PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GONDANG JL. Raya Gondang, Ds. Gondang, Kec. Gondang, Kab. Tulungagung Telp. (0355) 326404 Email :
[email protected] Kode Pos : 66263
TULUNGAGUNG
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM ISPA
A. PENDAHULUAN Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di Negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara maju. Ini menunjukkan bahwa terdapat 156 juta episode baru di dunia per tahun dimana 151 juta episode (96,7%) terjadi di Negara berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta), China (21 juta) dan Pakistan (10 juta) dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masingmasing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun (Rudan et al Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%). (Kemkes RI, Pedoman Pengendalian ISPA) ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah). B. LATAR BELAKANG Program pengendalian ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balitayang disebabkan oleh ISPA , namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam menentukan penyakit ISPA di Indonesia adalah masih terbatasnya data yang dapat dipercaya dan mutakhir. Hal ini disebabkan penyakit ISPA merupakan kelompok penyakit yang dapat menginfeksi pada berbagai lapisan masyarakat dan di berbagai daerah dengan letak geografis yang berbeda dan berpotensi m,enjadi daerah endemic dari beberapa penyakit infeksi yang setiap saat dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan penemuan kasus pneumonia pada balita dan menurunkan angka kematian balita karena pneumonia. 2. Tujuan Khusus 1. tercapainya Penurunan Angka Kesakita ISPA 2. Terlaksananya Tatalaksana ISPA sesuai Standar 3. Terlaksananya surveilans kesakitan dan kematian ISPA Balita serta faktor resikonya.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Penemuan dan Tatalaksana ISPA / Pneumonia 2. Pencatatan dan pelaporan Kasus ISPA/Pneumonia 3. Kunjungan kasus ISPA/Pneumonia
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. penemuan dan tatalaksana pasien ISPA dilaksanakan setiap hari sesuai dengan jam Pelayanan di Puskesmas Gondang Penemuan dan pengobatan kasus ISPA yang ditemukan sesuai dengan Standar 2. pencatatan dan pelaporan ISPA kegiatan pencatatan kasus ispa dilakukan setiap hari dan pelaporan dilaksanakan sebelum tanggal 5 setiap satu bulan sekali 3. kunjungan kasus ISPA kunjungan kasus ISPA yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Gondang setiap bulan 2 Kasus F. SASARAN Penderita ISPA yang ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Gondang G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Penemuan dan tatalaksana ISPA/Pneumonia dilakuakn setiap hari di masing-masing unit pelayanan Puskesmas gondang Pencatatan kasus ISPA/Pneumonia dilakukan setiap hari dan direkap oleh pelaksana Program ISPA/Pneumonia satu bulan sekali H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Pelaksana program ISPA melaporkan hasil pencapaian kinerja Program ISPA kepada PJ UKM esensial setiap bulan kemudian dilakukan evaluasi dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Pencatatan kasus ISPA yang ditemukan dilakukan oleh masing-masing unit pelayanan, yang kemudian akan direkap oleh Pelaksana program ISPA setiap satu bulan sekali kemudian di rekap dan di laporkan kepada Dinas Kesehatan Bidang P2PL setiap bulan sebelum tanggal 5. .