///kim teng 0403 karakter boss pengetahuan seringkali datang tanpa sengaja. tanpa kita beli buku atau sekolah. darimana kiranya? pergaulan salah satunya. buku perrsonality plus mengatakan, kalau kita mau makin pandai dan berpengalaman, bergaulah dengan orangorang yang kepandaiannya, kemampuan skillnya atau kekayaannya diatas kita. "indak bisa indak, kito makin pandai ko. berkumpul jo kawan-kawan pak misalnyo, jo boss perusahaan gadang atau jo pakar lainnyo banyak untungnyo. bukan pitih, tapi pengetahuan, wawasan. supayo kito indak taruih bodoh cam katak dalam tempurung kelapa ko," ujar zulfikar pada amir siregar yang menjabat general manager perusahaan swasta di pekanbaru. "wah, abang banyak baca buku bisnis dan kepribadian juga ya. tak rugi pak wan punya asisten seperti abang nih," kata si amir memuji. zulfikar jadi malu hati, "ah alun apo dibandingkan boss ko. selagi ado boss disiko, buliah aden tanyo sakethek?" tanya zulfikar pada amir. "silahkan saja, kalau bisa aku jawab kan. boss tak selalu tahu semua bang," kata amir merendah hati meninggikan mutu. "bang amir, karakter umum boss iko seperti apo bang?" kata zulfikar memanggil abang supaya akrab dengan eksekutif muda ini. amir tertawa, "jangan terlalu berlebihanlah memandang boss tu. mereka juga manusia kok. tapi memang ada beberapa karakter boss atau leader yang tak ada pada orang-orang pada umumnya bang," ujar amir yakin. "apo sajo bang?" tanya zul penasaran. amir meminum kopi ginsengnya. "pertama bang. karakter dasar boss tu tak mau memikirkan hal-hal atau masalah kecil atau tak penting. orang besar terlatih memecahkan masalah-masalah yang besar. kedua karena percaya dirinya ia tak pernah ragu-ragu dalam membuat keputusan. sekali dia putuskan, apapub resikonya akan dia tuntaskan. boss kecil tidak begitu. sore ini bilang ok, besok pagi dia bisa batalkan. serba takut dalam memutuskan. ketiga, dia merasa nyaman dengan posisinya sehingga dia akan melindungi dan membuat senyaman mungkin bawahannya. kemmpat, biasanya dia sangat logis. karena boss tak terbiasa berspekulasi dan tak suka pula berandai-andai. apa yang menurut dia masuk akal, itulah yang diutamakannya. kelima, dia bertanggungjawab dengan pekerjaannya. karena itu boss tak pernah punya stok alasan untuk gagal. kegagalan bagi boss cuma selangkah maju baginya untuk berhasil, cukup ban?" jelas amir panjang lebar. "eh, ciek lai bang. boss tu rata-rata pelit, kikir indak bang. bukan menyindir lho bang," tiba-tiba zul nakal bertanya. "ndaklah. malu-maluin aja. namanya juga boss, duitnya pasti mantaplah. buat apa pelit atau bakhil kan. eh, tapi bossmu pelit ya, hahaha..." tolak amir. zul cuma tersenyum manis. apa ada boss yang pelit ya? zulfikar tak perlu jawaban sebenarnya. (wak met)