Kimia Fisika

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kimia Fisika as PDF for free.

More details

  • Words: 1,819
  • Pages: 15
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN ENZIM PAPAIN DALAM PEPAYA DALAM PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN NON ALKOHOL

BIDANG KEGIATAN: PKMP

Diusulkan oleh: Wardatul Jannah Khoirunnisa Donna Novita Sari Corry Riris Anggraini

UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG

2008

A. JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN ENZIM PAPAIN DALAM PEPAYA DALAM PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN NON ALKOHOL BAB I PENDAHULUAN

B. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan sediaan pembersih badan atau wajah dan dalam hal yang lebih khusus mampu merubah secara fisik permukaan kulit agar lebih putih, halus, dan kencang, memunculkan beragam produk seperti lotion, sabun, cream, dan lain-lain. Kemampuan utama sabun sebagai pembersih tanpa didukung manfaat spesifik juga tidak menarik dalam segi pemasaran. Oleh sebab itu, dibutuhkan zat tambahan yang mampu memberikan manfaat ganda pada sabun selain sebagai zat pembersih. Manfaat papaya telah terkenal di seluruh dunia, baik buah, bunga, daun ataupun getahnya. Kandungan papain dalam pepaya sudah dikembangkan untuk bahan kecantikan. Papain menjadi bahan dasar pembuatan berbagai kosmetik, karena papain dipercaya mampu melarutkan sel-sel mati yang melekat pad kulit terlepas. Selain itu, papain pada papaya juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat anti jerawat. Selain manfaat ganda, untuk meningkatkan daya jual dibutuhkan pula penampilan sabun yang menarik. Saat ini, telah dikenal adanya sabun transparan atau sabun kristal yang memiliki penampilan menarik. Namun, pembuatan sabun kristal berbahan alcohol saat ini juga menimbulkan berbagai kekahwatiran di kalangan konsumen.

Melihat berbagai kebutuhan masyarakat itulah, dibutuhkan sebuah alternative pembuatan sabun yang tidak hanya mampu membersihkan tetapi sekaligus memberikan manfaat kesehatan serta aman digunakan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana cara membuat sabun transparan non alkohol? 2. Apakah papain dapat digunakan sebagai zat aditif pada pembuatan sabun transparan non-alkohol? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan dan kegiatan program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menerapkan reaksi saponifikasi pada pembuatan sabun transparan non alcohol. 2. Untuk membuktikan bahwa enzim papain pada papaya dapat digunakan sebagai zat aditif pada pembuatan sabun untuk meningkatkan kesehatan kulit. E. Luaran Program Luaran yang diharapkan dari program ini adalah artikel dan produk paten. F. Ruang Lingkup Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian meliputi penerapkan teknologi fermentasi yang mengubah limbah yang belum termanfaatkan menjadi lebih berguna dalam proses produksi dalam bidang pertanian. G. Luaran Penelitian

Kegunaan dari program kreativitas ini adalah sebagai berikut: Bagi Penulis 1. Penulis dapat menerapkan teori reaksi saponifikasi yang telah dipelajari untuk pembuatan sabun transparan non alcohol. Bagi masyarakat 1. Memberikan variasi baru sediaan sabun transparan dengan menggunakan enzim papain untuk meningkatkan kesehatan kulit tanpa efek samping.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Sabun Sabun merupakan garam logam alkali (biasanya natrium atau kalium) dari asam lemak. Sabun termasuk salah satu jenis surfaktan yang terbuat dari minyak atau lemak alami. Surfaktan mempunyai struktur bipolar. Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Karena sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran (biasanya lemak) dari badan dan pakaian. Selain itu, pada larutan, surfaktan akan menggerombol membentuk misel setelah melewati konsentrasi tertentu yang disebut Konsentrasi Kritik Misel (KKM) (Lehninger, 1982).

Sabun didefinisikan sebagai produk dari proses saponifikasi atau netralisasi lemak, minyak, lilin, rosin dengan basa organic tertentu ataupun yang anorganik. Sedangkan sabun dikategorikan sebagai transparan jika kita dapat membaca font tipe 14 melalui sabun dengan ketebalan 0,25 inchi (Jongko, 2007). Pengertian Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin (Henie, 2007). 2. Sabun Transparan Awal mulanya, sabun transparan dibuat dengan menggunakan alcohol (monohydric alkohol) yaitu dengan melarutkan sabun base dalam 20% - 50% alcohol yang kemudian ditambah dengan gliserin dan sirup dalam kadar tertentu. Adanya alkohol dalam sabun akan berdampak pada kulit pengguna yaitu efek kulit kering berupa kulit merah, muncul bintik-bintik, pecah-pecah atau teriritasi (Jongko, 2007).

Dari gambaran di atas formulator sabun transparan merancang sabun yang lebih baik untuk kulit yang berbasis moisturizing dan humectan. 3. Pepaya Buah pepaya selama ini hanya dikenal sebagai buah pencuci mulut. Namun kini, hasil penelitian membuktikan lain. Dari akar hingga daun pepaya memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Buah pepaya mengandung berbagai nutrisi yang berguna bagi tubuh. Seperti aneka vitamin, betakaroten, protein, lemak dan berbagai enzim dan senyawa yang sangat berguna bagi tubuh manusia. “Tetapi menurut saya, yang paling banyak terdapat dalam pepaya adalah vitamin A dan betakaroten. Fungsi betakaroten adalah sebagai antioksidan,” jelas Bambang S. Djokolelono, seorang herbalis dan holistic instruktur yang memiliki sebuah klinik pengobatan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Senyawa paling terkenal yang terkandung dalam pepaya adalah papain. Senyawa ini terkenal karena fungsinya sebagai proteolitik atau enzim pemecah protein. Papain sekarang sudah banyak dipergunakan dalam industri, sebagai bahan obat-obatan, kosmetik dan tekstil. Buah pepaya merupakan penghasil papain terbanyak, yakni sekitar 400 milk clotting units (MCU) gram. Beda dengan bagian batang dan daun pepaya yang hanya menghasilkan 200 MCU/gram. Ada tiga macam papain yang diproduksi pepaya. Papain kasar (crude papain), papain bersih (refined papain) dan papain murni (pure papain). Untuk mendapatkan papain terbaik, pihak Botanical Derivatives Catalogue Amerika Serikat telah menetapkan standar mutu papain. Jika papain yang dihasilkan sebuah perusahaan atau negara tidak memenuhi standar yang ditntukan, dianggap tidak layak untuk memasuki pasaran Amerika dan Eropa. Hanya saja, tidak ada kejelasan bagaimana caranya menentukan standar mutu papain yang ingin dicapai. Pepaya tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini kandungan papain dalam pepaya sudah dikembangkan untuk bahan kecantikan. Papain menjadi bahan

dasar pembuatan krim dan pembersih muka. Karena papain dipercaya mampu melarutkan sel-sel mati yang melekat pad kulit terlepas. Seperti noda dan flek pada kulit. Papain juga digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, karena fungsinya yang dapat membersihkan sisa-sisa makanan yang melekat di gigi Pepaya juga dapat digunakan sebagai bahan dasar obat jerawat. Caranya, ambil daun pepaya yang sudah tua kemudian dijemur hingga kering lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu ditambahkan satu setengah sendok air sebelum dioleskan pada bagian wajah yang ditumbuhi jerawat. Kalau daun pepaya mampu mengatasi jerawat, getah pepaya sangat mujarab untuk mengobati telapak kaki yang pecah. Caranya, sering-seringlah mengoleskan getah pepaya pada telapak kaki yang pecah sampai sembuh. 4. Papain papain merupakan hasil olahan dengan proses yang terkendali dari getah papaya, Enzim papain adalah enzim yang terdapat dalam getah pepaya, merupakan jenis enzim proteolitik yaitu enzim yang mengkatalis ikatan peptida pada protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti dipeptida dan asam amino. Kualitas getah sangat menentukan aktivitas proteolitik dan kualitas tersebut tergantung pada bagian tanaman asal getah tersebut. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan bagian tanaman yang mengandung getah dengan kulaitas aktivitas proteolitik yang baik ada pada bagian buah, batang dan daun. Sifat enzim papain antara lain dapat bekerja secara optimum pada suhu antara 50-60oC dan pH antara 57, serta memiliki aktifitas proteolitik antara 70-1000 unit/gram. Aktivitas enzim selain dipengaruhi oleh proses pembuatannya juga dipengaruhi oleh umur dan jenis varietas pepaya yang digunakan. Beberapa kegunaan enzim papain antara lain: a. Pengempuk daging, Daging apabila dikenakan enzim papain maka terjadi reaksi pemutusan ikatan peptida sehingga rantai protein terpotong-potong membentuk rantai yang lebih pendek.

b. Pembuatan konsentrat protein,Papain dapat digunakan sebagai bahan penghancur sisa atau buangan industri pengalengan ikan menjadi bubur ikan atau konsentrat protein hewani. c. Proses hidrolisa protein, Enzim papain dapat digunakan untuk proses hidrolisis protein. Namun kegiatan ini dapat berlangsung kalau pH, suhu, kemurnian, dan konsentrasi papain berada pada kondisi yang tepat. Hal ini sering digunakan pada pembuatan pepton dan asam-asam amino. Pepton dan asam amino umumnya sangat dibutuhkan pada penelitian mikrobiologi. d. Anti dingin, Dalam industri bir enzim papain digunakan sebagai anti dingin, artinya pada saat cuaca dingin biasanya bir yang ada dalam botol terlihat adanya endapan. Endapan yang tampak seperti kabut putih yang ada dalam botol bir dapat diatasi dengan penambahan papain. Dengan demikian bir akan tampak jernih. Kualitas papain sangat ditentukan oleh kekuatan atau kemampuan papain untuk memecah protein. Kemampuan ini disebut aktivitas proteolitik (Proteolytic Activity) yang sering dinyatakan dalam satuan unit. Sehubungan dengan metode analisanya maka dikenal beberapa macam satuan unit, diantaranya FCCU (Food Chemical Codex Units), MCU (Milk Clotting Units), CDU (Cacein Digestion Units), dan SU (Soxlhet units)

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimental, yang dilakukan dengan memberikan perlakuan penambahan papain atau ekstrak getah pepaya sebagai bahan untuk membuat sabun transparan B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan dengan lokasi di Kota Malang Jawa Timur. Mei– Juni 2009. C. Jadwal Kegiatan Program

4

Rekapitulasi hasil kegiatan

Minggu IV

Uji kandungan dalam sabun

Minggu III

3

Minggu II

Pembuatan sabun

Minggu I

2

Bulan ke-2 Minggu IV

1

Persiapan (peminjaman laboratorium, pembelian bahan)

Minggu III

Kegiatan

Minggu II

N O

Minggu I

Bulan ke-1

5

Persiapan laporan

D. Alat dan Bahan Alat-alat Kompor Pengaduk kayu Cetakan Pemotong Kain lap Masker Sarung tangan Kantong plastic Bahan Crude papain Minyak kelapa sawit Sodium Hidroksida Gliserin Gula Asam Sitrat Propilen Glikol Sorbitol Tokoferol

EDTA Pewangi Pewarna E. Biaya Kegiatan

Pemasukan DIKTI

:

Rp 1.750.000,00

Sewa laboratorium :

Rp 200.000,00

Peminjaman alat

:

Rp 100.000,00

Bahan habis pakai

:

Rp 600.000,00

Pengeluaran

Crude papain

: Rp 300.000,00

Minyak kelapa sawit

: Rp 100.000,00

Sodium Hidroksida: Rp 20.000,00 Gliserin Gula

: Rp 25.000,00 : Rp

5.000,00

Asam Sitrat

: Rp 10.000,00

Propilen Glikol

: Rp 50.000,00

Sorbitol

: Rp 15.000,00

Tokoferol

: Rp 30.000,00

EDTA

: Rp 35.000,00

Pewangi

: Rp

5.000,00

Pewarna

: Rp

5.000,00

Alat-alat

:

Rp 397.000,00

Kompor

: Rp 150.000,00

Pengaduk kayu

: Rp

Panci stainless

: Rp 50.000,00

Cetakan

: Rp 40.000,00

Pemotong

: Rp 135.000,00

Kain lap

: Rp

Masker

6.000,00

3.000,00 : Rp

4.500,00

Sarung tangan

: Rp

6.000,00

Kantong plastic

: Rp

2.500,00

Transportasi

:

Rp

150.000,00

Dokumentasi

:

Rp

100.000,00

Administrasi

:

Rp

100.000,00

Lain-lain TOTAL

:

Rp

103.000,00

Rp 1.750.000,00

Daftar Pustaka Henie. 2007. Definisis Saponifikasi dan Sejarah Singkat Pembuatan Sabun. http://soapmakersdiary.wordpress.com/2007/10/31/definisi-saponifikasi-dan-sejarahsingkat-pembuatan-sabun/ [11 Mei 2009] http://id.wikipedia.org/wiki/Papain [11 Mei 2009] Jongko. 2007. Membuat Sabun Transparan di Rumah. http://sabunbening.biz/2009/01/sabun-transparant-dasar/ [11 Mei 2009] Jongko. 2007. Sabun Transparan non Alkohol. http://www.duraposita.com/ [11 Mei 2009]

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama lengkap

: Wardahtul Jannah Khoirunnissa

b. NIM

: 307332405158

c. Fakultas/ Program Studi

: MIPA/ Kimia

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Negeri Malang

e. Waktu untuk kegiatan PKM

:

4-5 jam/ minggu

2. Anggota Pelaksana I a. Nama lengkap

: Donna Novita Sari

b. NIM

: 307332405159

c. Fakultas/ Program Studi

: MIPA/ Kimia

d. Perguruan Tinggi

: Universitas Negeri Malang

e. Waktu untuk kegiatan PKM :

4-5 jam/ minggu

Anggota Pelaksana II a. Nama lengkap

: Corry Riris Anggraeni

f. NIM

: 307332405157

g. Fakultas/ Program Studi

: MIPA/ Kimia

h. Perguruan Tinggi

: Universitas Negeri Malang

i. Waktu untuk kegiatan PKM :

4-5 jam/ minggu

3. Biodata Dosen Pendamping 1. Nama Lengkap

: Drs. Darsono Sigit, M. Pd

2. Golongan Pangkat

: Lektor kepala, IV/a

3. NIP

: 130809391

4. Jabatan Fungsional

: Dosen Praktikum Kimia Fisik

5. Jabatan Struktural

:

6. Fakultas/ Program Studi

: MIPA/ KIMIA

7. Perguruan tinggi

: Universitas Negeri Malang

8. Bidang keahlian

: Kimia Fisika

9. Waktu untuk kegiatan PKM : 4-5 jam/ minggu

Related Documents