Ketaman1.docx

  • Uploaded by: Veryan Tejo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ketaman1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,877
  • Pages: 10
REVOLUSI INDUTRI 4.0 : DUNIA, INDONESIA, PENDIDIKAN

Laporan Ini DISUSUN untuk Memenuhi Tugas Akhir Perkuliahan Ketamansiswaan I Dosen Pengampu : Zainnur Wijayanto

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SAJANAWIYATA TAMANSISWA DESEMBER 2018

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas essai tentang pengembangan tamansiswa pada era revolusi industri 4.0. Tugas essai ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga tugas essai tentang pengembangan tamansiswa pada era revolusi industri 4.0 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta Desember 2018 Penulis

REVOLUSI INDUTRI 4.0 : DUNIA, INDONESIA, PENDIDIKAN

Sudah banyak kejadian-kejadian yang menyebabkan perubahan bagi kehidupan umat manusia di sebagaian ataupun seluruh dunia. Seperti perang dunia I ataupun ke II, runtuhnya Uni Soviet, peritiwa 11 September, dan juga revolusi industri. Dari semua kejadian yang merubah tatanan dunia, yang paling menarik ialah revolusi industri. Yang mana revolusi industri ini masih terus terjadi hingga saat ini. Bahkan sampai dengan saat ini revolusi industri sendiri sudah mencapai tahap ke empat sejak revolusi industri pertama kali terjadi di Inggris pada abad ke 18. Secara harfiah revolusi industri berasal dari dua kata yaitu revolusi dan industri. Revolusi sendiri menurut Soerjono Soekanto adalah bentuk perubahan sosial. Perencanaan biasanya bertujuan untuk perubahan sosial (perubahan diarahkan) dan didasarkan (palnning sosial). Sedangkan Industri menurut UU No. 5 Tahun 1984, ialah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya. Revolusi Industri adalah perubahan yang radikal dan cepat terhadap perkembangan manusia dalam menciptakan peralatan kerja untuk meningkatkan hasil industri atau produksi. Sampai dengan saat ini dunia sudah mengalami revolusi industri sebanyak 4 kali. Yaitu : 1. Revolusi Industri 1.0 Revolusi industri pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18 yaitu sekitar tahun 1750-1850. Ditandai dengan diketemukannya mesin uap. Mesin uap ini digunakan untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan saat itu dalam proses produksi. 2. Revolusi Industri 2.0 Revolusi industri tahap kedua ini terjadi pada awal abad ke 20, yaitu

sekitar

tahun

1870-1940.

Hal

ini

ditandai

dengan

diketemukannya listrik. Dengan memanfaatkan listrik ini, maka proses produksi masal menjadi semakin lebih cepat dan efisien. 3. Revolusi Industri 3.0 Revolusi Industri ketiga sering disebut juga dengan revolusi teknologi,

terjadi

sekitar

tahun

1970-an.

Ditandai

dengan

diketemukannya transistor dan chip sirkuit terintegrasi, yang merupakan cikal bakal terbentuknya komputer masa kini. Revolusi industri 3.0 juga ditandai dengan banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk meminimalisir biaya produksi mereka. Baik dengan cara memanfaat mesin yang terkomputerisasi pengontrol logika terprogram (Programmable logic controller). Ataupun dengan memindahkan lokasi produksi mereka ke negara lain yang memiliki upah buruh murah. 4. Revolusi Industri 4.0 Menurut Prof Klaus Schwab dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, revolusi industri 4.0 sangat berbeda dengan revolusi industri yang sudah terjadi sebelumnya. Revolusi industri 4.0 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih

luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan

duniafisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi

baru

diantaranya

(1)

robot

kecerdasan

buatan

(artificialintelligence robotic), (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, dan

(4)

teknologi komputer kuantum, (5) blockchain

(seperti

bitcoin), (6) teknologi berbasis internet, dan (7) printer 3D. Implementasi Industry 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia. Tatanan hidup umat manusia di dunia saat ini seperti

sedang di reset (atur ulang) dengan adanya revolusi industri 4.0 ini. Ada tiga bidang jadi dasar perubahan tatanan kehidupan tersebut yaitu: (1) fisikal, (2) digital, dan (3) biologikal. Untuk bidang fisikal terdiri atas autonomasi kendaraan, 3D Printing, dan perkembangan robotik. Bidang digital ada kemajuan dari Internet of Things (IoT) dan bidang biologik yaitu proses rekayasa genetik buatan. Namun revolusi industri baik tahap pertama hingga tahap keempat bagaikan pisau bermata dua, memiliki dampak yang positif dan juga dampak negatif. Revolusi industri berdampak di berbagai bidang, baik bidang kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Dampak revolusi dalam bidang ekonomi adalah : 1. Barang melimpah dan harga murah 2. Perusahaan kecil gulung tikar 3. Perdagangan makin berkembang 4. Sarana transportasi semakin lancar Dampak revolusi industri dalam bidang social adalah : 1. Berkembangnya arus globalisasi 2. Upah buruh rendah 3. Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh 4. Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh 5. Munculnya revolusi sosial Dampak revolusi industri dalam bidang politik : 1. Munculnya gerakan sosialis 2. Munculnya partai politik 3. Munculnya imperialisme modern

Perubahan tatanan umat manusia sebagai hasil dari revolusi industri 4.0 ini sangat dipertimbangkan oleh berbagai negara untuk mengambil keputusan, termasuk juga Indonesia. Bahkan Presiden Republik Indonesia saat ini cukup jeli melihat peluang yang dihasilkan revolusi industri 4.0 ini yang dianggap dapat

menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi. Sehingga dibentuklah roadmap dengan nama Making Indonesia 4.0. Tujuan dari roadmap Making Indonesia 4.0 adalah membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi di tahun 2030, mengembalikan angka net export industri 10 persen, peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dibanding peningkatan biaya tenaga kerja, serta pengalokasiaan 2 persen dari GDP untuk aktivitas R&D teknologi dan inovasi atau tujuh kali lipat dari saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah menyiapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan untuk memperkuat fundamental struktur industri Tanah Air. Adapun kelima sektor tersebut, yaitu (1) Industri Makanan dan Minuman, (2) Industri Otomotif, (3) Industri Elektronik, (4) Industri Kimia, serta (5) Industri Tekstil. Adapun roadmap Making Indonesia 4.0 ini bertujuan utama agar Indonesia tetap bertahan ditengah arus globalisasi, sebagai dampak dari revolusi industri 4.0. Sedangkan dikutip dari Hisashi Hayashi, Associate Professor di Advanced Institute of Industrial Technology, kemampuan sebuah negara dalam persaingan revolusi industri 4.0 ialah terletak pada kemauan politik untuk menciptakan habitat ekonomi yang mendukung inovasi AI dan teknologi digital paling kontemporer. Sebagai contoh Jepang, menciptakan habitat ekonomi tersebut lewat program 'Society 5.0'. Keunggulan teknologi tinggi (high tech) bukan menjadi faktor penentu dan satu-satunya, karena kini semua orang bisa mengakses open source untuk mempelajari bahasa pemrograman. Faktor pembeda dalam persaingan di era revolusi industri 4.0 dengan revolusi industri sebelumnya terletak pada kekuatan agent of technology, atau kemampuan sumber daya manusia (SDM) masing-masing negara. Semakin efektif sebuah negara menciptakan inkubasi pengembangan teknologi internet dan kecerdasan buatan, makin terbuka pula peluang dia memimpin.

Pada akhirnya, revolusi industri berjalan di atas transformasi kualitas tidak hanya proses produksi, tapi juga kualitas pelaku proses tersebut, sebagaimana disebutkan oleh sejarawan AS Charles A. Beard : "The industrial revolution has two phases: one material, the other social. One concerning the making of things, the other concerning the making of men.". Untuk bagian “making of things” tentu saja hal ini tanggung jawab pengusaha serta pemerintah sebagai regulator. Sedangkan untuk bagian “making of men” merupakan bagian dari bidang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi.

Peranan Taman Siswa Taman Siswa sebagai salah satu institusi pendidikan formal yang berbasis nasionalisme. Seperti yang kita ketahui, bahwa peran Taman Siswa dalam konteks pendidikan nasional semakin 'berkurang' seiring dengan perkembangan globalisasi di nusantara. Di era globalisasi, ide-ide yang dipertahankan oleh Taman Siswa sejak masa kelahirannya semakin 'tidak laku'. Masyarakat lebih berorientasi menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, sekolah swasta berbasis agama, maupun sekolah swasta lain yang dipandang lebih berkualitas. Menghadapi tantangan besar pada revolusi 4.0 maka pendidikan dituntut untuk berubah juga. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu. Fenomena globalisasi memang tidak dapat terelakkan seiring dengan terjadinya revolusi industri 4.0, dimana internet of things termasuk didalamnya. Maka dari itu batasan tentang sebuah negara semakin terkaburkan. Hal ini dikarenakan globalisasi sudah tidak mempedulikan lagi konteks ruang. Hal

dinilai sudah meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan atau nasionalisme bangsa Indonesia. Yang mana globalisasi semakin mempermudahkan komunikasi antar bangsa, perdagangan antar bangsa, pertukaran budaya, dan lain-lain. Dengan demikian, rasa nasionalisme menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Masyarakat kitapun terkonstruksi untuk mengubah pola pikir menjadi 'mengglobal' daripada 'melokal' hingga melupakan nilai-nilai dan identitasnya sebagai bangsa Indonesia (krisis identitas). Maka disinilah peran Taman Siswa yang sesungguhnya diuji, disaat Indonesia yang sudah merdeka dari penjajah Taman Siswa harus terus menanamkan, menjaga, dan mengajarkan rasa nasionalisme di masyarakat, terutama dari kaum pelajar. Agar masyarakat bisa memilah mana kebudayaan asing yang sesuai dengan identitas bangsa Indonesia, mana yang tidak. Serta tetap menjaga identitas bangsanya sendiri. Hal ini juga berhubungan dengan menyuseskan roadmap Making Indonesia 4.0 maka Taman Siswa sebagai organisasi pendidikan resmi di Indonesia harus ikut berkontribusi dalam “making men”. Bagaimana Taman Siswa menciptakan SDM yang berkualitas.

Kesimpulan Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang secara pesat. Bahkan revolusi industri sudah mencapai tahap ke empat ditandai dengan yang paling mencolok ialah internet of Things. Pada masa-masa sebelumnya tidak ada yang membayangkan bahwa dunia ini akan menyatu tanpa ada pemerintah yang yang menyatukannya. Namun hal itu terjadi melalui internet. Hampir semua orang di dunia ini dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif. Krisis identitas bnagsa merupakan salah satu dampak negatif dari revolusi industri 4.0 melalui internet. Maka dari itu Taman siswa sebagai pelopor organisasi pendidikan yang berdasarkan nasionalisme harus berupaya lebih keras lagi untuk menjaga keutuhan NKRI, serta menjaga agar krisis identitas bangsa ini tidak semakin berlarut-larut.

Daftar Pustaka Anonim. 2017. Pengertian Revolusi Industri, Faktor-faktor dan Dampaknya !. http://www.sumberpengertian.co/pengertian-revolusi-industri (diakses 19 Desember 2018 12.00 wib) Anonim. 2018. 4 Tahap Revolusi Industri Sampai ke Era 4.0. https://www.viva.co.id/digital/digilife/1040470-4-tahap-revolusi-industrisampai-ke-era-4-0 (diakses 19 Desember 2018 12.00 wib) Anonim. 2018. Mengenal 4 Tahap Perkembangan Revolusi Industri Dunia. https://steemit.com/indonesia/@iqbalsweden/mengenal-4-tahapperkembangan-revolusi-industri-dunia (diakses 19 Desember 2018 22.40 wib) Anonim. SIARAN PERS: Making Indonesia 4.0: Strategi RI Masuki Revolusi Industri Ke-4. http://www.kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-Indonesia-4.0:Strategi-RI-Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4 (diakses 19 Desember 2018 22.35 wib) Darmawan,

Jon.

2018.

Menjadi

Guru

Era

Pendidikan

4.0.

http://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40 (diakses 20 Desember 2018 02.00 wib) Gunawan, Arif. 2018. Sampai Kapan Indonesia Tertinggal Revolusi Industri?. https://www.cnbcindonesia.com/opini/20180320175527-14-7924/sampaikapan-indonesia-tertinggal-revolusi-industri (diakses 19 Desember 2018 23.40 wib) Kurniawan, Aris. 2018. 20 Pengertian Industri Menurut Para Ahli. https://www.gurupendidikan.co.id/20-pengertian-industri-menurut-paraahli/ (diakses 19 Desember 2018 11.30 wib) Rosyadi, Dr Slamet. 2018. REVOLUSI INDUSTRI 4.0. (PDF). https://www.researchgate.net/publication/324220813_REVOLUSI_INDUSTR I_40 (diakses 19 Desember 2018 12.05 wib) Setiawan, Parta, 2018. 15 Pengertian Revolusi Menurut Para Ahli Teori Revolusi. https://www.gurupendidikan.co.id/15-pengertian-revolusi-menurut-paraahli-teori-revolusi/ (diakses 19 desember 2018 11.15 wib)

BIOGRAFI

Veryan Tejo Prabowo, Dilahirkan di Kabupaten Purworejo tepatnya di Desa Sruwohrejo Kecamatan Butuh pada hari senin tanggal 14 Oktober 1991. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan dari Sutopo dan Ekowati. Peneliti menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Kutoarjo pada tahun pada tahun 2003. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 3 Purworejo Kecamatan Kutoarjo dan tamat pada tahun 2006 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Purworejo pada tahun 2006 dan seslesai pada tahun 2009. Pada tahun 2009 peneliti melanjutkan pendidikan di Univeritas Indonesia (discontinued), hingga akhirnya bisa menempuh masa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST).

More Documents from "Veryan Tejo"

Ketaman1.docx
December 2019 5
Presentasi.pptx
December 2019 2
Tugas Kai.docx
December 2019 8
Pencemaran Suara.docx
June 2020 15
Masa, Balanza.docx
June 2020 27