Kompleks Golgi (adnan)

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kompleks Golgi (adnan) as PDF for free.

More details

  • Words: 2,886
  • Pages: 22
BAB III

ORGANISME ASELULER KE ORGANISME SELULER A. PENDAHULUAN Badan golgi merupakan organel berbatas membran di dalam sel eukariota yang berperan dalam berbagai fungsi penting, meliputi (i) mengemas bahan-bahan sekresi yang dilepaskan dari sel, (ii) pemrosesan protein meliputi glikosilasi, fosforilasi, sulfasi dan proteolisis selektif, (iii) tempat utama sintesis karbohidrat, menyortir dan mendistribusikan produkproduk retikulum endoplasma (Sheeler dan Bianchii, 1983; Allar, 2005), (iv) sintesis glikolipida, dan (v)proliferasi elemenelemen membran untuk membran plasma (Sheeler dan Bianchii, 1983). Badan golgi ditemukan pada tahun 1898 oleh C. Golgi. Ia melaporkan adanya struktur-struktur internal yang dijumpai di dalam sel saraf yang olehnya diberi nama Apparato Reticular Interno atau struktur retikular internal (Thorpe, 1984). Atas dasar penemuan tersebut, pada tahun 1906, C, Golgi menerima hadiah nobel dalam bidang sitologi (Sheeler dan Bianchii, 1983). Kompleks golgi memiliki banyak nama, antara lain diktiosom, golgisom, lipokondria, idiosom, badan golgi, zat golgi, aparat golgi, kompleks golgi, dan vesikula golgi.

B. STRUKTUR BADAN GOLGI Pengamatan dengan mikroskop elektron menun-jukkan bahwa badan golgi tampak menyerupai kantung-kantung pipih dengan sejumlah struktur-struktur perifer yang bervariasi. Setiap kantung pipih diberi nama sakula atau lamella atau KOMPLEKS GOLGI

187

sisterna. Setiap sakula berbatas membran dengan tebal kurang lebih 7,5 nm dan di dalamnya terdapat ruang dengan lebar berkisar 15 nm yang diberi nama lumen (Sheeler dan Bianchii, 1983).

Sumber : http://w3.uniroma1.it/anat3b/images/golgi2.jpg

Gambar-8.1 C. Golgi Pada sel tumbuhan, tumpukan sejumlah lamella dinamakan diktiosom. Jarak antar lamella dalam suatu diktiosom berkisar 20 nm. Jumlah lamella pada suatu diktiosom kurang lebih 10 buah. Permukaan kompleks golgi yang terorientasi ke arah retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis. Sedangkan permukaan yang lain disebut permukaan matang atau permukaan trans yang terorientasi ke arah membran plasma (Sheeler dan Bianchii, 1983). Sisterna pada permukaan pembentukan berbentuk cembung, sedangkan sisterna pada permukaan matang berbentuk cekung. Vesikula-vesikula sederhana yang berada di sekitar permukaan pembentukan akan berfusi dan berkontribusi menambah struktur badan golgi. Vesikula-vesikula yang terdapat di sekitar permukaan matang lebih besar dan dibentuk dari permukaan sisterna. Vesikula-vesikula sederhana juga dilepaskan dari bagian tepi sisterna diantara permukaan pemebentukan dan permukaan matang. 188

KOMPLEKS GOLGI

Gambar-8.2 Struktur Badan Golgi (Sheeler and Bianchii, 1983) Badan golgi pada kebanyakan sel terutama berfungsi dalam hubungannya dengan fungsi sekresi. Permukaan pembentukan yang terletak di dekat inti atau di dekat bagian khusus dari retikulum endoplasma yang tidak memiliki ribosom dinamakan retikulum endoplasma transisi. Membran inti dan retikulum endoplasma halus adalah sumber vesikula-vesikula sederhana yang berfusi dengan permukaan pembentukan. Beberapa vesikula-vesikula besar dibentuk dari permukaan matang dinamakan vesikula sekresi dan kelak akan berfusi dengan membran plasma. Jika vesikula-vesikula dilepaskan dari permukaan matang badan golgi, juga memungkinkan terbentuknya struktur-struktur internal sel seperti yang terjadi selama pembentukan akrosom pada sel sperma. Atau pembentukan lisosom (Sheler dan Bianchii, 1983.

KOMPLEKS GOLGI

189

C. LINTASAN SEKRESI Secara morfologis, kompleks golgi menunjukkan suatu polaritas yang terkait secara langsung dengan fungsi organel. Di dalam sel-sel sekresi, kompleks golgi merupakan suatu pusat fungsional dalam rantai sekresi. Elemen-elemen penghubung lintasan sekresi tersebut adalah retikulum endoplasma, vesikula transisi, kompleks golgi, vesikula sekresi, dan membran plasma. Lintasan rantai sekresi ditunjukkan pada Gambar-8.3.

Gambar-8.3

190

KOMPLEKS GOLGI

Lintasan rantai sekresi (Sheeler dan Bianchii, 1983)

Gambar-8.4 Skema lintasan sekresi

Lintasan skretori meliputi minimal 6 tahap, yaitu (i) tahap sintesis, (ii) tahap segregasi, (iii) tahap transpor intraseluler, (iv) tahap konsentrasi, (v) tahap penyimpanan, dan (vi) tahap pengeluaran. Selama berlangsungnya sekresi, terjadi aliran materi dari retikulum endoplasma ke arah badan golgi. Permukaan cekung badan golgi yang terorientasi ke arah retikulum endoplasma disebut permukaan pembentukan atau permukaan cis, sedangkan permukaan cembung yang terKOMPLEKS GOLGI

191

orientasi ke arah permukaan sel disebut permukaan matang atau permukaan trans. Pada permukaan matang badan golgi, dibentuk vesikulavesikula sekresi, sedangkan pada permukaan pembentukan terdapat vesikula-vesikula transpor yang dibentuk dari membran retikulum endoplasma. Selama berlangsungnya proses sekresi, terjadi aliran materi yang dibentuk dalam retikulum endoplasma dan bergerak melalui permukaan badan golgi dari permukaan pembentukan ke permukaan matang. Selanjutnya bergerak sebagai granula-granula sekresi pada daerah apikal sel dan pada akhirnya menuju ke membran plasma dimana bahan-bahan tersebut dikeluarkan.

D. ASAL BADAN GOLGI Menurut (Sheeler dan Bianchii, 1983) ada tiga sumber yang diusulkan yang diduga sebagai asal badan golgi, yaitu: 1. Vesikula-vesikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum endoplasma. 2. Vesikula-vesikula atau struktur-struktur sitoplasma yang lain. 3. Pembelahan dari badan golgi yang telah ada di dalam sel. Sisterna dari golgi dapat dibentuk dari vesikula-ve-sikula yang berasal dari membran luar salut inti atau retikulum endoplasma. Vesikula-vesikula transisi bermig-rasi ke permukaan pembentukan dari badan golgi dan selanjutnya berfusi dengan membran sisterna badan golgi yang sudah ada. Dengan cara ini, satu kompleks golgi dapat dibentuk secara sempurna. Agregasi-agregasi dari vesikula transisi terjadi pada daerah sitoplasma yang disebut zona eksklusi (zones of exclusion) yang bebas ribosom. Zona tersebut biasanya dikelilingi oleh membran-membran retikulum endoplasma atau membran inti. Badan golgi-badan golgi sederhana diasumsikan telah ada pada awal perkembangan organel yang dijumpai pada zona 192

KOMPLEKS GOLGI

tersebut. Beberapa bukti bahwa badan golgi terbentuk pada zona eksklusi (Sheeler dan Bianchii, 1983) adalah sebagai berikut: 1. Sel-sel pada biji yang dorman pada umumnya tidak memiliki badan golgi, namun pada zona eksklusi terdapat kumpulan vesikula-vesikula kecil. Hasil fotomikrograf pada sel biji pada stadium awal perkecambahan mendukung adanya perkembangan badan golgi yang progresif pada zona eksklusi. Perkembangan badan golgi bertepatan dengan hilangnya vesikula-vesikula transisi. 2. Pada telur katak, badan golgi tampak berkembang dari kelompok-kelompok vesikula yang terdapat pada zona eksklusi. Selama berlangsungnya pembelahan sel pada sel hewan dan tumbuhan, jumlah badan golgi meningkat. Jumlah badan golgi yang dijumpai pada sel anak setelah pembelahan sama dengan jumlah badan golgi pada sel induk. Pada algae Botrydium granulatum yang multinukleat, pada setiap kutub sel yang sedang membelah tepat pada pembentukan spindel, terdapat sebuah badan golgi. Pada metafase lanjut, kedua badan golgi tersebut terdapat pada setiap ujung spindel dan dipisahkan oleh sentriol. Hal tersebut mendukung bahwa badan golgi dapat dibentuk melalui pembelahan organel. Pembentukan badan golgi dari retikulum endo-plasma melalui peleburan sisterna yang berbentuk tubular yang terdapat pada bagian perifer dari retikulum endoplasma kasar. Hal ini terlihat pada sel-sel hati embrio. Pada saat sel-sel hati matang, sisterna tubular berubah menjadi bentuk mangkuk, kemudian bagian luar dari sisterna dibentuk vesikula-vesikula sekresi. Fenomena yang serupa dijumpai pada zoospora dan pembentukan sperma (Gambar-8.5).

KOMPLEKS GOLGI

193

Gambar-8.5 Pembentukan badan golgi dari retikulum endoplasma (Sheeler & Bianchi, 1983)

E. KOMPOSISI KIMIA BADAN GOLGI Seperti halnya retikulum endoplasma, badan golgi juga mengandung senyawa lipida yang terdiri atas fosfolipida dan lemak netral. Sedangkan protein terdiri atas glikoprotein, mykoprotein, dan enzim. 1. Kandungan Lemak Membran badan golgi memiliki kandungan lipida yang berbeda dari membran sel lain (Tabel-8.1)

194

KOMPLEKS GOLGI

Tabel-8.1 Perbandingan komposisi lipida retikulum endoplasma (RE), badan golgi (BG) dan membran plasma (MP) Senyawa Total Fosfolipida Sfingomielin Fosfatidilkolin Fosfatidilserin Fosfatidilinositol Fosfatidiletanolamin Fosfatidilhialin Lisofofatidiletanolamin Total lipida netral Kolesterol Asam lemak bebas Trigliserida Ester-ester kolesterol

RE 84,9 3,7 60,9 33,3 8,9 18,6 4,7 15,1

% Fraksi Total BG 53,9 12,3 45,3 4,2 8,7 17,0 5,9 6,3 46,1

MP 61,9 18,9 39,9 3,5 7,5 17,8 6,7 5,7 38,1

2. Kandungan Enzim Analisa enzimatik dari badan golgi yang diisolasi didapatkan bahwa, badan golgi mengandung enzim-enzim yang sangat heterogen, misalnya enzim-enzim glikolisil transferase, oksidoreduktase, fosforase, dan sebagainya (Tabel-8.2). Tabel-8.2 Enzim-enzim badan golgi pada sel hewan (Thorpe, 1984) Glikolisistransferase Sialitransferase UDP-Galaktosa Glikoprotein

: untuk biosintesis glikoprotein : N-Asetilglukosamin galaktosil transferase : Galaktosiltransferase UDP-N-asetilglukosamin-glikoprotein-Nasetilglukosaminil- transferase

KOMPLEKS GOLGI

195

Tabel-8.3 (Lanjutan) Sulfo dan Glikosil transferase : Untuk biosintesis glikolipida Galaktoterebroside sulfotransferase CPM-NANA laktosil siramide sialitransferase CPM-NANA : GM1 sialitransferase CPM-NANA : GM3 sialitransferase UDP-Galaktose : GM2 galaktosiltransferase UDP-GalNac : GM3 N-asetilglukosaminil Oksidireduktase NADH sitokrom c reduktase NADH sitokrom reduktase Fosfatase 5’ nukleotidase Adenosin trifosfatase Tiamin pirofosfatase Kinase Kasein fosfokinase Mannosidase Mannosidase Transferase Lysolesitin asil transferase Gliserolfosfat fosfatidil transferase Fosfolipase Fosfolipase A1 Fosfolipase A2

F. FUNGSI BADAN GOLGI Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa, fungsi dari kompleks golgi adalah sebagai tempat pemrosesan protein pasca translasi. Protein-protein tersebut berasal dari lumen retikulum endoplasma dan bergerak ke badan golgi. Ada dua cara bagaimana protein melewati permu-kaan pembentukan ke permukaan matang dari badan golgi, yaitu (i) Model Sisternal Progression atau model transport vesikula dan (ii) Model

196

KOMPLEKS GOLGI

Sisternal Transfer atau model pematangan sisterna (Thorpe, 1984; Allar, 2005)

Sumber : http://faculty.harrisburgu.net/~allar/Golgi%20Lyso% 20Pero %20Mito%20TTh.ppt

Gambar-8.6 Model pengangkutan protein (Allar, 2005) Pada model sisternal progression, vesikula-vesikula yang berisi protein yang berasal dari retikulum endoplasma berfusi dengan permukaan pembentukan dari badan golgi untuk mengalami proses lebih lanjut. Kemudian setiap sisterna bergerak melalui tumpukan badan golgi ke arah permukaan trans. Pada permukaan trans, sisterna dipecah-pecah menjadi sejumlah vesikula kecil yang membawa protein ke tujuannya. Kelemahan model ini adalah karena sisterna badan golgi KOMPLEKS GOLGI

197

mempunyai sifat-sifat yang berbeda, sehingga sulit untuk menjelaskan bagai-mana satu sisterna dengan sifat-sifat tertentu dapat ber-ubah menjadi sisterna dengan sifat-sifat lain (Thorpe, 1984; Allar, 2005). Pada model sisternal transfer, protein bergerak dari satu sisterna ke sisterna yang lain melalui pembentukan vesikulavesikula kecil yang dilepaskan dari sisterna sebelumnya. Vesikula-vesikula tersebut bergerak maju dan berdifusi dengan sisterna berikutnya. (Thorpe, 1984; Allar, 2005). Kompleks golgi berfungsi dalam biosintesis gliko-protein dan glikolipida. Glikoprotein adalah protein yang mengandung karbohidrat yang terikat secara kovalen, biasanya berupa Dgalaktosa, D-mannosa, L-fucosa, D-glukosamin, N-asetil-Dgalaktosamin, dan asam N-asetil-muramat atau asam sialat. Unit-unit monosakarida ter-sebut terikat dalam rantai oligosakarida. Bahan-bahan yang akan disekresikan pada akhir-nya berkumpul pada permukaan trans badan golgi dan kemudian dilepaskan dalam bentuk vesikula. Vesikula-vesikula sekresi melepaskan kandungannya dengan dua cara, yaitu secara konstitutif dan secara regulatif. Sejumlah protein-protein terlarut maupun yang terikat membran yang baru disintesis, lipida membrane plasma yang baru disintesis dilepaskan dengan cara konstitutif, artinya tidak tergantung pada signal-signal tertentu seperti hormone atau neurotransmitter. Sejumlah proteinprotein tertentu yang tersimpan di dalam vesikula sekresi hanya dapat dilepaskan bilamana ia menerima sinyal-sinyal tertentu yang berasal dari hormone atau neurotransmitter. Sekresi seperti ini dinamakan sekresi regulative.

198

KOMPLEKS GOLGI

Sumber : http://darwin.bio.uci.edu/~bardwell/231B_2006_Suetterlin_Lec4.ppt

Gambar-8.6 Sekresi konstitutif dan Regulatif F.1. Sintesis, Pengemasan dan Pelepasan Hormon Peptida Sintesis, pengemasan dan pelepasan hormon-hormon peptida melibatkan organel-organel sitoplasmik, yaitu retikulum endoplasma kasar bersama ribosom dan badan golgi. Tahap awal adalah sintesis protein pada yang berlangsung pada ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma dan menghasilkan rantai polipeptida yang dikenal sebagai preprohormon. Rantai polipeptida tersebut diarahkan ke dalam lumen reticulum endoplasma oleh signal sequence asam-asam amino. Enzimenzim pada retikulum endoplasma memotong signal sequence dan menghasilkan prohormon yang tidak aktif. Prohormon selanjutnya ditranspor menuju badan golgi. Di dalam badan golgi dikemas dan dilepaskan melalui pertunasan badan golgi dalam bentuk vesikula sekresi. KOMPLEKS GOLGI

199

Di dalam vesikula sekresi terdapat sejumlah enzim yang berperan memotong prohormon menjadi satu atau lebih hormon yang aktif dan sejumlah fragemen-fragmen peptida. Hormonhormon tersebut selanjutnya dirembeskan masuk ke dalam aliran darah untuk dibawah menuju jaringan target. Golgi complex

Endoplasmic reticulum (ER)

To target

Ribosome Active hormone Transport vesicle

Peptide fragment

3 4

Prohormone

6

Secretory 5 vesicle Release signal Capillary endothelium

2 1

Signal sequence

mRNA

Cytoplasm ECF

Plasma

Preprohormone

Gambar-8.7

Sintesis, pengemasan dan pelepasan hormon-hormon peptida

F.2. Sekresi kelenjar tiroid Satu peranan kompleks golgi dalam biosintesis glikoprotein terlihat jelas pada sel-sel folikel tiroid. Sel-sel ini terlibat dalam sintesis tiroglobulin, suatu glikoprotein yang disekresikan oleh sel-sel ke dalam folikel dimana ia diiodinasi dan disimpan. Folikel adalah ruang interseluler yang besar dan dikelilingi oleh sel-sel epitel yang mensin-tesis tiroglobulin. Tiroglobulin terdiri atas dua tipe rantai polipeptida yaitu tipe pertama yang hanya terdiri atas disakarida N-asetilglukosamin yang terikat pada mannosa dan tipe kedua yang lebih kompleks. Selain mengandung gula, juga mengandung galaktosa, fruktosa, dan asam sialat (Thorpe, 1984). 200

KOMPLEKS GOLGI

Urutan selama pembentukan tiroglobulin ditunjukkan pada Gambar-8.9. Tiroglobulin diangkut secara vektorial dalam sel, dimulai pada retikulum endoplasma kasar dimana rantai polipeptida dibentuk. Polipetida mengalami prosesing berupa penambahan unit-unit monosakarida membentuk glikoprotein yang belum sempurna. Glikoprotein yang belum sempurna dibawa ke badan golgi melalui vesikula-vesikula transpor. Di dalam badan golgi glikoprotein mengalami penyempurnaan dengan penambahan unit-unit galaktosa (Thorpe, 1984). Vesikula-vesikula sekresi yang mengandung glikoprotein yang telah sempurna dibentuk secara apikal dari kompleks golgi dan bergerak ke arah lumen folikel. Di dalam folikel berlangsung iodinasi. Glikoprotein yang telah diiodinasi kemudian disimpan dalam folikel-folikel hingga sel epitel distimulasi oleh TSH dari kelenjar pituitari untuk mengabsorbsi tiroglobulin. Hormon tiroid yang telah diiodinasi dipotong-potong dan selanjutnya dilepaskan ke dalam darah untuk selanjutnya menuju organ target.

Gambar-8.8

Proses pembentukan hormon tiroksin (Thorpe, 1984) KOMPLEKS GOLGI

201

Sel-sel folikel tiroid secara aktif mentranspor ion-ion iodin dari darah. Ion-ion tersebut selanjunya ditranspor menuju lumen folikel tiroid. Beberapa asam amino tirosin di dalam tiroglobulin akan mengalami iodinasi. Namun demikian ion-ion iodin tidak dapat terikat secara langsung pada asam amino tirosin. Oleh sebab itu ion-ion iodin harus melepaskan elektronnya melalui proses oksidasi. Oksidasi ion-ion iodin dikatalisis oleh enzimenzim peroksidase. 1 atau 2 ion-ion iodin yang telah mengalami oksidasi selanjutnya berikatan dengan asam amino tirosin membentuk T1 dan T2. T1 selanjuntnya bergandengan dengan T2 membentu T3 dan T2 bergandengan dengan T2 membentu T4.

Gambar 8.9 Perakitan tiroglobulin (Thorpe, 1984) 202

KOMPLEKS GOLGI

Tiroglobulin yang telah mengalami iodinasi tetap berada di dalam folikel tiroid dalam bentuk koloid. Diba-wah pengaruh hormone Thyroid stimulating hormon (TSH) yang berasal dari hipofisis, tiroglobulin selanjutnya dimasukkan di dalam sel-sel folikel tiroid secara endositosis. Di dalam sel-sel folikel, endosom yang mengandung tiroglobulin berfusi dengan lisosom primer dan selanjutnya berlangsung proses pemotongan. Pemotongan tiroglobulin tersebut oleh enzim-enzim lisosom menghasilkan hormone triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4). Selanjutnya hormone tersebut siap dirembeskan ke aliran darah. F.3. Proliferasi membran-membran seluler Kompleks golgi selain berperan dalam sekresi, juga memainkan peranan dalam persiapan protein-protein untuk organel-organel seperti lisosom dan membran plasma (Gambar-8.10). Protein-protein yang dipersiapkan untuk lisosom atau membran plasma disintesis oleh ribosom-ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma kasar. Beberapa dari protein-protein tersebut dilepaskan ke dalam lumen retikulum endoplasma dan yang lain tetap pada membran retikulum endoplasma dan kelak menjadi dinding vesikula transpor. Dalam beberapa menit setelah sintesis, protein-protein tersebut tampak pada permukaan cis dari badan golgi.

Gambar-8.10 Beberapa fungsi dari badan golgi (Sheeler & Bianchi, 1983) KOMPLEKS GOLGI

203

Mekanise transport protein dari lumen RE ke badan golgi berlangsung melalui vesikula transport. Vesikula transport berfusi dengan permukaan cis badan golgi. Selanjutnya protein berpindah dari suatu sisterna ke sisterna berikutnya hingga mencapai permukaan trans. Protein-protein yang dipersiapkan untuk menjadi komponen membran lisosom dan membran plasma tetap tertanam pada membrane RE. Protein tersebut diranspor de-ngan cara yang sama, namun pada saat tiba pada sa-saran, protein tersebut tetap terikat pada membran. F.4. Menyortir Protein-protein untuk Sasaran Tertentu Protein-protein yang disintesis pada retikulum endoplasma yang diperuntukkan untuk membran plasma, lisosom, dan vesikula sekresi, diangkut ke badan golgi pada permukaan pembentukan. Protein-protein yang sampai pada permukaan pembentukan kompleks golgi bersama-sama dengan protein membran retikulum endo-plasma. Vesikula-vesikula yang dilepaskan dari permu-kaan trans tidak mengandung protein membran retikulum endoplasma. Kompleks golgi berperan memilih protein membran retikulum endoplasma oleh vesikulavesikula kecil dari sisterna badan golgi permukaan pembentukan. Rothman (1981 dalam Thorpe, 1984) membedakan permukaan pembentukan badan golgi dengan permukaan matang badan golgi. Permukaan pembentukan terdiri atas semua sisterna golgi kecuali satu atau dua yang terakhir. Peranan permukaan pembentukan adalah memilih protein retikulum endoplasma yang akan dikembalikan ke reti-kulum endoplasma. Permukaan matang dari badan golgi terdiri atas ½ sisterna permukaan yang berperan meneri-ma protein yang telah dimurnikan dan menyebarkan melalui vesikula-vesikula ke lokasinya yang tepat di dalam sel

204

KOMPLEKS GOLGI

Sumber : http://faculty.harrisburgu.net/~allar/Golgi%20Lyso%20 Pero%20Mito%20TTh.ppt.

Gambar-8.11 Kompartemen BG menurut Rothman (Allar,. 2005) Rothman (1981) mengusulkan bahwa badan golgi terdiri atas tiga kompartemen yaitu kompartemen cis (kompartemen pembentukan), kompartemen medial, dan kompartemen trans (kompartemen matang). Kompartemen cis memilih dan melepaskan protein-protein retikulum endoplasma dan juga menambah gugus fosfat ke gula terminal protein lisosom. Kompartemen medial (terdiri atas sisterna di tengah-tengah tumpukan golgi) merupa-kan tempat penambahan Nasetilglukosamin. Sedangkan kompartemen trans merupakan tempat penambahan unit-unit galaktosa dan asam sialat, juga memilih berbagai protein sesuai dengan tujuan akhirnya. Penambahan gugus fosfat pada gula terminal protein lisosom dalam kompleks tersebut untuk mencegah penambahan N-ase-

KOMPLEKS GOLGI

205

tilglukosamin dalam kompartemen medial dan penambahan galaktosa dan asam sialat dalam kompartemen trans. F.5. Pembentukan Dinding Sel Badan golgi berperan dalam pembentukan papan sel dan dinding sel. Papan sel dan dinding sel terbentuk selama anafase dan telofase mitosis dan miosis kedua. Sebelum anafase, kompleks golgi berada di luar kumparan. Selama anafase, kompleks golgi melepaskan vesikula-vesikula menuju pusat kumparan dan menimbun disekitar benang-benang kumparan. Vesikula berisi senyawa pembentuk papan sel dan dinding sel (Gambar-8.12).

Gambar-8.12 Pembentukan papan sel dan dinding sel (Albert et al., 1983) Vesikula-vesikula yang berasal dari badan golgi berisi bahan untuk pembentukan papan sel dan dinding sel. Di dalam sitoplasma terdapat mikrotubul-mikrotubul yang tersusun 206

KOMPLEKS GOLGI

paralel dan disebut fragmoplas. Vesikula-vesikula yang ber asal dari badan golgi berhubungan dengan fragmoplas dan ditransportasikan sepanjang mikrotubul ke arah ekuatorial dan terakumulasi pada daerah dimana mikrotubul mengalami overlapping. Vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk papan sel dan dinding sel diakumulasikan pada daerah ekuatorial pada mikrotubul yang tumpang tindih dan berfusi membentuk papan sel. Bahan-bahan dari vesikula bergabung membentuk dinding sel. Vesikula-vesikula golgi yang baru terbentuk diakumulasi pada bagian tepi papan sel, kemudian berfusi dan meluas ke arah luar. Membran papan sel yang sedang merentang berfusi dengan membran plasma. Bahanbahan dinding sel dideposisikan membentuk dinding sel yang sempurna (Albert et al., 1983). F.6. Pembentukan Akrosom Akrosom adalah suatu badan berbatas membran yang terletak pada bagian kepala spermatozoa di sebelah anterior dari inti. Badan golgi merupakan organel yang berperan dalam pembentukan akrosom melalui beberapa fusi vesikula-vesikula yang mengandung bahan untuk akrosom. Sedangkan membran vesikula-vesikula menjadi membran akrosom. Akrosom mengandung berbagai jenis enzim-enzim hidrolitik yang penting di dalam proses fertilisasi. Tanpa akrosom, maka sperma mengalami kesulitan untuk menembus berbagai selaput yang melindungi sel telur. Proses pembentukan akrosom pada kepala sperma ditunjukkan pada Gambar 8.13.

KOMPLEKS GOLGI

207

Gambar-8.13 Proses pembentukan akrosom (Thorpe, 1984)

208

KOMPLEKS GOLGI

Related Documents

Kompleks Golgi (adnan)
June 2020 10
Kompleks Wana.docx
May 2020 10
Bilangan Kompleks
June 2020 5
Golgi 09
June 2020 15
Aparatul Golgi
June 2020 11