Ki

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ki as PDF for free.

More details

  • Words: 1,256
  • Pages: 8
B AB l PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa, keberadaan suatu perusahaan memilki peranan penting. Perusahaan dapat berperan sebagai alat yang menjembatani berbagai kepentingan yang hidup dalam masyarakat. Perusahaan dapat mempermudah masyarakatnya dalam usaha pemenuhan kebutuhan (Saydam, 2006). Melihat dari kondisi ini, perusahaan memiliki nilai yang tinggi bagi masyarakat, sehingga sangat penting untuk dipertahankan keberlanjutannya. Untuk tetap bertahan dalam era ini, perusahaan dituntut untuk mengembangkan usahanya secara cepat. Satu hal yang sangat mempengaruhi pengembangan dari perusahaan adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia memegang peranan penting dan merupakan kunci pokok dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Maka dari itu sumber daya manusia harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan dikembangkan kemampuannya agar hasil kerjanya produktif. Sebab produktif tidaknya pekerjaan seseorang dapat dilihat dari hasil kerjanya baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Sumber daya manusia dapat menunjang terhadap peningkatan produktivitas suatu perusahaan ataupun sebaliknya, yaitu menjatuhkan produktivitas (Notoatmojo, 2003). Indonesia terkenal dengan sebutannya sebagai negara agraris, PT. Nusa Indo Agromadani Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di industri teknologi pertanian harus mengembangkan pasar usahanya secara cepat, termasuk dalam hal penyediaan

sumber daya manusia yang memenuhi kriteria perusahaan, baik secara pengetahuan, kemampuan dan sikap individu. Potensi Indonesia sebagai negara agraris nampaknya saat ini tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia berlatar belakang pendidikan seputar pertanian, dalam hal ini peternakan, perikanan dan pertanian. Sumber daya manusia dengan kriteria tersebut diatas semakin hari jumlahnya semakin berkurang, sehingga perusahaan agribisnis mengalami kesulitan dalam usahanya memperoleh karyawan yang memenuhi kriteria perusahaan. Disamping hal itu terdapat kenyataan lain, individu dengan gelar sarjana pertanian banyak yang mengambil kesempatan kerja yang bukan bidangnya. Sebagai dampak secara tidak langsung, SDM dengan kriteria diluar pertanian yang notabene lapangan pekerjaannya telah diambil oleh SDM pertanian, mengalami kelebihan, yang berakibat pada meningkatnya nilai pengangguran. Kriteria karyawan yang akan ditempatkan pada divisi Teknis PT. Nusa Indo Agromadani adalah sarjana strata 1 (Sl) bidang ilmu Agro (Pertanian, Perikanan dan Peternakan), namun mendesaknya kebutuhan SDM memaksa perusahaan untuk merekrut individu yang mengenyam pendidikan Diploma 3 (D3) dan juga Sl non pertanian. Tindakan tersebut diatas dinilai perlu dilakukan demi menjamin keberlanjutan perusahaan dan juga menurunkan angka pengangguran. Dengan tindakan tersebut, maka PT. Nusa Indo Agromadani harus melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan divisi Teknis, dimana hal ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap mereka, untuk mencapai profesionalisme kerja individu yang sesuai dengan kriteria perusahaan.

Strategi yang selama ini ditempuh oleh Badan Pengembangan SDM PT. Nusa Indo Agromadani dalam upaya mengembangkan SDM divisi Teknis Pertanian selama 4 tahun terakhir adalah dengan cara melakukan pelatihan pemantapan dengan desain pelatihan yang sama pada tiap angkatannya, sebagai berikut: Jenis Pelatihan Merupakan pelatihan pra-tugas kepada karyawan baru, untuk menyamakan persepsi, prinsip kerja perusahaan, dan tujuan perusahaan. Titjuan Pelatihan a. Pelatihan lebih bersifat kepada pembekalan dan memiliki tujuan agar peserta dapat memahami bagaimana cara melaksanakan tugas-tugas yang ada. b. Karena bergerak di bidang teknologi yang baru, maka pelatihan ini juga bertujuan untuk memberi pemahaman diluar bangku sekolah formal. Peserta Pelatihan Pelatihan diberikan kepada karyawan yang baru saja memasuki perusahaan, dimana karyawan tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, yaitu D3 bidang ilmu pertanian, Sl pertanian, Sl non pertanian. Metode Pelatihan Metode pelatihan terbagi menjadi: 1. Metode ruang kelas, yaitu metode kuliah, metode konferensi, studi kasus, bermain peran, dan pengajaran berprogram. 2. Metode demonstrasi, peserta dan instruktur berada di lapangan kemudian dipraktekan beberapa aktivitas nyata di lapangan. Metode ini melibatkan penguraian dan peragaan.

Instruktur

Instruktur pengajar terdiri dari 3 orang, antara lain: a. 1 orang perwakilan dari top management, yang akan mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan. b. 2 orang karyawan teknis budidaya yang sudah berpengalaman dan telah mengikuti pelatihan khusus bagi instruktur. c. 1 orang instruktur luar divisi, yang akan menyampaikan materi ilmu manajemen. Materi

Bentuk materi yang disampaikan pada pelatihan adalah berorientasi pada mata ajaran, dimana titik berat dari mata ajaran adalah teknis budidaya sebesar 75% dan aspek manajemen sebesar 25%. Dari pelatihan yang selama ini diberikan, dirasa belum mampu menghasilkan lulusan pelatihan/ outcomes yang seragam, dalam hal ini perbedaan latar belakang pendidikan masih tampak. Krisis SDM, kemajuan dibidang teknologi, perubahan yang sangat cepat dan usaha pengembangan perusahaan secara berkelanjutan memaksa PT. Nusa Indo Agromadani untuk terus melakukan kajian guna mengembangkan metode-metode pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya. Melihat hal tersebut, maka dilakukan analisa kebutuhan pelatihan dengan metode survey dan FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan pada tanggal 4-5 Juli 2007, diikuti oleh 10 orang, yaitu 3 orang karyawan teknis, 3 orang pimpinan cabang, 2 orang instruktur, 2 orang manajemen pusat. Dimana hal ini dilakukan untuk dapat

mengembangkan metode pelatihan yang menghasilkan lulusan seragam dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Sumber dari permasalahan adalah SDM peserta pelatihan pemantapan karyawan teknis divisi pertanian PT. Nusa Indo Agromadani yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sama, sehingga hasil akhir pelatihan juga tidak mampu menghasilkan SDM yang seragam. Sehingga memerlukan suatu desain pelatihan yang mampu menghasilkan kompetensi karyawan yang seragam. Dari survey yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa kualitas pelatihan yang selama ini dilakukan kurang efektif. Untuk lebih mengetahui, faktor apa yang mempengaruhi kualitas pelatihan, maka dilakukan FGD. Hasil dari FGD diperoleh hasil sebagai berikut: 1. 90 % dari peserta FGD menyatakan SDM peserta pelatihan memiliki kemampuan (inisiatif, disiplin dan kerjasama) serta pemahaman materi pelatihan yang beragam, sebagai berikut: a. Karyawan yang merupakan sarjana (Sl) pertanian, rata-rata lebih memiliki potensi pada pola pikir dibidang manajerial, namun kurang pada penguasaan lapangan, dalam hal ini teknis. b. SDM dengan latar belakang pendidikan D3 kurang memiliki kemampuan teori manajerial tetapi lebih ke teknis. c. Sedangkan lulusan Sl non-agro, namun merupakan anggota keluarga petani, memiliki kemampuan teori dan teknis yang rendah.

Posisi karyawan di bidang teknis, menuntut karyawan yang mampu dalam bidang teknis dan capable dalam hal manajerial. 2. 70% peserta FGD menyatakan bahwa materi pelatihan yang selama ini diberikan kurang detail dalam kajiannya. Menganalisis FGD yang dilakukan, maka perlu dilakukan suatu pengembangan desain materi pelatihan. Materi yang telah baku ditetapkan perusahaan dan diberikan selama ini menitik beratkan kepada kajian teknis sebesar 75% dan manajemen hanya sebesar 25%. Sehingga menghasilkan SDM memiliki kemampuan berlainan dalam hal teknis dan manajemen walaupun berasal dari pendidikan yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba mengkaji pengembangan desain dengan titik berat pada materi pelatihan, jumlah persentase materi pelatihan yang bagaimana dan kemudian diuji cobakan dan di analisis, kombinasi mana yang mampu menghasilkan kompetensi peserta yang seragam.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari hal tersebut diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: "Pengembangan desain materi pelatihan SDM apakah yang mampu menghasilkan karyawan yang seragam kompetensinya?"'

7

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah: Mengetahui kombinasi kurikulum yang mampu menghasilkan perbedaan yang kecil kepada lulusan berbeda. Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari desain pelatihan karyawan baru

1.4.2 Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kompetensi awal berupa perilaku, pengetahuan dan kemampuan karyawan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. 2. Menganalisis perilaku, pengetahuan dan kemampuan karyawan setelah mendapatkan materi pelatihan yang berbeda. 3. Mengidentifikasi pengaruh kompetensi awal, latar belakang pendidikan dan desain materi terhadap kompetensi akhir. 4. Mengidentifikasi desain materi yang sesuai untuk SDM berlatar belakang pendidikan berbeda.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu pengembangan desain materi pelatihan yang diberikan kepada SDM dengan latar belakang pendidikan berbeda, sehingga pada khususnya PT. Nusa Indo Agromadani tidak hanya

8 bergantung pada SDM dengan pendidikan tertentu, dan pada umumnya bagi perusahaan maupun instansi lainnya. 2. Hasil penelitian diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi metode pelatihan dan pengembangan SDM yang berguna bagi pengembangan sumber daya manusia. 3. Hasil penelitian diharapkan mampu menjadi rujukan bagi peneliti lain, maupun instansi-instansi yang berkaitan

Related Documents

Ki
November 2019 42
Ki
May 2020 18
Ki
June 2020 24
Ki
April 2020 22
Ki
October 2019 34
Ki
October 2019 36