Khutbah Jumat Hari Ini.docx

  • Uploaded by: Hasanuddin Tambak
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Khutbah Jumat Hari Ini.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 645
  • Pages: 2
Pada suatu hari seketika sedang berkumpur dengan para sahabat , rasulallah pernah memberikan peringatan, beliau bersabda:

ِ ‫سو ُل ه‬ ‫سله َم يُو ِشكُ ْاْل ُ َم ُم أ َ ْن ت َ َدا َعى َعلَ ْي ُك ْم َك َما‬ ‫صلهى ه‬ ُ ‫قَا َل َر‬ َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫َّللا‬ ‫صعَتِ َها فَقَا َل قَائِ ٌل َو ِم ْن قِله ٍة ن َْح ُن يَ ْو َمئِ ٍذ قَا َل بَ ْل أ َ ْنت ُ ْم‬ ْ َ‫ت َ َدا َعى ْاْل َ َكلَةُ ِإلَى ق‬ ُ ‫ير َولَ ِكنه ُك ْم‬ ‫ُور َع ُد ِّ ِو ُك ْم‬ ‫اء ال ه‬ ِ َ ‫غثَا ٌء َكغُث‬ ‫س ْي ِل َولَيَ ْنزَ َع هن ه‬ ٌ ‫يَ ْو َم ِئ ٍذ َك ِث‬ ُ ‫َّللاُ ِم ْن‬ ِ ‫صد‬ ِ ‫سو َل ه‬ ‫َّللا َو َما‬ ُ ‫َّللاُ فِي قُلُوبِ ُك ْم ْال َو ْهنَ فَقَا َل قَائِ ٌل يَا َر‬ ‫ْال َم َهابَةَ ِم ْن ُك ْم َولَيَ ْق ِذفَ هن ه‬ ‫ت‬ ِ ‫ب ال ُّد ْنيَا َو َك َرا ِهيَةُ ْال َم ْو‬ ُّ ‫ْال َو ْه ُن قَا َل ُح‬ Pada suatu saat nanti, akan datang ditangah-tengah kamu wahai ummat islam, dimana orang-orang lain disekeliling kamu, akan bersatu mengerubuni kamu, seperti bersatunya orang-orang mengerubuni makanan diatas meja hidangan. Akan datang suatu saat nanti, dimana kondisimu di kepung sedemikian rupa. yang barat mau menerkam, yang timur mau menghantam , yang selatan mau menginjak-injak, yang utarapun akan menjelajah. Kondisimu seperti makanan di atas meja hidangan. Sebagian sahabat merasa heran dan terkejut. Lalu mereka bertanya, “ amin killatin nahnu yaumaizin ya rusullah” apakah jumlah kami pada waktu itu sedikit ya rasul ? kami sampai di kepung sedemikian rupa ? beliau mejawab ! “bal antum yaumaizin kasir” sama sekali tidak, kamu tidak sedikit pada saat itu, bahkan jumlah kamu sangat banyak, kamu adalah mayoritas “ wala kinnakum khusaun ka gusai sait” tetapi keadaanmu saat itu persis seperti buih di lautan. Banyak, tetapi centang pernah. Banyak tetapi tidak punya daya dan kekuatan. Banyak tetapi di permainkan gelombang lautan, di hempaskan ketepian pantai, tanpa punya makna dan arti. Kondisimu pada saat itu. kuantitas yang tanpa kualitas. Sehingga orang lain enak saja mengepung kamu, Akidahmu didangkalkan, di banjiri dengan peradaban dan kebudayaan yang menjauhkan dari agama, dari segi maksiat dan mungkar seluruhnya mengepung sampai kita melepaskan nilai-nilai islam kita ini Dan celakanya, sambung beliau “ walyamsi anna pi kulubi adungwikumul mahabata minkum” akan di cabut kehebatan mu di mata musuh-musuh mu. Sehingga pada saat seperti itu. Orang lain memandang mu ummat islam enteng saja, remeh saja, tidak ada apa-apanya. Sudahlah pokoknya ummat islam sikat saja, ummat islam enteng, ummat islam kecil, ummat islam tidak ada apa-apanya. Alangkah ironinya, alangkah menyedihkannya, memilukan dan sekaligus memalukan, ummat yang mayoritas ini di permainkan oleh yang minoritas. Ummat yang jumlahnya terbesar, terbanyak bahkan konon menurut catatan sampai 90%, tapi dipermainkan oleh merka kelompok-kelompol kecil ini.

“walyamsi panna pikulubikumul wahan” pada saat itu di hatimu di campakkanlah penyakit wahan. sahabat kemudian bertanya, ”waman nahnu ya rasullalah” apakah penyakit wahan itu ya rasul ? Beliau menjawab : “hubbud dunya wakarohiyatul maut” penyakit wahan itu tidak lain “hubbud dunya wakarohiyatul maut” terlalu cinta kepada dunia dan terlalu takut pada mati. Materialistis dan takut resiko. Dua penyakit ini lah yang menyebabkan walaupun ummat ini mayoritas tapi dipermainkan oleh yang minoritas, walaupun dia golongan yang besar, tapi nasibnya seperti makanan diatas meja makan, dari segala macam penjuru mau menghantam dia. Saudara-saudara kaum mislimini yang di rahmati allah. Ini merupakan analisa social, bahwa pada suatu saat nanti akan terjadi di tengah-tengah ummat, dimana kita dihantam dan diserbu dari sega macam penjuru. Akidah didangkalkan, peradaban dan kebudayaan dirusak. makan dan minuman diracuni, pakean di telanjangi dan lain sebagainya, sampai kita melepaskan nilai islam yang kita cintai ini. Kondisi social ini suatu saat akan datang kepada kita demikian analisa dan peringatan dari rasullah SAW

Related Documents

Khutbah Jumat Q.docx
December 2019 44
Khutbah Jumat I
April 2020 28

More Documents from "Amirddin"

Mr Zhang Wei Trnslt.docx
April 2020 17
Klp 5.docx
June 2020 17
Pk-2012-3 (1).pdf
October 2019 26
Mr Ml Ac.docx
June 2020 19