Kimia Fisika Makalah.docx

  • Uploaded by: Rizka Amalia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kimia Fisika Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,149
  • Pages: 8
MAKALAH INDEKS BIAS CAMPURAN DAN CARA PENENTUAN DIAGRAM TERNER

DISUSUN OLEH : KELOMPOK V/1 KC BAYU HADI WIJAYA

(061830400904)

ISSYE LISSRI

(061830400905)

RIZKA AMALIA

(061830400910)

MATA KULIAH

: KIMIA FISIKA

PROGRAM STUDI

: D3 TEKNIK KIMIA

DOSEN PEMBIMBING : IDHA SILVIYATI, S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah berjudul Indeks Bias Campuran dan Penentuan Diagram Terner dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah

ini tidak lain berkat

bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Idha Silviyati, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah kimia fiska 2 Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi 3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga

karya tulis

ini

bermanfaat bagi

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan di kalangan mahasiswa beserta masyarakat luas.

Palembang, Oktober 2018

Penulis

PEMBAHASAN

2.

Materi terdiri dari tiga wujud, yaitu cair, padat, dan gas. Setiap wujud ini disebut fasa, yang merupakan bagian homogen suatu sistem yang bersentuhan dengan bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas. Pengertian lain dari fasa merupakan keadaan materi yang seragam di seluruh bagiannya, tidak hanya dalam komposisi kimianya tetapi juga dalam keadaan fisiknya. Perubahan fasa yaitu peralihan dari satu fasa ke fasa lain, terjadi apabila energi ditambahkan atau dilepaskan. Contoh dari fasa :  Sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen  Sistem 2 fasa : Cairan polar (misal air) dan non polar. (misal :minyak), sistem belerang padat (monoklin dan rombik)  Sistem 3 fasa : es, uap air dan air Berdasarkan hukum fase Gibbs, jumlah terkecil perubahan bebas yang diperlukan untuk menyatakan keadaan suatu sistem dengan tepat pada kesetimbangan diungkapkan sebagai : V=C–P+2 Keterangan : V = jumlah derajat kebebasan; C = jumlah komponen; P = jumlah fasa. Dalam ungkapan di atas, kesetimbangan mempengaruhi suhu, tekanan, dan komposisi sistem. Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap dapat dinyatakan sebagai : V=3–P Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa, maka V = 2. Berarti, untuk menyatakan keadaan sistem dengan tepat perlu ditentukan konsentrasi dari dua komponennya. Sedangkan bila dalam sistem terdapat dua fasa dalam kesetimbangan V = 1; berarti hanya satu komponen yang harus ditentukan konsentrasinya dan konsentrasi komponen yang lain sudah tentu berdasarkan diagram fasa untuk sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan maksimum = 2 (jumlah fasa minimum = 1). Untuk campuran yang terdiri atas tiga komponen, komposisi (perbandingan 3.

masing-masing komponen) dapat digambarkan di dalam suatu diagram segitiga sama sisi yang disebut dengan Diagram Terner. Komposisi dapat dinyatakan dalam fraksi massa (untuk cairan) atau fraksi mol (untuk gas). Diagram Terner merupakan suatu diagram fasa berbentuk segitiga sama sisi dalam satu bidang datar yang dapat menggambarkan sistem tiga komponen zat dalam berbagai fasa. Komponen merupakan suatu hal yang biasanya terdapat di dalam suatu campuran, baik cairan, padat, maupun gas. Jumlah komponen-komponen dalam suatu system didefinisikan sebagai jumlah minimum dari “variable bebas pilihan” yang dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi tiap fase dari suatu system. Jumlah komponen di dalam suatu campuran dilambangkan dengan C. Tiap sudut segitiga dalam diagram terner menggambarkan suatu komponen murni. Prinsip penggambaran komposisi dalam diagram terner dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

XA

XC

C

A

XB

B

Fraksi mol tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan XA + XB + Xc = 1 Titik pada sisi AB

: campuran biner A dan B

BC

: campuran biner B dan C

AC

: campuran biner A dan C

Diagram fase yang digambarkan sebagai segitiga sama sisi menjamin dipenuhinya sifat ini secara otomatis, sebab jumlah jarak ke sebuah titik di dalam segitiga sama sisi yang diukur sejajar dengan sisi-sisinya sama dengan panjang sisi segitiga itu yang dapat diambil sebagai satuan panjang. Diagram tiga sudut atau diagram segitiga berbentuk segitiga sama sisi dimana setiap sudutnya ditempati komponen zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian 100% zat yang berada pada setiap sudutnya. Untuk menentukan letak titik dalam diagram segitiga yang menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing komponen dilakukan sebagai berikut. 4.

Suatu sistem tiga komponen yang mana mempunyai dua pengubah komposisi yang bebas, sebut saja X2 dan X3. Jadi komposisi suatu sistem tiga komponen dapat dialurkan dalam koordinat cartes dengan X2 pada salah satu sumbunya dan X3 pada sumbu yang lain yang dibatasi oleh garis , garis tersebut berbentuk X2 + X3 = 1. Karena X itu tidak simetris terhadap ketiga komponen, biasanya komposisi dialurkan pada suatu segitiga sama sisi dengan tiap-tiap sudutnya digambarkan suatu komponen murni, bagi suatu segitiga sama sisi, jumlah jarak dari seberang titik di dalam segitiga ketiga sisinya sama dengan tinggi segitiga tersebut. Jarak antara setiap sudut ke tengah-tengah sisi yang berhadapan dibagi 100 bagian sesuai dengan komposisi dalam persen. Untuk memperoleh suatu titik tertentu dengan mengukur jarak terdekat ketiga sisi segitiga.

Gambar Diagram Terner Pada salah satu sisinya ditentukan kedua titik yang menggambarkan jumlah kadar zat dari masing-masing zat yang menduduki sudut pada kedua ujung sisi itu. Dari dua titik ini ditarik garis yang sejajar dengan sisi yang dihadapinya, titik dimana kedua garis itu menyilang, menggambarkan jumlah kadar masing-masing. Titik dimana terjadi kesetimbangan antara wujud satu fasa dengan dua fasa dari campuran ketiga komponen tersebut, apabila dihubungkan akan membentuk suatu diagram yang menunjukkan batas-batas antara daerah (region) satu fasa dengan daerah (region) dua fasa. Dua macam campuran pada titik kesetimbangan dapat dihubungkan dengan tie line apabila keduanya dicampurkan menghasilkan campuran akhir yang berada pada daerah dua fasa.

5.

Syarat pembuatan Diagram Terner : Menggunakan aplikasi Prosim Terney Diagram. Mencari fraksi mol dari masing-masing larutan yang dicari, dapat dilakukan dengan cara : 1. Harus mengetahui massa jenis masing-masing larutan 2. Harus mengetahui mol masing-masing larutan

 Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga komponen tergantung pada daya saling larut antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Andaikan ada tiga zat cair A, B dan C. A dan B saling larut sebagian. Penambahan zat C kedalam campuran A dan B akan memperbesar atau memperkecil daya saling larut A dan B.  Ditinjau dari sistem yang memperbesar daya saling larut A dan B. Dalam hal ini A dan C serta B dan C saling larut sempurna. Kelarutan cairan C dalam berbagai komposisi campuran A dan B pada suhu tetap dapat digambarkan pada suatu diagram terner.

Titik A, B dan C menyatakan komponen murni. Titik-titik pada sisi AB, BC dan AC menyatakan fraksi dari dua komponen, sedangkan titik didalam segitiga menyatakan fraksi dari tiga komponen. Titik P menyatakan suatu campuran dengan fraksi dari A, B dan C masing-masing sebanyak x, y dan z.

6.

7.

8.

Related Documents


More Documents from "Ika Purwanti"