Keluarga.docx

  • Uploaded by: emy
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keluarga.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,027
  • Pages: 21
KEPERAWATAN KELUARGA Tren Issue Nasional

Disusun Oleh : Emi Afrita Dahlia

(16010009)

Etik Hidayati

(16010012)

Hari Sugianntoro

(16010015)

Ilham Tarich Gustama

(16010020)

Moh. Agil Hidayah

(160100)

Nanuk Dianita

(160100)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Kata pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan keluarga. Adapun makalah keperawatan keluarga ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. kami mengharapkan semoga dari makalah ilmiah keperawatan keluarga ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Jember, 12 Februari2019

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan penulisan

BAB II PEMBAHASAN A. Trend dan isu keperawatan keluarga pada lingkup nasional B. Urgensi keperawatan keluarga dalam mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri ................................................................................

6

C. Pertimbangan etik dalam keluarga ..........................................................................

10

D. Kebijakan legislasi dan pelayanan kesehatan keluarga ..........................................

12

BAB III PENUTUP A. Simpulan B. Saran

Daftar pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tiggal, berinteraksi satu dengan yang lain, sdibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya. Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses keperawatan. Menurut Yura dan Walsh (1978), “proses keperawatan merupakan inti dan sari dari keperawatan”. Sebagai seorang perawat/calon perawat tentunya kita harus mengetahui etika dan hukum dalam profesi kita sebagai landasan kita untuk bekerja memberikan layanan keperawatan kepada masyarakat sehingga kita dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu objek etika adalah tingkah laku manusia Legislasi (Registrasi dan Praktek Keperawatan) Keputusan Menteri Kesehatan No.1239/Menkes/XI/2001, Latar belakang “Perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya. Untuk itu perlu ketetapan yang mengatur tentang hak dan kewajiban seseorang untuk terkait dengan pekerjaan/profesi.”

1 B. Rumusan Masalah 1. Trend dan isu keperawatan keluarga pada lingkupnasional dan internasional 2. Urgensi keperawatan keluarga dalam mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri 3. Pertimbangan etik dalam keluarga 4. Kebijakan legislasi dan pelayanan kesehatan keluarga

C. Tujuan 1. Untuk mrngetahui trend dan isu yang sedang berkembang pada saat ini baik di luar maupun di dalam negri 2. Untuk mengetahui perkembangan keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang ssehat dan mandiri 3. Untuk mengetahui pertimbanga etik pada saat melakukan peratan pada keluarga 4. Untuk mengetahui kebijakan yang di peroleh keperawatan keluarga

2

BAB II PEMBAHASAN

1. DEFINISI KELUARGA Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini bergantung kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikan. Ada beebrapa pengertian keluarga yang perlu diketahui oleh mahasiswa, antara lain adalah : 1. Bussard dan Ball (1996) Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tiggal, berinteraksi satu dengan yang lain, sdibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya. 2.

WHO (1969) Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

3.

Duval (1972) Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.

4. Helvie (1981) Keluarga adalah sekelompo manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. 5. Depkes RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

3 6. Bailon dan Maglaya (1989) Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. 7. UU NO. 10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. 8. Sayekti (1994) Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang

perempuan yang sudah sendirian degan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

B.Trend dan Issue dalam Keperawatan Keluarga Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan keluarga. Adapun trend dan isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya: 1.

Global a. Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga. b. Kemajuan dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin global sehingga penyebarannya semakin meluas. c. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.

4 d. Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan. e. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.

f. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang. g. Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi kementrian kesehatan sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperwatan keluarga di rumah yang perlu disosialisasikan. h. Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang. i. Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas. j. Kerjasama lintas program dan lintas sektor belum memadai. k. Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.

2.

Pelayanan a. Sumber daya manusia belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat keluarga. b. Penghargaan / reward rendah. c. Bersikap pasif. d. Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal. e. Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.

3.

Pendidikan a. Lahan untuk praktik klinik terbatas, namun institusi pendirian pendidikan keperawatan cenderung mudah b. Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas. c. Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas. d. Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang. e. Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.

5.

Profesi a. Standar kompetensi belum disosialisasikan. b. Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan. c. Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.

d. Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik. e. Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak. f. Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.

5 Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di Indonesia : a. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita. b. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan

C. Urgensi keperawatan keluarga dalam konteks pembangunan kesehatan 1. Keluarga membutuhkan pelayanan kesehatan untuk memenuhi tugasnya dalm setiap fase perkembangan 2. Tingkat kesehatan individu berkaitan dengan tingkat kesehatan keluarga dan sebaliknya 3. Tingkat funsional keluarga sebagai unit terkecil dari komunitas dapat mempengaruhi derajat kesehatan system diatasnya 4. Paradigma Keperawatan D. Konsep Manusia Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992) Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan

Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989) 1. Individu sebagai klien Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

6 2. Keluarga sebagai klien Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu: a.

Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat

b.

Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.

c.

Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.

3. Masyarakat sebagai klien Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang

bersifat

terus

menerus

dan

terikat

oleh

suatu

indentitas

bersama

Ciri-ciri: a. Interaksi antar warga b. diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas c. Suatu komuniatas dalam waktu d. identitas yang kuat mengikat semua warga e. Kesehatan Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).

7 Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan a. Keturunan b. Perilaku c. Pelayanan kesehatan d. .Lingkungan Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehatsakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status

kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.( Taylor C. dkk ) 4.

Keperawatan

Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. 5.

Lingkungan Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat,

dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk. 6.

Prinsip dasar dalam praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut: a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat b.Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat. d.Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif. e. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan. f. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit. g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat. h.Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.

8 i. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin. j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit. l.Home visite sangat penting. m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama. n. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada. o.

Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

7. Fungsi fungsi keperawatan keluarga Membantu keluarga menyelsaikan masalah kesehatan dengan peningkatan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawat kesehatan keluarga Peran Perawat Keluarga : a. Pendidik Perawat

perlu

memberikan

pendidikan

kesehatan

kepada

keluarga

agar

:

1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri 2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga b. Koordinator Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan c. Pelaksana Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan

harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit d. Pengawas Kesehatan Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga

9 e. Konsultan Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya f. Kolaborasi Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal g. Fasilitator Membantu

keluarga

dalam

menghadapi

kendala

untuk

meningkatkan

derajat

kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll) h. Penemu

kasus

Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah i. Modifikasi

lingkungan

Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.

E.pertimbangan kode etik dalam keperawatan keluarga Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, kode etik yang digunakan berpedoman pada kode etik yang telah ditetapkan oleh PPNI melalui Munas PPNI VI. Dalam

kode etik tersebut perawat perlu memelihara hubungan yang serasi dengan klien, praktik, masyarakat, teman sejawat, dan profesi. Standar praktik asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan hasil Rapimnas PPNI di Lampung, yang terdiri dari : 1. Standar praktik professional Standar I

: Pengkajian Keperawatan

Standar II

: Diagnosis Keperawatan

Standar III

: Perencanaan Keperawatan

Standar IV

: Pelaksanaan tindakan keperawatan

Standar V

: Evaluasi

10 2. Standar kinerja professional Standar I

: Jaminan mutu

Standar II

: Pendidikan

Standar III

: Penilaian kinerja/penimbangan prestasi

Standar IV

: Kesejawatan

Standar V

: Etik

Standar VI

: Kolaborasi

Standar VII

: Riset

Standar VIII : Pemanfaatan sumber

Perawat yang memberikan

asuhan keperawatan keluarga mempunyai peran dan

fungsi : 1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada klien (keluarga) dengan menggunakan proses keperawatan.

2. Sebagai advokat klien (keluarga) perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dan tenaga kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien, dan membantu keluarga untuk memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional. 3. Sebagai pendidikan klien perawat membantu klien meningkatkan kesehatan melalui pemberitahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima sehingga keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahui. 4. Sebagai coordinator perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi yang ada, baik materi maupun kemampuan keluarga secara terkoordinasi sehingga tidak ada intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih. 5. Sebagai kolabolator perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan dasar keluarga. 6. Sebagai pembaru perawat mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku, dan meningkatkan keterampilan keluarga agar menjadi sehat. 7. Sebagai pengelola, perawat menata kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga dan kepuasan perawat dalam melaksanakan tugas.

Secara umum, perawat yang memberikan asuhan keperawatan keluarga mempunyai

tanggung

jawab

dalam

memberikan

asuhan

keperawatan,

meningkatkan ilmu pengetahuan, dan meningkatkan diri sebagai profesi (meningkatkan keterampilan professional yang dimiliki intelektual, teknis, dan interpersonal). Tanggung jawab memberi asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan pendekatan metodologi proses keperawatan meliputi :

11 a) Membantu keluarga memperoleh kembali kesehatannya. b) Membantu keluarga yang sehat untuk memelihara kesehatannya. c) Membantu keluarga menerima kondisi anggota keluarga yang tidak dapat disembuhkan.

d) Membantu anggota keluarga yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.

F.Kebijakan dan legislasi dalam pelayanan kesehatan keluarga. 1. UU No 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 32 ayat 2 ditulis bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau perawatan. Ayat 3 berbunyi pengobatan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. UU kesehatan No 23 tahun 1992 3. PP no 32 1996, tentang tenaga kesehatan, permenkes 920 / 1986, tentang pelayanan medis swasta. 4. Kepmenkes 647/200 tentang registrasi dan praktek perawat. 5. Pasal 12 a)

Kesehatan keluarga diselanggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat kecil bahagia dan sejahtera

b)

Kesehatan keluarga, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 meliputi kesehatan suami isteri dan anggota keluarga lainnya

6. Pasal 13 a)

Kesehatan suami istri diutamakan pada upaya pengaturan rangka menciptakan keluarga yang sehat dan harmonis

kelahiran dalam

12

BAB III PENUTUP

A.Simpulan Kesimpulan dari kelompok kami keluarga adalah , secara umum bahwa keluarga terjadi kalau ada ikatan atau persekutuan (perkawinan),hubungan darah,tiggal bersama dalam satu atap , ada peran masing-masing anggota keluarga dan ikatan emosional

B.Saran Saran dari kelompok kami ,hal hal-yang perlu diperhatikan dalam perkembangan keperatan keluarga ialah ,kita sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui trend dan isu yang berkembang tentang keperawatan keluarga pada saat ini,dan kita juga harus memperhatikan legal etik khususnya pada keperawatan keluarga , dan kita juga telah dilindungi oleh kebjakan dalam UU kesehatan yang telah ada.

13 Daftar pustaka

Setiadi.2008.konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga.graha ilmu:Yogyakarta

Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga:aplikasi dalam praktik.EGC:Jakarta Makhfudli, F. E. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wahid Iqbal Mubarak, N. C. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

14

More Documents from "emy"