KRISIS EKONOMI MALAYSIA DAN CARA ISLAM MEMANDANGNYA
LATAR BELAKANG
Tuduhan korupsi terhadap PM Najib Razak atas dana USD 700 juta ke akun rekening pribadinya menjelang Pemilu 2013 dalam dugaan kasus 1MDB (1Malaysia Development Berhad).
PERTANYAAN
Bagaimana kondisi perekonomian Malaysia setelah adanya tuduhan tindakan korupsi kepada PM Najib Razak?
Apa solusi masalah krisis ekonomi di suatu negara dalam pandangan Islam?
Bagaimana cara Islam menjelaskan tentang cara mengatasi korupsi yang menjadi sebab terjadinya krisis ekonomi di Malaysia?
KONSEP
TEORI (Sistem Ekonomi Campuran)
Adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes.
Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting.
Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
KEKHAWATIRAN WARGA MALAYSIA TERHADAP KETERPURUKAN RINGGIT
Ribuan orang yang menamakan kelompok Bersih 4.0 berdemo di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka protes terhadap Perdana Menteri Menteri Najib Razak soal skandal keuangan 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Demo tersebut dilakukan sejak Sabtu 29 Agustus 2015, dan diperkirakan ada sekitar 25 ribu pengunjuk rasa terlibat.
Pemerintah Malaysia pun melarang rakyat untuk mengenakan kaos kuning yang didorong oleh penyelenggara aksi demo. Selain itu juga telah memblokir situs Bersih yang dinilai membangkang oleh pemerintah.
Sejumlah masyarakat pun mendukung aksi demo kelompok Bersih tersebut. Desmond F (55 tahun) salah satu pemilik bisnis turut ikut aksi demo bersama 200 orang dari Johor Bahru, yang merupakan wilayah berbatasan dengan Singapura. “Saya di sini untuk mendukung tuntutan Bersih,” ujar Desmond.
Ia mengatakan, pihaknya ingin pemilihan umum dan pemerintah bersih sehingga dapat membantu pemulihan kepercayaan di masyarakat. Apa lagi pasar keuangan dan modal Malaysia yang sedang bergejolak. Desmond menuturkan, pihaknya juga ingin ekonomi Malaysia dapat kembali membaik.
Kegaduhan politik terjadi di Malaysia telah menganggu ekonomi Malaysia. Mengutip dari laman Bloomberg, Minggu (30/8/2015), ekonomi ketiga terbesar di Asia Tenggara ini menghadapi dua bulan pergolakan sehingga memacu dana asing keluar di tengah ekonomi global lesu.
Pergolakan itu terjadi setelah ada laporan Wall Street Journal pada 3 Juli kalau ada dana sekitar US$ 700 juta telah berpindah melalui instansi pemerintah ke rekening Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada 2013. Najib pun telah membantah hal tersebut.
Ekonom Bank of America Merrill Lynch of Singapore Chua Hak Bin menuturkan, kegaduhan politik telah menganggu pemerintah dan membuat turbulensi di pasar keuangan. Hal itu ditunjukkan dari dana asing telah keluar lebih dari US$ 3 miliar dari bursa saham. Ringgit pun jatuh ke level terendah dalam 17 tahun. Pada perdagangan Jumat 28 Agustus 2015, level RM di posisi 4,1990 per dolar Amerika Serikat, dan mata uang Ringgit melemah sekitar 20,06 persen dari 3,4973 pada 31 Desember 2014.
Mengutip Malay Mail Online, salah satu warga Malaysia, Tang Heng Sie juga prihatin terhadap kondisi ekonomi memburuk. Karena itu, salah satu alasan aksi unjuk rasa itu memprotes ekonomi Malaysia tertekan seiring mata uang Ringgit mencapai titik terendah dalam 17 tahun terhadap dolar Amerika Serikat. “Malaysia akan terus merosot jika mata uang dan ekonominya terus tertekan,” kata Tang.
KRISIS EKONOMI DAN SOLUSINYA MENURUT ISLAM
Memang dalam beberapa dekade, fakta menunjukkan bahwa tidak ada satupun negara Muslim yang berstatus sebagai negara berkembang yang lolos dari jeratan krisis ekonomi.
Di Indonesia kita telah mengalami krisis pada tahun 1930, 1940, 1950, 1960, 1970, 1980, 1997, dan 2001, bahkan hingga sekarang.
Allah berfirman dalam surah Thaha, ayat 124-126 yang artinya, “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
“Berkatalah ia : `Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?”
Dalam ayat diatas, Imaam Adz-Dzahabi dalam kitab Al Kaba’ir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kehidupan yang sempit adalah kehidupan di dunia yang tidak ada kelapangan, sulit memenuhi keburuhan hidup, dan tidak merasakan kebahagiaan serta kegoncangan-kegoncangan dalam kehidupannya.
Krisis ekonomi merupakan penderitaan tentang materi yang dialami oleh umat manusia tanpa kecuali.
Islam telah memberikan suatu kaidah terbaik dalam membentuk sebuah keseimbangan ekonomi dalam masyarakat. Keberhasilan suatu sistem ekonomi dalam sebuah masyarakat atau negeri sangat tergantung kepada seberapa jauh mereka memperhatikan pedoman-pedoman yang telah diberikan Islam yang termaktub dalam Al-Qur’an dan AlHadist.
Muhammad Idris, seorang mahasiswa Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun dalam tulisannya mengatakan bahwa sedikitnya ada lima hal yang harus diperhatikan dalam upaya mengatasi krisis yang terjadi, yaitu :
Pertama : Masyarakat, terutama para pemimpinnya harus menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diamanahkan kepada manusia. Oleh karenanya mereka harus kembali kepada hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Allah Maha Pencipta. Hal ini diperintahkan dalam surah Al Baqarah ayat 284.
Kedua : Status harta yang dimiliki adalah amanah dari Allah Subhanahu Wa Ta’alasehingga dalam menikmatinya tidak berlebih-lebihan dan penggunaan harta itu harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu. Hal ini ada dalam surah Ali Imran ayat 14.
Ketiga : Pencarian dan penggunaan harta hendaknya dilakukan dengan cara yang halal, sesuai dengan aturan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sehingga tidak menimbulkan kerugian dan penindasan kepada manusia yang lain. Hakekat dari jalan halal itu sesungguhnya adalah keadilan bagi para pelaku ekonomi yang memberikan kemanfaatan dan kemaslahatan bagi semua pihak. Perintah ini terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 267.
Keempat : Dalam bekerja dan berusaha, hendaknya tidak melupakan kewajibankewajiban terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan manusia. Kewajiban terhadap Allah seperti shalat, puasa, haji, dan lain sebagainya. Sedangkan, kewajiban kepada manusia meliputi zakat, infaq, shodaqoh, menyantuni fakir miskin serta anak yatim, dan lain-lain. Hal ini terdapat dalam surah Al Hasyr ayat 7.
Kelima : Apabila jalan yang ditempuh saat ini masih merupakan jalan riba, berbau kemaksiatan dan hal-hal lainnya yang lagho (sia-sia), maka harus segera dirubah dengan jalan halal dan diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hal ini termaktub dalam surah Al Mutaffifin ayat 1-6.