Kanguru

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kanguru as PDF for free.

More details

  • Words: 1,102
  • Pages: 9
Kangguru pohon (lau-lau): Dendrolagus pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan pulau Irian. Spesies ini memiliki rambutrambut halus pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih pucat dengan dua garis keemasan dipunggungnya. Ekor panjang dan tidak prehensil dengan lingkaran-lingkaran terang. Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merahmuda, pundak keemasan, telinga putih dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias. Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya Dendrolagus goodfellowi (disebut Kanguru Pohon Goodfellow

atau kanguru pohon hias atau Goodfellow’s Tree-kangaroo) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua

CENDRAWASIH MERAH

Ciri ciri cendrawasih merah ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan. Karena memiliki keindahan warna yg sangat luar biasa, burung ini menjadi incaran para kolektor hewan langka dan di perjualbelikan secara illegal.

KAKAK TUA

Istilah dari kakaktua adalah dalam bahasa melayu mempunyai 2 sebutan “pincher” dan “old father” Pincher dapat diartikan pasti sebagai kakatua yang mempunyai paruh yang kuat,dan dapat menghancurkan berkeping2 mainan kayu dalam waktu yang singkat! Burung ini memojok dan berkelakuan sangat berbeda dibanding burung parrot lainnya. Mereka lebih banyak mempunyai warna bulu burung yang sewarna, seperti putih atau hitam dan mereka mempunyai “kepala yang tegak lurus” ,kemampuan bergerak mengikuti sesuatu. Paruhnya sangat besar dan kuat dan mereka dengan mudahnya menghancurkan objek. Kakatua di duga burung yang hidup paling lama dari jenis parrot lainnya seperti contoh jenis greater sulphur-crested mempunyai hidup hamper 100th. Sangat susah untuk menjelaskan umur dari kakatua, bagaimanapun kakatua yang muda mempunyai paruh lebih lembut dan pucat warnanya dan bulu burung yg lebih pucat, sementara burung yang tua mempunyai paruh yang lebih gelap dan punya striations dan bulu burung sudah penuh dengan warna Dari beberapa spesies kelopak matanya yg betina akan berwarna merah ke coklat setelah 2 tahun. Ini membantu untuk menentuka jenis kelamin dari burung tersebut. Warna mata tidak nyata dalam beberapa spesies. Dalam kasus ini jenis untuk mengetahui jenis kelamin harus dengan penyelidikan ilmu kedokteran. endoscopy, dapat dilaksanakan dengan bantuan dokter hewan atau dari test dna nya, biasanya sample darah atau beberapa helai bulu burung dikirim untuk diperiksan dalam laboratorium

WALLABY Walabi adalah bagian dari sebuah kelompok yang disebut 'macropods', yang berarti 'besar binatang berkaki'. Kanguru adalah anggota terbesar kelompok ini. Ada banyak berbagai jenis wallaby. Habitat dan Distribusi (di mana mereka ditemukan) Walabi yang ditemukan di Australia, dan ada berbagai jenis walabi ditemukan di seluruh negeri, di semua habitat yang berbeda. Penampilan dan Perilaku Seperti semua macropods, walabi mempunyai kaki belakang yang kuat dengan kaki panjang.Mereka naik kaki belakang mereka ketika melakukan perjalanan cepat, menggunakan ekor sebagai keseimbangan.Ini seperti memantul pada musim semi.Ini adalah cara hemat energi perjalanan jarak yang jauh.Kaki depan mereka kecil.Mereka adalah marsupial. Kantung walabi perempuan, seperti yang macropods lain, adalah depan-pembukaan. Kantung dari beberapa marsupial, seperti wombat, membuka terbelakang sehingga mereka tidak mengisi dengan tanah saat menggali liang perempuan. Walabi lebih kecil dibanding kangguru.Mereka sering makan daun semak-semak serta makan rumput.Walabi aktif di malam hari dan beristirahat pada siang hari.

ANGGREK Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau “berdaging”: tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang. Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di

dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek. Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (”anggrek tanah”) batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat “memanjang” (monopodial) atau “melebar” (simpodial), tergantung genusnya. Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air. Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam “lidah” yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut “pollinia”) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan. anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada Buah

medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

SAGU Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.). Tepung sagu

memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka, meskipun keduanya sebenarnya berbeda. Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi dan mutiara. Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).

Related Documents