Lamar De La Cosset Ch

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lamar De La Cosset Ch as PDF for free.

More details

  • Words: 2,983
  • Pages: 10
CHAPTER 2 ^^;;; Author e-mail pairing genre

: nade (berpikir dan menyiksa jiwa tetsu bersama-sama dengan panpan) : [email protected] : sakura x tetsu (the best pairing for nade hehhehehe...) : yaoi, lemon, angst, NC-17,bla-bla-bla..... (LIHAT SAJA BAGIAN ATAS!!!)

author’s note : well, fics ini sebenarnya atas desakan dari panpan yang males ngelanjutin cerita ini dan meminta agar nade mau memperlengkapi penyiksaan tetsu hahahahha....nade sangat menyukai sakuraxtetsu. Banyak yang bertanya kok bisa suka sih pairing aneh ini? Tapi.....karena aneh dan banyak orang yang gak kepikir pairing inilah yang membuat nade semakin suka hehehehe...!!! P.S. for panpan : BAGIAN KUKU TETSU YANG DIHANCURKAN ITU......GAK JADI YA?! SAYANG BANGET PADAHAL ITU PENYIKSAAN YANG SANGAT MENARIK. ^0^ ---------------------------tetsu membuka matanya secara perlahan dan dengan rasa yang kelelahan. Tatapannya yang kabur hanya bisa melihat ruangan yang sepi, kotor, dan......... berbau darah yang sangat menyengat. Tubuhnya tergeletak lemah diatas ranjang yang sudah penuh dengan bercak darah yang mengering. Bibirnya yang pecah-pecah berusaha menemukan udara segar yang dapat ia hirup karena hidungnya terasa buntu. Bibirnya yang sudah berwarna pucat dan kering itu membutuhkan buaian butiran air minum,tetapi tetsu sadar bahwa ia tidak akan mendapatkan apa yang dia pikirkan saat ini. “CRINK!!!” bunyi logam terdengar cukup keras dan membuat tubuh tetsu gemetaran. Tetsu dapat melihat walau sedikit susah bahwa di kedua pergelangan tangannya telah melingkar sebuah borgol besi dengan rantai yang bertautan panjang dari satu sisi tangannya kesisi yang lain. Sedangkan kedua telapak tangannya penuh dengan balutan kain putih yang kotor dengan darah kering. “CRINK!!” suara logam itu kembali berbunyi saat tetsu menggerakkan tangannya dan itu semakin membuat tetsu meringis ketakutan. Tubuhnya yang gemetaran membuat logam itu semakin rajin mengeluarkan suara ejekannya. “hen-ti-kan......!!!” ucap tetsu lirih dan hampir tidak terdengar sama sekali. Tenggorokannya terasa sangat kering dan pita suaranya tidak membantunya untuk mengeluarkan suaranya karena permohonan akan kesejukan air tidak didapatinya. Tetsu berusaha menghentikan tubuhnya yang bergetar. Jika aku tidak gemetaran – logam ini juga akan berhenti bersuara. Pikir tetsu dengan susah payah.

Tetsu tidak ingin mendengar suara logam ditangannya – tidak setelah kejadian kemarin malam. Kemarin malam? Tetsu sendiri tidak bisa memastikan apakah kejadian itu terjadi kemarin atau beberapa jam yang lalu, tapi tetsu dapat bersumpah bahwa tubuhnya masih merasakan semua yang diberikan sakura padanya. “ne tetchan......apakah kau melihat berita seminggu yang lalu?, seorang pelajar meninggal karena tersambar petir. Kasihan sekali anak itu.....tubuhnya sampai berwarna hitam legam dan juga bekas terbakar menyebar diseluruh tubuhnya.” Ucap sakura sambil duduk disisi ranjang – tepat dimana tubuh tetsu masih tergeletak tak berdaya dan tidak bisa mengucapkan satu patah katapun. “.......aku penasaran,tetchan!!....apa menurutmu....aliran listrik dapat membunuh manusia?” ucap sakura dimana jemarinya bergerak memperlihatkan sepasang borgol berantai didepan wajah tetsu yang pucat pasi “sa~~~sakura~~~” ucap tetsu yang tetap tidak diperdulikan oleh sakura yang tersenyum penuh misteri kearah tetsu. *BZZZZZZZ!!!!BBBZZZ!!!!BBZZZZZZTTTT!!!!!* suara yang muncul terdengar bagaikan ribuan lebah menyerang – sengatan yang sangat luar biasa memenuhi perut – jantung – hati – kepala tetsu. Percikan-percikan berwarna perak kadang muncul dan membuat ruangan tersebut terang untuk beberapa saat. “AARRRGGHHH!!!!!” pekik tetsu sangat keras – kali ini suaranya benar-benar terdengar sangat keras tetapi begitu mengiris dan kesakitan. Tubuh tetsu hanya bisa menyambut kilatan-kilatan arus perak itu dengan mengejang dan mengejang dan mengejang dan terus mengejang. Saat kilatan arus listrik itu menghilang, tubuh tetsu langsung lemas dan siap jatuh kelantai. “CRINKK!!” kedua borgol besi itu menahan tubuh tetsu sehingga tetsu masih tergantung setengah tak sadar disalah satu sudut ruangan. Kedua borgol besi yang melingkar ditangannya langsung tersambung dengan sebuah untaian kawat beraliran listrik. “tetchan....apa kau tahu bahwa rasa sakitlah yang selama ini kupercayai untuk menjadi teman hidupku. Penderitaan dan kepedihan lah yang menjadi pasangan jiwaku. Jika kau benar-benar mencintaiku....maka kau juga harus memahami semua rasa sakit ini.” Ucap sakura sambil kedua jemarinya menyentuh kedua pipi tetsu, mengangkat perlahan wajah tetsu yang pucat dan hampir membiru. Bibir sakura dengan kuat melumat bibir tetsu yang kering dan pecah. Sakura bagaikan tidak merasakan betapa keringnya mulut tetsu , malah ia semakin kuat melumat bibir tetsu dan lidahnya berdansa mengitari tiap segi dinding mulut tetsu. “kali ini aku menang,tetchan!!...hyde tidak akan pernah bisa memberikan semua ini padamu. Dia hanya memberikan sebuah khayalan dunia peri yang penuh kepalsuan sedangkan aku....aku memberimu arti kehidupan yang sebenarnya padamu. Aku memberikan seperti apa sebenarnya rasa dari cinta itu.”

“bagaikan tubuhmu dialiri ribuan volt listrik dan membuat seluruh tubuhmu kaku.” Ucap sakura sambil bibirnya berpindah melumat sisi kiri leher yang terbuka lebar. Jemari kirinya bergerak menelusuri dada tetsu yang sudah tidak tertutupi satu helai pakaianpun. Jemari kanan sakura masuk dalam saku celana hitamnya dan mengeluarkan sebuah pisau lipat yang selama ini selalu ia simpan. “AACHH!!!” Pekik tetsu saat pisau lipat itu mulai menggores panjang di punggung tetsu “perih......” ucap sakura lirih “ARGHH...ti-tidakkk....” pekik tetsu saat pisau lipat itu semakin memperlebar luka di punggung tetsu dan membuat darah mulai membasahi punggung tetsu yang polos – membuat hamparan darah disekeliling kedua belah kaki tetsu. “menikammu dan hampir membunuhmu tiap detiknya.” Ucap sakura yang bergerak mundur satu langkah – menatap mata tetsu yang memancarkan rasa perih yang luar biasa. Sakura mundur beberapa langkah dengan terus menatap kearah tetsu yang nafasnya sudah tersengal-sengal dan kesakitan. Jemarinya bergerak kesisi meja yang ada disampingnya – menopang tubuhnya untuk lebih lama menikmati pemandangan yang ada dihadapannya. “apa kau masih mempercayai cinta,tetchan? Setelah cinta itu hanya membalasmu dengan penderitaan saja.” Ucap sakura pelan dan mendalam sambil tetap terengah-engah dan menghembuskan nafas yang sangat berat dan panas, tetsu berusaha mengangkat kepalanya yang mulai pening dan berputar. Kedua bola matanya yang berwarna coklat menatap kearah sakura yang menyandarkan tubuhnya disisi meja yang penuh dengan nyala api lilin-lilin yang menari-nari. “........ya~~~.......aku – per-ca....ya......” ucap tetsu serak dan diujung kalimatnya – suaranya semakin menghilang. “TIDAK!!! TIDAK ADA CINTA!!!” Teriak sakura yang langsung bergerak maju – jemari kirinya menangkap telapak tangan kiri tetsu dan........... *JLEEB!!!* sebilah pisau kecil sudah menancap penuh dalam kulit dan daging telapak tangan tetsu – menembus hingga punggung tangan tetsu. “AARRRRGGGGGGHHHHHHHH!!!!!!!” teriak tetsu sekeras-kerasnya. Kepalanya terangkat keatas bagaikan hendak mendorong tubuhnya untuk meloncat dan menjauh dari tikaman itu tetapi tidak mampu. Suara gemerincing besi borgolnya menjadi satu dengan suara teriakannya yang melengking sangat tinggi. “cintamu palsu,tetchan!! Kau pelacur rendahan – mau saja disentuh oleh hyde!! Cinta??ciih!! budak seks kotor sepertimu tidak pantas bicara itu!!!” Teriak sakura yang menarik pisau lipat itu dari telapak tangan kiri tetsu dan.......... *JLEBB*

“AAARRRRGGGGGHHHHHHHHH!!!!!!” pekik tetsu lebih keras dari sebelumnya saat pisau kecil itu kembali menikam nya dan kali ini yang mendapatkan giliran adalah telapak tangan kanannya. “pelacur!!! Kau hanya pelacur tetchan!!!” teriak sakura diantara lengkingan suara tetsu. ---------------------“kau sudah bangun rupanya.” Ucap sakura membuat tetsu tersadar dari bayangan mimpi buruknya dan kembali menghadapi mimpi buruk versi terbarunya. Sakura berjalan menghampiri tetsu yang masih tergeletak menyamping diatas ranjang. Jemarinya bergerak mendorong tubuh tetsu untuk jatuh terlentang. Wajah sakura mendekati wajah tetsu yang diam membeku, jemarinya bergerak menelusuri tiap inci wajah tetsu yang pucat. “kau semakin terlihat cantik tetchan.....sangat-sangat cantik. Apakah aku harus membunuhmu sehingga aku bisa menikmati kecantikanmu yang paling sempurna?” ucap sakura sambil jemarinya masih terus menelusuri kening, pipi, hidung, mata, dan bibir tetsu. Kedua mata tetsu menatap hampa kearah wajah sakura yang dekat dengan dirinya. Tanpa sepengetahuan sakura, tetsu masih memiliki kekuatan untuk meneliti satu demi satu wajah pria yang sangat dia cintai itu. “sakura....kenapa kau menjadi seperti ini? Apakah salah apabila aku mencintaimu dengan setulus hatiku?.... setelah apa yang kau lakukan padaku, aku ingin dapat membunuhmu – aku ingin dapat mencaci makimu – aku ingin dapat mencabik dan membencimu seumur hidupku.......tapi.....” pikir tetsu “apa yang kau lihat,tetchan? Aku tidak suka kau memandangku seperti itu!! Hentikan!!” pekik sakura dengan nada mengancam tetsu bagaikan masuk dalam dunia imajinasinya sendiri – dia menjadi ingat bagaimana caranya menggerakkan kedua tangannya – dia menjadi ingat bagaimana menggerakkan tubuhnya sendiri – dia masih ingat bagaimana hangatnya pria yang saat ini sedang menatapnya marah – dan dia ingin merasakan sakura...yang ia kenal selama ini. Jemari tetsu secara perlahan dan gemetar bergerak mendekati pipi sakura. sekali lagi suara gemerincing besi ditangannya berbunyi. “jangan menyentuhku , pelacur!! Dan hentikan tatapanmu itu!!!” *PLAKK!!* sebuah tamparan mampir dan mulai menghiasi pipi kanan tetsu yang pucat. Dengan cepat sakura menarik kedua tangan tetsu keatas kepala tetsu, nafas sakura menerpa kuat kearah wajah tetsu yang masih kembali menatap sakura. “kau membuatku marah,tetchan!! Kau tahu akibatnya khan kalau aku marah hah?? Kau sudah merasakannya berulang kali. Aku sudah berbelas kasihan padamu,tetchan!! Aku tidak

ingin merusak bagian tubuhmu yang paling kau puja itu – tetapi kelihatannya kau tidak memperdulikannya lagi atau...kau sebenarnya menyukai apa yang kulakukan padamu? Kau suka aku memaksamu hah? Kau suka aku berlaku kasar padamu?” seeru sakura sambil jemarinya mulai menarik turun celana tetsu hingga keujung kakinya, lalu jemari sakura merambat dari paha tetsu, hingga ke selangkangan, dan akhirnya menuju ........ “eekhh!!” pekik tetsu lirih saat ia merasakan jemari sakura didaerah genitalnya. “kau suka khan? Kau suka aku merobeknya – membuatnya mengeluarkan darah bercampur dengan benih kenikmatan yang kuberikan padamu? Aku masih dapat melihatnya,tetchan!!...lukamu belum sembuh benar, ternyata terakhir aku menyetubuhimu – aku terlalu bernafsu dan kasar padamu. Tapi kau tahu ,tetchan?......aku tidak perduli!!” ucap sakura tepat ditelinga tetsu dan saat itu pula tetsu merasakan luka “lama” nya kembali terbuka dan mengeluarkan darah saat sakura memaksa “masuk” dalam tubuhnya. “AAKKHHHH!!!!HHHAAAAAAA!!!!!!” pekik tetsu keras “berteriaklah tetchan!!...itu lah yang kuharapkan darimu!! Semakin keras kau berteriak maka semakin sempurna kau dimataku!!” seru sakura yang masih terus mendorong – mendorong – dan mendorong hingga semakin membuat tetsu berteriak keras. Teriakan demi teriakan terus meluncur dari bibir tetsu dan semakin lama semakin kecil dan lemah. Sakura mencapai puncaknya dan meneriakkan nama tetsu sangat keras sedangkan badan tetsu mengejang sesaat dan kemudian jatuh lemas diatas ranjang reotnya. Telinga tetsu dapat mendengar sakura yang mengeluarkan nafas terengah-engah dan beberapa tetes keringat sakura menetes didada tetsu. Beberapa detik kemudian, sakura beranjak pergi dari tetsu – beranjak pergi dari ranjang reot dimana tetsu berada – beranjak pergi dari kamar kotor itu. Meninggalkan tetsu dengan linangan air mata dan juga darah segar yang mengucur deras. “kesedihan....luka....rasa sakit.....penderitaan.....kepedihan....” “.......sakura........” ------------------------semuanya bergerak sangat cepat, semuanya mengalir deras dan tidak terhentikan, sakura menghambur masuk kedalam kamar dan berlari cepat kearah tergeletaknya tubuh tetsu. Tanpa perlu usaha yang sulit, sakura dengan mudah mengangkat dan membopong tubuh tetsu dalam pelukannya. Tetsu yang merasa sudah pada batas kemampuannya untuk tetap sadar – tidak memberontak dan membiarkan sakura melingkarkan tangannya yang kekar di tubuhnya yang kurus dan kotor. “aku terlalu ceroboh...hyde dan ken melihatku saat aku di kota. Sial!! Mereka akan mengambilmu dariku,tetchan!! Tapi aku tidak akan membiarkan mereka berhasil!! Kau akan tetap bersamaku,tetchan!! Kau akan selamanya bersamaku.... Aku tidak akan membiarkan

hyde menyentuh tubuh indahmu ini...karena kau adalah milikku!!!” seru sakura sambil berjalan mencoba menggapai pintu kamar. “sakura!!! lepaskan tetchan , bangsat!!” teriak ken yang tiba-tiba muncul dibalik pintu dan menghambur kearah sakura dengan tatapan penuh amarah. Dibelakang ken juga muncul hyde yang ikut berlari mendekati sakura. “AAKHH...tidak akan!!!” teriak sakura yang berusaha memeluk tetsu seerat mungkin agar tidak dapat diambil oleh ken. *BUGSS!!!* sebuah pukulan mendarat tepat diwajah sakura – membuat sakura terduyung-duyung mundur dan pelukannya terhadap tetsu melemah. Hyde mengambil kesempatan untuk menarik tubuh tetsu agar keluar dari genggaman sakura dan berhasil. Tetsu yang lemah langsung jatuh dalam pelukan hyde dan ini membuat sakura marah besar. “HYDE!!! Tetsu milikku!!!” teriak sakura yang maju dan hendak menghampiri hyde dan tetsu berada tetapi ken terlebih dahulu bergerak menghalangi langkah sakura dan mulai memukulnya lagi. Aksi memukul berubah menjadi aksi berkelahi dengan tendangan dan aksi dorong – semakin berubah menjadi aksi bergelut . tubuh mereka berdua terlempar kekiri dan kekanan – menabrak dinding, ranjang, dan juga meja. Lilin-lilin yang masih menyala itu mulai berjatuhan satu demi satu dan menimbulkan gelombang api yang semakin lama semakin besar dan menyebar – siap melahap rumah yang terbuat dari kayu itu. “ken, rumah ini akan terbakar habis!! Cepat keluar!!” teriak hyde yang sudah melangkah melewati pintu kamar itu “ken awaaaass!!!” pekik hyde cepat saat matanya melihat sebuah balok penyangga langitlangit pondok jatuh tepat diatas ken dan sakura. mata ken langsung menatap keatas dan secepat kilat menghindar hingga balok itu tidak jatuh mengenai dirinya. “ARRGHH!!!” sakura berteriak kesakitan saat balok itu jatuh dan menimpa kaki kanannya hingga remuk. Teriakan sakura membuat tetsu membuka matanya dan menatap kearah sakura yang masih mengerang sakit . ken segera berlari menjauhi sakura yang sudah hampir dikelilingi oleh kobaran api. “kita keluar,cepat!!” teriak ken yang membantu hyde membawa tetsu keluar dari rumah yang sudah sebagian terbakar oleh panasnya jilatan api. Sesampainya dihalaman pondok yang terbuat dari kayu itu, ken,hyde dan juga tetsu yang tersadar menatap tegang kearah rumah yang sudah dalam kukungan keganasan api. “bagaimana dengan sakura?apa kita meninggalkannya?” tanya hyde “kita tidak bisa masuk lagi!! Terlalu berbahaya!!” ucap ken “hy-hyde~~..ken....cari..cari bantuan~~!!” ucap tetsu serak dan kasar

“tapi..tetchan, kami tidak bisa meninggalkanmu disini.” Ucap ken “cepat!!..ce-cepat!!!....sakura-saku...sakura tetap teman kita!!..kita ha-harus menyelamat – kannya!!” seru tetsu yang masih berusaha membuat suaranya lebih keras dari sebelumnya. “.......hyde,ayo!!!” teriak ken sambil berlari menuju jalan utama yang jauhnya beberapa menit saja. “tetchan!! Jangan kemana-mana!! Kami akan kembali dan menyelamatkan sakura!!” seru hyde yang kemudian berlari menyusul ken. Setelah hyde dan ken menghilang diantara rimbunan pohon hutan, tetsu kembali menatap luapan kemarahan api yang menjilat rumah sakura. ---------------------“uhuk-uhuk-uhuk!!!” sakura semakin sulit bernafas – disekitarnya hampir tidak ada jalan keluar lagi dan udarapun semakin menipis. Adapun jalan keluar – sakura sama sekali tidak bisa bergerak karena kakinya yang terjepit balok penyangga dan 100% remuk. Tubuh Sakura tergeletak lemas dilantai nya yang mulai mengeluarkan asap dan memanas. Asap semakin lama semakin tebal dan mengambil semua persediaan oksigen yang dibutuhkan sakura. “tetchan.....apa kau sudah melihatnya? Uhuk-uhuk!!...cinta itu...sangat menyakitkan uhukuhuk-uhuk....kau bilang- kau bilang kau sangat uhuk-uhuk..mencintaiku tetapi....kau akan belajar....bahwa cinta itu...tidak ada didunia ini uhuk-uhuk...” ucap sakura lirih. Tiba-tiba matanya terbelalak, ia merasakan sepasang tangan mulai melingkar di lehernya dan menariknya hingga tertidur dalam pangkuannya yang hangat. Jemari-jemari yang panjang dan lembut, Pelukan yang hangat dan menenangkan, Pangkuan yang mendamaikan. Sakura tidak bisa mempercayai ini....saat ini dia pasti sedang bermimpi karena dia tidak merasakan sakit lagi, dia tidak merasakan panas lagi, dia tidak merasakan nafasnya sesak karena tipisnya udara.....semuanya hilang begitu saja. “.....te......tetchan......” ucap sakura diantara keterkejutannya,matanya menatap tetsu yang saat ini dengan tubuhnya yang penuh luka –kurus kering – dan juga luka bakar karena menerobos panasnya api yang menjilat pondok. Tetsu menatap sakura dengan lembut dan sebuah senyum yang tipis menghias bibir tetsu yang pucat. “aku berbohong ~~ jika aku mengatakan kalau aku tidak marah padamu ~~ atas apa yang telah kau lakukan,sakura~~” “aku berbohong ~~ jika aku mengatakan kalau aku tidak ingin ~~ mencintaimu lagi karena semua ~~ yang kau perbuat padaku.” “semakin hari – semakin aku ingin bersamamu ~~ aku ingin memelukmu dan mengatakan ~~ berulang kali padamu bahwa aku ~~ sangat mencintaimu.”

“ingin kukatakan padamu.....cinta itu memang ada – untuk dirimu – dan hanya untukmu seorang, sakura!!” “jika memang aku harus membuktikannya ~~ dengan mati terbakar seperti ini ........” “maka aku rela,sakura!!....sebanyak apapun aku bereinkarnasi nantinya – aku akan memohon untuk mati seperti ini – agar dapat memperlihatkan cinta itu padamu.” “kesedihan – kepedihan – rasa sakit – penderitaan – semuanya akan aku lewati ~~ jika ini satu-satunya cara agar aku bisa tetap bisa mencintaimu dengan tulus.” Mata sakura semakin terbelalak lebar, setetes air mata mulai membasahi pipi sakura. “tetchan......” “sakura.....ijinkan aku selalu memelukmu dengan erat – ijinkan aku mencintaimu walaupun ini akan menjadi terakhir kalinya bagiku.” Ucap tetsu sambil memeluk erat leher dan pundak sakura yang tergeletak dipangkuannya. Asap hitam semakin menyelimuti isi rumah tersebut, api semakin mendekat dan semakin menghilangkan seluruh ruang aman dalam rumah tersebut –semuanya sudah siap habis dilalap kilatan dan kemurkaan sang jago merah. Tangan sakura bergerak memeluk tetsu dengan erat dan tetsupun ikut mempererat pelukannya terhadap sakura. diantara suara siluman api yang ada dalam pondok tersebut, tetsu dapat mendengar teriakan histeris hyda dan ken yang berusaha masuk kembali kedalam pondok – teriakan yang menyebut namanya dan juga sakura untuk segera keluar dari pondok. “tetchan....aku mencintaimu.” Ucap sakura lirih “aku juga~~ mencintaimu, sakura!” ucap tetsu kedua bibir mereka pun saling berpautan – memberikan sebuah kecupan kasih sayang terakhir – hingga tak berselang lama api mulai menyambar dan memusnahkan semua yang ada dalam pondok itu – merobohkan pondok hingga rata dengan tanah dan yang tersisa hanyalah abu hitam dari sisa kekejaman sang api. .......... dan juga tersisa kehangatan sebuah cinta sejati.

Inspiring song : Even though I chase, I couldn't reach and you only have a sad smile My body could not move, sucked by those eyes that are looking far away Even though we embraced, even though we embraced, I couldn't read your heart I sleep in the depth of your smiling face, who had realized that If you have that feeling too, give me your heart, give me your soul, don't speak, don't listen, don't laugh anymore

Won't you let me take you along? Never parting even if everything corrupts, and my heart is confused I will know my way and I won't be stopped Drowned and not able to see, the calling voices disappears with the waves surrounded by this lonely night, your lies pierce into my heart Just a little more, a little more, through the night Hold you tight If it is because you wanted to get something, then it doesn't matter Won't you let me take you along? Never parting Even if everything corrupts, and my heart is confused I will know my way and I won't be stopped Why can't I see anything once I am touched by you As if a lost kitten Walk on tightrope together Just a little more, a little more, through the night Hold you tight If it is because you wanted to get something, then it doesn't matter Won't you let me take you along? Never parting even if everything corrupts, and my heart is confused I will know my way and I won't be stopped is it good that I love you? Is it ok if I stay here? Surrounded by this insecure night walk on tightrope together (tightrope ; music and lyric by tetsu69) ~~OWARI~~

Related Documents