KANKER CERVIKS
By.. Neni Rohaeni 2006 – 51 -032
Kanker leher rahim ( kanker serviks ) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim yang menempel pada puncak vagina.
Beberapa
faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks: HPV ( Human papilomovirus ) 2. Merokok 3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini 4. Berganti-ganti pasangan seksual 5. Suami / pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama di usia di bawah 18 tahun. Bergantiganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks 6. Pemakaian DES ( Dietilstilbestrol ) 7. Gangguan sistem kekebalan 8. Pemakaian pil KB 9. Infeksi Herpes Genitalis atau infeksi khamidia menahun 10.Golongan ekonomi lemah 1.
gejaLa awaL.. Timbul gejala sbb : 1.Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, 2.Setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause 3.Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak) 4.Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
stadiuM Lanjut.. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nafsu makan berkurang Penurunan berat badan Kelelahan Nyeri panggul atau tungkai Dari vagina keluar air kemih atau tinja Patah tulang ( fraktur )
gaMbar cA.cerviks
diagnoSa diNi..
PAP SMEAR
diagnoSa diNi.. 2. Biopsi Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas 3. Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar) 4. Tes Schiller Serviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
Menentukan stadium.. - Sistoskopi - Rontgen dada - Urografi intravena - Sigmoidoskopi - Skening tulang dan hati - Barium enema
Pengobatan pre kanker dan pre kanker serviks Pengobatan lesi pre kanker tergantung beberapa faktor :
1.
2. 3.
tingkatan lesi ( tingkat rendah atau tingkat tinggi ) rencana penderita untuk hamil lagi usia dan keadaan umum penderita
Pengobatan pada lesi pre kanker bisa berupa :
1.
2. 3. 4.
kriosurgeri ( pembekuan ) kauterisasi ( pembakaran atau diatermi ) pembedahan laser ( untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya. Leep ( Loop elektrosurgical excision prosedure ) atau konisasi
Pengobatan untuk kanker serviks 1.
Pembedahan Pada karsinoma in situ seluruh kanker seringkali diangkat. Dengan pengobatan tersebut penderita masih bisa memiliki anak karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan. Pada kanker in vasif, dilakukan histerektomy dan pengangkatan struktur di sekitarnya ( histerektomi radikal ) serta kelenjar getah bening.
2. Terapi penyinaran Terapi penyinaran ( radioterapi ) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah pinggul.
4. Ada 2 macam radioterapi : 1. Radiasi eksternal : sinar berasal dari sebuah mesin besar. Penderita di rawat di Rumah Sakit Penyinaran dilakukan 5 hari / minggu selama 5 – 6 minggu 2. Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul. Dimasukkan langsung ke dalam serviks Kapsul dibiarkan selama 1 – 3 hari dan penderita dirawat di Rumah Sakit. Bisa diulang beberapa kali selama 1 – 2 minggu.
Efek samping dari terapi penyinaran : iritasi
rektum dan vagina kerusakan kandung kemih dan rektum ovarium berhenti berfungsi Kemoterapi Kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat anti kanker bisa diberikan melalui intra vena atau melalui mulut.
Sasaran kemoterapi : sembuh
: kanker atau tumor hilang dan tidak kembali lagi kontrol : bila sembuh tidak muncul / tujuannya untuk menghentikan penyakit. Paliasi : bila kontrol tidak mungkin dan sudah stadium lanjut. Terapi Biologis
5. Terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit
Efek samping dari pengobatan kemoterapi. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
bergantung pada jenis obat bergantung pada kerentanan pasien akar rambut : rambut rontok Neuropati ( kesemutan ) Nyeri otot Terganggunya haid Infetilitas ( pada laki-laki )
Pencegahan terhadap kanker serviks
Ada 2 cara mencegah kanker serviks
mencegah terjadinya infeksi HPV melakukan pemeriksaan pap smear
Anjuran untuk melakukan pap smear secara teratur
Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun Setiap tahun untuk wanita yang suka berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB Setiap 2 – 3 tahun untuk wanita yang berusia 35 tahun Sesering mungkin jika pap smear menunjukkan abnormal Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.
Untuk
mengurangi terjadinya kanker serviks sebaiknya anak
perempuan yang berusia 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual jangan berganti-ganti pasangan berhenti merokok jangan berhubungan seksual dengan penderita kutil kelamin.
”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”