Kompas.Com
Page 1 of 2
Print
Send
Close
Terapkan Diagnosis Dini untuk DBD Selasa, 10 Februari 2009 | 01:32 WIB
Jakarta, Kompas - Penyebaran penyakit demam berdarah dengue terus terjadi di sejumlah provinsi di Tanah Air. Untuk itu, masyarakat dan penyedia layanan kesehatan diimbau agar meningkatkan kewaspadaan dini dalam mengatasi penularan penyakit tersebut. Mengutip data Departemen Kesehatan, total kasus DBD mulai Januari-9 Februari 2009 sebanyak 3.482 kasus dan 28 orang di antaranya meninggal. Beberapa daerah dengan angka kasus tinggi DBD antara lain Sumbar, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, DI Yogyakarta, dan Jatim. KOMPAS/AGUS SUSANTO
Penderita demam berdarah dengue dirawat di RSUD Budi Asih, Jakarta Timur, Senin (9/2). Sebanyak 39 penderita DBD dirawat di rumah sakit tersebut.
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Tjandra Yoga Aditama, Senin (9/2) di Jakarta, saat ini angka DBD menurun daripada periode
sama tahun sebelumnya. Ini terjadi karena kerja sama baik antarsemua pihak terkait pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat. ”Turunnya angka kasus DBD disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk,” ujarnya. Pada kesempatan terpisah, anggota staf Bagian Penyakit Infeksi dan Tropik Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaRumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof Herdiman Pohan, menekankan mengenai pentingnya diagnosis dini DBD agar penderita bisa segera ditangani. ”Puskesmas merupakan lini pertama dalam upaya preventif dan diagnosis dini DBD. Sayangnya peran itu masih belum optimal, terutama di perkotaan,” kata Herdiman. Upaya pencegahan DBD perlu ditingkatkan dengan membersihkan lingkungan. ”Caranya antara lain membersihkan air tergenang, kolam diberi abatesasi, dan sarang nyamuk dibersihkan,” kata Herdiman menambahkan. Hal ini disertai penyemprotan pembasmi nyamuk secara berkala dan serentak di satu kelurahan. Di era otonomi daerah, kegiatan penyemprotan lebih sulit dilakukan secara serentak dan baru dilakukan bila kasus DBD meningkat, tergantung kebijakan pemerintah daerah setempat. Herdiman menjelaskan, saat ini penyebaran demam berdarah dengue tidak hanya pada musim hujan, tetapi di sepanjang tahun atau di segala musim. Hal ini terjadi di daerah-daerah endemik di Tanah Air.
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/10/01325534/terapkan.diagnosis.dini.untuk.dbd ... 2/11/2009
Kompas.Com
Page 2 of 2
Gejala DBD kini lebih sulit dikenali lantaran tidak selalu disertai bercak-bercak merah. Gejala umum adalah demam tinggi mendadak, perut terasa kembung dan mual, disertai sakit kepala. Satu meninggal Selama musim hujan di Kota Cilegon dan Serang, Banten, dikabarkan satu penderita dilaporkan meninggal dunia karena terlambat ditangani. Menurut data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Cilegon, selama bulan Januari jumlah penderita DBD mencapai 46 orang, naik 18 persen dari kasus DBD yang ditemukan bulan Desember 2008 sebanyak 39 kasus. ”Satu orang yang meninggal tersebut adalah warga Cibeber,” kata Kepala Dinas Kesehatan Cilegon Sulaeman saat ditemui, Senin. Dinas kesehatan memprediksikan bahwa DBD akan terus bertambah hingga bulan Maret. Angka penderita diperkirakan mulai turun bulan April seiring dengan berhentinya musim hujan. (EVY/nta)
evy;nta
Dapatkan artikel ini di URL: http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/02/10/01325534/terapkan.diagnosis.dini.untuk.dbd
http://cetak.kompas.com/printnews/xml/2009/02/10/01325534/terapkan.diagnosis.dini.untuk.dbd ... 2/11/2009