Konsep Promosi Kesehata1.docx

  • Uploaded by: isnaini element
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Promosi Kesehata1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,200
  • Pages: 14
KONSEP PROMOSI KESEHATAN

Disusun oleh Keperawatan 1B : 1) Kheny Voice Memah 2) Revia Novertin Karangan 3) Stephani Angelina D.T 4) Yustitia Napa Mulu 5) Ucok Ramadoni

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat serta dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Konsep Promosi Kesehatan”, paper ini dibuat sebagai penunjang kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Promosi Kesehatan. Terimakasih yang sebesar-besarnya kami hanturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah promosi kesehatan yang telah membimbing kami dalam pembuatan paper dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah memberi sumbangan pemikiran dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifatnya membangun demi kesempurnaan paper kami.Akhir kata, semoga paper ini dapat diterima dan dapa tmemberi manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Samarinda, 26 maret 2019

DAFTAR ISI KataPengantar.......................................................................................................i Daftar Isi...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1.3 Tujuan................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN 2.1Perubahan perilaku dan pendidikan kesehatan..................................... 2.2 Peran promkes dalam perubahan perilaku........................................... 2.3 Dimensi promkes........................................................................... 2.4 Dari pendidikan kesehatan kepromkes.......................................... 2.5 Visi Misi promkes......................................................................... 2.6 Strategi promkes........................................................................... 2.7 Sasaran promkes......................................................................... 2.8 Ruang lingkup promkes................................................................ BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................. Daftar Pustaka....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekitar tahun 1970-an,dapertemen Kesehatan (depkes)RI membawahi bagian pendidikan kesehatan masyarakat,yang berada dilingungan biro V(biro pendidikan) dalam seketariat jendral.Batasan ini menekan bahwa promosi kesehatan adalah program masyarakat yang meyeluruh bukan hanya perubahan periaku,melainkan juga perubahan lingkungan.perubahan perilaku tanpa diikuti perubahan lingkungan tidak akan efektif,dan juga dapat dipastikan tidak akan bertahan lama .contohnya ,larangan tidak membuang sampah sembarangan tidak akan efektif jika tidak tersedia tempat sampah yang memadai,baik dalam jumlah,jarak,maupun bentuk.oleh sebab itu,promosi kesehatan bukan hanya mengubah perilaku.Akan tetapi,promosi kesehatan juga mengupayakan perubahan lingkungan.Perhatian utama pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan. Itu sudah termasukatau disarankan dalam setiap definisi pendidikan kesehatan dan merupakan variabel dependen yang penting dalam kebanyakan penelitian mengenai dampak strategi intervensi pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan atau informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berprilaku hidup sehat,tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor perilaku dan faktor nonperilaku (lingkungan dan pelayanan).Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau pendidikan kesehatan.Sedangkan pendekatan terhadap faktor nonperilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan sosial budaya,serta peningkatan pelayanan kesehatan. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa,dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Pemeliharaan kesehatan adalah

upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,pengobatan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan perilaku dan pendidikan kesehatan? 2. Bagaimana peran promkes dalam perubahan perilaku? 3. Apa saja dimensi promkes? 4. Bagaimana memulai dari pendidikan kesehatan kepromkes? 5. Apa saja Visi Misi promkes? 6. Apa saja strategi promkes? 7. Siapa saja sasaran promkes? 8. Apa saja ruang lingkup promkes? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui perubahan perilaku dan pendidikan kesehatan. 2. Mengetahui peran promkes dalam perubahan perilaku. 3. Mengetahui apa saja dimensi promkes. 4. Mengetahui bagaimana memulai dari pendidikan kesehatan promkes. 5. Mengetahui apa saja Visi dan Misi promkes. 6. Mengetahui apa saja strategi promkes. 7. Mengetahui siapa saja sasaran promkes. 8. Mengetahui apa saja ruang lingkup promkes.

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Perubahan Perilaku Positif, Perubahan informasi dalam perilaku kesehatan biasanya merupakan tujuan utama program pendidikan kesehatan. Jika perilaku berubah namun kesehatan tidak membaik Hasilnya adalah sebuah paradoks yang harus diselesaikan dengan memeriksa isu-isu lain, seperti link antara perilaku dan status kesehatan atau cara perilaku dan kesehatan (atau keduanya) diukur. Pengambilan keputusan yang informatif adalah titik akhir yang diinginkan untuk masalah yang melibatkan ketidakpastian medis, dan penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan bersama dapat menyebabkannya meningkatkan kepuasan pasien dan hasil kesehatan. Juga, intervensi lingkungan atau struktural untuk mengubah lingkungan sosial yang diduga Faktor penentu perilaku kesehatan dimaksudkan untuk memperbaiki kesehatan dengan cara mengubah perilaku (Smedley dan Syme, 2000; Story, Kaphingst, RobinsonO'Brien, dan Glanz, 2008). Dengan demikian, upaya memperbaiki lingkungan dan kebijakan pada akhirnya harus dievaluasi untuk efeknya terhadap perilaku kesehatan. Jika perubahan kebijakan namun tidak mengarah pada terukur Perubahan perilaku, mungkin terlalu lemah atau terlalu pendek, atau bisa juga hanya menjadi penentu perilaku yang terbatas.Dalam arti luas, perilaku kesehatan mengacu pada tindakan individu, kelompok,dan organisasi, serta faktor penentu, berkorelasi, dan konsekuensinya, termasuk perubahan sosial, pengembangan dan implementasi kebijakan, perbaikan coping, dan peningkatan kualitas hidup Ini mirip dengan definisi kerja perilaku kesehatan yang Gochman usulkan (meskipun defi-nition menekankan individu): itu mencakup tidak hanya tindakan nyata yang dapat diamati, tetapi juga kejadian mental dan perasaan yang bisa dilaporkan dan diukur. Dia mendefinisikan perilaku kesehatan sebagai "atribut pribadi seperti keyakinan, harapan, motif nilai, persepsi, dan elemen kognitif lainnya; karakteristik kepribadian, termasuk

keadaan dan sifat afektif dan emosional; dan pola perilaku, tindakan, dan kebiasaan yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan, dan perbaikan kesehatan "Definisi Gochman konsisten dengan dan mencakup definisi yang spesifik kategori perilaku kesehatan yang terbuka yang diajukan oleh Kasl dan Cobb di artikel mereka . Kasl dan Cobb mendefinisikan tiga kategori perilaku kesehatan: 1. Perilaku kesehatan preventif: setiap aktivitas dilakukan oleh individu yang percaya dirinya sendiri untuk menjadi sehat, untuk tujuan mencegah atau mendeteksi sakit dalam keadaan asimtomatik 2. Perilaku penyakit: aktivitas apa pun yang dilakukan oleh individu yang merasakan dirinya sendiri untuk menjadi sakit, untuk menentukan keadaan kesehatan, dan untuk menemukan obat yang sesuai 3. Perilaku sakit-peran: aktivitas apapun yang dilakukan oleh individu yang menganggap dirinya sakit, untuk tujuan sembuh. Ini termasuk menerima perawatan dari penyedia medis, umumnya melibatkan berbagai macam perilaku tergantung, dan menyebabkan beberapa tingkat pengecualian dari tanggung jawab biasa seseorang Pendidikan kesehatan membutuhkan komunikasi yang baik,selain memerlukan kompetensi edukasinasional tambahan sehingga seorang pendidik kesehatan dapat bekerja dalam tempat yang berbeda dan memilih serta menggunakan strategi yang tepat untuk tujuan pendidik yang berbedabeda.Kompetensi pendidikan jelas penting dalam program promosi kesehatan selain dgunakan dalam bentuk melakukan bentuk kegiatan-kegiatan lain.sebagai contoh,pendidikan pasien merupakan pendidian yang integral dari pelayanan kesehatan pencegahan,pendidikan tentang implementasi kebijaan,pendidikan publik merupakan bagian pelaksanaan tindakan.Dengan demikian,masyarak memiiki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan informasi dan mengambil tindakan kesehatan. 2.2.Peran Promosi dalam Perubahan Perilaku Menurut Green (Notoatmodjo, 2007), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk memudahkan perilaku dan

lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Green juga mengemukakan bahwa perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu : 1. Faktor predisposisi sikap seseorang.

(predisposising factors),

yang meliputi pengetahuandan

2. Faktor pemungkin (enabling factors), yang meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas yang mendukung terjadinya perubahan perilaku. 3.Faktor penguat (reinforcing factors) merupakan faktor penguat bagi seseorang untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang, peraturan-peraturan dan surat keputusan. dalam buku Promosi Kesehatan Notoatmodjo (2007) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu : 1)Tujuan ProgramMerupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. 2) Tujuan PendidikanMerupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. 3) Tujuan PerilakuMerupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan masyara

2.3.Ruang Lingkup Promkes didasarkan pada 2 Dimensi, yaitu : A.Dimensi Aspek Sasaran Pelayanan Kesehatan 1.Promkes pada Tingkat Promotif 2.Promkes pada Tingkat Preventif 3.Promkes pada Tingkat Kuratif 4.Promkes pada Tingkat Rehabilitatif

B.Dimensi Tempat Pelaksanaan Promosi Kesehatan atau Tatanan ( Setting ), yaitu : 1.Tatanan RT 2.Tatanan Sekolah 3.Tatanan Tempat Kerja 4.Tatanan Tempat-Tempat Umum 5.Tatanan InstitusiYankes

2.4 Dari Pendidikan Kesehatan ke Promosi Kesehatan Secara umum tujuan pendidikan kesehatan menurut WHO adalah mengubah perilaku individu/masyarakat dibidang kesehatan, namun tujuan pendidikan kesehatan dapat diperinci lebih lanjut menjadi : a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat b. Menolong

individu/kelompok

agar

mampu

manidiri

untuk

mengadakan kegiatanagar mencapai hidup sehat c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada Secara operasional, tujuan pendidikan kesehatan yang diperinci oleh Wong (1974) : a. Agar penderita memiliki tanggung jawab ayng lebih besar pada kesehatan dirinya, keselamatan lingkungan dan masyarakatnya. b. Agar orang mengambil langkah positif dalam mencegah terjadinya sakit, mencegah sakit lebih parah, dan merehabilitasi kecacatan akibat penyakit c. Agar orang dapat mempelajari sendiri dalam masalah kesehatan sehingga tidak tergantung dengan pelayanan kesehatan yang formal Dari kedua keterangan diatas dapat disimpulkan : “Pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah pemahaman individu, kelompok dan masyarakat tentang kesehatan agar menjadikan kesehatan suatu yang bernilai, mandiri dalam mencapai hidup sehat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan mandiri”

2.5.Visi dan Misi Promosi Kesehatan Visi : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Misi Promosi Kesehatan 1. Memberdayakan individu,keluarga,dan kelompok dalam masyarakat baik melalui pendekatan individu dan keluarga maupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat 2. Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat 3. Mengadvokasikan para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihakpihak lain yang berkepentingan (stekeholders) dalam rangka : a) Mendorong diberlakukan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berwawasan kesehatan b) Mengintegrasikan promosi kesehatan,khususnya pemberdayaan masyarakat dalam program-program kesehatan c) Meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha d) Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada umumnya. 2.6.Strategi Promosi Kesehatan Untuk mencapai tujuan promosi kesehatan,maka perlu dilakukan strategi dalam pelaksanaanan promosi kesehatan yang bekerjasama dengan tenaga kesehatan dan sektor terkait.Strategi tersebut adalah sebagai berikut(Depkes RI,2006) : 1.Advokasi Yaitu pendekatan pimpinan dengan tujuan untuk mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.Hasil yang diharapkan adalah kebijakan dan peraturan-peraturan yang mendukung untuk memengaruhi terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat serta

adanya dukungan atau sumber daya lainnya.Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pendekatan perorangan melalui lobi,dialog,negosiasi,debat,petisi dan lain-lain. 2.Bina suasana Yaitu penciptaan situasi yang kondusif untuk memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat.Perilaku hidup bersih dan sehat dapat tercipta dan berkembang jika lingkungan mendukung hal ini.Dalam hal ini lingkungan mencakup lingkungan fisik,sosial budaya,ekonomi,politik. 3.Gerakan pemberdayaan masyarakat Yaitu gerakan dari,oleh dan untuk masyarakat mengenali dan memelihara kesehatan sendiri serta untuk memelihara,meningkatkan dan melindungi kesehatannya.Tujuan yang ingin dicapai melalui pendekatan ini adalah meningkatkan kesadaran,kemauan,dan keterampilan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.Bilamana sasaran sudah akan berubah dari mau jadi mampu melaksanakan,boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi.Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung,tetapi yang sering dipraktekan adalah dengan mengajaknya kedalam proses pengorganisasian masyarakat. Contohnya bila program kesehatan ibu dan anak menghendaki setiap ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya secara teratur ke puskesmas maka harus dilakukan penggerakan dan pemberdayaan ,pembinaan lingkungan sosialnya,dan advokasi kepada pihak yang dapat mendukung perilaku mereka.Strategi dalam mempengaruhi orang lain sebagai berikut :     

Dapatkan perhatiannya terlebih dahulu Setelah itu tunjukkan kebutuhannya Berikan petunjuk cara memuaskan kebutuhan tersebut Gambarkan dalam pikirannya keuntungan dan kerugian tidak menerapkan gagasan perawat Dukunglah ibu untuk melakukan tindakan lain beri saran dan contoh

2.7.Sasaran Promosi Kesehatan Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan perawat adalah individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.Agar sasaran promosi kesehatan lebih tepat sasaran,maka sasaran

tersebut harus dikenali lebih khusus melalui pengelompokkan sasaran promosi kesehatan meliputi sasaran primer,sekunder,dan tersier 

 

Sasaran primer,adalah mereka yang diharapkan mengubah perilaku hidup yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).Akan tetapi mengubah perilaku hidup seseorang bukanlah mudah,perubahan tersebut akan susah dicapai jika tidak didukung oleh: 1. Sistem nilai dan norma sosial serta norma hukum yang dapat diciptakan oleh para pemuka masyarakat 2. Keteladanan dari pemuka masyarakat dalam mempraktikkan PHBS 3. Sumber daya atau sarana yang diperlukan bagi terciptanya PHBS Sasaran sekunder,adalah mereka yang dapat mempengaruhi sasaran primer. Sasaran tersier,adalah mereka yang berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan. Contohnya promosi kesehatan masyarakat di keluarga dengan balita gizi

buruk.Maka sasaran utamanya adalah balita gizi buruk tersebut,sasaran sekundernya adalah amggota kelurga dan sasaran tersiernya adalah masyarakat. 2.8.Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Berdasarkan Konferensi International Promosi Kesehatan di Ottawa,Canada tahun 1986 yang menghasilkan piagam Ottawa,promosi kesehatan dikelompokkan menjadi 5 area berikut : 



Kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public policy).Kegiatan ditunjukkan pada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan.Hal ini berarti setiap kebijakan pembangunan dalam bidang apapun harus mempertimbangkan dampak kesehatan bagi masyarakat Mengembangkan jaring kemitraan dan lingkungan yang mendukung(create partnership and supportive environment).Kegiatan ini bertujuan mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana mendukung terhadap kesehatan.Kegiatan ini ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola tempat-tempat umum dan diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan

fokus 1.Advokasi kesehatan Sasaran tersier dengan output adanya kebijakan 2.Bina suasana Sasaran sekunder dengan luaran adanya kemitraan dan suasana yang mendukung 3.pemberdayaan masyarakat Sasaran primer dengan luaran adanya

Strategi 1.mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat 2.membina suasana ,iklim dan lingkungan yang mendukung 3.memperkuat,mendukung dan mendorong kegiatan masyarakat 4.meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan 5.mengupayakan pembangunan

kegiatan masyarakat

kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat BAB III PENUTUP

3.1.KESIMPULAN Promosi kesehatan bukan hanya mengubah perilaku.Akan tetapi,promosi kesehatan juga mengupayakan perubahan lingkungan.Perhatian utama pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan. Itu sudah termasuk atau disarankan dalam setiap definisi pendidikan kesehatan dan merupakan variabel dependen yang penting dalam kebanyakan penelitian mengenai dampak strategi intervensi pendidikan kesehatan. Strategi yang digunakan dalam promosi kesehatan yaitu advokasi,bina suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sasaran promosi kesehatan yang dilakukan perawat adalah individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.Agar sasaran promosi kesehatan lebih tepat sasaran,maka sasaran tersebut harus dikenali lebih khusus melalui pengelompokkan sasaran promosi kesehatan meliputi sasaran primer,sekunder,dan tersier.

Daftar Pustaka Effendy,Ferry.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta:Penerbit Salemba Medika Maulana,D J Hery.2009.Promosi Kesehatan.Jakarta:EGC Riyadi,Alexander Lucas Slamet.2016.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakrta: CV. Andi Offset Harahap,Reni Agustina.2019.Buku Ajar Komunikasi Kesehatan .Jakarta: Prenadamedia Group

Related Documents

Promosi
April 2020 28
Promosi
November 2019 41
Promosi Kesehatan
December 2019 37

More Documents from "Novintan Elistya"