Koran Tempo_5juni09_bl_c2_media_pasal Pence Mar An Nama Baik Diminta Dihapus

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Koran Tempo_5juni09_bl_c2_media_pasal Pence Mar An Nama Baik Diminta Dihapus as PDF for free.

More details

  • Words: 342
  • Pages: 1
KORAN TEMPO › Print Article

Page 1 of 1

Edisi 05 Juni 2009

Pasal Pencemaran Nama Baik Diminta Dihapus Setidaknya, 80 ribu blogger mendukung pembebasan Prita. TANGERANG - Penggiat blog mengampanyekan pencabutan pasal pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Mereka menilai pasal itu represif dan mengebiri kebebasan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi. "Kami juga mengampanyekan pencabutan undang-undang itu lewat situs jejaring sosial Facebook," kata Presiden Blogger Indonesia Wicakso kemarin di Pengadilan Negeri Tangerang, seusai sidang perdana perkara pidana Prita Mulyasari. Ia menuturkan, organisasinya akan mengusahakan amandemen Pasal 27 Undang-Undang ITE yang mengatur pencemaran nama baik lewat saluran elektronik, dengan menitipkan aspirasi itu kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Para blogger pun akan melakukan upaya hukum lain setelah pada 5 Mei lalu Mahkamah Konstitusi menolak uji materi pasal tadi. Wicaksono lalu mengaitkannya dengan kasus Prita. Menurut dia, mestinya, baik kepolisian maupun kejaksaan, memperlakukan konsumen sebagai saksi yang dilindungi. Tapi yang terjadi justru pasien ditahan karena mengeluhkan pelayanan rumah sakit. Padahal, lazimnya, pasienlah yang menggugat rumah sakit. "Dukungan para blogger kepada Prita adalah bagian dari perjuangan," katanya. Prita, 32 tahun, ibu dua anak berusia di bawah 5 tahun, menjadi pesakitan lantaran melayangkan surat elektronik tentang keluhan atas pelayanan Rumah Sakit Omni International Alam Sutera, Tangerang Selatan, kepada 10 rekannya. Prita merasa ditipu karena hasil diagnosis yang diberikan berubah-ubah. Surat itu lantas beredar ke sejumlah milis. Pengelola rumah sakit meradang. Jawaban dan somasi lantas dipasang di milis dan dua koran nasional. Prita juga digugat secara perda dan pidana. Gugatan rumah sakit menang di sidang perdata, tapi kedua belah pihak naik banding. Dalam kasus pidana, Prita dijerat dengan KUHP dan Undang-Undang ITE. Prita ditahan sejak 13 Mei hingga 3 Juni lalu. Puluhan blogger menghadiri persidangan Prita kemarin. Hingga Kamis pagi, sudah ada 80 ribu blogger yang mendukung pembebasan Prita. Para aktivis Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia Jakarta memasang spanduk bertuliskan kecaman dan tuntutan agar Prita dibebaskan. Penggalangan tanda tangan dukungan juga dilakukan. PBHI Jakarta berpendapat, segala ketentuan hukum pidana tentang pencemaran nama baik mesti dicabut agar tak bisa disalahgunakan. AYU CIPTA

http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/06/05/Metro/krn.20090605.167231.id.html ... 6/9/2009

Related Documents