PENJADWALAN DAN PEMBEBANAN
Penjadwalan (scheduling) merupakan gambaran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan memperhatikan faktor-faktor diantaranya : (1) syarat-syarat tugas, (2) perkiraan permintaan, tersedia.
Masalah
penjadwalan
dan (3) kapasitas yang
sangat erat hubungannya dengan
waktu
penyerahan dan beban (loading). Tanggal penyerahan merupakan masukan utama dalam pembuatan jadwal, sedangkan beban kerja hanya dapat ditentukan dari jadwal, dan jadwal
dapat disusun setelah mempertimbangkan beban.
Jadwal bukanlah sekedar daftar operasi melainkan dapat menginformasikan beberapa operasi yang mungkin dilaksanakan secara bersamaan dan beberapa operasi perlu diselesaikan sebelum operasi lain dimulai. Daftar pekerjaan yang akan diselesaikan tidak akan memperlihatkan hal seperti ini, tetapi jadwal akan memperlihatkannya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan urutan kegiatan dan jadwal pekerjaan pembuatan lampion cina. Tabel 1.1 Urutan Kegiatan pembuatan lampion Cina Kegiatan
Kegiatan
Jam
A
Pengumpulan bambu/ranting
1
B
Pemotongan bambu menjadi bambu kecil-kecil
2
C
Perendaman bambu (untuk pelenturan)
2
D
Memperhalus permukaan bambu
1
E
Mengecat bambu dengan cat kayu
2
F
Memotong kertas minyak
1
G
Memotong plastik kaca
H
1 1
Pencampuran sagu dengan terigu ( /4 : 4) untuk 3 pembuatan lem sebagai bahan perekat
I
Perakitan bambu lampion
3
J
Merekatkan kertas minyak pada kerangka lampion
1
K
Membungkus lampion dengan plastik kaca
1
Tabel 1.2 Jadwal pekerjaan pembuatan Lampion Cina Pekerja an A B C D E F G H I J K
Waktu 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pada kedua tabel diatas menunjukkan informasi kegiatan yang harus dilaksanakan mulai dari kegiatan A sampai dengan K. Dari tabel diatas dapat diinformasikan adanya kegiatan yang harus dilaksanakna secara bersamaan yaitu antara kegiatan A – F, B – G – H, C – H, D – I, dan E – I. Selain itu ada beberapa kegiatan yang harus diselesaikan sebelum melaksanakan kegiatn yang lain yaitu kegiatan A – I harus sudah diselesaikan sebelum memulai kegiatan J – K. Hal ini dikarenakan kegiatan J – K membutuhkan semua komponen yang harus diselesaikan pada kegiatan A – I. Komponen tersebut diantaranya adalah potongan bambu yang telah direndam, dihaluskan, dan dicat, potongan kertas minyak, potongan plastik kaca, dan lem dari campuran sagu dan terigu yang nantinya dirakit menjadi lampion cina. Dari jadwal yang telah dibuat merupakan masukan dalam pengendalian operasi. Setelah jadwal tersebut selesai dibuat, selanjutnya di dalmnya perlu dimasukkan beberapa hal yaitu (1) produk yang dibuat yaitu Lampion Cina, (2) jumlah yang akan dibuat, dan (3) tenaga kerja yang digunakan. Dari jadwal yang telah dibuat diharapkan tidak diubah kecuali terdapat perubahan dalam pekerjaan. Kebanyakan
perusahaan
menyelesaikan
pekerjaan
saat
bersamaan,
karena itu perlu menggabungkan beberapa jadwal kerja. Penggabungan ini dimungkinkan apabila tanggal penyerahan atau selesai untuk setiap pekerjaan dapat diketahui dan seluruh penggabungan tersebut akan dilaksanakan oleh setiap
bagian
proses
sepanjang
periode
yang
direncanakan.
Proses
penggabungan ini disebut penjadwalan (scheduling) dan hasilnya secara sederhana disebut jadwal (schedule) atau jadwal produksi (production schedule) secara keseluruhan. Salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dalam unit operasi adalah kemampuan untuk menyusun jadwal secara efektif. Namun demikian terdapat beberapa kesulitan atau hambatan dalam menyusun jadwal yang efektif, yaitu kesulitan dalam mengidentifikasikan tujuan dari jadwal yang sedang dilaksanakan dan jumlah yang sangat besar dari jadwal yang mungkin. Untuk mengurangi persoalan atau masalah yang timbul dari penjadwalan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : •
Mengurangi jumlah variasi produk Jumlah variasi produk yang banyak akan menimbulkan masalah pada penjadwalan di suatu perusahaan apabila tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam pengelolaannya. Dalam hal ini yang paling penting adalah ketersediaan tenaga kerja yang cukup dan sarana yang memadai. Untuk mengurangi persoalan atau masalah yang timbul dari penjadwalan dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah variasi produk. Karena semakin banyak jumlah variasi produk berarti semakin banyak pula variasi kegiatan yang harus dilakukan sehingga memungkinkan menimbulkan permasalahn dalam penjadwalan.
•
Mengurangi jumlah variasi komponen Untuk mengurangi masalah dalam penjadwalan dapat pula dilakukan dengan mengurangi jumlah variasi komponen pada produk. Hal ini berkaitan erat dengan jumlah variasi produk. Semakin banyak jumlah variasi produk maka semakin banyak pula komponen yang digunakan, sebaliknya semakin sedikit jumlah variasi produk maka semakin sedikit pula jumlah variasi komponen yang digunakan yang berarti mengurangi kemungkinan adanya permasalahan yang timbul dalam penjadwalan.
•
Melaksanakan perluasan kerja Perluasan kerja dilakukan dengan cara memperluas areal produksi. Selain itu dapat juga dengan melakukan pembukaan kantor cabang. Hal ini dimaksudkan
agar
ada
pembagian
kerja
yang
merata.
Dengan
diadakannya perluasan kerja secara otomatis harus ada penambahan tenaga
kerja
untuk
pelaksanaan
operasi
dan
produksi.
Dengan
diadakannya perluasan kerja diharapkan dapat mengurangi masalah dalam penjadwalan. •
Mengadakan subkontrak
•
Mengurangi unit organisasi
•
Meningkatkan disiplin kerja Adanya permasalahan atau persoalan dalam penjadwalan seringkali disebabkan karena adanya ketidakdisiplinan baik itu dari manajer maupun karyawan. Ketidakdisplinan ini akan menghambat jalannya jadwal yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya. Apabila ada salah pekerja yang tidak disiplin tentunya akan mempengaruhi kinerja pegawai yang lain dan akan berpengaruh pada jadwal yang telah ditetapkan. Untuk mengurangi permasalahan yang timbul pada penjadwalan maka dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin kerja pada semua elemen yang terlibat dalam operasi pabrik.
•
Lokasi pabrik dekat dengan daerah pemasaran Lokasi pabrik yang dekat dengan daerah pemasaran akan memudahkan dalam
operasi
pabrik
mulai
dari
proses
produksi
sampai
dengan
pemasaran. Hal ini berkaitan dengan proses transportasi. Semakin dekat lokasi pabrik dengan daerah pemasaran, maka semakin mudah pula dalam penjadwalan. Lokasi pabrik yang dekat dengan daerah pemasaran akan mengurangi timbulnya permasalahan dalam penjadwalan.