Kelompok 10: 1.wildan Laksono ( 16.0102.0027) 2.kartika Tri Rahayu (16.0102.0031) 3.siti Fatonah (16.0102.0038) 4.yesy Ramadhani (16.0102.0035)

  • Uploaded by: WiduriWijayanti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 10: 1.wildan Laksono ( 16.0102.0027) 2.kartika Tri Rahayu (16.0102.0031) 3.siti Fatonah (16.0102.0038) 4.yesy Ramadhani (16.0102.0035) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,325
  • Pages: 25
KELOMPOK 10 : 1.WILDAN LAKSONO ( 16.0102.0027) 2.KARTIKA TRI RAHAYU (16.0102.0031) 3.SITI FATONAH (16.0102.0038) 4.YESY RAMADHANI (16.0102.0035)

CSR merupakan:  komitmen bisnis yang berperan untuk pembangunan ekonomi,  mendukung kerjasana antar karyawan dengan pimpinan,  menciptakan komunikasi social guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar, dengan cara- cara yang baik bagi kegiatan dan pengembangan perusahaan)

CSR diterapkan kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam konteks ekonomi global, nasional maupun lokal. Komitmen dan aktivitas CSR pada intinya merujuk pada aspek-aspek perilaku perusahaan (firm’s behaviour), termasuk kebijakan dan program perusahaan yang menyangkut dua elemen kunci:

1.

Good corporate governance: etika bisnis, manajemen sumberdaya manusia, jaminan sosial bagi pegawai, serta kesehatan dan keselamatan kerja; 2. Good corporate responsibility: pelestarian lingkungan, pengembangan masyarakat (community development), perlindungan hak azasi manusia, perlindungan konsumen, relasi dengan pemasok, dan penghormatan terhadap hak-hak pemangku kepentingan lainnya.

Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P: profit, planet people. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit). Melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people)

 Mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perlakuan 

 

 

tidak pantas yang diterima perusahaan pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis keterlibatan dan kebanggaan karyawan CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para stakeholdersnya meningkatnya penjualan insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya

 Memperkuat kinerja dan keuntungan

  



ekonomi yang lebih efisien dan berkelanjutan; Meningkatkan komitmen para pekerja; Memantapkan akuntabilitas perusahaan terkait investasi sosial dan kemasyarakatan; Mengurangi kerentanan dan instabilitas operasi perusahaan terkait menguatnya hubungan dengan masyarakat; Mempertegas reputasi dan citra perusahaan.

 CSR dilakukan langsung oleh perusahaan. Dengan

menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara.  CSR dilaksanakan oleh yayasan atau organisasi sosial milik perusahaan atau groupnya. Perusahaan mendirikan yayasan atau organisasi sosial sendiri di bawah perusahaan atau groupnya yang dibentuk terpisah dari organisasi induk perusahaan namun tetap harus bertanggung jawab ke dewan direksi.

CSR melalui kerjasama atau bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, LSM, atau lembaga konsultan baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.  beberapa perusahaan bergabung dalam sebuah konsorsium untuk secara bersama-sama menjalankan CSR. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Pihak konsorsium yang dipercaya oleh perusahaanperusahaan yang mendukungnya akan secara proaktif mencari kerjasama dari berbagai kalangan dan kemudian mengembangkan program yang telah disepakati.

 Populer sejak tahun 1990an.  Pada awal perkembangannya, bentuk CSR

yang paling umum adalah pemberian bantuan terhadap organisasi-organisasi lokal dan masyarakat miskin di seputar perusahaan. CSR pada tataran sekadar do good dan to look good, berbuat baik agar terlihat baik.  Perusahaan-perusahaan seperti PT Unilever, Freeport, Rio Tinto, Inco, Riau Pulp, Kaltim Prima Coal, Pertamina serta perusahaan BUMN lainnya telah cukup lama terlibat dalam menjalankan CSR.

 Kegiatan CSR yang dilakukan saat ini juga sudah mulai

beragam, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat berdasarkan needs assessment. Mulai dari pembangunan fasilitas pendidikan dan kesehatan, pemberian pinjaman modal bagi UKM, social forestry, penakaran kupu-kupu, pemberian beasiswa, penyuluhan HIV/AIDS, penguatan kearifan lokal, pengembangan skema perlindungan sosial berbasis masyarakat dan seterusnya. CSR pada tataran ini tidak sekadar do good dan to look good, melainkan pula to make good, menciptakan kebaikan atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Suharto (2006),konsep CSR sebagai sebuah tanggung jawab sosial perusahaan kini semakin diterima dengan luas.walaupun bebrapa pihak masih menggapnya sebagai kontroversial.dimana mereka berargumen bahwa perusahaan sebagai pencari laba telah membayar sejumlah uang berupa pajak kepada negara untuk disalurkan kepada publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan.

Dari filosofi konvesional ,terdapat beberapa teori yang melatarbelakangi pelaksanaan CSR dalam perusahaan,yaitu: 1. Teori kapitalisme , menurut Friedman (1967) dalam Fitria dan Hartanti (2010) apabila perusahaan melakukan aktivitas CSR diluar kepentingan para pemegang sahamnya,maka itu menyalahi tujuan perusahaan. 2. Teori Kontrak sosial dalam teori ini diyakini bahwa perusahaan hanya dapat berusaha dengan baik jika ia didukung oleh masyarakat sekitarnya (Moir,2001). 3. Teori Instrumen CSR dipandang sebagai alat stategi untuk mencapai tujuan perusahaan,sehingga perusahaan dalam melakukan aktivitas CSR nya memiliki tujuan tertentu seperti menciptakan reputasi positip,kehumasan atau manfaat sejenis lainya (Burke dan Logsdon,1996).

4. Teori Legitimasi

perusahaan akan melakukan aktivitas CSR dikarenakan adanya tekanan sosial,politik dan ekonomi dari luar perusahaan.Sehingga perusahaan akan menyeimbangkan tuntutan tersebut dengan melakukan apa yang diingankan oleh masyarkat dan apa yang diharuskan oleh peraturan (Deegan,2002) 5. Teori Stakeholder teori ini dilakukan umtuk mengakomodasi keinginan dan kebutuhan pemangku kepntingan (stakeholder)sehingga perusahaan dapat beraktivitas dengan baik dengan seluruh dukungan pemangku kepentingan tersebut.

Islam mempunyai prinsip pertanggungjawaban yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya.antara jiwa dan raga antara individu dan keluarga,antara individu dengan sosial dan antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain. Menurut Muhammad Djakfar,implementasi CSR dalam Islam secara rinci harus memnuhi beberapa unsur yang menjadikanya ruh sehingga dapat membedakan CSR dalam perspektif Islam dengan CSR secara universal yaitu: a. Al-adl Islam telah mengaharamkan setiap hubungan bisnis atau usaha yang mengandung kezaliman dan mewajibkan terpenuhinya keadilan yang teraplikasikan dalam hubungan usaha dan kontrak-kontrak serta perjanjian bisnis.

Al-Ikhsan islam hanya memerintahkan dan menganjurkan perbuatan yang baik bagi kemanusiaan ,agar amal yang dilakukan manusia dapat memberi nilai tambah dan mengangkat derajat manusia baik individu maupun kelompok. c. Manfaat .pada dasarnya perbankan syariah telah memberikan manfaat terkait operasional yang bergerak dalam bidang jasa yaitu jasa penyimpanan. d. Amanah merupakan niat dan itikad yang perlu diperhatikan terkait pengelolaan sumber daya (alam dan manusia)secara makro,maupun dalam mengemudikan suatu perusahaan (muhammad dan fauroni,2002) b.

dalam perspektif Islam kebijakan perusahaan dalam mengemban tanggung jawab sosial (CSR) terdapat tiga bentuk implementasi yang dominan yaitu : (rafik (2004) 1. Tanggung jawab sosial (csr)terhadap para pelaku dalam perusahaan dan stakeholder. 2. Tanggung jawab sosial (csr) terhadap lingkungan alam 3. Tanggung jawab sosial (csr) terhadap kesejahteraan sosial secara umum.

 Ada sebuah hadits Nabi saw yang bisa dijadikan

landasan dalam etika bisnis khusus.hadits tersebut adalah :

secara

“dari Abu Hurairah R.A dari nabi saw ,beliau bersabda bahwa

ketika berada di padang pasir ,salah seorang mendengar suara dari awan ‘curahkan air ke tanas Si Fulan ‘.setelah itu awan tersebut mulai bergerak ke suatu arah dan menurunkan hujan lebat keatas sebidang tanah yang keras dan berbatu.seluruh air itu menggenang di suatu tempat lalu mengalir melalui satu saluran.orang yang mendengar suara itu pun mengikuti aliran itu.air itu telah sampai kesuatu tempat dimana seseorang sedang sibuk memasukan air itu ke tanahnya.

Dia bertanya kepada orang itu,’siapakah anda?’ orang itu memberitahukan namanya seperti yang ia dengar dari awan tadi.pemilik tanah itu kemudian bertanya,’mengapa Anda menanyakan nama saya?’Dia berkata ,’saya mendengar suara dari awan tadi.pemilik tanah itu kemudian bertanya,’mengapa anda menanyakan nama saya? Dia berkata ,’saya mendengar suara dari awan yang daripadanya anda mendapat air,’curahkan air kepada tanah Si Fulan,dan nama Andalah yang telah saya dengar dari awan itu.amalan apakah yang Anda lakukan ditanah ini? “pemilik tanah itu menjawab,’karena Anda telah menjelaskan semuanya,saya pun terpaksa menerangkanya.Apa pun yang saya hasilkan dari tanahb ini saya bagikan kedalam tiga bagian.satu bagian segera saya sedekahkan dijalan Allah Swt ,satu bagian saya gunakan untui keperluan anak isteri ,dan satu bagian lagi saya gunakan untuk tanah ini.”

 Dari hadits ini ada beberapa hal yang bisa digaris

bawahi diantaranya sebagai berikut :

1.SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI INPUT USAHA

2.SIKAP OPTIMIS DALAM BERBISNIS

3.TIGA SASARAN HASIL BISNIS

4.MENAFKAHI KELUARGA INTI SEBAGAI KEWAJIBAN POKOK

5.KEULETAN DALAM BERBISNIS DAN BERKELANJUTAN BISNIS

6.BISNIS YANG TANGGUH MEMILIKI KEUNTUNGAN BERSIH SEBESAR DUA KALI BIAYA

7.BISNIS YANG BERKAH MENJAMIN KETANGGUHAN

8.ETIKA BISNIS ISLAMI

9. NORMA DAN ETIKA ISLAM DALAM BIDANG PRODUKSI

10. PERLINDUNGAN KEKAYAAN ALAM

11.TARGET PRODUKSI

 CSR

dalam prekspektif Islam menurut AAOIFI yaitu segala kegiatan yang dilakukan institusi finansial Islam untuk memenuhi kepentingan religius,ekonomi,hukum,etika,dan discretionary responsibilities sebagai lembaga finansial intermediari baik bagi individu maupun institusi (Rizkiningsih,2010)

 Praktik CSR dalam Islam menekankan pada etika bisnis

islami.  Operasional perusahaan harus terbebas dari berbagai modus praktik korupsi (fight agains corruption)  Memberi jaminan layanan maksimal sepanjang ranah operasionalnya,termasuk layanan layanan terpecaya bagi setiap produknya (provision and development of save and reliable products)  Islam juga memerintahkan praktik CSR pada lingkungan.

Related Documents


More Documents from "putra pratama"