ASKEP LANSIA DENGAN TERMINASI
Grieving
By : Gandes Widya. H
Group3.Grieving
1
Grieving Pendahulaun Kematian merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dan merupakan suatu kehilangan bagi orang yang mengalami Kehilangan merupakan suatu situasi yang actual atau potensial terhadap objek / barang yang berharga, orang yang dicintai atau yang lainnya. Grieving (Berduka) merupakan : Reaksi dari kehilangan Respon yang normal dari kehilangan Respon emosional yang sifatnya subjective Bereavement merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami kehilangan orang lain yang berarti, melalui proses kematian. Mourning merupakan proses dari berduka (grief) Group3.Grieving
2
Karakteristik Grieving, Burgess dan Lazare (1976) Shock dan tidak percaya. Sedih dan merasa jiwanya kosong jika orang yang hilang (meninggal) disebut-sebut. Perasaan tidak nyaman : ditunjukkan dengan menangis, sesak di dada, perasaan tercekik, nafas pendek, dan mendesah. Merasas lemas (linglung) dengan bayangan kematian. Perasaan / fikiran bersalah pada awal proses kematian Cenderung irritable (cengeng) dan mudah marah.
Kadang-kadang seseorang tidak bisa mengalami/mencapai proses grieving secara normal. Mungkin Intensitas dan durasi dari proses grievingnya menunjukkan respon lebih kuat/besar dari normal. → depresi yang dalam Group3.Grieving
3
Stage of Grieving, Engel (1964) 1
Shock dan disbelieve Menolak untuk menerima kehilangan
2
Developing awareness
Kenyataan terhadap kehilangan mulai memasuki kesadaran, menagis dan menyalahkan diri (self blame)
3
Restitution
Proses Ritual dari kehilangan misalnya penguburan
4
Resolving the loss
Berusaha untuk menghadapi kekosongan yang menyakitkan
5
Idealization
Menciptakan banyangan/gambaran orang yang meninggal
6
Outcome
Penerimaan Group3.Grieving
4
3 Fase grief,
Schulz (1978)
a.Initial phase
Diawali dengan kehilangan (Ex : meninggal), berlanjut dalam beberapa minggu. reaksi seperti shock, disbelieve (tidak percaya), mungkin merasa dingin (feeling cold), kaku, dan bingung. Kemudian digantikan dengan perasaan dukacita yang berlebihan, mengalami konflik antara mengekspresikan perasaan dengan menangis dan perasaan ingin menenangkan diri. Mungkin mengalami kecemasan dan ketakutan.
b.Intermediate phase Dimuali kira-kira setelah 3 minggu setelah kematian dan mungkin sampai 1 tahun kemudian. Terdapat 3 pola perilaku : Obsessional behavior “Jika saya membawa ke dokter lebih cepat”. a search for meaning for the death: mencari jawaban “why this happened”. a search for decease: menunjukkan perilaku yang pernah dilakukan dengan almarhum. . Group3.Grieving
5
c.Recovery phase Setelah kira-kira 2 tahun. individu memutuskan untuk tidak kembali ke masa lalu dan mempunyai pandangan “hidup harus bangkit dan maju ke depan”. Salah satu tandanya adalah lebih active dalam partisipasi kegiatan social
Group3.Grieving
6
Factor yg pengaruhi grieving: Fr perkembangan Keluarga Fr sosioekonomi Kebudayaan Agama Penyebab kematian
Group3.Grieving
7
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian meliputi fase, gejala, karakteristik pasien &/ kelg • Gejala grieving: distress somatic, sesak, rasa tercekik, mendesah, perasaan kosong pd perut, hilang kekuatan. Group3.Grieving
8
Pengkajian Clinical symptom Keadekuatan pengetahuan klien dan keluarga Harapan dan persepsi Keadekuatan strategi koping. Keadekuatan sumber.
Group3.Grieving
9
Diagnosa keperawatan Anticipatory grieving: respon intelektual & emosional & perilaku Disfungsional grieving: terlalu lama, tdk b’hasil menggunakan respon emosional & intelektual
• • • •
Kerusakan penyesuaian diri Koping yang tidak efektif Disfungsional grieving Manajement regiment terapiutik tidak efektif
Group3.Grieving
10
Tujuan Memfasilitasi koping dan meningkatkan status kesehatan serta mencegah ke kondisi pasien dan keluarga menjadi lebih buruk
Group3.Grieving
11
Intervensi Kebanyakan tindakan keperawatan : independent perawat. Komunikasi yang adekuat kepada pasien dan keluarga. Identifikasi dan gunakan strategi koping yang efektive. Beri tahu pasien Pilih waktu yang tenang dan tempat yang khusus Beritahu sejujurnya dan biarkan harapan yang realistis. Penanganan pasien Beri dukungan, empati, bersabarlah. Selalu arahkan pasien. Buat pasien merasa nyaman. Bantu ps unggapkan perasaan secara verbal Bantu ps pahami perasaannya adl wajar Support ps melakukan kegiatan seperti biasanya Bantu ps membina hubungan baru Penanganan keluarga Mengatasi petugas medis Group3.Grieving Perawat, Dokter, petugas medis dan sebagainya dapat terpengaruh oleh kematian..
12
Group3.Grieving
13