Kompas_27mrt09_bl_15_bencana_badai Mengganas Di Beberapa Kota Jawa

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kompas_27mrt09_bl_15_bencana_badai Mengganas Di Beberapa Kota Jawa as PDF for free.

More details

  • Words: 545
  • Pages: 2
Kompas.Com

Page 1 of 2

Print

Send

Close

Badai Mengganas di Beberapa Kota Jawa Jumat, 27 Maret 2009 | 04:17 WIB

Solo, Kompas - Hujan deras disertai petir dan badai puting beliung terjadi berantai, Rabu (25/3), dari Kabupaten Klaten dan Sukoharjo, bergerak ke Solo, Sragen, dan Karanganyar di Jawa Tengah. Puting beliung juga merusak 300 rumah di Pandeglang, Banten, dan merobohkan sejumlah rumah di Cilacap, Jateng. ”Ini benar-benar menakutkan. Ini baru kami saksikan dalam 25 tahun terakhir,” kata Ny Susilaningsih (49), warga Kampung Danukusuman, Solo, tentang perubahan perilaku alam yang ekstrem tersebut. Peristiwa serupa pekan lalu KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Baliho berukuran besar ambruk menimpa dua mobil dan satu sepeda motor di depan Pasar Jongke, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/3). Baliho tersebut ambruk saat hujan deras disertai angin dan petir yang terjadi pada Rabu malam. Seorang pengendara sepeda motor terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.

terjadi di Jakarta dan terulang lagi Senin sore. ”Ini banjir paling besar. Tahun 2007 pernah banjir, tapi hanya setinggi 1 meter. Kami khawatir banjir seperti ini menjadi langganan tiap tahun,” kata Tatang, Ketua RW 08 Kelurahan Braga, Bandung, Kamis.

Di Banten, ratusan rumah di Desa Sukamulya dan Warung Kokosan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, rusak parah dan roboh sehingga 13 keluarga kehilangan tempat tinggal. Warga bercerita, puting beliung terjadi pukul 14.30, dengan datangnya hujan deras tiba-tiba disertai angin kencang yang berputar menyapu rumah. Menurut Dinas Sosial Pandeglang, puting beliung mengakibatkan 300 rumah rusak, terdiri dari 130 rumah di Desa Sukamulya dan 170 rumah di Desa Warung Kokosan. Dari total rumah yang rusak, 110 rusak parah, 144 rusak ringan. Dan, 13 rumah di dua desa rata dengan tanah. ”Kerusakannya parah. Ada rumah yang sampai bergeser 50 sentimeter dari posisi semula, yang lain rata dengan tanah,” kata Kepala Dinas Sosial Pandeglang Anwar Fauzan. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Dangir Mulyadi, Kamis, mengatakan, puting beliung di Cilacap mengakibatkan 4 rumah roboh, 32 rumah rusak berat, 36 rumah rusak ringan, dan 1 sekolah atapnya beterbangan di Desa Bumireja, Tambakreja, dan Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja. Dari wilayah Klaten, Sukoharjo, Solo, Sragen, dan Karanganyar dilaporkan, Tri Afianto (29), warga Premulung, Solo, tertimpa baliho yang roboh sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Solo Emergency Response Unit (SERU) melaporkan, pohon tumbang banyak ditemukan di Purwosari, Panularan, dan Pajang (Solo), sedangkan genteng rumah warga berantakan.

http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/03/27/0417582/.badai.mengganas.di.beberapa.ko ... 3/30/2009

Kompas.Com

Page 2 of 2

Pohon tumbang juga menimpa mobil yang ditumpangi Andrea Indirawati saat melintas di Jalan Bayangkara, Panularan, Solo. Penumpang mobil selamat. ”Papan-papan reklame dari Purwosari ke arah Kartasura di Kabupaten Sukoharjo serta antena radio Karavan roboh,” kata Koordinator SERU Sumartono Hadinoto. Di Klaten, wilayah yang rusak parah adalah Kecamatan Cawas dan Bayat. Di Cawas, tiga rumah ambruk tertimpa pohon tumbang. Rumah terendam Hujan deras telah memicu meluapnya Sungai Cikapundung, Bandung, sehingga 600 rumah di Kecamatan Sumur Bandung dan 641 rumah di Kecamatan Bandung Wetan terendam, Rabu petang. Hingga Kamis, warga masih membersihkan endapan lumpur sisa banjir. Meluapnya Sungai Cikapundung membuat tanggul sungai di Kelurahan Braga jebol sepanjang 10 meter sehingga menimbulkan banjir dengan ketinggian air 1-1,5 meter. ”Dari pagi sampai sore, saya bersihin rumah dari lumpur, tapi gak bersih-bersih juga. Lumpurnya banyak,” kata Entin (38), warga Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan. (MHF/EKI/MDN/ASA/ WIN/TRI/NTA)

Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/03/27/0417582/.badai.mengganas.di.beberapa.kota.jawa

http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/03/27/0417582/.badai.mengganas.di.beberapa.ko ... 3/30/2009

Related Documents