Koran Tempo_5sept09_bl_a4_gempa_rumah Roboh Diganti Rp 4,5 Juta

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Koran Tempo_5sept09_bl_a4_gempa_rumah Roboh Diganti Rp 4,5 Juta as PDF for free.

More details

  • Words: 324
  • Pages: 1
KORAN TEMPO › Print Article

Page 1 of 1

Edisi 05 September 2009

Rumah Roboh Diganti Rp 4,5 Juta Menurut Dangir, dana itu diperoleh dari pemerintah kabupaten Rp 1,5 juta dan provinsi Rp 3 juta. CILACAP — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjanjikan bantuan dana kepada korban gempa di Cilacap yang kehilangan tempat tinggal. “Yang rumahnya rusak berat juga dapat penggantian,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Dangir Mulyadi kemarin. Jumlah bantuan untuk rumah yang roboh dianggarkan Rp 4,5 juta untuk tiap-tiap korban. Menurut Dangir, dana itu diperoleh dari pemerintah kabupaten Rp 1,5 juta dan provinsi Rp 3 juta. Sedangkan bantuan untuk rumah rusak berat Rp 3 juta. Dari pemerintah Cilacap Rp 1 juta dan pemerintah provinsi Rp 2 juta. Imbas gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter, yang terjadi pada Rabu lalu di Tasikmalaya, hingga ke Cilacap. Sedikitnya 98 rumah rata dengan tanah dan 408 rumah rusak berat. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 21,1 miliar. “Korban manusia tidak ada,” kata Kepala Humas Provinsi Jawa Tengah Agus Utomo. Menurut Agus, gempa juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti balai desa, pasar, sekolah, dan rumah ibadah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2008, musala yang roboh akan mendapat bantuan Rp 6 juta per unit, sedangkan yang rusak ber Rp 3,5 juta. Untuk saranaprasarana umum lainnya, seperti pasar, balai desa, dan sekolah, pemerintah provinsi akan meminta dukungan dana dari pemerintah pusat. Sampai hari ketiga pascabencana, jumlah pengungsi di Cilacap tercatat 2.388 jiwa. Mereka ditampung di rumah keluarga dan tetangga masing-masing. Pemerintah juga sudah mendirikan posko dan dapur umum untuk pengungsi. “Pagi ini bantuan tenda keluarga yang dilengkapi fasilitas MCK datang dari provinsi, tapi jumlahnya masih dihitung,” kata Dangir. Kemarin sebuah tenda besar didirikan di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja. “Tapi tak semua keluarga mau menginap di situ. Mereka takut barang-barang mereka hilang,” kata Asep, petugas tanggap bencana Kecamatan Kedungreja. Menurut Camat Kedungreja Yuni Kustowo, selain makanan, pengungsi saat ini membutuhkan selimut dan obat-obatan.ARIS ANDRIANTO | ROFIUDDIN

http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/09/05/headline/krn.20090905.175927.id.h ... 9/14/2009

Related Documents