Kompas.Com
Page 1 of 2
Print
Send
Close
"New York Post" Minta Maaf soal Kartun Rasial Sabtu, 21 Februari 2009 | 00:26 WIB
new york, jumat - Surat kabar New York Post meminta maaf atas pemuatan kartun politik yang dinilai beberapa pihak menghina Presiden AS Barack Obama. Dalam editorial edisi Jumat (20/2) disebutkan bahwa kartun itu dimaksudkan untuk mengejek rancangan undang-undang stimulus federal yang ditulis dengan tidak pantas. ”Akan tetapi, kartun itu dianggap sebagai penggambaran Presiden Obama, sebagai ekspresi rasisme. Itu bukanlah tujuannya. Kepada mereka yang merasa disakiti, kami meminta maaf,” sebut editorial itu. AP photo/Tom Hanson
Presiden AS Barack Obama dan PM Kanada Stephen Harper berjalan bersama di Balai Kehormatan setelah menghadiri jumpa pers di Ottawa, Kanada, Kamis (19/2).
New York Post edisi Rabu lalu memuat gambar seekor simpanse yang sudah mati dan dua orang polisi, salah satu di antaranya memegang pistol yang masih berasap. Tulisan
di kartun itu berbunyi ”Mereka harus menemukan orang lain untuk menulis rancangan undang-undang stimulus berikutnya”. Kartun itu terbit sehari setelah Obama mengesahkan paket stimulus ekonomi senilai 787 miliar dollar AS. Kritikus mengasosiasikan simpanse itu dengan Obama, yang menjadi Presiden AS kulit hitam pertama. Ratusan demonstran mendatangi kantor pusat New York Post, Kamis, dan menuntut agar kartun itu dihapuskan. ”Ini tidak lucu. Ini bukan kartun. Ini menjijikkan,” kata seorang senator Demokrat, Eric Adams. Tokoh hak-hak sipil Al Sharpton menyebut kartun itu mengeksploitasi gambaran yang jelas soal sejarah rasisme di AS terhadap warga kulit hitam. Kunjungi Kanada Dari Ottawa dilaporkan, Presiden Obama membina hubungan yang lebih hangat dengan tetangga AS di utara, Kanada. Obama memilih Kanada sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya. >kern 301mkern 251mkern 351m<Sebagai balasannya, Obama mampir d>kern 251m
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/21/00264599/New.York.Post.Minta.Maaf.so ... 2/25/2009
Kompas.Com
Page 2 of 2
semua tahu, salah satu misi besar Presiden Obama adalah meneruskan kepemimpinan AS di dunia, tetapi dengan cara yang lebih kolaboratif,” kata Harper. Kepada Harper, Presiden Obama menjanjikan tak akan mengizinkan kelompok proteksionis memengaruhi kebijakan perdagangan AS. Obama juga menjanjikan akan mengupayakan perubahan dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) tahun 1994 tanpa mengganggu hubungan perdagangan AS dan Kanada. (ap/afp/reuters/fro)
fro
Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/02/21/00264599/New.York.Post.Minta.Maaf.soal.Kartun.Rasial
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/21/00264599/New.York.Post.Minta.Maaf.so ... 2/25/2009