Kwu-1

  • Uploaded by: Jàtîé's Sëvëñføldísm Zämúdrä's
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kwu-1 as PDF for free.

More details

  • Words: 2,640
  • Pages: 16
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN PEMBANGUNAN APOTEK SAYADLI FARMA

Disusun Oleh : Jati Samudra (1608010037) Sisi Ramalita Aini (1608010043) Amik Dyah Ambarwati (1608010045) Tri Setia Murni (1608010049) As-shifa Maghfira (16080100051) Farmasi 6A

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2019

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat. Selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian, serta sebagai tempat penyaluran perbekalan farmasi ataupun kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen. Apotek memiliki beberapa fungsi kegiatan seperti pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan. Oleh karena itu, selain menguasai ilmu kefarmasian, agar suatu apotek dapat dikelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) perlu menguasai ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek dibentuk untuk memperluas akses obat kepada masyarakat. Selain itu, apotek bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian. Dalam mendirikan sebuah apotek, lokasi apotek sangat perlu untuk dipertimbangkan. Saat ini jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat, serta pelayanan kesehatan. Dalam upaya memajukan kesejahteraan umum untuk mewujudkan suatu tingkat kesehatan yang lebih baik, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Sayadli Farma di Desa Dukuhwaluh yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau. Nama dari apotek yang akan didirikan adalah Sayadli Farma, yang berarti farmasi. Digunakan nama Sayadli untuk menunjukkan bahwa tempat tersebut merupakan tempat pelayanan kefarmasian. II. Tujuan Pendirian Tujuan didirikannya Apotek adalah : a. Sebagai tempat pengabdian seorang apoteker.

b. Memberikan informasi tentang kesehatan khususnya tentang obat. c. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi (alat-alat kesehatan dan alat-alat praktikum) yang bermutu. d. Memberikan konseling kepada pasien. e. Sebagai sarana bisnis. f. Memberikan peluang kesempatan kerja bagi masyarakat. III. Visi dan Misi Visi Menjadikan apotek dengan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceutical care yang bermutu, berkualitas, dan terpercaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan membantu mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan nasional. Misi 1. Melaksanakan pelayanan pharmaceutical care dengan memberikan informasi penggunaan obat melalui konseling pasien baik secara swamedikasi ataupun penebusan resep. 2. Membuka hubungan baik antara pasien dan apoteker. 3. Memberikan pelayanan kesehatan kesehatan yang optimal. 4. Mengevaluasi kinerja dan melakukan perbaikan di apotek secara rutin dan menyeluruh. 5. Menyediakan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. IV. Struktur Organisasi dan Aspek-aspek Apotek Struktur organisasi Jati Samudra , S. Farm. Apt Sisi R A, S.Farm.Apt

Amik D A S.Farm.Apt

Tri S M Amd.Farm Angger

Aji S.Far m.A pt

Ash-syfa M Amd.Farm Najwa

Khasna

Aspek-aspek apotek a. Nama dan Alamat Apotek Apotek yang didirikan bernama apotek alsiha yang terletak di Jl. Nangka no 14 Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Lokasi yang strategis dan mendukung keberhasilan apotek. b. Data-data pendukung 1. Kepadatan penduduk. Apotek sayadli farma berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang lumayan tinggi, dekat dengan rumah warga, beberapa sekolah, universitas serta beberapa hotel. 2. Tingkat Sosial dan Ekonomi. Apotek sayadli farma berada dilingkungan yang tingkat pendidikannya sedang, hal ini karena sebagian besar wiraswasta, siswa, mahasiswa, pegawai, dan wisatawan asing. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat tinggi. Tingkat ekonomi dan konsumsi penduduk secara umum cenderung sedang. 3. Pelayanan Kesehatan Lain. Adanya pelayanan kesehatan yang lain disekitar apotek yang akandirikan. 4. Jumlah pesaing Adanya pesaing disekitar apotek yang akan dirikan 5. Situasi dan Kondisi Apotek. Lingkungan apotek sayadli farma relative ramai karena bearada di daerah lingkungan pendidikan dan pekerja serta penduduk.Dan mudah dijangkau karena terletak dijalan raya besar (pantura) yang biasa dilewati masayarakat untuk berangkat sekolah dan bekerja dan disekitar terdapat beberapa hotel yang merupakan tempat wisatawan berkunjung dan memiliki area parker yang cukup luas. V.

Teknik Operasional. A. Teknik Operasional 1. Jam buka apotek : Senin-Sabtu : 07.00-21.00 Minggu : Libur Hari nasional : Libur 2. Jam bekerja :

Shift 1 : 07.00-14.00 Shift 2 : 14.00-21.00

3. Alamat apotek

Terletak di Jl. Nangka no 14 Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. 4. Tenaga kerja Pada apotek sayadli farma terdapat 11 tenaga kerja, yaitu 1 apoteker pengelola apotek, 2 apoteker pendamping, 2 asisten apoteker (lulusan D3), 1 tenaga teknis kefarmasian, 2 staff administrasi, 1 office boy. Dari masing-masing karyawan memiliki tugas, yaitu : a. Apoteker Pengelola Apotek berugas mengelola dalam bagian management keuangan, pengadaan, perencanaan, penyimpanan, distribusi, dan pemasaram serta melakukan konseling pada pasien. b. Apoteker pendamping bertugas melakukan konseling dan pelayanan resep serta menggantikan tugas apoteker pengelola apotek jika berhalangan hadir. c. Asisten apoketer dan tenaga teknis kefarmasian bertugas membantu apoteker dalam peracikan obat dan melayani pelanggan. d. Staff administrasi bertugas menghandle keuangan setiap transaksi

pembelian,

menghitung

atau

mengakumulasi

pendapatan dan pengeluaran. e. Office boy bertugas untuk membersihkan apotek. Tenaga kerja harus memiliki persyaratan pendidikan dimana untuk APA dan APING sudah harus menempuh pendidikan profesi apoteker (mengucap sumpah jabatan) serta memiliki SIPA.Sedangkan untuk asisten apoteker yang telah lulus D3 farmasi, tenaga teknis kefarmasian yang telah lulus smk farmasi dan telah disumpah sebagai tenaga teknis kefarmasian) serta memiliki STRTTK. Kemudian untuk staff administrasi

harus sudah lulus smk akuntansi dan untuk

pembantu umum harus sudah lulus SMA. Dari semua tenaga kerja yang akan bekerja diharuskan untuk :

VI.

a.

Berpenampilan rapih.

b.

Ramah dan sopan.

c.

Menguasai barang yang ada diapotek.

d.

Menguasai informasi tentang obat.

e.

Menguasai tentang informasi yang lain

Alat dan Perbekalan yang Dibutuhkan a. Bangunan. Bangunan yang digunakan untuk pembangunan apotek adalah bangunan milik sendiri. Luas nya 450meter2 dengan luas bangunan 300meter2 , 50 meter2 untuk taman bermain, 100meter2 untuk parkir. Dari luas bangunan berisi ruang racik, gudang alat kesehatan dan alat praktikum, ruang apoteker dan ruang konseling, ruang dokter, ruang pelayanan resep, ruang laktasi, ruang tunggu pasien, tempat bermain, mushola, toilet, serta tempat parker kendaraan. b. Fasilitas. Fasilitas bangunan untuk ruang tunggu dilengkapi dengan adanya (AC, sofa panjang, lemari pendingin yang tersedia minuman dingin, majalah, buku-buku anak dan koran, adanya TV LCD, lampu, sumber air/westafel, wifi). Adanya ruang praktek dokter umum yang dilengkapi dengan AC,meja, kursi tempat tidur dll. Adanya toilet umum laki –laki dan perempuan.Adanya tempat bermain untuk anakanak supaya jika menunggu antrean obat atau waktu berobat dapat bermain.Adanya ruang laktasi untuk ibu menyusui agar tetap bisa menyusui pada saat nunggu obat maupun antrean berobat.Adanya mushola yang digunakan untuk tempat sholat.Serta tempat parkir yang luas untuk parkiran kendaraan baik pengunjung maupun karyawan. c. Perlengkapan. 1. Apa pembuatan, pengolahan dan peracikan : a. Timbangan analitik b. Mortir dan stempel c. Batang pengaduk. d. Baker gelas. e. Gelas ukur. f. Blender. 2. Alat perbekalan farmasi. a. Pot salep dan pot plastic berbagai ukuran. b. Lemari pendingin.

c.

Lemari dan rak penyimpanan obat bebasn dan obat bebas terbatas. d. Lemari penyimpanan untuk narkotika dan psikotropika. 3. Wadah atau pembungkus dan pengemas. a. Etiket biru dan etiket putih. b. Plastic klip. c. Kertas puyer. d. Wadah pengemas dan pembungkus lain. 4. Alat administrasi. a.

Blanko pesanan obat.

b.

Blanko kartu stok obat.

e.

Alat administrasi.

f.

Blanko copy resep.

g.

Blanko fraktur dan nota penjualan obat.

h.

Blanko kwitansi

i.

Buku penerimaan obat.

j.

Buku pembukuan keuangan.

k.

Buku laporan dan pencatatan narkotika dan psikotropika.

l.

Buku pencatatan penyerahan resep.

5. Perlengkapan lainnya. a. Alat pemadam kebakaran. b. Alat kasir dan kalkulator. c. Computer. d. Printer. 6. Perbekalan farmasi. a. Obat bebas. b. Obat bebas terbatas. c. Obat Wajib Apotek. d. Obat keras. e. Obat narkotika dan psikotropika. 7.

Alat kesehatan : timbangan berat badan, pispot, perban, spuit, kursi roda, alat test (gula, kolesterol, tekanan darah dan asam urat).

Alat-alat praktikum seperti alat-alat gelas seperti baker gelas, gelas ukur, corong kaca, labu ukur, pipet tetes, jas lab, masker dan sarung tangan. Alat perlengkapan lain : susu anak, susu lansia, sabun, sampo, minyak angin, minyak telon dll. 8. Kelengkapan dan buku pedoman Buku standar yang wajib (Farmakope Indonesia dari semua edisi, kumpulan peraturan UU), buku lainnya (IMMS, ISO, farmakologi dan terapi).

VII.

Perpajakan A. Pajak bumi dan bangunan Berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 1994 Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang dikenakan terhadap bumi dan bangunan. Apotek alsiha memiliki luas tanah 450meter2 dengan harga jual 500.000/meter2. Dari luas tanah tersebut dibangun bangunan 300meter2 dengan harga jual 600.000/meter2 . Kemudian dibuat taman bermain 50meter2, dan 100meter2 untuk tempat parker kendaraan. Adapun pajak yang harus dibayar adalah : Nilai jual tanah 400meter2 x Rp. 200.000.000 500.000/meter2 Nilai jual bangunan 300meter2 x Rp. 180.000.000 600.000/meter2 Nilai jual tempat bermain Rp. 25.000.000 50meter2 x 500.000/meter2 Nilai jual lahan parkir 100meter2 Rp. 50.000.000 x 500.000/meter2 Total Rp. 455.000.000 NJOPKP = total – NJOPTKP (10.000.000) = Rp. 445.000.000 PBB = 0,5% x 20% x Rp. 445.000.000 = 445.000/tahun. Jadi, pajak bumi dan bangunan yang dibayarkan oleh apotek alsiha sebesar 445.000/tahun

VII.

Permodalan

Kebutuhan modal terbagi atas modal tetap, modal operasional dan cadangan modal.

a.

Modal Tetap 1) Perlengkapan

Rp

12.610.000,00

1 buah lemari es

Rp

1.500.000,00

4 buah lemari obat

Rp

2.000.000,00

4 etalase kaca

Rp

2.800.000,00

1 buah meja racik

Rp

300.000,00

3 kursi

Rp

100.000,00

2 lemari narkotik/psikotropik

Rp

700.000,00

1 Papan nama apotek

Rp

1.000.000,00

1 telepon

Rp

500.000,00

2 buah kipas angin

Rp

500.000,00

1 TV 21’

Rp

1.500.000,00

2 set kursi tunggu

Rp

1.000.000,00

1 dispenser + galon

Rp

150.000,00

1 timbangan badan

Rp

60.000,00

1 Pemadam kebakaran

Rp

300.000,00

1 rak untuk makanan ringan

Rp

200.000

Rp

32.630.000,00

1 set timbangan

Rp

2.000.000,00

2 set komputer + program

Rp

7.000.000,00

1 set alat alat gelas + 2 mortir

Rp

300.000,00

1 kompor gas + tabung

Rp

500.000,00

Alat tulis kantor

Rp

500.000,00

Obat

Rp

20.000.000,00

2 Termometer

Rp

100.000,00

1 rak tempat pengering

Rp

200.000,00

2 Spatel logam/tanduk

Rp

30.000,00

Wadah

Rp

2.000.000,00

3) Biaya Perijinan

Rp.

3.500.000,00

4) Perlengkapan Administrasi

Rp

3.000.000,00

b. Modal Operasional

Rp

37.600.000,00

Gaji per 3 bulan

Rp

9.600.000,00

2) Perlengkapan Kerja Apotek

Sewa gedung per 2 tahun

Rp

25.000.000,00

Listrik, air dan telpon per 3 bulan

Rp

3.000.000,00

Rp

850.000,00

Majalah,koran,tabloid kesehatan

Rp

350.000,00

Makanan dan minuman ringan

Rp

500.000,00

d. Cadangan Modal

Rp

5.000.000,00 +

TOTAL MODAL

Rp

95.190.000,00

c. Lain-lain

2. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun ke-1 (RAPB Tahun I) a. Biaya rutin per bulan tahun ke-1 1) Tenaga kerja a) APA

Rp 1.400.000,00

b) Apt Pendamping

Rp. 1.100.000,00

c) AA

Rp 700.000,00 Jumlah

Rp 3.200.000,00

2) Biaya lain-lain a) Persediaan embalance

Rp

500.000,00

b) Biaya penyusutan peralatan

Rp

424.400,00

c) Listrik, air, telepon, koran, dll

Rp 1.000.000,00

d) Sewa gedung

Rp 1.050.000,00

Jumlah

Rp 2.974.400,00 +

BIAYA TOTAL

Rp 6.174.400,00

b. Biaya rutin tahun ke-1 1) Biaya rutin bulanan x 12 bulan

Rp

74.092.800,00

2) THR

Rp

TOTAL BIAYA RUTIN TAHUN KE-1

Rp 75.642.800,00

1.550.000,00 +

c. Proyeksi pendapatan tahun ke-1 Pada tahun ke-1 diproyeksikan resep yang masuk 20 lembar/hari dengan perkiraan harga rata-rata Rp 50.000,00/lembar. 1) Penjualan obat resep tahun ke-1 (untung 25%) 20 lbr x 30 hr x 12 bln x Rp 50.000,00

Rp 360.000.000,00

2) Penjualan obat bebas (untung 15%) 30 hr x 12 bln x Rp 200.000,00

Rp

72.000.000,00

3) Penjualan OWA (untung 20%) 30 hr x 12 bln x Rp 300.000,00

Rp 108.000.000,00

4) Penjualan alkes (untung 15%) 30 hr x 12 bln x Rp 50.000,00 JUMLAH

Rp.

18.000.000,00 +

Rp

558.000.000,00

Rp

270.000.000,00

Rp

61.200.000,00

Rp

86.000.000,00

Rp

15.300.000,00

Rp

75.642.800,00+

d. Pengeluaran rutin tahun ke-1 1) Pembelian obat resep 75% x Rp 360.000.000,00 2) Pembelian obat bebas 85% x Rp

72.000.000,00

3) Pembelian OWA 80% x Rp 108.000.000,00 4) Pembelian alkes 75% x Rp

18.000.000,00

5) Pengeluaran rutin tahun ke-1 JUMLAH

Rp 506.942.800,00

e. Perkiraan laba rugi tahun ke-1 1) Pemasukan tahun ke-1

Rp 558.000.000,00

2) Pengeluaran tahun ke-1

Rp 506.942.800,00 -

Laba kotor

Rp 51.057.200,00

Pajak pendapatan (5%) 5% x Rp 50.000.000,00 10%x Rp 1.057.200,00 Rp Laba bersih

Rp

2.605.720,00 48.451.480,00

f. Perhitungan BEP tahun ke-1 1. Pay Back Periode pay back period = total investasi = Rp 95.150.000 = 1 tahun 9 bulan laba bersih Rp 48.451.480

2.

ROI (Return On Investment) ROI =

3.

laba bersih x 100% = Rp 48.451.480 x 100% = 50,92 % Total investasi Rp 95.150.000

BEP (Break Even Point) BEP =

1 x Biaya tetap Biaya var iabel 1 Pendapa tan

=

1

x Rp 75.642.800

1 – Rp 432.500.000 Rp 558.000.000 = Rp 335.854.032,00/tahun = Rp 27.987.836,00/bulan Presentasi BEP =

Biaya tetap x 100% Pendapa tan  Biaya var iabel

=

Rp 75.642.800

x 100%

Rp 558.000.000 – Rp 432.500.000 = 60,27 % 4.

Kapasitas BEP Kapasitas BEP = % BEP x jumlah lembar resep/tahun = 60,27% x (20 resep x 30 hari x 12 bulan) = 4.339,44 resep/tahun = 361,62 resep/bulan

VIII. Lokasi Apotek Sayadli Farma terletak di sebelah jalan raya yang merupakan akses utama

masyarakat

dan

siswa/mahasiswa/wisatawan

sehingga

mempermudahkan untuk mengakses obat, alat kesehatan, maupun alat praktikum.

IX.

Pemasaran 1. Strategi pengembangan

a. Menjual perbekalan farmasi dan alat alat praktikum dengan harga yang terjangkau. b. Memperbanyak sediaan farmasi berdasarkan metode konsumsi (pembelian obat yang paling sering di apotek) dan metode farmakoepidemiologi (pembelian obat berdasarkan penyakit yang sedang terjadi). c. Menggunakan penerapan pharmaceutical care. d. Malakukan konseling terutama bagi pasien yang prolanis. e. Dapat melakukan pengecekan gula darah, tekanan darah, asam urat, dan kolesterol setiap hari jumat. f. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dengan memberikan hadiah sebagai karyawan terbaik setiap 6 bulan sekali. Hadiah yang ditawarkan berupa pengikutsertaan sebagai peserta seminar kesehatan bagi farmasis, dan kenaikan gaji tiap 6bulan sekali bagi tenaga kerja yang lain. Pemberian hadiah berdasarkan ketepatwaktu kerja, disiplin, serta ramah terhadap pasien. g. Mengevaluasi kepuasan pelanggan dengan cara diberikan kartu puas atau tidak puas pada saat transaksi obat. 2. Strategi pengadaan a. Obat-obatan, alat kesehatan, alat praktikum dipesan dari pedagang besar farmasi di daerah Banyumas, dapat juga dipesan melalui fax untuk pedagang besar yang ada diluar Banyumas. b. Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter umum pengadaannya berdasarkan metode konsumsi dan metode farmakoepidemiologi. 3. Strategi pemasaran Dilakukan dengan menggunakan metode mulut ke mulut dan menggunakan social media seperti twitter, facebook, instagram, dan memasang iklan melalui brosur, spanduk, maupun poster kesehatan.. Promosi dengan menggunakan social media berisi penjualan alat kesehatan dan alat praktikum, serta informasi-informasi umum pada penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas. 4. Analisis.

Analisis yang dilakukan berdasarkan data survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah dan keberadaan pesaing. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek alsiha yang didirikan (swot analisis). 1. Kekuatan (Strength). a. Apotek dengan pelayanan yang berbasis Pharmaceutical care, dengan cepat, cermat dan tepat. b. Memiliki apoteker yang berpengetahuan tentang obat-obatan yang luas. c. Menerapkan konsep untuk tidak dilakukan pelayanan resep jika tidak ada apoteker. d. Harga obat dan perbekalan farmasi yang terjangkau. e. Menjadin keaslian obat karena dibeli dari distributor resmi. f. Bekerjasama dengan dokter umum untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien. g. Ketersediaan obat, alat kesehatan dan alat praktikum yang relative lengkap sesuai kebutuhan masyarakat sekitar. h. Adanya ruang laktasi bagi ibu yang sedang menyusui. i. Adanya area bermain anak-anak. j. Lokasi yang strategis dan dekat dengan jalan raya. k. Adanya pemeriksaan gula darah, asam urat, tekanan darah dan kolestrol secara gratis pada hari jumat. 2. Kelemahan (Weaknes) Membutuhkan waktu untuk dilakukannya promosi kepada masyarakat dan libur pada saat hari minggu atau hari libur nasional. 3. Peluang (Opportunity). a. Potensi daerah Jumlah penduduk yang tinggi karena tempat didirikan apotek didaerah

penduduk,

komplek

pendidikan

(Universitas

Muhammadiyah . Lokasi daerah Apotek sayadli farma terletak disebelah jalan raya yang merupakan akses utama masyarakat

dan siswa/mahasiswa/wisatawan sehingga mempermudahkan untuk mengakses obat, alat kesehatan, alat praktikum. 4. Ancaman a. Adanya obat palsu yang beredar dimasyarakat. b. Adanya penyalahgunaan obat. c. Dekatnya apotek yang dibangun dengan apotek yang lain berkisar 1km.

X.

Penutup Berdasarkan analisis yang dilakukan, pendirian Apotek Sayadli Farma di Desa Dukuhwaluh memiliki prospek usaha yang bagus baik ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.

LAMPIRAN

More Documents from "Jàtîé's Sëvëñføldísm Zämúdrä's"

File.pdf
April 2020 4