan harus dilanjutkan, kecuali apabila pemeriksaan endoskopi atau sinar-X telah memperlihatkan kesembuhan.
21.2 ANTIEMETIK
Domperidon
√ √
Dispepsia fungsional : Dewasa : sehari 3 x 10 mg. Mual dan Muntah : Dewasa : sehari 3-4 x 20 mg. Anak 3 x 0.25 mg/kgBB sehari. Obat sebaiknya diberikan 15-30 menit sebelum makan.
21.3 ANTIHEMOROID 21.4 ANTISPASMODIK Papaverine
Sehari 3 x 1 tablet, atau menurut petunjuk dokter.
21.5 OBAT untuk DIARE
Loperamide
Tablet 2 mg
Diare Akut (non spesifik) : Dosis awal : 4 mg, diikuti 2 mg setiap selesai buang air besar. Dosis tidak boleh melebihi 16 mg sehari. Diare Kronik : Dosis awal : 4 mg, diikuti 2 mg setiap buang air besar. Dosis ini tidak boleh melebihi dari 16 mg sehari. Pemberian harus dihentikan bila tidak ada perbaikan setelah 48 jam. Takaran Pemakaian :
√
Umur Garam oralit, kombinasi : Natrium klorida Kalium klorida Trinatrium sitrat dihidrat Glukosa anhidrat
0.52 0.30 0.58 2.70
g g g g
Serb untuk 200 mL air
√
√
Dibawah 1 tahun 8 - <5 tahun 6 – 12 tahun Di atas 12 tahun
3 Jam Pertama 1½ 4 7 13
gelas gelas gelas gelas
Selanjutnya tiap kali mencret ½ 2 3½ 4
gelas gelas gelas gelas
Catatan : 1 gelas air matang (200 ml) = 1 sachet Oralit Zinc sulphate
Tab dispersible 20 mg
√
√
Dosis : Bayi 2-6 bulan : ½ tablet (10 mg Zinc Sulphate) setiap hari
selama 10 hari berturut-turut (meskipun diare sudah berhenti). Anak-anak 6 bulan – 5 tahun : 1 tablet (20 mg Zinc Sulphate) setiap hari selama 10 hari berturut-turut (meskipun diare sudah berhenti). Cara penggunaan : Msukkan Zinc Sulphate tablet dispersible ke dalam satu sendok makan air putih matang. Dapat dibantu dengan digoyang-goyang atau diaduk-aduk. Tablet yang telah larut dapat diminum. Berikan obat ini segera mungkin pada awal diare bersamaan dengan Oral Rehydration Salts atau ASI. 21.6 LAKSATIF Tab 10 mg
√
Suppo 5 mg Suppo 10 mg
√ √
Aminofilin
Tab scored 200 mg
√
Ephedrine
Tab 25 mg
√
Tab 0.5 mg
√
Inj i.v 5 mg/mL
√
Ventolin Nebules
Salbutamol 2.5 mg (sol for inhalation)
√
Salbutamol
Tab 2 mg Tab 4 mg
√ √
Tab 10 mg
√
Dulcolax (Bisacodil)
Sehari 1 x 2 tablet (jika perlu 4 tablet), diberikan malam hari sebelum tidur. Sehari 1 x 1 suppo, diberikan pada malam hari sebelum tidur Sehari 1 x 1 suppo, diberikan pada malam hari sebelum tidur
21.7 OBAT untuk ANTIINFLAMASI 22. OBAT untuk SALURAN NAFAS 22.1 ANTIASMA
√
Deksametasone
22.2 ANTITUSIF Kodein
√ √
Dosis awal : sehari 2 x 1 tablet diberikan pada pagi dan sore hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi sehari 2 x 2 tablet. Dewasa : 25-50 mg tiap 6 jam. Anak-anak : 3 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi. Dewasa : 0.5 mg - 0.9 mg dalam dosis terbagi. Anak-anak : sehari 2 x : 0-1 tahun (0.1 – 0.25 mg); 1-5 tahun (0.25 – 1 mg); 6-12 tahun (0.25 – 2 mg). Dosis permulaan : dapat berkisar antara 0.75-9 mg sehari, tergantung kepada parahnya penyakit. Dalam keadaan belum parah umumnya diberikan dosis yang lebih rendah, sedangkan pada penderita tertentu kemungkinan diperlukan dosis permulaan yang lebih tinggi. Penyakit ringan : dosis < 0.75 mg Penyakit berat : dosis > 9 mg Dosis selanjutnya : ditentukan dengan cara pengurangan dosis permulaan sedikit demi sedikit secara bertahap, dengan jarak waktu-antara secukupnya sampai dicapai dosis terendah yang akan tetap memberikan daya klinis yang diperlukan. Anak dan dewasa : 1 nebules/kali pemberian dapat diberikan sehari 4 jika diperlukan. Anak : 3-6 tahun : sehari 3-4 tablet 1-2 mg. 6-12 tahun : sehari 3-4 tablet 2 mg. Anak dan Dewasa >12 tahun : sehari 3-4 tablet 2-4 mg.
22.2 MUKOLITIK dan EKSPEKTORAN Tab 30 mg
√
√
Syr 15 mg/ 5 ml
√
√
Glyeril guaiacolate
Tab 100 mg
√
√
Hustab P, tiap sendok takar (5 ml) mengandung : Bromhexine HCL 4 mg Alcohol 10 %
Btl 60 ml
√
OBH, tiap sendok takar (5 ml) mengandung : Succus Liquiritae 166.66 mg Ammonium Chlorida 100 mg Ammonium Annisi Spir 100 mg
Btl 100 ml
√
√
Btl 60 ml
√
√
Kaplet
√
Untuk pencegahan : Inj i.m 1500 UI
√
Vaksin BCG
Inj i.k
√
Vaksin campak
Inj s.k
√
Ambroxol
Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 1tablet 2-3 kali sehari. Anak usia 6-12 tahun : ½ tablet 2-3 kali sehari. Anak usia 6-12 tahun : 5 ml (sendok takar) 2-3 kali sehari. Anak usia 2-6 tahun : 2.5 ml (½ sendok takar) 3 kali sehari. Anak usia dibawah 2 tahun : 2.5 ml (½ sendok takar) 2 kali sehari. Dewasa : 2-4 tablet setiap 4 jam maksimum 24 tablet sehari. Anak 6-12 tahun : 1-2 tablet setiap 4 jam maksimum 12 tablet sehari. Anak 2-6 tahun : ½ - 1 tablet setiap 4 jam maksimum 6 tablet sehari. Atau menurut petunjuk dokter. Dewasa dan anak-anak diatas 10 tahun : 2 sendok takar (10 ml) 3 kali sehari. Anak-anak 5-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml) 3 kali sehari. Anak-anak 2-5 tahun : 1 sendok takar (5 ml) 2 kali sehari. Atau menurut petunjuk dokter. Dewasa : sehari 1-4 kali 1 sendok makan. Anak-anak : sehari 1-4 kali 1 sendok teh.
22.3 LAIN-LAIN Protexinal, tiap sendok takar (5 ml) mengandung : Paracetamol 120 mg Phenylpropanolamine HCL 3.5 mg CTM 0.5 mg Noza, tiap kaplet mengandung : Triprolidin HCL 2.5 mg Pseudoephedrine HCL 30 mg Paracetamol 500 mg
Dewasa : 4 sendok takar (20 ml) 3 kali sehari. Anak-anak 6-12 tahun : 2 sendok takar (10 ml) 3 kali sehari. Dewasa dan anak umur 12 tahun atau lebih : 3 kali sehari 1 kaplet. Tidak dianjurkan untuk anak-anak dibawah 12 tahun.
23. OBAT yang MEMPENGARUHI SISTEM IMUN 23.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN Serum antitetanus (A.T.S)
1 dosis profilaktik (1.500 IU) atau lebih, secara intramuscular.
23.2 VAKSIN Disuntikkan secara intradermal sebanyak 0.05 untuk bayi dibawah usia 1 tahun. Kulit tidak boleh dibersihkan dengan antiseptic. Satu dosis tunggal 0.5 ml (setelah dilarutkan pelarut) disuntikkan secara subkutan pada lengan bagian atas untuk anak umur 9 bulan. Dalam keadaan wabah, imunisasi dapat dilakukan mulai umur 6 bulan disusul dengan suntikan ulangan 6 bulan kemudian dengan dosis 0.5 ml secara
subkutan. Vaksin DT direkomendasikan untuk digunakan pada imunisasi anak usia dibawah 7 tahun, terutama jika terjadi kontra indikasi terhadap komponen pertusis pada vaksinasi DTP. Imusasi primer untuk anak terdiri tiga dosis 0.5 ml disuntikkan secara intramuscular. Suntikan pertama dan kedua dengan masa antara 4-6 minggu, suntikan ketiga 6 bulan kemudian. DT dapat diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, Campak, Rubella, Mumps, Polio (OPV dan IPV), Hepatitis B, Hib, dan yellow fever. Vaksin harus disuntikkan secara intramuscular, setiap penyunyikan harus menggunakan spuit steril. Dapat digunakan sebagai booster pada usia pra sekolah dan sekolah. Vaksin disimpan pada suhu antara +2º C dan +8º C. Jangan dibekukan. Lindungi terhadap cahaya. Direkomendasikan pemberian 1 dosis vaksin, pemberian vaksin Td untuk mengganti vaksin yang mengandung difteri dan tetanus. Harus sesuai dengan rekomendasi resmi mengingat rendahnya dosis difetri toksoid dalam vaksin ini. Penggunaan vaksin Td untuk imunisasi primer serta ibu hamil belum dievaluasi. Dapat diberikan bersamaan dengan Campak, Polio (OPV dan IPV), Hepatitis B, yellow fever, dan suplemen Vitamin A. Vaksin tidak boleh digunakan untuk dosis lahir Hepatitis B. Di Negara-negara dimana pertusis menjadi bahaya khusus terhadap bayi muda, vaksin kombinasi diberikan sesegera mungkin dengan dosis pertama pada usia 6 minggu, dan dua dosis lanjutan dengan interval 4 minggu. Setiap dosis adalah 0.5 ml. Aman dan efektif bersamaan dengan vaksin Polio (OPV dan IPV), Campak, BCG, vaksin Hib dan yellow fever, serta suplemen vitamin A namun harus diberikan pada tempat terpisah. Hanya diberikan secara oral, melalui droper sebanyak 2 tetes. Hati-hati jangan sampai droper terkontaminasi dengan air liur anak yang divaksinasi. Bayi-bayi sedikitnya harus mendapatkan 3 dosis OPV dengan interval waktu 4 minggu mulai usia 2 bulan. Imunisasi ulangan diberikan 1 dan 3 tahun kemudian : 1 dosis. Imunisasi TT untuk pencegahan terhadap tetanus/ tetanus neonatorum terdiri dari 2 dosis primer @ 0.5 ml yang diberikan intra muscular dengan interval 4-6 minggu diikuti dosis ketiga 6 bulan berikutnya. TT dapat diberikan bersamaan dengan vaksin Campak, Polio (OPV dan IPV), Rubella, Mumps, Hepatisi B, haemophillus influenza type b, dan yellow fever. Suplemen Vitamin A.
Vaksin jerap difteri tetanus (DT)
Inj i.m
√
Vaksin jerap tetanus (tetanus adsorbed toxoid)
Inj i.m
√
Vaksin kombinasi DPT-hepatitis B
Inj i.m
√
Vaksin polio
Tts
√
Vaksin tetanus toksoid (TT)
Inj i.m
√
Cairan 1% Cairan 10%
√ √
√ √
Sehari 2-3 kali, 1-2 tetes pada telinga yang sakit. Sehari 2-3 kali, 1-2 tetes pada telinga yang sakit.
Tab 50 mg Tab 250 mg
√ √
√ √
Untuk pencegahan terhdap kekurangan Vitamin C : sehari 1 tablet; Untuk pengobatan terhadap kekurangan Vitamin C : sehari 2-4 tablet.
24. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN Chloramphenicol Phenol glycerol 25. VITAMIN dan MINERAL Asam askorbat (Vitamin C)
Kalsium laktat Tablet tambah darah kombinasi : Ferrous Sulfate 180 mg Folic Acid 400 mcg Hemafort : Besi (II) fumarat 300 mg Mangan sulfat 0.2 mg Tembaga sulfat 0.2 mg Vitamin C 100 mg Asam folat 2 mg Vitamin B12 15 mcg BIO ATP, tiap tablet salut film berisi : Adenosine Triphosphate (ATP) Thiamine (Vitamin B1 disulfida) Pyridoxine HCL (Vitamin B6 HCL) Cyanocobalamin (Vitamin B12) Alpha Tocopherol (Vitamin E) Piridoksin (Vitamin B6)
Tab 500 mg
√
√
Sekali sehari 1 tablet
Tablet
√
√
Sehari sekali 1 tablet salut gula.
√
√
Dewasa : 1 x sehari 1 tablet salut gula sewaktu atau sesudah makan. Dosis ini dapat dinaikkan sampai 2 tablet salut gula sehari bila perlu, atau menurut petunjuk dokter. Anak : Menurut petunjuk dokter.
Tablet salut
20 100 200 200 30
mg mg mg mcg mg
Tablet salut
√
Tab 10 mg
√
Kaps lunak 100.000 UI
√
Kaps lunak 200.000 UI
√
Retinol (Vitamin A)
2-4 tablet sehari, atau menurut petunjuk dokter.
√
Dewasa 1 kali sehari 1 tablet, atau menurut petunjuk dokter. Pencegahan : Bayi umur 6-11 bulan : sekali 1 kapsul Ibu setelah melahirkan (masa nifas) sehingga bayinya akan memperoleh Vitamin A yang cukup melalui ASI : sekali 2 kapsul (diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan. Pengobatan : Bayi (6-11 bulan) dengan tanda klinis xerophtalmia seperti kebutaan senja, bercak putih (bercak bitot), mata keruh atau kering : Saat ditemukan : segera beri 1 kapsul Hari berikutnya : 1 kapsul Empat (4) minggu berikutnya : 1 kapsul (kelainan pada mata berupa bercak bitot, mata keruh atau kering yang disertai luka perlu diberikan pengobatan local seperti salep antibiotic). Balita yang menderita penyakit Campak, Pneumonia, Gizi buruk dan infeksi lain : Anak balita (1-5 tahun) : segera diberi 2 kapsul. Bayi (6-11 bulan) : segera diberi 1 kapsul. Pencegahan : Anak umur 1-5 tahun (balita) : sekali 1 kapsul setiap 6 bulan. Ibu setelah melahirkan (masa nifas) : sekali 1 kapsul (diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan). Pengobatan : Balita dengan tanda klinis xerophtalmia seperti kebutaan senja, bercak putih (bercak bitot), mata keruh atau kering : Saat ditemukan : segera beri 1 kapsul Hari berikutnya : 1 kapsul Empat (4) minggu berikutnya : 1 kapsul (kelainan pada mata berupa bercak bitot, mata keruh atau kering yang disertai luka perlu diberikan pengobatan local seperti
salep antibiotic). Balita yang menderita penyakit Campak, Pneumonia, Gizi buruk dan infeksi lain segera diberikan 1 kapsul. Thiamin (Vitamin B1) Vitamin B kompleks : Vitamin B1 2 mg Vitamin B2 2 mg Vitamin B6 2 mg Nicotinamide 20 mg Ca. Pantotenate 10 mg Curviplex, tiap sendok takar (5 ml) mengandung : Vitamin A 1500 IU Vitamin B1 3 mg Vitamin B2 2 mg Vitamin B6 5 mg Vitamin B12 5 mcg Vitamin D3 300 IU d-Panthenol 3 mg Lysine HCL 100 mg Niacinamida 10 mg Folic Acid 0.1 mg Becefort, tiap sendok takar (5 ml) berisi : Thiamine (Vitamin B1) HCL 10 mg Riboflavin (Vitamin B2) Natrium fosfat 6 mg Pyridoxine (Vitamin B6) HCL 10 mg Vitamin B12 10 mcg D – pantotenol 10 mg Nikotinamida 50 mg Ascorbic acid 100 mg
Tab 50 mg
√
√
Sehari 1-2 kali sehari 1 tablet 50 mg
Tablet
√
√
Sehari 1-2 kali sehari 1 tablet
Btl 60 ml
√
√
Sehari 1 x sendok takar atau menurut petunjuk dokter.
Btl 60 ml
√
√
Sehari 1 x sendok takar atau menurut petunjuk dokter.