Kti Ku Mawapres 2015.docx

  • Uploaded by: Puskesmas.cibitung2
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kti Ku Mawapres 2015.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,884
  • Pages: 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. J UDUL Mewujudkan Pendidik yang Profesional untuk Menggapai Kecerdasan Bangsa Melalui Program SM-3T B. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang luas, terdiri dari satu kesatuan pulau serta memiliki struktur geografis dan sosiokultural yang heterogen. NKRI didirikan dengan penuh perjuangan, bahkan dengan tumpah darah para pahlawanpahlawan bangsa. Salah satu tujuan berdirinya NKRI adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut belum sesuai dengan kenyataan, tujuan tersebut belum bisa tercapai karena pendidikan yang masih sangat minim dan asing terutama di pelosok negara RI, di daerah perbatasan dan daerah yang belum terjamah teknologi komunikasi maupun transportasi. Masih terdapat permasalahan di beberapa wilayah penyelenggara pendidikan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan tertinggal. Gerakan Sarjana Mengajar di tempat terdepan, terluar dan tertinggal (SM-3T) tercipta karena di pelosok negeri ini masih banyak orang yang tidak mengetahui pentingnya pendidikan sehingga masih banyak warga di pelosok negeri yang tidak bersekolah apalagi mengutamakan pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah kurangnya sosialisasi pendidikan, kendala akses jalan menuju sekolah, dan perhatian serta peran pemerintah. Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru tetap yayasan (GTY), untuk ditugaskan satu tahun di daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan caln guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memilki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa pendidik untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanatkan oleh para pendiri bangsa idonesia. Kualitas guru menjadi suatu hal yang sangat penting diperhatikan, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Dari berbagai macam hal, seperti kurangnya motivasi akan pentingnya pendidikan, terbatasnya alat transportasi menuju lokasi daerah 3T, kurangnya jumlah tenaga pengajar, serta terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia, menjadi beberapa faktor penyebab kurangnya kualitas guru dalam mengajar. Misalnya karena kekurangan tenaga pengajar membuat siapapun boleh menjadi pengajar, termasuk yang tidak memenuhi syarat sebagai seorang guru sekalipun. Dampaknya adalah peserta didik yang dihasilkan juga tidak akan berkualitas. Oleh karena itu, pengembangan kualitas guru terutama di wilayah 3T, perlu dikembangkan secara maksimal. Salah satu cara yang optimal untuk melakukan pengembangan tersebut adalah dengan cara pelatihan-pelatihan serta pembekalan kepada guru atau calon guru. Pelatihanpelatihan serta pembeklan harus di lakukan dengan sungguh-sungguh agar parapendidik

maupun peserta didik benar-benar dapat memiliki kualitas dan mutu yang baik dalam pendidikan.

Pada kenyataannya, program SM-3T kurang diminati oleh para sarjana. Banyak alasan mereka tidak tertarik dan tidak mengikuti program SM-3T yaitu karena kurangnya fasilitas keseharian yang ada, daerah penempatan yang jauh dari teknologi, transportasi, dan lainnya. Padahal pemerintah sudah memberikan suatu nilai lebih atau yang di dapatkan bagi sarjana yang telah mengikuti program SM-3T, seperti mengikuti program profesi guru gratis atau di utamakan. Salah satu contohnya adalah Seperti dua tahun sebelumnya, Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) minim peminat. Hal itu terlihat dari kuota UPI yang tidak terpenuhi yaitu sebanyak 200 orang. Menurut Kordinator SM3T UPI Tjutju Yuniarsih, awalnya sebanyak 160 alumni UPI diundang untuk mengikuti seleksi SM3T. Namun kenyataannya yang hadir hanya 132 alumni. Setelah diseleksi, terpilihlah 108 alumni UPI untuk mengajar di Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai kabupaten yang termasuk kategori 3T.Untuk mengisi kekosongan sebanyak 92 kursi, lanjut Tjutju, UPI menerima tambahan peserta dari Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan lain. Sebanyak 64 alumni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) masuk dalam kuota UPI sebab kuota SM3T di UNY sudah terpenuhi. “Jadi UPI memberangkatkan 172 alumni, kalau semuanya hadir,” kata Tjutju saat ditemui isolapos.com, Senin (21/7). Kuota SM3T yang selalu menyisakan bangku kosong itu, juga dikarenakan banyak peserta yang tidak memenuhi persyaratan administrasi. Di tingkat nasional, pendaftar online SM3T mencapai 10000 peserta. Namun, jumlah ini menurun drastis pada tahap seleksi administrasi hingga menyisakan lebih dari 3000 peserta yang lolos. Baru sampai seleksi akhir, sebanyak 2640 peserta lolos seleksi untuk menjadi tenaga pengajar selama satu tahun di daerah 3T. “Secara nasional juga tidak terpenuhi kuotanya sebanyak 3000 peserta,” tambah Tjutju. Minimnya peminat SM3T di UPI, dinilai mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI Roby Aji, karena UPI kurang gencar dalam mempromosikan program tersebut pada mahasiswa. Selain itu, menurutnya, mahasiswa sekarang cenderung individualis dan melihat manfaat apa saja yang akan diperoleh jika mengikuti program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu. Seperti diberitakan sebelumnya, alumni program SM3T dapat mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tanpa dipungut biaya apapun. “Jangan-jangan SM3T tidak menarik untuk kebutuhan mahasiswa sekarang ini, meski PPG sudah gratis tapi ada cara yang lebih mudah tanpa harus setahun disana,” tutupnya. [Restu Puteri]

C. PERUMUSAN MASALAH Dengan mempertimbangkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Mengapa sebagian besar mahasiswa atau para sarjana baru tidak seutuhnya tertarik mengikuti atau ikut berperan serta dalam program SM-3T ? 2. Bagaimana cara atau solusi agar mahasiswa atau para sarjana baru tertarik dan mengikuti progran SM-3T ? D. TUJUAN

Karya tulis ini bertujuan untuk : 1. Mahasiswa dan para sarjana pendidikan baru agar tertarik dan ikut berperan serta dalam program SM-3T. 2. Mengetahui bagaimana cara atau solusi agar mahasiswa dan para sarjana pendidikan baru tertarik dan ikut berperan serta dalam program SM-3T. E. MANFAAT 1. Melalui karya tulis ini diharapkan mampu mengembalikan salah satu tujuan bangsa, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya bagi Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru tetap yayasan (GTY) dan mahasiswa pendidikan, agar tertarik dan ikut serta untuk ditugaskan satu tahun di daerah 3T melalui program SM-3T. 2. Memberikan informasi mengenai program SM-3T dan solusi agar mahasiswa atau sarjana pendidikan baru tertarik dan ikut serta untuk mengikuti program SM-3T.

BAB II PEMBAHASAN 1. Alasan mengapa sebagian besar mahasiswa atau para sarjana baru tidak seutuhnya tertarik mengikuti atau ikut berperan serta dalam program SM-3T adalah :  Kurangnya sosialisasi, informasi, dan promosi Kurangnya sosialisasi, informasi, dan promosi menjadi alasan bagi sebagian besar mahasiswa atau para sarjana baru tidak seutuhnya tertarik mengikuti atau ikut berperan serta dalam program SM-3T. Walaupun sudah ada akses internet yang mendukung, tetapi mereka kurang tahu harus mengakses melalui alamat apa atau yang mana. Sebagian besar dari mereka akses informasi hanya diperoleh dari kakak-kakak angkatan yang sudah pernah mengikui program SM-3T, serta dosen-dosen yang pernah menjadi pendamping acara program SM-3T. Sangat terbatas akses informasi yang mereka dapatkan. Kurangnya informasi yang jelas tentang program tersebut membuat mereka merasa kebingungan jika nantinya akan mengikuti program SM-3T. Adanya hal yang sulit dalam memperoleh informasi dapat mengurangi minat informan bersama teman-temannya untuk mengikuti atau ikut berperan serta dalam program SM-3T. Kesulitan sosialisai dan promosi juga sebagai salah satu faktor kendala bagi penyelenggara program SM-3T, di antaranya adalah memberikan seminar kepada mahasiswa yang baru lulus, kurangnya brosur yang di bagikan kepada setiap fakultas untuk disebarluaskan kepada mahasiswa, kurangnya pemasangan banner di setiap kampus, memperkenalkan program SM-3T melalui media cetak, dan lainlain.  Sifat individualisme Bebarapa sifat individualisme dari rata-rata mahasiswa yang tidak memilih atau tidak mengikuti program SM-3T adalah lebih memilih untuk melanjutkan studi lagi sambil bekerja, ada juga yang menginginkan menikah terlebih dahulu. Sebagian mahasiswa lebih menginginkan terjun di dunia non kependidikan seperti perbankkan atau di perusahaan yang menurut mereka bisa menjamin hidupnya dengan berharap gaji yang lebih tinggi.  Jiwa nasionalisme Perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK membuat mahasiswa kurang mempunyai jiwa nasionalisme yang kuat sehingga mereka tidak menyadari betapa mulianya berjuang menjadi guru atau tenaga pengajar di tempat terdepan, terluar, dan tertinggal yang akan mencerdaskan kehidupan anak bangsa serta memajukan Bangsa ini menjadi lebih baik. Perjuangan tersebut masih jauh lebih kecil dari para pejuang-pejuang bangsa yang telah berjuang mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Cara atau solusi agar mahasiswa dan para sarjana pendidikan baru tertarik dan ikut berperan serta dalam program SM-3T adalah : 

Sosialisasi, informasi, dan promosi Lembaga program penyelenggara progam SM-3T harus berperan langsung unuk membangun kesadaran sarjana muda pendidikan agar ikut berpartisipasi mengajar di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal guna pemerataan sumber manusia di derah tersebut serta memberikan informasi sejelas-jelasnya maupun menjadi fasilitator bagi mahasiswa yang terdorong untuk mengikuti program SM-3T. Pemerintah atau lembaga yang terkait sebaiknya memberikan informasi yang lengkap, misalnya mengenai cara pendaftaran melalui website resmi dan jelas agar tidak membuat mahasiswa menjadi bingung dan termotivasi untuk mengikuti program tersebut. Sosialisai dan promosi bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu memberikan seminar kepada mahasiswa yang baru lulus, membagikan brosur yang di bagikan kepada setiap fakultas untuk disebarluaskan kepada mahasiswa, kurangnya pemasangan banner di setiap kampus, memperkenalkan program SM-3T melalui media cetak, dan lain-lain.



Menanamkan program SM-3T melalui mata kuliah Penanaman nilai sikap, mental, dan jiwa nasionalisme serta menanamkan program SM-3T bisa melalui mata kuliah yang berkaitan, misalnya pendidikan pancasila, filsafat ilmu pendidikan, PKN, dan lai-lain. Dalam hal tersebut khususnya untuk mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa mengenai program SM-3T, agar nantinya mahasiswa mampu memahami dan ikut berperan serta dalam program tersebut. Mahasiswa juga menjadi merasa tidak asing dan kebingungan lagi mengenai program mengajar di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal karena sudah terbiasa mendapatkan informasinya dalam perkuliahan sehari-hari. Hal tersebut juga dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme mahasiswa yang di dukung dengan praktek dan teori dalam kesehariannya.



Mengurangi sifat individualisme dan menguatkan jiwa nasionalisme Dalam hal ini peran orangtua sangat penting untuk mengurangi sifat individualisme pada anak, misalnya dengan cara memberikan contoh perilaku yang baik dalam keseharian dan selalu memberikan motivasi. Pola berfikir bagi rata-rata mahasiswa yang tidak memilih atau tidak mengikuti program SM-3T adalah lebih memilih untuk melanjutkan studi lagi sambil bekerja, ada juga yang menginginkan menikah terlebih dahulu

dan sebagian mahasiswa lebih menginginkan terjun di dunia non kependidikan seperti perbankkan atau di perusahaan yang menurut mereka bisa menjamin hidupnya dengan berharap gaji yang lebih tinggi perlu di perbaiki pola berfikirnya menjadi lebih baik lagi agar bisa mencerdaskan kehidupan bangsa yang sesungguhnya dan menguatkan jiwa nasionalisme . Orang-orang yang berperan dalam pengembangan pola berfikir tersebut adalah orangtua, guru atau dosen, teman atau sahabat, serta masyarakat

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Alasan mengapa sebagian besar mahasiswa atau para sarjana baru tidak seutuhnya tertarik mengikuti atau ikut berperan serta dalam program SM-3T adalah kurangnya sosialisasi, informasi, dan promosi serta sifat individualisme dan lemahnya jiwa nasionalisme. Cara atau solusi agar mahasiswa dan para sarjana pendidikan baru tertarik dan ikut berperan serta dalam program SM-3T adalah sosialisasi, informasi, dan promosi oleh pihak-pihak yang terkait dan menanamkan program SM-3T melalui mata kuliah, menguatkan jiwa nasionalisme, serta mengurangi sifat individualisme

B. Saran 1) Bagi Pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih mengupayakan fasilitas kepada lulusan sarjana pendidikan untuk mengajar di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dalam rangka pemerataan pendidikan agar tidak terjadi kesenjangan pendidikan antar daerah di NKRI. 2) Bagi lembaga yang di tunjuk oleh dikti dalam penyelenggaraan program SM-3T harus lebih memaksimalkan dalam melakukan sosialisasi kepada mahasiswa agar mereka mempunyai minat dan keinginan untuk berpartisipasi atau ikut serta dalam program tersebut. 3) Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas pendidikan dan sarjana muda sebaiknya lebih aktif dalam mencari informasi dan memahaminya serta berperan aktif untuk ikut serta dalam program mengajar di tempat terdepan, terluan, dan tertinggal guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyatno, Harahap Ramlan, dkk.2013.Pedoman Pelaksanaan Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. http://www.pdfcoke.com/doc/234070427/Persepsi-Mahasiswa-Program-StudiKependidikan-Universitas-Negeri-Surabaya-UNESA-Terhadap-Program-SarjanaMendidik-di-Daerah-Terdepan-Terluar-dan-T#pdfcoke

KARYA TULIS MAWAPRES 2015

Judul Karya Tulis Mewujudkan Pendidik yang Profesional Untuk Menggapai Kecerdasan Bangsa Melalui Program SM-3T

ANDRI BAGAS SAPUTRO 1301100128 ANGKATAN 2013

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015

Related Documents

Kti Ku Mawapres 2015.docx
October 2019 7
Essay Mawapres
October 2019 14
Ku
April 2020 40
Kti
October 2019 77
Kti
June 2020 39