Kasus Etika Bisnis - Copy1.pdf

  • Uploaded by: Reni Herlina
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Etika Bisnis - Copy1.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,304
  • Pages: 5
KASUS ETIKA BISNIS “OREO PT. NABISCO KELOMPOK 5 Bustan

BCA 117 257

Deky Setiawan

BCA 117 210

Dinda Desy Anggraeini

BCA 117 198

Handika

BCA 117 263

Natalina

BCA 117 216

Okta

BCA 117 231

Paula Carolina

BCA 117 253

Rista

BCA 117 262

Ruth Wahyuni Simanjuntak

BCA 117 200

Sulistya

BCA 117 250

HAKIKAT EKONOMI Ekonomi berasal dari kata Yunani oikonomia yang berarti pengelolaan rumah (Capra, 2002). Pengelolaan rumah maksudnya cara rumah tangga memperoleh dan menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup (fisik) anggota rumah tangganya. Ilmu ekonomi berkembang berdasarkan asumsi dasar yang masih dipegang hingga saat ini, yaitu adanya kebutuhan (needs) manusia yang tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang terbatas (scarce resources) sehingga menimbulkan persoalan bagaimana mengekploitasi sumber daya yang terbatas tersebut secara efektif dan efisien agar memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Berikut ilmu ekonomi modern yang telah menanamkan paradigma tentang hakikat manusia dan dampak paradigma ini: 1. Manusia adalah makhluk ekonomi, dampaknya tujuan hidup manusia hanya mengejar kekayaan materi dan melupakan tujuan spiritual 2. Manusia mempunyai kebutuhan tak terbatas, dampaknya manusia cenderung hanya mempercayai pikiran rasionalnya saja dan mengabaikan adanya potensi kesadaran trasendental (kesadaran spiritual, kekuatan tak terbatas, Tuhan) yang dimiliki manusia 3. Dalam upaya merealisasikan kebutuhannya, manusia bertindak rasional, dampaknya mengajarkan bahwa sifat manusia itu serakah

SISTEM EKONOMI Sistem ialah suatu jaringan berbagai unsur untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem ekonomi adalah jaringan berbagai unsur yang terdiri atas pola pikir, konsep, teori, asumsi dasar, kebijakan, infrastruktur, institusi, seperangkat hukum, pemerintahan, negara, rakyat, dan unsur terkait lainnya yang semua itu ditunjukkan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat. ETIKA BISNIS Etika bisnis merupakan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan menaati kaidah-kaidah etika sealan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya pedoman sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. TIGA PENDEKATAN DASAR DALAM MERUMUSKAN TINGKAH LAKU ETIKA BISNIS 1. Utilitarian approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara tidak membahayakan dan dan dengan biaya serendah-rendahnya. 2. Individual rights approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain. 3. Justice approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang saman, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorang maupun secara kelompok. Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Oleh Oreo PT. Nabisco Dijilat, diputer, lalu dicelupin. Itulah sepenggalan kata yang selalu masyarakat dengar dari salah satu perusahaan biskuit ternama, Kraft Indonesia, Oreo, sekitar empat tahun yang lampau. Brand image dengan slogan seperti kasus di atas, sangat mudah diingat oleh anak-anak.

Segmentasi PT. Nabisco pun tepat dapat mengeluarkan produk biskuit cokelat berlapis susu inikepada anak-anak. Ada pepatah mengatakan “tak ada satu pun orang tua yang tidak menyayangi anaknya”. Ini merupakan ungkapan yang tepat bagi orang tua yang mempunyai anak-anak terlebih anak yang masih berusia kecil. Kekhawatiran orang tua ini, menjadi membludak sebab diisukannya biskuit oreo, yang merupakan biskuit favorit anak-anak, mengandung bahan melamin. Hal ini cukup berlangsung lama di dunia perbisnisan, sehingga tingkat penjualan menurun drastis. BPOM dan dinas kesehatan mengatakan bahwa oreo produksi luar negeri mengandung melamin dan tidak layak untuk dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan maka harus ditarik dari peredarannya. Pembersihan nama oreo sebagai biskuit berbahaya cukup menguras tenaga bagi public relation PT. Nabisco. Kutipan BPOM, “yang ditarik BPOM hanya produk yang berasal dari luar negeri. Untuk membedakannya lihat kode di kemasan produk tersebut. Kode MD = produksi dalam negeri, sedangkan Kode ML = produksi luar negeri.” BPOM telah mengeluarkan pelarangan terhadap peredaran 28 produk yang dicurigai menggunakan bahan baku susu bermelamin dari Cina, diantaranya Oreo Sandwich, cokelat/wafer stick,M & M’s, es krim Indo Meiji, susu Dutch Lady, dll. BUKAN HOAX Maaf bukan ingin mengecewakan para penggemar Oreo tapi ini kenyataan dan bukan hoax. Susu dan produk turunan yang mengandung formalin telah mengguncang Cina karena:  telah merenggut nyawa 4 bayi, dan  Menyebabkan sekitar 6244 bayi terkena penyakit ginjal akut (sumber : Kompas, 20 September 2008) ANALISIS Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan peerusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Kita mengetahui bahwa etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa yang diterapkan kepada orang-orang dalam organisasi. Dari kasus ini terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran. Terlihat perusahaan besar pun berani mengambil tindakan kecurangan untuk menekan

biaya produksi produk hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Namun, mereka tidak melihat aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya, dimana zat tersebut dapat menimbulkan kanker hati dan lambung. Pelanggaran Undang-Undang Jika dilihat menurut UUD, PT. Nabisco sudah melanggar beberapa pasal, yaitu:  Pasal 4 hak konsumen adalah: •

Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa”



Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujr mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”.

Nabisco tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka. Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi Oreo.  Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah: •

Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan”

Jika dilihat menurut UUD, PT. Nabisco sudah melanggar beberapa pasal, yaitu:  Pasal 4 hak konsumen adalah: •

Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa”



Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujr mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”.

Nabisco tidak pernah memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat berbahaya di dalam produk mereka. Akibatnya, kesehatan konsumen dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi Oreo.  Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah: •

Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan”

Tanggapan 1. Nabisco sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan dengan memasukkan zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf itu hanyalah sebuah klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak dilakukan secara sungguh-sungguh karena produk tersebut masih ada di pasaran. 2. Pelanggaran prinsip etika bisnis yang dilakukan PT. Nabisco yaitu prinsip kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada dalam produk mereka bahwa itu sangat berbahaya bagi kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi tahu hal tersebut. 3. Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan seharusnya mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan/loyalitas konsumen terhadap produk itu sendiri. Kesimpulan Bekerjalah dengan jujur agar pekerjaan yang kita lakukan mendapatkan kepercayaan dari orangorang. Karena kepercyaan tersebut sangatlah mahal dan harus dijaga dengan baik, jangan sampai kita membuat kecewa mereka dan kehilangan kepercayaan mereka. Sungguh luar biasa sakitnya dan sangat memeras tenaga dan waktu untuk mengembalikan kepercayaan untuk kembali seperti semula. Kejujuran akan membawa keselamatan bagi banyak orang dan terlebih diri sendiri

Related Documents

Etika Bisnis
May 2020 42
Etika Bisnis
June 2020 38
Etika Bisnis
May 2020 35
Etika Bisnis
June 2020 33
Etika Bisnis
April 2020 36

More Documents from ""