Konsep Dasar Dr. M. Sarosa, Dipl. Ing. MT.
[email protected]
Konfigurasi Jalur Konfigurasi Jalur
Point to Point
Multipoint
Jalur (link) merupakan fisik jalan komunikasi untuk mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Konfigurasi jalur menggambarkan hubungan dalam pemasangan perangkat komunikasi. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
2
Konfigurasi Jalur (lanjutan 1)
Konfigurasi Point to point
Menggambarkan suatu hubungan dua perangkat, kapasitas kanal dicadangkan hanya untuk komunikasi antara kedua perangkat. Konfigurasi jalur untuk menghubungkan keduanya tidak hanya menggunakan kabel, melainkan bisa juga menggunakan microwave. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
3
Konfigurasi Jalur (lanjutan 2)
Konfigurasi Multipoint
Dalam lingkungan Multipoint atau Multidrop kapasitas kanal dibagi secara spasial maupun temporal. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
4
Konfigurasi Jalur (lanjutan 3)
Topologi
Istilah topologi mengacu pada jalan/cara suatu jaringan dipersiapkan, baik secara fisik maupun secara logika, dua atau lebih perangkat saling terhubung. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
5
Topology (lanjutan 1)
Topologi Mesh
Pada topologi Mesh setiap node terhubung satu sama lain, sehingga banyaknya jumlah hubungan secara fisik dalam suatu jaringan adalah n(n-1)/2 untuk n buah node. Untuk mengakomodasi terhadap banyaknya jalinan, maka setiap node harus memiliki (n-1) input/output ports. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
6
Topology (lanjutan 2)
Kelebihan Topologi Mesh • Jaringan yang terbangun menjamin bahwa masing-masing data terhubung secara lokal. • Topologi ini dikenal kokoh, jika terjadi kerusakan pada salah satu node tidak akan mengganggu sistem secara keseluruhan • Jaminan terhadap privacy dan security • Mudah untuk mengidentifikasi maupun mengisolasi terjadinya kesalahan.
Kekurangan Topologi Mesh • Pengkabelan menjadi boros, instalasi dan rekonfigurasi menjadi sulit. • Ikatan dari kumpulan kabel jaringan menjadi besar. • Biaya pembangunan jaringan menjadi mahal KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
7
Topology (lanjutan 3)
Topologi Star
Masing-masing node terhubung secara point to point dengan pusat pengendali yang disebut hub. Node tidak secara langsung saling terhubung, sehingga trafik tidak dapat terjadi antar node. Jika sebuah node akan mengirim data ke yang lain, maka dia harus mengirimkan data ke pengendali (hub) selanjutnya hub akan melanjutkannya ke KD node - Konsepyang Dasar ~dituju. M. Sarosa
8
Topology Star (lanjutan 1)
Kelebihan Topologi Star • Biaya relatif lebih murah. • Masing-masing node hanya membutuhkan sebuah jalinan dan sebuah I/O port untuk menghubungkan satu dengan yang lain. • Lebih mudah dalam instalasi dan rekonfigurasi • Topologi ini dikenal kokoh juga, jika terjadi kerusakan pada salah satu node, maka sistem masih dapat berfungsi. • Mudah untuk mengidentifikasi maupun mengisolasi terjadinya kesalahan. Selama hub masih berfungsi maka trafik komunikasi masih dapat berlangsung.
Kekurangan Topologi Star • Membutuhkan sebuah pusat pengedali (hub), sehingga terjadi ketergantungan yang tinggi pada perangkat ini. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
9
Topology (lanjutan 4)
Topology Tree
Merupakan sebuah variasi dari topologi Star, seperti pada Star, node-node pada tree yang terjalin dengan sebuah hub terhubung menjadi satu melalui sebuah perantara berupa central hub yang mengendalikan trafik jaringan. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
10
Topology Tree (lanjutan 1)
Central Hub pada tree merupakan sebuah hub aktif yang berisi sebuah repeater, adalah sebuah perangkat keras yang membangkitkan ulang pola-pola bit yang diterima sebelum dikirim ke semuanya. Sistem ini dapat meningkatkan kekuatan transmisi dan jarak jangkauan sinyal. Hub kedua dapat berupa hub aktif atau hub pasif. Sebuah hub pasif menyediakan hubungan fisik sederhana antara perangkat yang terpasang. Kelebihan dan kekurangan topologi Tree pada umumnya sama dengan toplogi Star. Penambahan hub kedua telah memberikan dua keuntungan, yaitu • Menaikkan jumlah node yang dapat terhubung dalam jaringan dan menaikkan jarak suatu sinyal dapat ditransmisikan. • Membolehkan jaringan mengisolasi dan memberikan prioritas komunikasi pada masing-masing komputer. Contoh yang paling umum dari topologi ini adalah jaringan TV kabel. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
11
Topology (lanjutan 5)
Topology Bus
Topologi Bus merupakan contoh konfigurasi multipoint, sebuah kabel panjang seolah-olah dijadikan sebagai sebuah backbone untuk menghubungkan semua node dalam jaringan. Node-node dihubungkan ke kabel bus melalui sebuah drop lines dan taps (T – connector) serta diakhiri dengan End-connector pada ujung-ujung kabel utama. Drop line adalah sebuah penghubung antara node dengan kabel utama. Ketika sinyal melewati backbone, sebagian energi berubah menjadi energi panas, hal ini menjadi kelemahan dari sistem ini. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
12
Topologi Bus (lanjutan 1)
Kelebihan: mudah dalam penginstalasian, kabel backbone dapat dibuat sepanjang jaringan yang ada dan hubungannya ke masing-masing node melalui drop line dengan panjang yang bervariasi, sehingga penggunaan kabel dapat dihemat. Kelemahan: sulit untuk rekonfigurasi dan mengisolasi kesalahan. Sebuah bus biasanya didesain untuk mengoptimalkan efisiensi, sehingga sangat sulit jika ada penambahan perangkat baru. Terjadinya kerusakan pada backbone akan mengakibatkan matinya jaringan secara keseluruhan.
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
13
Topology (lanjutan 6)
Topology Ring
Menggunakan konfigurasi point-to-point, dimana masing-masing node hanya terhubung dengan dua node di sebelahnya. Masing-masing node berfungsi juga sebagai repeater. Ketika sebuah node menerima informasi dari satu sisinya maka repeater akan membangkitkan kembali bit-bit dan melewatkan ke sisi satunya. Relatif mudah dalam instalasi dan rekonfigurasi. Masing-masing node hanya terhubung dengan node-node tetangganya, untuk menambahkan atau menghilangkan cukup dengan memindahkan dua koneksi. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
14
Topology (lanjutan 6)
Topology Hybrid
Sering terjadi topologi suatu jaringan merupakan gabungan dari berbagai topologi, seperti gambar di atas. Hal ini dapat terjadi karena menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing divisi suatu perusahaan. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
15
Mode Transmisi
Digunakan untuk menggambarkan arah aliran sinyal dari dua perangkat yang terjalin.
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
16
Mode Transmisi (lanjutan 1)
Simplex
Komunikasi yang terjadi bersifat unidireksional, seperti pada sebuah jalan satu arah, satu dari dua stasiun yang terhubung dapat mengirimkan, dan satu stasiun lainnya hanya menerima.
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
17
Mode Transmisi (lanjutan 1)
Half-Duplex
Masing-masing stasiun yang terhubung dapat mengirimkan, dan menerima informasi hanya tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
18
Mode Transmisi (lanjutan 2)
Full-Duplex
Masing-masing stasiun yang terhubung dapat mengirimkan, dan menerima informasi yang dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan atau secara simultan.
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
19
Kategori Jaringan
Kategori Jaringan biasanya ditentukan oleh ukuran, pemilik, jarak dan arsitektur fisik bangunan
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
20
Kategori Jaringan (lanjutan 1)
Local Area Network (LAN)
LAN didesain agar semua sumber daya yang ada dapat di-share antar personal computer atau workstation. Sumber daya yang ada meliputi, hardware (contoh printer), software (program aplikasi), dan data. KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
21
Kategori Jaringan (lanjutan 1)
Metropolitan Area Network (MAN)
MAN didesain untuk memperluas jangkauan sampai dalam area satu kota. MAN biasanya dimiliki oleh satu company KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
22
Kategori Jaringan (lanjutan 1)
Wide Area Network (WAN)
WAN menyediakan long-distance transmition data, voice, image, dan video information, sampai pada area negara, kontinental, maupun dunia. Kebalikan dengan LAN (yang tergantung pada pemilik hardware untuk transmisi), maka pada WAN dapat menggunakan fasilitas publik, menyewa, perangkat komunikasi pribadi, atau kombinasi dan dengan KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa 23 jarak yang tidak terbatas.
KD - Konsep Dasar ~ M. Sarosa
24