Karakteristik kewirausahaan & Spirit kewirausahaan
OLEH: KELOMPOK 7 1. JULIANA ERNI TAMBA 2 MARYA NATALIA BAEHA
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Karakteristik Kwirausahaan Kegiatan wirausaha tidak dapat dilepaskan dari unsur individu wirausahawan itu sendiri. Maju mundurnya usaha wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan menggunakan gagasan terhadapproduk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world andbusiness world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi, namun manakala bisnisterlibat didalamnya maka upaya itu disebut inovas
Garis besar Karakteristik dari Kewirausahaan pada umumnya meliputi hal- hal sebagai berikut :
1. Berjiwa Wirausaha/Entrepreneurship Wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Tanda-tanda berikut memberikan sebuah profil dari seorang wirausahawan, yaitu : Percaya pada diri sendiri, berorientasi kepada tindakan, pengambilan resiko, berorientasi ke masa depan, keorisinilan dll.
Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan
ciri-ciripribadi (personal traits)
Dorongan prestasi yang tinggi,
Bekerja keras, tidak tinggal diam,
Memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa, Bertanggung jawab penuh, Berorientasi pada imbalan yang wajar, Optimis, Berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented), Mampu mengorganisasikan, dan Berorientasi pada uang
Dasar ini meliputi watak-watak yang seharusnya
dimiliki oleh Wirausahawan untuk dikembangkan. Mungkin tidak keseluruhan sifat-sifat tersebut di atas dapat dimiliki oleh seorang wirausahawan, namun semakin banyak maka semakin besar peluang menjadi wirausahawan yang sukses. Perlu diketahui disini bahwa perwatakan tersebut saling berkaitan atau berhubungan. Misalnya, orang-orang yang yakin akan dirinya mungkin menerima tanggung jawab atas perbuatannya bersedia mengambil resiko dan menjadi pemimpin.
2. Kepemimpin Para wirausahawan berdasarkan pekerjaannya pada hakekatnya adalah pemimpin, karena harus mencari peluang-peluang, memulai proyek, mengumpulkan sumber-sumber daya manusia dan financial yang diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan untuk mereka sendiri dan orang lain serta bertindak untuk memimpin dan membimbing orang lain untuk mencapai tujuan. Kesimpulannya seorang wirausahawan yang berhasil adalah pemimpin yang berhasil pula
3. Mengambil Resiko Wirausahawan menyukai resiko karena mereka ingin berhasil. Mereka mendapat kepuasan besar dalam melakukan tugas-tugas yang sulit dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilannya. Pada umumnya orang takut menghadapi resiko karena ia ingin aman.Padahal kita tahu bahwa setiap aktivitas pekerjaan pasti mengandung resiko yang merupakan hakiki daripada seorang wirausahawan. Setiap resiko pasti mengandung potensi kegagalan dan kesuksesan. Keputusan yang diambil seorang wirausahawan dilakukan dengan cara memilih alternative-alternatif. Faktor yang mempengaruhi setiap alternative antara lain :
Faktor yang mempengaruhi setiap alternative antara lain : Daya tarik setiap alternative Sejauh mana bersedia untuk dijalankan. Ratio kemungkinan sukses atau gagal Seberapa jauh dapat meningkatkan kemungkinan sukses dan mengurangi gagal.
4.Mengambil Keputusan Masa depan organisasi atau perusahaan/usaha ditentukan oleh hasil keputusan. Data kuantitatif biasanya tersedia untuk mengambil keputusan rutin, tetapi fakta dan angka kerapkali tidak mempunyai arti bagi keputusan tingkat puncak yang mempengaruhi masa depan organisasi. Dalam setiap Problem solving akan selalu diikuti untuk mengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah tersebut. Namun setiap langkah keputusan itu biasanya akan terangkai munculnya masalah baru. O leh karena itu pengambilan keputusan adalah bersifat dinamis bukan statis. Orientasi sikap pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh factor internal individu seorang wirausawan serta factor eksternal dari lingkungan mikro dan makro perusahaan.
5. Perencanaan Dalam sebuah usaha atau bisnis terdapat dua macam perencanaan, yaitu perencanaan rutin dan perencanaan tidak rutin (incidental) berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi. Pada sebuah perencanaan bisnis terdapat dua cara yaitu perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang.
6. Menggunakan Waktu yang Efektif Melalui time schedule maka akan dicapai hasil- hasil yang lebih baik. Ingat Time is Money. Dengan demikian bagi para wirausahawan waktu adalah salah satu harta perusahaan yang penting. Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.
Pendapat M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) mengemukakan delapan karakteristik yang meliputi : Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha- usaha yang dilakukannya. Lebih memilih risiko yang moderat. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil Selalu menghendaki umpan balik yang segera Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik . Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah Selalu menilai prestasi dengan uang. Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil
2 Spirit kewirausahaan Negara maju umumnya memiliki wirausaha yang lebih banyak ketimbang negara berkembang, apalagi miskin. Amerika Serikat, misalnya, memiliki wirausaha 11,5 persen dari total penduduknya. Sekitar 7,2 persen warga Singapura adalah pengusaha sehingga negara kecil itu maju.
Indonesia dengan segala sumber daya alam yang
dimilikinya ternyata hanya memiliki wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya. Secara historis dan konsensus, sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari total penduduk agar bisa maju.Untuk itu, bagi kita bangsa Indonesia sumber energy yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat dan gairah untuk mengerjakannya
Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh beberapa factor, yaitu: Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat ong itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan kewirausahaan. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin miskin selamaya. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.
Ada beberapa factor yang menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu: Evolusi produk Peubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang memunculkan sebuah peluang baru. Evolusi ilmu pengetahuan Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru dan begitu seterusnya. Prubahan gaya hidup, selera, dan hobi Peubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda. Perubahan teknologi Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda. Perubahan budaya Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat.
3 .Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan ketrampilan hidup (life skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih hidup, tidak sadar bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi lain,banyak diantara kita yang tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan, telah tergerus kemampuan dan performanya karena keadaan yang berlangsung lama.
Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat yang tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan sikap yang salah dalam menanggapi kegagalannya, diantaranya yaitu: Sikap “saya takut gagal” Sikap takut gagal menghentikan semua energy, semangat, daya, upaya dan gairah kerja yang dahulunya tinggi dan sekarang berubah drastic sehingga mengalami kemunduran.Takut gagal berarti takut beresiko sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya. Sikap yang keliru tentang kegagalan Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan ulangan, kita akan berpendapat ia telah gagal dalam mata kuliah yang diuji, padahal itu baru sebagian dari pengalaman proses untuk berprestasi. Gagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menakhlukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi, kegagalan adalahepisode perjalanan yang harus kita lalui baik sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa menang.
Tidak siap mengalami kegagalan Banyak orang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk
menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha.Hal ini dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan tidak pernah gagal.Padahal di kampus kita menghadapi suatu hal yang pasti ada jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada jawabannya. Sikap berhenti mencoba Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba. Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan kesuksesan itu.