ANGGOTA KELOMPOK :
Andika Khairani A. (02) Fennela Firman S. (11) Marwatin Fika P. (19) Rini Puspitasari (30) Sri Suryaningtyas (34)
DAN
A.
HAKEKAT SISTEM HUKUM dan PERADILAN INTERNASIONAL 1. Internasional Sistem Hukum Hukum Internasional bertujuan untuk mengatur masalah-masalah bersama dalam suatu hubungan antara subjek-subjek hukum internasional serta berperan penting untuk mengatur dan menjaga tatanan hukum dunia yang aman, tertib dan damai.
A. Pengertian Hukum Internasional a. Menurut Oppenheim, hukum internasional ada 2 yaitu: 1. Hukum Perdata Internasional (Privat International Law) 2. Hukum Publik Internasional (Public International Law) b. Menurut Wirjono Prodjodikoro c. Menurut Prof. Dr.JG. Starke Jadi, Hukum Internasional adalah keseluruhan peraturan hukum yang mengatur kedudukan hukum dan hubungan hukum dalam pergaulan internasional yang mempunyai akibat hukum.
B. Asas Hukum Internasional Dalam hubungan internasional atau hubungan antarbangsa, dikenal adanya 3 asas yang disesuaikan dengan cara pandang dan pemikiran tiap-tiap negara. 3 asas tersebut yaitu: 1. Asas Teritorial Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerah/wilayahnya, artinya bahwa negara melaksanakan berlakunya hukum dan peraturanperaturannya bagi semua orang dan barang yang ada di wilayahnya 2. Asas Kebangsaan Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara pada warga negaranya. Artinya setiap warga negara, dimanapun ia berada, tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya walau berada di negara asing. 3. Asas Kepentingan Umum Asas ini didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat Untuk mengadakan dan melaksanakan perjanjian maka setiap negara harus menaati asas sbb: 1. Asas persamaan derajat (Equality) 2. Asas kerhomatan (Courtesy) 3. Asas timbal balik (Reciprocity) 4. Pacta sunt servanda 5. Rebus sig santibus
C. Sumber-sumber hukum Internasional 1. Sumber hukum formal a.Perjanjian Internasional,ada 2 macam: 1. Law Making Treaty 2.Treaty Contract b.Kebiasaan Internasional Menurut pasal 38 ayat 1 piagam Mahkamah Internasional adalah kebiasaan yang terbukti dalam praktik umum dan diterima sebagai hukum. Badan-badan peradilan yang menetapkan ketentuan hukum kebiasaan internasional : 1.Peradilan Internasional 2.Peradilan Nasional 3.Arbitrase Internasional c.Prinsip hukum umum Menurut pendapat Sri Setianingsih Suwardi,S.H.,fungsi dari prinsip-prinsip hukum umum ini terdiri dari: (1) Sebagai pelengkap dari hukum kebiasaan dan perjanjian internasional (2) Sebagai penafsiran bagi perjanjian internasional dan hukum kebiasaan (3) Sebagai pembatasan bagi perjanjian Internasional dan hukum kebiasaan d.Karya Yuridis e.Keputusan keputusan Lembaga Internasional f.Yurisprudensi dan Pendapat Ahli Hukum Internasional
2. Sumber Hukum Material adalah faktor yang menentukan isi ketentuan hukum yang berlaku.Sumber hukum material bagi hukum internasional adalah prinsip- prinsip yang menentukan isi ketentuan hukum internasional yang berlaku D. Subjek Hukum Internasional 1) Negara 2) Tahta Suci (Vatican) 3) Palang Merah Internasional 4) Organisasi Internasional,dibagi menjadi sebagai berikut: a. Organisasi Internasional Publik atau Antarpemerintah (Intergovernmental Organization) b. Organisasi Internasional privat (Private Internasional Organization) c. Organisasi Regional atau Subregional d. Organisasi yang bersifat Universal 5) Orang-perorangan (Individu) 6) Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa
2. Sistem Peradilan Internasional adalah unsur-unsur atau komponen-komponen lembaga pengadilan internasional yang secara teratur saling terkait sehingga membentuk suatu kesatuan dalam mencapai keadilan internasional.
Sistem Peradilan Internasional
Mahkamah Internasional
Mahkamah Pidana Internasional
Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional
Dalam Yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional dijelaskan jenis-
jenis kejahatan berat yang diatur dalam pasl 5-8 Statuta Mahkamah Pidana Internasional sebagai berikut:
KEJAHATAN BERAT
Kejahatan Genosida (the crime of genocide)
Kejahatan Kemenusiaan (crimes against humanity)
Kejahatan Perang (war crimes)
Kejahatan Agresi (the crime of agression)
PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA INTERNASIONAL dan CARA PENYELESAIAN oleh MAHKAMAH INTERNASINAL
Sengketa Internasional adalah perselisihan yang terjadi antara negara dan negara, negara dengan individu, atau negara dengan badanbadan yang menjadi subjek hukum internasional
1. Penyebab Sengketa Internasional 1.
2.
A.Masalah Politik
Adanya keinginan dari sebagian besar anggota PBB untuk melakukan restrukturisasi PBB agar badan dunia tersebut lebih demokratis, efisien, dan efektif Kecenderungan negara-negara besar memanfaatkan organisasi atau lembaga intenasional untuk kepentingan politik negara atau kelompoknya
B. Masalah Ekonomi 1.
2.
Sulitnya megatur hubungan dalam satu hubungan ekonomi global antara negara-negara berkembang dan negara maju Semakin menguatnya penyatuan ekonomi Eropa yang pasti akan lebih mengutamakan hubungan ekonomi antar mereka sendiri
C. Masalah Sosial Budaya 1.
2.
Menguatnya gejala saling ketergantungan antar negara dan saling keterkaitan antar masalah global di brbagai bidang Masalah kemiskinan, keterbelakangan, dan rendahnya tingkat pendidikan penduduk di negara berkembang
2. Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah Internasional A. Penyelesaian Sengketa Secara Damai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Arbitrase internasional Negosiasi Mediasi Jasa Baik (Good Offices) Konsiliasi Penyelidikan (Inquiry) Penemuan Fakta (Fact Finding) Penyelesaian Regional Penyelesaian Sengketa di Bawah Naungan PBB
B. Penyelesaian Sengketa dengan Kekerasan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perang Tindakan Bersenjata Bukan Perang Retorsi Reprisal Blokade Damai Embargo Intervensi
C. MENGHARGAI KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL dalam MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL
Sengketa Internasional yang diselesaikan oleh Mahkamah Internasional bisa memunculkan kemungkinan, yaitu Pertama, tercapainya kesepakatan sebelum proses berakhir. Kedua,pihak yang bersengketa menarik diri dari proses beracara tersebut, dan Ketiga, Mahkamah Internasional memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dari proses persidangan yang telah dilakukan. Hasil keputusan dari Mahkamah Internasional diharapkan mampu menciptakan keadilan bagi pihak yang bersengketa khususnya dan masyarakat global pada umumnya. Oleh karena itu, apapun hasil keputusan Mahkamah Internasional, pasti ada yang menang dan kalah, serta ada yang merasa diuntungkan dan ada yang merasa diruguikan. Namun, setiap hasil keputusan itu harus diterima dan dihargai oleh masyarakat. Yang harus dilakukan oleh para pihak, baik yang bersengketa maupun tidak adalah lebih berperan dalam mewujudkan Integritas dan Perdamaian Dunia.