Kasus_1_saluran_pencernaan_atas.doc

  • Uploaded by: zehni
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus_1_saluran_pencernaan_atas.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 728
  • Pages: 4
Pemeriksaan Fisik Status Present Keadaan umum

: Terlihat Pucat

Kesadaran

:

Kuantitatif GCS 

Mata (4)



Verbal (5)



Motorik (6)

Kualitatif 

Compos mentis

Tanda-tanda Vital Tekanan Darah

: 100/60 mmHg

Nadi

: 105 kali/ menit, reguler, isi cukup

Respirasi rate

: 20 kali/ menit, reguler

Suhu

: 36,5 C

Status Gizi TB, BB, BBN, BBI Status Generalis Mata

: konjungtiva pucat -/- , ikterus -/- , reflek pupil +/+ isokor

THT

: Telinga : sekret -/Hidung : sekret -/-, napas cuping hidung (-), cyanosis (-) Leher

Thoraks

:

: pembesaran kelenjar (-)

Jantung Inspeksi

: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: iktus kordis ICS IV MCL sinistra, kuat angkat (-)

Perkusi : batas jantung normal Auskultasi

: S1S2 normal, regular, murmur (-)

Paru-paru Inspeksi

: simetris, gerakan dada simetris, retraksi (-)

Palpasi

: gerakan dada simetris

Auskultasi

: bronchovesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Aksila

: pembesaran kelenjar (-)

Abdomen

: Inspeksi

: distensi (-)

Auskultasi

: bising usus (+) menurun

Palpasi

: hepar-lien tidak teraba, nyeri tekan (+) epigastrik dan hipokonriak kiri

Perkusi : timpani Kulit

: turgor normal

Ekstremitas

: akral hangat (+), cyanosis (-), edema (-), CRT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah tes serologi, tes pernapasan, biopsi, dan biakan kuman. Tes pernapasan untuk menguji keberadaan urea. Sedangkan biopsi dilakukan melalui tindakan Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah tes serologi, tes pernapasan, biopsi, dan biakan kuman. Tes pernapasan untuk menguji keberadaan urea. Sedangkan biopsi dilakukan melalui tindakan Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang ditujukan untuk memperkuat diagnosis. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu : 1. Pemeriksaan radiologis (Barium meal) Pemeriksaan radiologi dengan barium meal kontras ganda dapat digunakan dalam menegakkan diagnosis tukak peptik, tetapi akhir-akhir ini lebih dianjurkan pemeriksaan endoskopi. Pemeriksaan rontgen yang disertai dengan metoda kontras ganda dapat memperlihatkan kelainan pada

mukosa lambung. Pemeriksaan perlu dilakukan dalam berbagai posisi, misalnya pada posisis telentang (supine) untuk melihat dinding posterior, posisi tengkurap (prone) untuk melihat kelainan pada dinding anterior, oblique ke kanan dan kiri. Jika terjadi komplikasi berupa perforasi maka pada foto polos abdomen ditemukan daerah bebas udara antara hati dan diafragma. Pada obstruksi terlihat gambaran lambung yang membesar, dengan sisa makanan. Daerah pilorus terlihat menyempit, dan tidak ada/sedikit sekali bubur barium yang masuk duodenum. Pada lambung bilokuler ditemukan penyempitan di bagian korpus. Pada daerah penyempitan kadang-kadang terlihat dibagi dua, yaitu bagian bawah dan atas stenosis. Lokasi tukak penting dalam menentukan sifatnya apakah benigna atau maligna atau kemungkinan mengalami perubahaan menjadi malignitas. Pada umumnya tukak yang jinak berlokasi di dinding kurvatura minor, atau di dinding posterior dan anterior. Tukak yang berlokasi di kurvatura mayor sebagian besar bersifat ganas. 2. Pemeriksaan Endoskopi Saat ini untuk diagnosis tukak peptik lebih dianjurkan pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas. Di samping itu untuk memastikan diagnosa keganasan tukak gaster harus dilakukan pemeriksaan histopatologi, sitologi brushing dengan biopsi melalui endoskopi. Pada obstruksi ditemukan sisa makanan pada endoskopi. Gambaran khas pada tukak jinak adalah pada umumnya bulat atau oval, tepinya teratur dengan dasar licin, daerah di sekitarnya membengkak dan hiperemi, dan sering dijumpai lipatan yang radier (radiating fold) di sekitar tukak. Tukak yang masih aktif, tampak jelas batasnya berbentuk bulat atau oval, dengan dasar licin berisi nanah, tepi teratur dengan daerah di sekitarnya membengkak hiperemi. Gambaran tukak gaster untuk keganasan adalah: Boorman I /polipoid, B-II/ulceratif, B-III/infiltratif, BIV/linitis plastika (scirrhus). Biopsi dan endoskopi perlu dilakukan ulang setelah 8-12 minggu terapi eradikasi, karena tingginya kejadian keganasan pada tukak gaster (70%). 3. Infeksi Helycobacter pylori dapat didiagnosis dengan pemeriksaan darah untuk antibodi dan pemeriksaan napas yang mengukur produksi sampah metabolic. 4. Pemeriksaan Gastroskopi memungkinkan untuk dilakukan biopsy (pengambilan sample mukosa lambung atau jaringan untuk dianalisis), juga dapat dilakukan proses pengambilan polyp. Jaringan yang telah diambil dapat digunakan untuk menguji keberadaan bakteri Helicobacter Pylori (penyebab ulkus) atau mendeteksi adanya suatu keganasan.

Mekanisme Muntah Mekanisme muntah -Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s.simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus. -Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum teregang -Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi -Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingteresophagus bagian atas supaya terbuka -Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar. -Hal ini disebut muntah

More Documents from "zehni"