Longsor di Brebes, Jawa Tengah Para petani di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa tengah, dikejutkan longsoran tanah dari bukit di tepi sawah tempat mereka bekerja 22 Februari lalu. Dalam video yang saat itu beredar, gelombang tanah tampak bergulung ambruk menuruni lereng bukit dan menerjang sawah di bawahnya
Sebagian orang tak sempat menyelamatkan diri dari terjangan longsor. Akhirnya, sebelas orang dinyatakan tewas tertimbun logsor dalam peristiwa itu, sementara tujuh lainnya hilang, dan 14 orang luka-luka. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), longsor yang terjadi di area hutan produksi milik perhutani BKPH Salem tersebut, disebabkan oleh beban air tanah yang bertambah akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut.
Gempa bumi di Lombok, NTB Memasuki paruh kedua tahun 2018, sejumlah gempa bumi dahsyat menyergap Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pada tanggal 29 Juli 2018, gempa berkekuatan 6,4 Magnitudo melanda pulau seribu masjid. Getarannya terasa di seantero Pulau Lombok, Bali, hingga Pulau Sumbawa.
Akibatnya, belasan orang tewas, termasuk seorang wisatawan asal Malaysia. Selain itu, 400-an orang terluka, dan ribuan bangunan hancur berantakan. Ratusan pendaki dari berbagai negara di Taman Nasional Gunung Rinjani juga sempat terjebak sebelum akhirnya dievakuasi. Nahas, belum selesai pemerintah menanggulangi dampak gempa tersebut, gempa lebih besar mengguncang Lombok sepekan kemudian, tepatnya pada 5 Agustus 2018. Berpusat di Kabupaten Lombok Utara, gempa berkekuatan 7 Magnitudo itu terasa hingga ke Pulau Jawa dan Madura. Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika (BMKG) pun sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami, meski akhirnya tidak terjadi. Ribuan bangunan roboh, termasuk yang sebelumnya telah rapuh akibat gempa awal.
Gempa , tsunami dan likuifaksi di Palu danDonggala, Sulawesi Tengah Belum hilang dari ingatan suasana mencekam dan kepanikan warga saat gempa Lombok terjadi, bencana kembali datang menghantam bumi Sulawesi.
Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo mengguncang Donggala dan Palu Jumat sore, 28 September 2018 lalu. Tak berapa lama, BMKG mengeluarkan peringatan tsunami setinggi 0,5 hingga tiga meter. Antara tiga hingga enam menit kemudian, gelombang setinggi enam meter menerjang habis sebagian kota Palu yang terletak di ujung Teluk Palu. Saat itu semua terjadi, masyarakat tengah menyambut malam peringatan ulang tahun Kota Palu dengan menggelar festival di pantai. Tapi bencana tak berhenti sampai di situ. Di sisi lain kota Palu, di Kelurahan Petobo, tanah berubah seperti lumpur hisap, menelan segala sesuatu yang ada di atasnya: bangunan, kendaraan, pepohonan, dan manusia. Fenomena alam yang disebut likuifaksi itu muncul pasca-gempa dan menenggelamkan kurang lebih 1.700 rumah di kawasan perumahan padat penduduk. Ratusan bahkan ribuan orang diperkirakan ikut ditelan bumi di lokasi tersebut.
Banjir bandang di Mandailing Natal, Sumatera Utara Jumat sore 12 Oktober 2018 lalu menjadi malapetaka bagi warga di bantaran Sungai Aek Saladi di sembilan kecamatan yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Air bah disertai gelondongan kayu dan bebatuan menerjang rumah warga yang berada di sisi sungai. Banyaknya sampah berukuran besar yang turut hanyut dan menghalangi jalan sempat menghambat proses evakuasi korban. BNPB mencatat 17 orang korban meninggal dunia, di mana 12 di antaranya adalah siswa SD yang tengah mengikuti kegiatan belajar bersama guru mereka. Sementara itu, dua orang dinyatakan hilang, dan 534 lainnya mengungsi akibat kehilangan tempat tinggal mereka. Banjir bandang sendiri disebabkan oleh sungai yang tak mampu menampung debit air yang besar, seperti dikutip dari Kompas.com.
Tsunami Selat Sunda Di penghujung tahun, tanpa peringatan, gelombang tsunami meluluhlantakkan pesisir barat Pulau Jawa dan ujung selatan Pulau Sumatera. Gelombang itu menghantam Sabtu lalu, 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.30 WIB. Hingga Kamis (27/12), 430 orang dinyatakan meninggal dunia, 159 lainnya hilang, hampir 1.500 orang terluka, sementara hampir 22 ribu warga mengungsi.
Di antara para korban tewas adalah tiga personel grup band Seventeen yang saat kejadian tengah tampil di atas panggung dalam acara family gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Kabupaten Pandeglang, Banten.Hal yang menjadi polemik dari bencana tersebut adalah tidak adanya peringatan dini yang diberikan kepada warga akan bahaya tsunami. Hal itu menyebabkan tak ada korban yang sempat menyelamatkan diri menjelang tsunami datang. BMKG sendiri bahkan sempat menyatakan gelombang yang menerjang sebagai ombak pasang akibat fenomena bulan purnama, sebelum akhirnya mengoreksi pernyataan itu dan mengonfirmasi terjadinya tsunami.Menurut BMKG yang bekerjasama dengan Badan Geologi, tsunami terjadi akibat adanya longsor di Gunung Anak Krakatau setelah gunung api tersebut erupsi Sabtu (22/12) malam.
EXO Kembali Comeback Full Member dalam 'Don't Mess Up My Tempo'
EXO diketahui akan melakukan comeback dengan album kelima mereka pada Jumat (2/11/2018) sore nanti pukul 18.00 waktu Korea Selatan setempat atau pukul 16.00 WIB. Album baru EXO berjudul Don't Mess Up My Tempo kali ini membawa tambahan kabar gembira bagi para EXO-L. Setelah sekian lama Lay sibuk dan tak bisa berpartisipasi bersama member EXO lainnya, kali ini boygroup asuhan SM Entertainment ini akan comeback dengan full member, yaitu sembilan orang. Hal ini diungkapkan SM Entertainment pada 4 Oktober 2018 lalu saat mengumumkan EXO akan melakukan comeback.Selama dua tahun sebelum comeback dengan album Don't Mess Up My Tempo ini, Lay diketahui tengah sibuk berkarier di China.Ia beberapa kali merilis lagu dan bermain dalam film saat berada di negara asalnya tersebut.Sayang, Lay tak bisa berpartisipasi sepenuhnya dalam album kelima EXO ini.Don't Mess Up Muy Tempo ini akan dirilis dalam dua versi, yaitu Korea dan China.Lay hanya akan muncul dalam album EXO versi China dan video musik bersama member lainnya.
Ditanya Mengapa Tak Punya Tato di Tubuh, Jawaban Xiumin EXO Bikin Fans Gemas, Sosok Ini Alasannya!
Belakangan ini penggemar mengungkapkan alasan mengapa Xiumin EXO tak mendapatkan tato di tubuhnya. Selama 'Daegu fansign untuk Blooming Days' EXO-CBX, seorang penggemar bertanya pada Xiumin apakah ia tidak berpikir untuk mendapatkan tato di tubuhnya. Namun, pria bernama asli Kim Minseok itu menyatakan jika ia tidak memiliki rencana untuk mendapatkan tato. Rupanya, Xiumin memiliki alasan tersendiri mengapa ia tak ingin memiliki tato. Alih-alih takut merasakan sakitnya ditato, Xiumin justru lebih takut pada sang ibu. Dirinya mengatakan, ibunya akan marah jika mengetahui putranya memiliki tato. "Aku akan mendapatkan masalah dengan ibuku," jawab Xiumin. Mendengar jawaban Xiumin, pengemar pun langsung heboh.Mereka tak menyangka, jawaban Xiumin benar-benar di luar dugaan.
Xiumin dan Kai EXO Terlibat Insiden Berbahaya Saat Shooting Video Klip Love Shot
Dua personel boyband EXO, Xiumin dan Kai, mengungkap insiden berbahaya yang terjadi selama shooting video musik singel terbaru mereka, " Love Shot". Dalam sesi tebak-tebakan program Ask Us Anything, Sabtu (22/12/2018), Xiumin mengatakan bahwa dia mengalami kejadian yang membuatnya agak trauma. Setelah serangkaian dugaan panjang yang keliru, Heechul "Super Junior" yang merupakan salah satu pembawa acara program tersebut akhirnya berhasil menemukan jawabannya. Xiumin ternyata secara tidak sengaja menendang wajah Kai saat itu. “Baru-baru ini, ketika kami sedang shootingadegan koreografi pada hari pertama pengambilan gambar, ada bagian (dalam koreografi) di mana kami jatuh ke tanah dan kakiku menyentuh wajah Kai dengan kekuatan penuh. Untuk waktu yang singkat, Kai tidak sadarkan diri,” kata Xiumin. Kai menimpali, ketika itu dia merasa bingung selama beberapa detik. Xiumin berada di sisinya dan memintanya untuk berbicara, namun Kai tidak bisa mengerti apa yang Xiumin dan teman-temannya katakan. "Tapi saya baik-baik saja sesudahnya. Saya terus mengatakan kepada Xiumin untuk tidak trauma (oleh kejadian itu) dan saya terus mengatakan kepadanya, 'Saya baikbaik saja, saya baik-baik saja,' tetapi sejak saat itu, ingatannya tentang menendangku (mempengaruhi tariannya)," ujar Kai. "Aku masih bisa merasakan sensasi fisik di kakiku. Jadi setelah hari itu, aku menjadi jauh lebih sadar akan member lain ketika aku menarikan koreografi kami," timpal Xiumin.
5 Fakta Xiumin EXO, Si Fake Maknae yang Sangat Manly Apa sih Fake Maknae itu? Kalau dalam posisi girlband / boyband, maknae adalah member grup yang paling muda. Jadi, kalau digabungkan bisa diartikan sebagai member yang sebenarnya tidak muda tapi terlihat muda, itulah salah satu fakta Xiumin EXO yang sangat kental di kalangan para fansnya. 1. Cute Outside, Manly Inside
Di paragraf pembuka sudah dibeberkan salah satu fakta Xiumin EXO, yakni wajahnya yang super duper imut sampai orang menyangka ia adalah member termudanya EXO. Padahal, Xiumin alias Kim Min Seok ini lahir tahun 1990 yang artinya di tahun 2018 ini ia genap berumur 28 tahun (umur internasional) lho.
2. Member Terkuat di EXO 3. Paling Nggak Bisa nge-Wink 4. Takut sama Kucing 5. Sebutan Xiumin EXO Fakta Xiumin EXO selanjutnya adalah “panggilan sayang” yang biasa digunakan oleh para member EXO dan EXO-L. Panggilan yang sangat lekat pada Xiumin adalah Baozi. Panggilan ini diberikan oleh Luhan (ex-member EXO). Menurut Luhan, wajah Xiumin itu memiliki bentuk yang sangat bulat. Luhan juga menyebutkan pipi Xiumin juga bulat seperti roti kukus atau yang disebut dengan Baozi
Changmin TVXQ Ungkap Pendaftaran Wajib Militer Xiumin EXO
Max Changmin dari boybandTVXQ mengungkapkan tentang pendaftaranwajib militer atau wamil Xiumin "EXO". Selama episode terbaru dari acara I Live Alone, baru-baru ini, Changmin menyebut bahwa Xiumin akan mendaftar pada tahun ini. "Seperti yang saya tahu, Xiumin mendaftar (wajib militer) tahun ini," ucapnya. Sebelum rekannya itu melaksanakan tugas negara tersebut, Changmin ingin berbagi energi positif yang sama dengan Xiumin. Changmin mengaku ingat ketika dia masuk wajib militer, dia menikmati liburan terakhir ke Hallasan, Jeju, dengan Minho "SHINee". "Rasanya senang memasuki wajib militer dengan memori yang begitu indah. Aku ingin mengirim kepada Minseok (nama lahir Xiumin) dengan energi yang sama," katanya.