Kimia Air . Water 2

  • Uploaded by: asep wandi nugraha
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kimia Air . Water 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 521
  • Pages: 20
Air • Air (H2O) merupakan

senyawa kimia yang berada dalam bentuk cair pada suhu dan tekanan biasa • Bersifat polar • Merupakan pelarut universal

Air • Air meliputi 70%

permukaan bumi. • Setiap kehidupan di bumi ini memerlukan air untuk terus hidup • Jumlah air di bumi tetap

   Perkiraan Jumlah Air di Dunia Air dalam Fase (Siklus Hidrologi)

Km3

Air di daratan

Persen

37800

Danau air tawar

125

0,009

Danau air asin dan laut daratan

104

0,008

Sungai

1,25

0,0001

Kelembaban tanah dan air vadose

67

0,005

Air tanah sampai kedalaman 4000 m

8350

0,61

Es dan glaciers

29200

2,14

Air di Atmosfir

2,8

13

0,001

Air di Lautan

1.320.000

97,3

Total Air di Dunia

1.360.000

100

Sumber : US Geological Survey, 1967

Siklus Hidrologi

SUMBER AIR • Laut  Memiliki konsentrasi unsur tertinggi, TDS • • • •

tinggi 30.000-36.000 mg/L  laut, akhir dari perjalanan aliran air Hujan  penguapan air permukaan/laut  mengabsorbsi gas-gas/uap/debu/bakteri yang ada di udara. Air permukaan  Sungai, danau, kolam  kumpulan air hujan atau air tanah yang mengalir dipermukan tanah Air tanah  Mangandung garam-garam terlarut, bergantung pada kondisi tanah  kandungan garam lebih banyak Atmosfer  bentuk awan

 air atmosfer > air hujan > air permukaan air tanah > air laut

Pencemaran air

Penggunaan Air

MCK

Toilet

Persyaratan air sanitasi • Sifat Fisika  air harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, suhu maksimum ~ suhu udara • Sifat Kimia  tidak mengandung zat terlarut (mineral) yang terlalu tinggi  tidak mengandung zat yang bersifat racun, contoh Pb, Hg, As, CN, dll • Sifat bakteriologis  tidak mengandung mikroorganisme non pathogen terlalu banyak (<100/mL)  tidak mengandung bakteri pathogen  banyaknya E. coli dijadikan parameter pencemaran

Keperluan Industri :

Syarat air Pengisi Ketel • Kesadahan harus rendah (∼ 0 ppm)

 kesadahan tinggi  kerak (scale) • pH tidak terlalu asam (8-10)  terlalu asam atau basa  korosi

 Sebelum masuk boiler, air diolah dengan: 1. Softener (Resin)  menurunkan kesadah 2. Penambahan Chemical Boiler Water Treatment  untuk mencegah kerak dan korosi

Syarat air Pendingin • Suhu maks. = suhu udara • Kekeruhan rendah  lumpur • Kesadahan rendah

 kesadahan tinggi  kerak (scale) • pH tidak terlalu asam (8-10)  terlalu asam atau basa  korosi

Sebelum masuk cooling, air diolah dengan:

1. Softener (Resin)  menurunkan kesadah 2. Penambahan Chemical Cooling Water Treatment  untuk mencegah kerak dan korosi

Tahapan Penentuan Kualitas Air 1. Pengambilan Sampel (Sampling) 2. Transport dan Pengawetan Sampel 3. Analisis Kualitas (Fisika, Kimia, Mikrobiologi)

 Tahap 1 dan 2 sangat menentukan hasil analisis yang diperoleh

Sampling sampel air Mengumpulkan Sejumlah Volume air secara teliti, dengan jumlah sekecil mungkin tetapi masih mewakili (Representatif) 1. Sampling sesaat (Grab sampling) 2. 3.

 Sejumlah volume air diambil langsung dari badan air Sampling sesaat tersusun (Integrated sampling)  Sampling saat titik pengambilan terdiri dari n aliran Sampling campuran (Composite sampling)  Sampling untuk mewakili secara merata perubahan parameter selama masa yang cukup panjang

Jika kedalaman badan air < 5 meter  sampling dilakukan kira-kira 1/2 – 2/3 tinggi penampang basah dari permukaan air

Alat sampling

Related Documents


More Documents from "AK...Akkkkk"