Kasus Ima Baru.docx

  • Uploaded by: ima nuna
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Ima Baru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,725
  • Pages: 14
Hibatullah Imanuna Syarifudin Dimas Z Pemberian TTD Ibu Hamil 1. Prevalensi Ibu Hamil Anemia pada tahun 2018 adalah 133 kasus 2. Prevalensi capaian pemberian TTD pada Ibu Hamil adalah 100% 3. Alur ibu Hamil mendapatkan TTD dari puskesmas a. Ibu hamil datang membawa buku KMS menuju ke KIA Puskesmas b. Ibu hamil melakukan pemeriksaan dan konsultasi kehamilan di bidan Puskesmas c. Ibu hamil mendapat resep TTD dan Kalk yang diambil di Loket Obat (Farmasi) d. Bidang farmasi memberikan TTD dan Kalk sesuai yang telah diresepkan bidan 4. Rekomendasi Kepatuhan Ibu tentang Minum TTD 90 hari a) Pemberian edukasi mengenai pentingnya mengonsumsi TTD selama 90 hari kepada ibu hamil. b) Pemberian edukasi mengenai tata cara minum TTD, bagaimana cara mengatasi keluhan dan bahan makanan yang dapat menghambat dan meningktkan penyerapan TTD c) Pemberian edukasi untuk mengonsumsi Kalk serta tata cara minum Kalk yang benar. d) Petugas kesehatan dapat melakukan monitor kepatuhan konsumsi TTD dengan menunjukkan sisa kemasan TTD yang sudah diminum dan dibawa saat kunjungan berikutnya dan ibu hamil dapat melakukan pencatatan TTD yang dikonsumsi . e) Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk memonitor dan mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi TTD. f) Kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau kader diperlukan untuk memastikan apakah TTD betul-betul dikonsumsi oleh sasaran. g) Melakukan pemantauan bersamaan dengan kegiatan lain (contoh: petugas kesehatan sedang menghadiri hajatan dan bertemu dengan ibu hamil dapat

menanyakan konsumsi TTD, jadi bisa memantau. Atau ketika petugas kesehatan datang untuk kegiatan lain) Hasil Kunjungan Ibu Hamil 1.

Ibu Hamil 1 a.

Identitas Ibu Hamil

Nama ibu hamil

: Sabilla Qonita

Usia

: 21 thn

Prediksi tgl persalinan : 22-12-2018 Usia kehamilan

: 31 minggu

b. Data Obyektif LILA

: 20 cm

Kadar Hemoglobin : Kunjungan pertama (K1)

: 9,8g/dl

: Kunjunngan ketiga (K3)

: 10 g/dl

Status gizi ibu hamil berdasarkan cut off point LILA termasuk kategori ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) karena memiliki ukuran LILA 20 cm. Selain itu , ibu hamil juga mangalami anemia dengan Hb dibawah 11 g/dl yaitu 10g/dl . c.

Data Subyektif Hasil Wawancara mengenai konsumsi TTD : 

Ibu hamil Sabilla Qonita melakukan konsultasi kehamilan pada Dokter dan Bidan Puskesmas



Ibu hamil Sabilla Qonita tidak mengonsumsi TTD yang diberikan oleh Bidan Puskesmas , hal ini karena ibu hamil Sabilla Qonita hanya mengonsumsi anjuran resep obat yang diberikan dokter yang telah mengandung Fe sehingga tidak perlu mengonsumsi TTD.



Ibu hamil Sabilla Qonita mengonsumsi obat yang mengandung Fe (Promavit) di malam hari dan tidak mengalami keluhan apapun .



Selain itu, ibu hamil Sabila Qonita juga mengonsumsi Kalk yang diresepkan oleh dokter. Kalk dikonsumsi ibu pukul 09.00 pagi hingga trimester 2.



Ibu hamil Qonita telah rutin mengonsumsi Kalk dan TTD rutin sesuai dengan resep dokter.

d. Kebutuhan Ibu Hamil berdasarkan E P L KH

AKG

: 2550 Kkal : 86 g : 85 g : 349 g

Ca Fosfor Fe

: 1300 mg : 1200 mg : 39 mg

e. Hasil recall 24 jam

E P L KH

:2243 Kkal (95%) : 98,8 gram (114%) : 59,7 gram (70%) : 326,4 gram (93%)

Ca :800,9mg (61%) Fosfor : 1431,8 mg (119%) Fe : 32 mg(82%)

Hasil recall menunjukkan konsumsi ibu hamil sudah memenuhi kebutuhan yang harus dikonsumsi ibu hamil selama satu hari.Bahan makanan sering dikonsumsi ibu hamil juga telah mengandung sumber zat besi seperti bayam dan daging merah f. Analisis masalah  Adanya persepsi yang salah dari dokter kehamilan yang mengatakan bahwa kadar Hb Ibu Hamil 10 g/dl tidak termasuk anemia. Hal ini tentunya bertentangan dengan cut off point WHO 2011 yang menyebutkan bahwa kadar Hb Ibu Hamil yang di bawah 11 g/dl termasuk anemia.  Obat yang diberikan dokter sebagai pengganti TTD adalah Promavit yang memiliki dosis Fe 15 mg, dan Asam Folat 160 mcg. Obat ini tidak memenuhi standar 60 mg besi elemental dan Asam folat: 0.400 mg. g.

Solusi masalah  Ibu Sabilla Qonita selain yang memeriksakan kehamilan di bidan juga melakukan konsultasi gizi , hal ini penting mengingat status gizi ibu termasuk KEK dan anemia  Adanya koordinasi tentang konsumsi obat , TTD dan vitamin yang telah dikonsumsi ibu hamil antara dokter dan bidan.  Edukasi tentang Penambahan porsi makanan sesuai dengan diet pada ibu hamil serta makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb darah.

2.

Ibu Hamil 2 a.

Identitas Ibu Hamil

b.

Nama ibu hamil

: Robiatul Adawiyah

Usia

: 24 thn

Prediksi tgl persalinan

: 04-02-2019

Usia kehamilan

: 24 minggu

Data Obyektif LILA

: 24 cm

Kadar Hemoglobin

: Kunjungan pertama (K1)

: 10/dl

Status gizi ibu hamil berdasarkan cut off point LILA termasuk kategori ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) karena memiliki ukuran LILA 24 cm. Selain itu , ibu hamil juga mangalami anemia dengan Hb dibawah 11 g/dl yaitu 10g/dl .

c.

Data Subyektif Hasil Wawancara mengenai konsumsi TTD : 

Kunjungan 1 pada bidan Puskesmas, ibu hamil hanya mendapatkan vitamin A



Kunjungan 2 pada bidan Puskesmas, ibu hamil mendapatkan TTD sebanyak 30 keping tanpa Kalk. Berdasarkan hasil wawancara, TTD yang diberikan ke ibu hamil telah dikonsumsi 1 tablet pada malam hari dan Kalk pada pagi hari. Selain itu, ibu Robiatul Adawiyah tidak mengalami keluhan apapun selama mengonsumsi TTD. Namun, ibu tidak mengonsumsi rutin TTD dan Kalk karena sering lupa.



Kunjungan 3 pada bidan Puskesmas, ibu hamil mendapatkan lagi TTD sebanyak 30 keping tanpa Kalk. Berdasarkan hasil wawancara, TTD yang diberikan ke ibu hamil telah dikonsumsi rutin 1 tablet setiap malam hari. Selain itu, ibu Robiatul Adawiyah tidak mengalami keluhan apapun selama mengonsumsi TTD.

d. Kebutuhan Ibu Hamil berdasarkan AKG

e.

E

: 2550 Kkal

Ca

:1300 mg

P

:86 g

Fosfor

:1200 mg

L

:85 g

Fe

:39 mg

KH

:349 g

Hasil recall 24 jam E

: 1532 Kkal (68%)

Ca

: 627,5 mg (48%)

P

: 53,2 g (61%)

Fosfor : 659,6 mg (54%)

L

: 43,2 g (50%)

Fe

:19,4 mgn(49%

KH : 244,8 g (69%)

Berdasarkan hasil recall 24 jam , asupan makanan ibu hamil apabila dibandingkan dengan kebutuhan ibu hamil berdasarkan AKG masih dalam kategori defisit berat. Hal ini terjadi karena ibu hamil sibuk bekerja setiap harinya. f.

g.

Analisis masalah 

Ibu hamil tidak rutin mengonsumsi TTD dan Kalk karena sering lupa.



Hasil recall konsumsi ibu hamil dalam kategori defisiensi berat

Solusi Masalah 

Pemberian edukasi dan konseling gizi tentang penyusunan makanan pada ibu hamil , penyusunan menu dan porsi yang dianjurkan untuk ibu hamil.



Pemberian edukasi pentingnya mengonsumsi TTD dan Kalk secara rutin dengan waktu yang tidak bersamaan



Pemberian edukasi tentang bahan makanan yang dapat meningkatkan dan menghambat penyerapan zat besi



Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk memonitor dan mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi TTD.

3. Ibu Hamil 3 a.

b.

Identitas Ibu Hamil Nama ibu hamil

: Arista Noviana

Usia

: 24 thn

Usia kehamilan

: 32 minggu

Data Obyektif LILA

: 22 cm

Kadar Hemoglobin : Kunjungan pertama (K1)

: 10/dl

Ibu hamil juga mangalami anemia dengan Hb dibawah 11 g/dl yaitu 10g/dl .

c.

Data Subyektif Hasil Wawancara mengenai konsumsi TTD :  Kunjungan 1 pada bidan Puskesmas mendapatkan TTD sebanyak 30 tablet. Berdasarkan hasil wawancara, TTD yang diberikan ke ibu hamil telah dikonsumsi rutin 1 tablet setiap malam hari. Selain itu, ibu Arista Noviana tidak mengalami keluhan apapun selama mengonsumsi TTD  Kunjungan 2 pada bidan Puskesmas, ibu hamil mendapatkan TTD sebanyak 30 keping dan Kalk 30 keping. Berdasarkan hasil wawancara, TTD yang diberikan ke ibu hamil telah dikonsumsi rutin 1 tablet setiap malam hari. Selain itu, ibu Arista tidak mengalami keluhan apapun selama mengonsumsi TTD.

d.

e.

Kebutuhan Ibu Hamil berdasarkan AKG

E

: 2550 Kkal

Ca

:1300 mg

P

:

86 g

Fosfor :1200 mg

L

:

85 g

Fe

KH

: 349 g

:39 mg

Hasil recall 24 jam E

: 1890 Kkal (74,1%)

Ca

: 438,7 mg (33,7%)

P

: 50,7 g (58,9%)

Fosfor

: 625,8 mg (52,15%)

L

: 51,7 g (60,8%)

Fe

:12,5 mg (32% )

KH

: 302,4 g (86,6%)

Berdasarkan hasil recall 24 jam , asupan makanan ibu hamil apabila dibandingkan dengan kebutuhan ibu hamil berdasarkan AKG masih dalam kategori defisit berat. Hal ini terjadi karena ibu hamil sibuk bekerja setiap harinya f.

Analisis Masalah  Ibu hamil tidak rutin mengonsumsi TTD dan Kalk karena sering lupa.  Ibu hamil memiliki nafsu makan yang kurang

g.

Solusi Masalah  Pemberian edukasi pentingnya mengonsumsi TTD dan Kalk secara rutin dengan waktu yang tidak bersamaan  Pemberian edukasi tentang diet pada ibu hamil dan makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb  Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk memonitor dan mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi TTD.

4. Ibu Hamil 4 a.

b.

Identitas Ibu Hamil Nama ibu hamil

: Azimatul

Usia

: 35 thn

Usia kehamilan

: 24minggu

Data Obyektif LILA

: 24cm

Kadar Hemoglobin

: Kunjungan pertama (K1)

: 12/dl

Ibu hamil tidak mengalami anemia dan tidak beresiko KEK c.

Data Subyektif Hasil Wawancara mengenai konsumsi TTD : 

Kunjungan 1 pada bidan Puskesmas, ibu hamil mendapatkan vitamin untuk mengurangi mual dan meningkatkan nafsu makan.



Kunjungan 2 pada bidan Puskesmas, ibu hamil mendapatkan TTD sebanyak 30 keping dan Kalk.



Berdasarkan hasil wawancara, TTD dan Kalk yang diberikan ke ibu hamil telah dikonsumsi masing-masing 1 tablet . Selain itu, ibu Azimatuz tidak

mengalami keluhan apapun selama mengonsumsi TTD. Namun, ibu tidak mengonsumsi rutin TTD dan Kalk karena sering lupa. 

Kunjungan 3 pada bidan Puskesmas, ibu hamil hanya mengambil Kalk karena TTD masih banyak.

d.

e.

Kebutuhan Ibu Hamil berdasarkan AKG

E

: 2550 Kkal

Ca

:1300 mg

P

:

86 g

Fosfor

:1200 mg

L

:

85 g

Fe

:

KH

: 349 g

39 mg

Hasil recall 24 jam E

: 1356 Kkal (53,1%)

P

: 44,4 g (51,6%)

L

: 51,4 g (60,4%)

KH

: 180,6 g (51,74%)

Ca

: 423,7 mg (33%)

Fosfor

: 559,8 mg (46,6%)

Fe

: 11,0 mg (28,2%)

Berdasarkan hasil recall 24 jam , asupan makanan ibu hamil apabila dibandingkan dengan kebutuhan ibu hamil berdasarkan AKG masih dalam kategori defisit berat. Hal ini terjadi karena ibu hamil sibuk bekerja setiap harinya. f.

Analisis Masalah  Ibu hamil mengonsumsi TTD dan Kalk bersamaan pada siang hari. Hal ini tentunya dapat merugikan ibu hamil karena Kalk dapat menghambat penyerapan zat Besi.  Ibu hamil tidak rutin mengonsumsi TTD dan Kalk karena sering lupa.  Ibu hamil memiliki nafsu makan yang kurang karena sibuk mengurus rumah tangga

h.

Solusi Masalah 

Pemberian edukasi pentingnya mengonsumsi TTD dan Kalk secara rutin dengan waktu yang tidak bersamaan



Pemberian edukasi tentang diet pada ibu hamil dan makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb



Meminta bantuan anggota keluarga, misalnya suami, untuk memonitor dan mengingatkan sasaran dalam mengonsumsi TTD.

Hibatullah Imanuna Syarifuddin Dimas Z Pendampingan pada Kelompok Rawan Gizi KASUS 2 A. Identitas Baduta 1. Nama

: An. Nur Mutiara

2. Jenis Kelamin

: Perempuan

3. Tangal Lahir

: 22 April 2017

4. Umur

: 19 bulan

5. Pengambilan Data

: 03 November 2018

B. Identitas Orangtua: 1. Nama Ayah

: Tn.

2. Usia

: tahun

3. Pekerjaan

: Cleaning Service

4. Pendidikan

: SMP

5. Nama Ibu

: Ny.

6. Usia

: tahun

7. Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

8. Pendidikan

: SD

C. Pengkajian Gizi a. Data Antropometri - Berat Badan

: 6,6 kg

- Tinggi Badan

: 75,5 cm

- Umur

: 19 bulan

- Status gizi (perhitungan Z-Score menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/MENKES/SK/XII/2010) 

Indeks BB/U Menurut indeks BB/U, responden tergolong dalam kategori baduta “Gizi Buruk” dengan nilai Z-Score -3,75 SD



Indeks PB/U Menurut indeks TB/U, responden tergolong dalam kategori baduta “Normal” dengan nilai Z-Score – 1,92 SD



Indeks BB/PB

Menurut indeks BB/PB, baduta tergolong dalam kategori baduta “Sangat Kurus” dengan nilai Z-Score – 3,89 SD

b. Data Fisik/Klinis -

Rambut tipis, coklat

-

Mata hitam sayu

-

Kulit sedikit kasar

-

Turgor cepat

-

Kondisi umum  Baduta rewel dan cengeng

c. Data Konsumsi Makanan a. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pada Baduta BBA

= 6,6 Kg

BBI

= 10,2 Kg

TB

= 75,5 cm

Energi

= RDA (Height-Age) x BBI = 102 kkal x 10,2 kg = 1040,4 kkal

Protein

= 15% dari kebutuhan energi = 15 % x 1040,4 kkal = 39 gram

Lemak

= 30% dari kebutuhan energi = 30 % x 1040,4 kkal = 34,68 gram

Karbohidrat = 55% dari kebutuhan energi = 55 % x 1040,4 kkal = 143 gram b. Hasil Recall 24 Jam Energi

= 504,2 kkal (48,5%)

Ca

Protein

=

Fosfor = 110,4 mg

Lemak

= 26,9 g (77,5%)

Karbohidrat

= 55

9,4 g (24,1%)

g (38,4%)

= 96,2 mg

c. Riwayat Gizi Sekarang Frekuensi makan baduta yaitu 2 kali/hari dengan porsi nasi kurang lebih 5 sdm. Baduta masih menyusui, frekuensi menyusi baduta kurang lebih 2 jam sekali. Baduta menyukai lauk tempe (1 potong, 25 gram), baduta suka mengonsumsi bakso dan sosis, Baduta jarang makan buah, sayur dan tidak suka konsumsi biskuit atau jajanan luar.

d. Data Client History 1. Sosial Ekonomi Orang tua Baduta berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Ayah baduta bekerja sebagai Cleaning Service sedangkan ibu baduta sebagai ibu rumah tangga. Secara umum, orangtua baduta kurang mampu. Pendapatan keluarga dalam satu bulan yaitu UMR ( Rp. 1.400.000, untuk 5 orang dalam 1 keluarga) 2. Riwayat Personal Baduta adalah anak ketiga dari dua bersaudara, baduta tinggal bersama ibu dan ayah kandung. Dalam kesehariannya baduta diasuh oleh ibu kandung. Baduta memiliki aktifitas pasif dan sedikit rewel, cengeng ketika berhadapan dengan orang. 3. Keadaan Rumah dan Lingkungan Hasil obsevasi rumah baduta adalah sebagai berikut :  Lantai terbuat dari keramik  Dinding terbuat dari tumpukan batu bata yang disemen  Tidak ada plafon  Rumah terletak di gang sempit dan padat penduduk  Rumah responden memiliki kamar mandi dan MCK  Sumber air yang digunakan adalah sumur

4. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kelahiran Baduta dilahirkan normal pada usia kandungan 9 bulan dengan berat lahir 3,0 Kg. Proses kelahiran secara normal. Saat hamil ibu tidak memiliki pantangan terhadap bahan makanan. b. Riwayat Tumbuh Kembang

Riwayat tumbuh kembang baduta dipantau oleh keluarga sendiri dan selalu dibawa rutin ke posyandu. baduta sering mengalami masalah pertumbuhan terlihat dari buku KMS pada bulan-bulan sebelumnya yang menunjukkan berat badan yang tidak naik ≥ 2T dan BGM. c. Riwayat Kesehatan Penyakit yang sering diderita baduta adalah pilek, batuk dan demam. d. Imunisasi Baduta sudah mendapat imunisasi lengkap di posyandu.

5. Rencana Intervensi Intervensi yang diberikan berupa pendampingan 10 hari pengamatan berdasarkan permasalahan yang ada pada baduta, baduta mengalami kesalahan pola makan dalam segi kualitas maupun kuantitas makannya, rendahnya perekonomian dan kurangnya pengetahuan dan pola asuh dari orangtua baduta, sehingga kebutuhan baduta tidak dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, dilakukan pendekatan dan pemberian edukasi agar orang tua baduta dapat lebih menerapkan konsep gizi seimbang dan hygiene sanitasi untuk baduta. Selain edukasi untuk orangtua, baduta juga diberikan PMT berupa kue atau biskuit untuk menambah asupan dan membantu mengejar pertumbuhan baduta.

6. Usulan Rencana Penanganan Gizi Buruk Rawat Jalan Kasus gizi buruk merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu untuk segera ditanggulangi dengan segera dan masalah tersebut selalu meningkat setiap tahun nya. Untuk itu perlu ada nya upaya preventif untuk mempertahankan agar persentase Gizi Buruk tidak semakin meningkat, dengan cara penanganan di setiap sector yang terlibat dalam upaya penanganan kasus gizi buruk, mulai dari tenaga kesehatan (Gizi, Dokter, Perawat, bidan desa dll), kader posyandu, dan ibu balita. a. Usulan Rencana Penanganan Gizi Buruk Untuk Tenaga Kesehatan -

Pemberian penyuluhan dan konseling tentang diet KEP kepada ibu baduta dan balita.

-

Melakukan pemeriksaan fisik dan pengobatan minimal setiap minggu

-

Evaluasi peningkatan BB setiap minggu

-

Memberikan PMT pemulihan dari puskesmas berupa biskuit dan susu

-

Melakukan pelatihan mengenai penanganan gizi buruk di setiap tenaga kesehatan khususnya pada tenaga Gizi.

-

Melakukan pendampingan selama minimal 10 hari untuk mengetahui peningkatan asupan makanan baduta dan balita dengan melibatkan 3 profesi kesehatan (Dokter, paramedis, dan Ahli gizi).

-

Mengadakan kelas Baduta dan Balita di setiap kegiatan posyandu dengan melibatkan semua komponen tenaga kesehatan dan Mengajak lintas sektor lain untuk melakukan semacam rembuk yang mana pada kelas ini juga melibatkan ibu balita sebagai sasaran penyuluhan. Diharapkan setelah kelas baduta dan balita ini dilaksanakan, masyarakat khususnya ibu baduta dan balita merasa di perhatikan dan diikut sertakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan sehingga masyarakat akan lebih sadar akan penting nya kesehatan dan akan berdampak berkurangnya angka BGM dan kasus gizi buruk Di Kota Pasuruan, khususnya di wilayah Kerja Puskesmas Kebonagung.

-

Related Documents

Kasus Ima Baru.docx
June 2020 19
Ima
June 2020 30
Ima
April 2020 37
Ima
April 2020 34
Ima > Ima 2001
June 2020 23

More Documents from "api-27164352"